Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Taufik Suryadi,SpF
Interpol
• Closed Disaster / insiden tertutup :
Kepastian terhadap identifikasi korban sangat
tinggi
Interpol
• Open Disaster /
insiden terbuka :
kepastian identifikasi
terhadap korban banyak
yg tidak diketahui
BENCANA
KORBAN KORBAN
MATERI MANUSIA
HIDUP MATI
- Pertolongan Pertama - Pencarian
- Pengobatan - Evakuasi
- Evakuasi - Identifikasi
- Bantuan Pangan dll - Serahkan keluarga
- Kubur
Apa yang dimaksud dengan
Disaster Victim Identification (DVI)?
Mengapa DVI diperlukan ?
1. MENEGAKKAN HAM
2. BAGIAN PROSES PENYIDIKAN
3. IDENTIFIKASI VISUAL DIRAGUKAN
4. KEPENTINGAN HUKUM
a. ASURANSI
b. WARISAN
c. STATUS PERKAWINAN
6. DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
BAGAIMANAKAH
IDENTIFIKASI
KORBAN MATI
YANG DAPAT
DIPERTANGGUNG
JAWABKAN
SECARA ILMIAH
THE PRIMARY
METHODS OF
IDENTIFICATION
Fungsi
• Menetapkan prosedur DVI
• Mencari, menemukan, mencatat sisa tubuh dan
barang
- Tempat insiden harus dianggap sebagai TKP
- TKP harus diteliti dan membuat catatan
sebelum sisa tubuh dipindahkan
- Kerjasama dengan pihak terkait di TKP
- Form DVI warna pink
FA S E 1 … (lanjutan)
FA S E 1 … (lanjutan)
SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 2
Pencarian di TKP
• Pencarian dilaksanakan sesuai dengan petunjuk
dari forensik investigator, atau Koordinator Tim
DVI / DVI Commander
• Sistem pencarian dilaksanakan dengan
menentukan lokasi yang relevan untuk
menemukan barang bukti yang ada di TKP
• Apabila tempat pencarian luas, maka briefing
perlu dilakukan untuk menentukan lokasi
pencarian sesuai dengan prosedur DVI
A1 A2 A3 A4 A5
A36
A1 A2 A3
A1 A2 A3 B3
TKP
Rencana Skala
Close Up
Objek yg
diphoto
Jarak menengah
Property :
Jam
Kaca mata
Kartu identitas
Benda‐benda pribadi
Halaman C3
Perhiasan
Deskripsi yang lengkap dan detil perhiasan
Halaman D1
Deskripsi fisik
Keadaan mayat
Perkiraan usia
Tinggi
Berat
Tubuh
Ras
Rambut kepala
Halaman D2
Deskripsi fisik (lanjutan)
Dahi
Alis
Mata
Hidung
Rambut mukar
Telinga
Mulut
Bibir
Gigi
Kebiasaan merokok
Halaman D3
Deskripsi fisik (lanjutan)
Dagu
Leher
Tangan
Kaki
Rambut badan
Rambut secara umum
Detil yang specisifik
Sunat
Ciri khusu lainnya
Halaman D4
Sketsa tubuh/mayat
Memberikan sebuah deskripsi visual dari
potongan tubuh
Termasuk jaringan parut, tato, amputasi
dll.
Halaman E1
Otopsi :
Kepala
Dada
Perut
Organ‐organ dalam lainnya
Rangka/ jaringan tubuh yang lunak
Dan lainnya
Halaman E2
Kesimpulan Medis
Jenis kelamin
Perkiraan usia
Sampel yang diambil
Petunjuk identifikasi lainnya
Penemuan medis lainnya
Halaman E3
Sketsa rangka
Menunjukkan luka‐luka secara
anatomi atau ketidaknormalan
Halaman E4
DNA
Sampel
Profile
Halaman F1
Temuan Gigi
Temuan Gigi
Deskripsi spesifik
Temuan lanjutan
X ray yang dilakukan
Pengujian pelengkap
Perkiraan usia
Halaman G
Informasi tambahan
Dapat digunakan untuk mencatat informasi
tambahan dari setiap bagian yang ada
Fungsi
• Membandingkan data AM dengan PM
• Penetapan suatu identifikasi
• Mengkorfimasi apakah hasil yang dicapai
sudah memuaskan semua pihak (Tim)
DVI INTERPOL GUIDELINE
Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 99
FASE IV : REKONSILIASI
Rekonsiliasi adalah fase dimana
dilakukan pembandingan antara data
ante mortem dan post-mortem
untuk identifikasi.
UNIT TKP
BLM
DIKENAL
KELUARGA
DIKENAL
UNIT DATA
P.M
Kegunaan
• Meninjau kembali pelaksanaan DVI
• Mengenali dampak positive dan negative operasi
DVI
• Melaporkan temuan serta memberikan masukan
untuk meningkatkan operasi berikutnya
FASE 5 ... (Lanjutan)
Kendala dalam menjalankan prosedur DVI adalah
• Koordinasi ( lintas instansi, multi disiplin ilmu dll )
• Masyrakat/budaya/keluarga korban
• Mass media
• Politik, dll
TERIMA KASIH