Vous êtes sur la page 1sur 47

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI2131 TEORI PROBABILITAS

Bagian 4 – DISTRIBUSI DISKRIT

Laboratorium Sistem Produksi


2004
Departemen Teknik Industri FTI-ITB

4 Distribusi Variabel Random Diskrit


 Proses Bernoulli
 Distribusi Binomial
 Distribusi Geometrik
 Distribusi Hipergeometrik
 Proses & Distribusi Poisson
 Pendekatan untuk Distribusi Binomial

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 2


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

4-1 Proses Bernoulli (1)


Percobaan Bernoulli adalah percobaan yang memenuhi
kondisi-kondisi berikut:
1. Satu percobaan dengan percobaan yang lain independen.
Artinya, sebuah hasil tidak mempengaruhi muncul atau
tidak munculnya hasil yang lain.
2. Setiap percobaan memberikan dua hasil yang mungkin,
yaitu sukses* dan gagal. Kedua hasil tersbut bersifat
mutually exclusive dan exhaustive.
3.Probabilitas sukses, disimbolkan dengan p, adalah tetap
atau konstan. Probabilitas gagal, dinyatakan dengan q,
adalah q = 1-p.
* Istilah sukses dan gagal adalah istilah statistik yang tidak memiliki implikasi positif atau negatif.

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 3


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Proses Bernoulli (2)


Beberapa distribusi yang dilandasi oleh proses Bernoulli
adalah :
Distribusi binomial,
Distribusi geometrik, dan
Distribusi hipergeometrik.
(termasuk kategori tersebut adalah distribusi
multinomial dan negatif binomial).

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 4


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Binomial (1)


• Sebuah variabel random, X, menyatakan jumlah sukses dari n
percobaan Bernoulli dengan p adalah probabilitas sukses untuk
setiap percobaan, dikatakan mengikuti distribusi (diskrit)
probabilitas binomial dengan parameter n (jumlah sukses)
dan p (probabilitas sukses).
• Selanjutnya, variabel random X disebut variabel random
binomial.

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 5


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Binomial (2)


Sebuah sistem produksi menghasilkan produk dari dua mesin A dan B
dengan kecepatan yang sama. Diambil 5 produk dari lantai produksi
dan nyatakan X sebagai jumlah produk yang dihasilkan dari mesin A.

Ada 25 = 32 urutan yang mungkin sebagai output dari mesin A dan B (sukses dan gagal)
yang membentuk ruang sample percobaan. Diantara hasil tersebut, ada 10 hasil yang
memuat tepat 2 produk dari mesin A (X=2):

AABBB ABABB ABBAB ABBBA BAABB BABAB BABBA BBAAB BBABA BBBAA

Probabilitas 2 produk dari mesin A dari 5 produk yang diambil adalah p2q3 =
(1/2)2(1/2)3=(1/32), probabilitas dari 10 hasil tersebut adalah :
P(X = 2) = 10 * (1/32) = (10/32) = 0.3125
10 (1/32)
Jumlah hasil dimana 2 Probabilitas bahwa sebuah hasil
dihasilkan dari mesin A memiliki 2 produk dari mesin A

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 6


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Binomial (3)


P(X=2) = 10 * (1/32) = (10/32) = .3125
Perhatikan bahwa probabilitas tersebut dihasilkan dari:
10 (1/32)
Jumlah hasil dimana 2 Probabilitas bahwa sebuah hasil
dihasilkan dari mesin A memiliki 2 produk dari mesin A
Secara umum:
1. Probabilitas dari x 2. Jumlah urutan dari n percobaan
sukses dari n percobaan yang menghasilkan tepat x sukses
dengan probabilitas adalah jumlah pilihan x elemen
sukses p dan probabili- dari total n elemen:
tas gagal q adalah:  n n!
nCx    
pxq(n-x)  x x!( n  x)!

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 7


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Binomial (4)

Jumlah Probabilitas P(x)


Distribusi probabilitas binomial :
sukses x
 n x ( n  x ) n! 0
n!
p 0 q ( n 0)
P( x)    p q  p x q ( n x) 0!( n  0)!
 x x!( n  x)! n!
dimana : 1 p1q ( n 1)
1!( n  1)!
p probabilitas sukses sebuah percobaan, n!
q = 1-p, 2 p 2 q ( n2)
2!( n  2)!
n jumlah percobaan, dan n!
x jumlah sukses. 3 p 3 q ( n 3)
3!( n  3)!
 
n!
n p n q (nn)
n!( n  n)!

1.00

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 8


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Binomial (5)


n=5
p
x 0.01 0.05 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 0.95 0.99
0 .951 .774 .590 .328 .168 .078 .031 .010 .002 .000 .000 .000 .000

1 .999 .977 .919 .737 .528 .337 .187 .087 .031 .007 .000 .000 .000
2 1.000 .999 .991 .942 .837 .683 .500 .317 .163 .058 .009 .001 .000

3 1.000 1.000 1.000 .993 .969 .913 .813 .663 .472 .263 .081 .023 .001

4 1.000 1.000 1.000 1.000 .998 .990 .969 .922 .832 .672 .410 .226 .049

a F(h) P(h)
Distribusi probabilitas Penentuan nilai probabilitas dari
kumulatif binomial dan 0 0.031 0.031
probabilitas kumulatif
distribusi probabilitas variabel 1 0.187 0.156
random binomial A, jumlah 2 0.500 0.313
F ( x)  P( X  x)   P(i)
alli  x

produk yang dihasilkan oleh 3 0.813 0.313


P(X) = F(x) - F(x - 1)
mesin A (p=0.5) dalam 5 4 0.969 0.156
Contoh :
produk yang diambil. 5 1.000 0.031
1.000 P(3)  F (3)  F (2)
 .813  .500
 .313
TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 9
Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Binomial (6)

60% dari produk yang dihasilkan adalah sempurna. Sebuah


sample random sebanyak 15 diambil. Berapa probabilitas
bahwa paling banyak ada tiga produk yang sempurna?
n=15
p
.50 .60 .70
0 .000 .000 .000 F (x )  P ( X  x )   P (i )
all i  x
1 .000 .000 .000
2 .004 .000 .000 F ( 3)  P ( X  3)  .002
3 .018 .002 .000
4 .059 .009 .001
... ... ... ...
TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 10
Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Binomial (7) - Excel

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 11


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Binomial (8) - Excel

X = jumlah produk sempurna dari sebuah sample random berjumlah 15 produk

Distribusi Binomial n = 15, p = 0.6

X P(X = x) P(X <= x)


Produk sempurna
0 0.000001 0.000001
1 0.000024 0.000025
2 0.000254 0.000279
0.25
3 0.001649 0.001928
0.2
4 0.00742 0.009348
Probability
5 0.024486 0.033833
0.15
6 0.061214 0.095047
7 0.118056 0.213103 0.1
8 0.177084 0.390187
9 0.206598 0.596784 0.05
10 0.185938 0.782722
11 0.126776 0.909498 0
12 0.063388 0.972886

9
1

13

15
11
13 0.021942 0.994828
14 0.004702 0.99953 # Produk sempurna
15 0.00047 1

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 12


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Binomial (9)

Mean dari distribusi binomial :


  E ( X )  np
A adalah jumlah produk dari
Variansi dari distribusi binomial : mesin A dalam 5 produk :
 H  E ( H )  (5)(.5)  2.5
 2  V ( X )  npq
 H2  V ( H )  (5)(.5)(.5)  0.5
 H  SD( H )  0.5  .7071
Deviasi standar dari distribusi binomial :
 = SD(X) = npq

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 13


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Binomial (10)


p = 0.1 p = 0.3 p = 0.5
Binomial Probability: n=4 p=0.1 Binomial Probability: n=4 p=0.3 Binomial Probability: n=4 p=0.5
0.7 0.7 0.7

0.6 0.6 0.6

n=4 0.5

0.4
0.5

0.4
0.5

0.4
P(x)

P(x)

P(x)
0.3 0.3 0.3

0.2 0.2 0.2

0.1 0.1 0.1

0.0 0.0 0.0


0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
x x x

Binomial Probability: n=10 p=0.1 Binomial Probability: n=10 p=0.3 Binom ial P robability: n=10 p=0.5

0.5 0.5 0.5

0.4 0.4 0.4

n = 10 0.3 0.3 0.3


P(x)

P(x)

P(x)
0.2 0.2 0.2

0.1 0.1 0.1

0.0 0.0 0.0


0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
x
x x

Binomial Probability: n=20 p=0.1 Binomial Probability: n=20 p=0.3 Binomial Probability: n=20 p=0.5

n = 20 0.2 0.2 0.2


P(x)

P(x)

P(x)
0.1 0.1 0.1

0.0 0.0 0.0


0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920
x x x

Distribusi binomial cenderung menjadi simetris dengan meningkatnya n dan p .5.


TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 14
Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Hipergeometrik (1)


• Distribusi binomial digunakan pada populasi yang tidak terbatas,
sehingga proporsi sukses diasumsikan diketahui.
• Distribusi probabilitas hipergeometrik digunakan untuk
menentukan probabilitas kemunculan sukses jika sampling dilakukan
tanpa pengembalian.
• Variabel random hipergeometrik adalah jumlah sukses (x) dalam n
pilihan, tanpa pengembalian, dari sebuah populasi terbatas N , dimana
D diantaranya adalah sukses dan (N-D) adalah gagal.

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 15


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Hipergeometrik (2)


 Penurunan fungsi distribusi hipergeometrik diturunkan dengan
menghitung kombinasi-kombinasi yang terjadi.
 Kombinasi yang dapat dibentuk dari populasi berukuran N untuk sampel
berukuran n adalah kombinasi C(N,n).
 Jika sebuah variabel random (diskrit) X menyatakan jumlah sukses,
selanjutnya dapat dihitung kombinasi diperoleh x sukses dari sejumlah
D sukses dalam populasi yang diketahui yaitu C(D,x), dan demikian pula
halnya dapat dicari (n-x) kombinasi gagal dari sisanya (N-D), yaitu
kombinasi C((N-D),(n-x)).

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 16


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Hipergeometrik (3)

• Dengan demikian:
• sukses C(D,x). C((N-D),(n-x)) atau
 D  N  D 
  
 x  n  x 
• yang diperoleh dari total kombinasi yang mungkin C(N,n) atau

N
 
n

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 17


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Hipergeometrik (4)

• Sebuah variabel random (diskrit) X menyatakan jumlah sukses dalam


percobaan bernoulli dan total jumlah sukses D diketahui dari sebuah
populasi berukuran N, maka dikatakan x mengikuti distribusi
hipergeometrik dengan fungsi kemungkinan :
 D  N  D 
  
x nx 
p( x)    , x  1,2,, min( n, D)
N
 
n
0 otherwise
• Distribusi kemungkinan hipergeometrik sering pula disimbolkan dengan
h(x;N;n;D).

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 18


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Hipergeometrik (4)

Parameter pemusatan dan penyebaran adalahsebagai berikut :


 D  N  D   N 
min( n , D )
E ( X )   x   

 /    n  D / N (jika N besar maka D/N=p)
x 0  
x n x  n
Untuk kasus dimana n<D, maka ekspektasi tersebut adalah
 D  N  D 
  

E ( X )   x   
n x n x
 D D  ( D  1)!
N . Karena    , maka diperoleh
 x  x  ( x  1)!( D  x)!
x 0
 
n
 D  1 N  D 
  
n  x  1  n  x 
E( X )  D    
.
x 0 N
 
n

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 19


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Hipergeometrik (5)

Transformasikan y=x-1, maka bentuk di atas berubah


 D  1 N  D 
  
n     N  D   ( N  1)  ( D  1) 
E( X )  D    
y n 1 y
menjadi N
, karena 
 
  
 
 dan
y 0
   n 1 y   n 1 y 
n
 D  1 ( N  1)  ( D  1) 
  
N N! N  N  1 nD n  y  n 1 y 
  
 
n n!( N  n )!
 
n  n  1


maka diperoleh E( X )  
N y 0  N  1
 
 n  1 
Karena penjumlahan tersebut menghasilkan nilai satu (sifat
nD
distribusi kemungkinan), maka E( X ) 
N .

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 20


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Hipergeometrik (6)

( n  1)( D  1)
Dapat dibuktikan bahwa E ( X  1) 
N 1
. Ekspektasi perkalian
nD
X dan (X-1) adalah E[ X ( X  1)]  E ( X 2 )  E ( X ) . Karena E( X ) 
N
(n  1)( D  1) D( D  1)n(n  1)
dan E ( X  1) 
N 1
, maka E[ X ( X  1)] 
N ( N  1)
.
Variansi   E ( X )   , hal ini berarti  2  E[ X ( X  1)]     2 atau
2 2 2

D( D  1)n(n  1) nD n 2 D 2
ruas kanan menjadi N ( N  1)

N

N2
. Dengan pengaturan
kembali diperoleh variansi distribusi kemungkinan
 D   D   N  n
hipergeometrik adalah V ( X )   2  n     1    
 N   N   N  1 
(untuk N yang besar hasil ini mendekati npq).

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 21


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Hipergeometrik (7)

Contoh:
Sebuah dealer otomotif 
2
1   
 10  2
 5  1 
2
1
8
4
2! 8!
5

 
menerima lot berukuran 10 P (1)   
1! 1! 4 ! 4 !
  0.556
dimana hanya 5 diantaranya yang 10 10 10 ! 9

mendapat pemeriksaan 5 5

      
  
5! 5!
kelengkapan. 5 kendaraan 2 10  2
2 8 2! 8!
diambil secara random. Diketahui 1 5 2 1 3

 
1! 1! 3 ! 5! 2
ada 2 kendaraan dari lot P( 2)    
9
 0.222
berukuran 10 yang tidak lengkap. 10 10 10 !
5 5
Berapa kemungkinan 5! 5!
sekurangnya ada 1 kendaraan
Sehingga, P(1) + P(2) =
dari 5 kendaraan yang diperiksa
ternyata tidak lengkap? 0.556 + 0.222 = 0.778.

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 22


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Hipergeometrik (4)

X = jumlah kendaraan dalam sample berukuran 5 yang ternyata tidak lengkap

Distribusi Hipergeometrik N = 10, D = 2, n = 5

X P(X = x) P(X <= x)


Pemeriksaan kendaraan
0 0.222222 0.222222
1 0.555556 0.777778 0.6
2 0.222222 1
0.5
3 0 1

Probability
4 0 1 0.4
5 0 1 0.3
0.2
0.1
0
1 2 3 4 5 6
# kendaraan tidak lengkap

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 23


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Multinomial (1)

Distribusi probabilitas binomial digunakan untuk sejumlah


sukses dari n percobaan yang independen, dimana seluruh hasil
(outcomes) dikategorikan ke dalam dua kelompok (sukses dan
gagal). Distribusi probabilitas multinomial digunakan untuk
penentuan probabilitas hasil yang dikategorikan ke dalam lebih
dari dua kelompok.

Fungsi distribusi probabilitas multinomial:


n!
P( x1 , x 2 ,.., x k )  p1x1 p 2x2 ... p kxk
x1! x 2 !...x k !

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 24


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Multinomial (2)

Berdasarkan laporan sebuah penelitian


tahun 1995, diantara produk mikroprosesor
pentium generasi pertama diketahui
terdapat cacat yang mengakibatkan
kesalahan dalam operasi aritmatika. Setiap
.715 .253 .052 
mikroprosesor dapat dikategorikan sebagai P(15,3,2) 20!

baik, rusak dan cacat (dapat digunakan 15! 3! 2 !
dengan kemungkinan muncul kesalahan
operasi aritmatika). Diketahui bahwa 70% .0288
mirkoprosesor dikategorikan baik, 25%
cacat dan 5% rusak. Jika sebuah sample
random berukuran 20 diambil, berapa
probabilitas ditemukan 15 mikroprosesor
baik, 3 cacat dan 2 rusak?

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 25


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Geometrik (1)

Berkaitan dengan percobaan Bernoulli, dimana terdapat n percobaan


independen yang memberikan hasil dalam dua kelompok (sukses dan gagal),
variabel random geometric mengukur jumlah percobaan sampai diperoleh
sukses yang pertama kali.

Fungsi distribusi probabilitas geometrik:


P( x)  pq x1
dimana x = 1,2,3,... , p dan q adalah parameter (probabili tas sukses dan gagal).
Rata - rata dan varian si distribudi probabilit as geometrik adalah :
  1p 2 q
p2

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 26


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Geometrik (2)

Pada suatu daerah, P-Cola


menguasai pangsa pasar sebesar
33.2% (bandingkan dengan pangsa
P(1)  (.332)(.668)(11)  0332
.
pasar sebesar 40.9% oleh C-Cola). P(2)  (.332)(.668)(21)  0222
.
Seorang mahasiswa melakukan P(3)  (.332)(.668)( 31)  0148
.
penelitian tentang produk cola baru P(4)  (.332)(.668)( 41)  0.099
dan memerlukan seseorang yang
terbiasa meminum P-Cola.
Responden diambil secara random Probabilitas lulus mata kuliah teori
dari peminum cola. Berapa probabilitas adalah 95%, berapa
probabilitas responden pertama probabilitas anda lulus tahun ini,
adalah peminum P-cola, berapa
probabilitas pada responden kedua,
tahun depan dan seterusnya?
ketiga atau keempat?

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 27


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Binomial Negatif (1)


Variabel random binomial X, menyatakan:
• Jumlah sukses dari n percobaan independen Bernoulli.
• p adalah probabilitas sukses (tetap untuk setiap percobaan
Jika ingin diketahui:
• Pada percobaan keberapa (n) sejumlah sukses (c) dapat dicapai
dalam percobaan Bernoulli.

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 28


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Binomial Negatif (1)

Pertimbangkan sebuah proses inspeksi untuk menemukan produk cacat


(kategori sukses dengan probabilitas 0.1). Batas sebuah penolakan
sebuah lot adalah jika ditemukan 4 buah cacat (D). Ditemukan bahwa
sebuah lot ditolak setelah dilakukan inspeksi pada 10 produk.
• Sebuah kemungkinan adalah DDDGGGGGGD. Dengan teori multiplikasi,
probabilitas urutan tersebut adalah (0.1)4 (0.9)6.
• Karena 10 percobaan tersebut independen, tanpa memper-hatikan
urutan, probabilitas diperoleh 4 cacat dari 10 percobaan adalah (0.1)4
(0.9)6.

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 29


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Binomial Negatif (2)


• Karena kriteria penolakan adalah ditemukannya 4 produk cacat, maka
posisi ke-n adalah pasti produk cacat. Sehingga jumlah urutan yang
mungkin adalah kombinasi 3 dari 9, .

• Probabilitas diperlukan 10 percobaan untuk menghasilkan 4 sukses


adalah: 9
 
 3

Distribusi probabilitas negatif binomial:


 9! 
0.1 0.9
4 6

 3!6! 

 n  1 c
  p (1  p) nc , dimana n  c, c  1, c  2, ...
 c  1
TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 30
Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Binomial Negatif (3)


• Perhatikan distribusi kumulatif:
r
 n  1 c r
r x
  c  1
  p (1  p ) n c
  x  p (1  p ) rx

n c   x c  

dimana ruas kanan adalah:


c-1
r x
1     p (1  p) r  x  1  B(c  1; r; p)
x 0  x 

yang dapat diperoleh dari distribusi kumulatif binomial

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 31


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Proses & Distribusi Poisson


• Percobaan bernoulli menghasilkan variabel random X yang bernilai
numerik, yaitu jumlah sukses yang terjadi.
• Jika pengamatan dilakukan pada pada suatu rentang interval waktu,
maka dapat diamati bahwa variabel random X adalah terjadinya sukses
selama waktu tertentu.
• Jika perhatian ditujukan pada kejadian sukses yang muncul (lahir) pada
suatu rentang yang kecil, maka terjadi sebuah proses kelahiran (birth
atau arrival process) atau dikenal sebagai proses Poisson (Poisson
process).

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 32


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Proses & Distribusi Poisson

Sifat-sifat Proses Poisson:


 Jumlah sukses yang terjadi dalam suatu selang waktu (atau daerah
tertentu) tidak dipengaruhi (independent) terhadap kejadian pada
selang waktu atau daerah yang lain.
 Kemungkinan terjadinya suatu sukses (tunggal) dalam interval waktu
yang pendek (t mendekati nol) sebanding dengan panjang interval
dan tidak tergantung pada banyaknya sukses yang terjadi di luar
interval tersebut.
 Kemungkinan terjadinya lebih dari satu sukses dalam interval waktu
yang pendek dapat diabaikan.

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 33


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Probabilitas Poisson (1)

Distribusi probabilitas Poisson bermanfaat dalam penentuan


probabilitas dari sejumlah kemunculan pada rentang waktu atau
luas/volume tertentu. Variabel random Poisson menghitung
kemunculan pada interval waktu yang kontinyu.

Fungsi distribusi probabilitas Poisson :


 x e 
P( x)  untuk x = 1,2,3,...
x!
dimana  adalah rata-rata distribusi (yang juga merupakan variansi) dan
e adalah bilangan logaritmik natural (e=2.71828...).
TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 34
Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Probabilitas Poisson (2)

Fungsi distribusi poisson dapat diturunkan dengan


memperhatikan asumsi-asumsi berikut:
 Jumlah kedatangan pada interval yang tidak saling tumpang
tindih (nonoverlapping interval) adalah variabel random
independen.
 Ada nilai parameter  positif sehingga dalam sebuah interval
waktu yang kecil t akan diperoleh :
i) Kemungkinan bahwa terjadi tepat satu kedatangan pada
interval waktu  t adalah (  t ).
ii) Kemungkinan bahwa terjadi tepat nol kedatangan pada
interval waktu  t adalah (1    t ).

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 35


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Probabilitas Poisson (3)

Perhatikan posisi dan rentang waktu berikut:

0 t t  t

Untuk suatu titik waktu t yang tetap (fixed), kemungkinan


terjadi nol kedatangan diformulasikan sebagai berikut :
p 0 (t  t )  1    t   p 0 (t ) . Dengan melakukan penyusunan
p 0 (t   t )  p 0 ( t )
kembali akan diperoleh     p 0 (t ) . Jika interval
t
waktu sangat kecil ( t mendekati nol), maka dapat digunakan
 p0 (t  t )  p0 (t ) 
 0 (t )   p0 (t ) .
'
diferensial berikut : t 0 
lim
t  p

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 36


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Probabilitas Poisson (4)

Hal yang sama dapat dilakukan jika terdapat kedatangan


x  0 , sehingga dapat diformulasikan kemungkinan berikut
p x (t  t )    t p x 1 (t )  1    t  p x (t ) .
Dengan melakukan penyusunan kembali akan diperoleh
p x (t   t )  p x (t )
   p x 1 (t )    p x (t ).
t
Jika interval waktu sangat kecil (t mendekati nol), maka
dapat digunakan diferensial berikut :
 p (t   t )  p x ( t ) 
 x (t )  p x 1 (t )  p x (t ) .
'
lim  x  p
t  0  t 

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 37


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Probabilitas Poisson (5)

Dari dua persamaan diferensial yang diperoleh (untuk nol


kedatangan dan ada kedatangan x  0 ), diperoleh solusi
berikut px (t )  (t ) x  e (t ) / x!. Karena titik waktut adalah tetap
(fixed), maka dapat digunakan notasi   t , sehingga
distribusi probabilitas poisson yang diperoleh adalah:
p ( x)  ( ) x  e  / x!, x  0,1,2, 
0 x lainnya

Parameter pemusatan dan penyebaran adalah:


  x  e    2  x  e  
E( X )   x    dan V ( X )   
 x 1 x  
   2
 .
x 0 x!  x! 

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 38


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Probabilitas Poisson (6)

Perusahaan telepon memberikan 1000


pilihan pesawat telepon (sebagai kombinasi
warna, type, fungsi, dll). Sebuah
perusahaan membuka cabang baru dan 
.2 0 e .2
tersedia 200 sambungan telpon dimana P ( 0)  = 0.8187
0 !
setiap karyawan boleh memilih pesawat 
.2 1 e .2
telepon sesuka hatinya. Asumsikan bahwa P (1)  = 0.1637
12 !  .2
ke-1000 pilihan tersebut adalah equally P (2) 
.2 e
= 0.0164
likely. Berapa probabilitas bahwa sebuah 2 !
.2 3 e .2
pilihan tidak dipilih, dipilih oleh seorang, dua P ( 3)  = 0.0011
3!
orang atau tiga orang karyawan?
n = 200 ; p = 1/1000 = 0.001 ;
 = np = (200)(0.001) = 0.2

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 39


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Probabilitas Poisson (7)

Rata-rata pengiriman bahan baku ke suatu pabrik adalah 10 truk


dan fasilitas bongkar hanya mampu menerima paling banyak 15
truk per hari. Pemasok menginkan agar truk pasokannya dapat
dibongkar pada hari yang sama. Suatu hari, pemasok mengirimkan
sebuah truk ke pabrik tersebut, berapa kemungkinan truk tersebut
harus bermalam karena tidak dapat dibongkar?
X adalah variabel random banyaknya truk bahan baku yang tiba
setiap hari. Dengan distribusi Poisson, kemungkinan sebuah truk
15

harus bermalam adalah P ( X  15)  1  P ( X  15)  1   p ( x;10 ) =0.9513


x 0

(dari tabel), maka kemungkinan sebuah truk harus bermalam


karena tidak dapat dibongkar adalah 1-0.9513=0.0487.

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 40


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Probabilitas Poisson (8)

X = jumlah karyawan yang memilih pesawat telepon tertentu


Poisson Distribution mean = 0.2
Pesawat Telepon
X P(X = x) P(X <= x)
0 0.818731 0.818731
0.9
1 0.163746 0.982477
0.8
2 0.016375 0.998852
3 0.001092 0.999943 0.7

Probability
4 0.000055 0.999998 0.6
5 0.000002 1 0.5
6 0 1 0.4
0.3
0.2
0.1
0
1 2 3 4 5 6 7
# jumlah karyawan yang memilih
pesawat telpon tertentu

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 41


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Probabilitas Poisson (9)

 = 1.0  = 1.5

0.4 0.4

0.3 0.3
P(x)

P( x)
0.2 0.2

0.1 0.1

0.0 0.0
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 5 6 7
X X

 =4  = 10

0.2 0.15

0.10

P (x)
P(x)

0.1

0.05

0.0 0.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920
X X

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 42


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Pendekatan Binomial - Poisson (1)

Pada distribusi probabilitas binomial, jika n sangat besar dan


p kecil, maka perhitungan kemungkinannya sulit dilakukan.
Pada kondisi tersebut, perhitungan nilai kemungkinan untuk
variabel random binomial dapat didekati dengan perhitungan
(atau tabulasi) pada distribusi poisson.
Teorema :
Jika X adalah variabel random binomial dengan distribusi
kemungkinan b(x;n,p), dan jika bila ukuran sampel n   ,
nilai proporsi sukses p  0 , dan digunakan pendekatan
  np , maka nilai b( x; n, p)  p( x;  ) .

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 43


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Pendekatan Binomial - Poisson (2)


Bukti :
Fungsi distribusi kemungkinan binomial dapat ditulis sebagai berikut
 n  x n x n! n( n  1)...(n  x  1) x
b( x; n, p )    p q = p x (1  p ) n  x = p (1  p ) n  x .
 x x! ( n  x )! x!
Jika dilakukan transformasi p   / n maka diperoleh
x
n( n  1)...( n  x  1)      
x
 1  x  1
b ( x; n , p )    1   = 1 
1 ...1    1,
x! n  n  n  n 
dan dari definisi bilangan natural e, diperoleh hubungan berikut
n /  
 1  
  1  
1    lim 1    e  .
n  n   (n) /  
lim
n   
Dengan memperhatikan syarat limit di atas dapat diperoleh
e   x
b ( x; n , p ) 
x!
, dimana x=0, 1, 2…, yaitu sebuah distribusi poisson
untuk    (rata-rata jumlah sukses=rata-rata kedatangan).
TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 44
Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Pendekatan Binomial - Poisson (3)


Contoh
Besarnya kemungkinan ditemukan cacat pada hasil pengelasan titik adalah
0.001. Pada sebuah produk hasil rakitan terdapat 4000 titik pengelasan,
berapa kemungkinan ditemukan lebih dari 6 cacat pada sebuah produk
hasil rakitan?
Variabel random X (binomial) menyatakan jumlah cacat pada hasil rakitan,
maka kemungkinan ditemukan lebih dari 6 cacat tersebut adalah
6  4000 
P ( X  6)    0.001x  0.999 4000  x .
x  0 x 
Perhitungan ini sulit dilakukan sehingga didekati dengan perhitungan untuk
fungsi distribusi kemungkinan Poisson (dimana parameter adalah
  4000  0.001  4
6
) sebagai berikut P ( X  6)  x
0
e  4  4 x / x!  0.889 , maka

kemungkinan ditemukan lebih dari 6 cacat adalah 1-0.889=0.111.

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 45


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Pendekatan Binomial - Poisson (4)


Contoh
Sebuah proses menghasilkan barang-barang dari plastik yang sering kali
memiliki gelembung atau cacat. Diketahui bahwa rata-rata terdapat 1 dari
1000 barang yang dihasilkan mempunyai satu atau lebih cacat.
Berapa kemungkinan bahwa dari sampel acak berjumlah 8000 produk plastik
akan terdapat 7 produk yang memiliki cacat gelembung?
Pada dasarnya, kasus produk plastik cacat ini mengikuti distribusi binomial
dengan n=8000 dan p=0,001. Karena p sangat kecil dan mendekati nol serta
n sangat besar, maka perhitungan nilai kemungkinan dapat didekati dengan

distribusi Poisson dengan dimana =(8000)(0,001)=8, sehingga
kemungkinan bahwa dari sampel acak berjumlah 8000 produk plastik akan
terdapat 7 produk yang memiliki cacat dapat dihitung sebagai berikut
6 6
P ( X  7)   b( x;8000,0,001)   p ( x;8) = 0,3134.
x 0 x 0

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 46


Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Distribusi Probabilitas Uniform

Distribusi probabilitas diskrit uniform berkaitan dengan variabel


random dimana semua nilainya memiliki kemungkinan yang
sama.
Definisi
Jika variabel random X memiliki nilai x1, x2,…,xk, dengan
kemungkinan terjadi yang sama maka dikatakan bahwa
variabel random X mengikuti distribusi uniform diskrit
dengan fungsi distribusi kemungkinan sebagai berikut
1
f ( x; k )  , dimana x = x1, x2,…,xk
k
Parameter pemusatan dan penyebaran adalah sebagai berikut : k
k 1 2  ( xi   ) 2
E ( X )     xi 
k
2 1 k 1
i 1 k dan V ( X )   2   xi     xi   
i 1 k  i 1 k
i 1

k
.
TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3 47

Vous aimerez peut-être aussi