Vous êtes sur la page 1sur 114

Dr.dr.

Taufik Suryadi,SpF
Interpol
• Closed Disaster / insiden tertutup :
Kepastian terhadap identifikasi korban sangat
tinggi
Interpol

• Open Disaster /
insiden terbuka :
kepastian identifikasi
terhadap korban banyak
yg tidak diketahui
BENCANA

KORBAN KORBAN
MATERI MANUSIA

HIDUP MATI
- Pertolongan Pertama - Pencarian
- Pengobatan - Evakuasi
- Evakuasi - Identifikasi
- Bantuan Pangan dll - Serahkan keluarga
- Kubur
Apa yang dimaksud dengan
Disaster Victim Identification (DVI)?
Mengapa DVI diperlukan ?
1. MENEGAKKAN HAM
2. BAGIAN PROSES PENYIDIKAN
3. IDENTIFIKASI VISUAL DIRAGUKAN
4. KEPENTINGAN HUKUM
a. ASURANSI
b. WARISAN
c. STATUS PERKAWINAN
6. DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
BAGAIMANAKAH
IDENTIFIKASI
KORBAN MATI
YANG DAPAT
DIPERTANGGUNG
JAWABKAN
SECARA ILMIAH
THE PRIMARY
METHODS OF
IDENTIFICATION

FINGER PRINT DENTAL RECORD DNA ANALYSIS


THE SECONDARY
METHODS OF
IDENTIFICATION

MEDICAL DATA PHOTOGRAPHY PROPERTY

INTERPOL DVI GUIDE 2009


KETENTUAN IDENTIFIKASI POSITIF

a. MINIMAL SATU PRIMARY ID, dengan


atau tanpa secondary ID
b. MINIMAL DUA SECONDARY ID, bila
tidak ada primary ID
PROSEDUR DVI

• Mengacu terhadap standar DVI Interpol


• Menggunakan formulir DVI
• Bisa disesuaikan dengan situasi di
wilayah TKP tersebut
• Mempunyai SOP dan MOU
SIAPA YANG BERTANGGUNG
JAWAB TERHADAP
PROSES DVI ?
FA S E 1 - T K P

Fungsi
• Menetapkan prosedur DVI
• Mencari, menemukan, mencatat sisa tubuh dan
barang
- Tempat insiden harus dianggap sebagai TKP
- TKP harus diteliti dan membuat catatan
sebelum sisa tubuh dipindahkan
- Kerjasama dengan pihak terkait di TKP
- Form DVI warna pink
FA S E 1 … (lanjutan)
FA S E 1 … (lanjutan)
SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 2
Pencarian di TKP
• Pencarian dilaksanakan sesuai dengan petunjuk
dari forensik investigator, atau Koordinator Tim
DVI / DVI Commander
• Sistem pencarian dilaksanakan dengan
menentukan lokasi yang relevan untuk
menemukan barang bukti yang ada di TKP
• Apabila tempat pencarian luas, maka briefing
perlu dilakukan untuk menentukan lokasi
pencarian sesuai dengan prosedur DVI

SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 3


Pencarian dengan cara Grid

A1 A2 A3 A4 A5

A36

SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 4


Zona Pencarian
B1 B2 B3

A1 A2 A3

SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 5


Zona Pencarian
B1 B2

A1 A2 A3 B3

TKP

SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 6


SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 7
Pencarian Sesuai Dengan Arah Panah

SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 8


Pencarian dengan menggunakan Garis
• Dapat diterapkan padaTKP yang datar
• Lokasi pencarian harus dibuat batas-
batasnya
• Koordinator/Ka Unit berada di bagian
tengah tim pencari
• Wakanit berada dibagian ujung tim

SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 9


Pencarian di Kendaraan

SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 10


Pencatatan di TKP

Mengambil gambar dan membuat catatan, (termasuk


sketsa) adalah merupakan hal yang penting dalam
prosedur di TKP

SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 11


Pencatatan di TKP

Tim Unit DVI-TKP melakukan pencatatan di


TKP dan kemudian merekonstruksikan untuk
bukti di persidangan/rekonsiliasi

SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 12


Informasi lain dalam pencatatan:
• Waktu, tanggal dan tempat
• Nama orang yang hadir atau anggota tim DVI
selama pelaksanaan di TKP
• Hal yang dilakukan secara detail di TKP oleh
polisi lainnya
• Informasi lainnya yang diketahui di TKP atau
properti yang dikumpulkan dari korban

SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 13


Informasi lainnya (lanj…)
• Kegiatan lainnya yang mungkin dilakukan oleh
tim lainnya di TKP. (Mis: apakah mereka melakukan
perubahan?)
• Obsevasi secara umum tentang TKP
• Observasi TKP secara detail (Mis: jalan masuk,
luasnya kerusakan dan lebar TKP, dll)
• Deskripsi tentang barang bukti biologis dan
atau properti serta lokasi grid ditemukannya
SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 14
Defenisi
Rencana Skala dan Sketsa

Rencana Skala

 Rencana pencarian harus dibuat dengan skala agar


pengukuran posisinya akurat
 Skala untuk memudahkan pengukuran
 Penyimbolan tidak bisa digunakan, jadi semua benda harus
diukur menurut besar, sudut dan lokasinya.
 Teknologi modern dapat digunakan untuk pencatatan secara
detail.

SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 15


Definisi (lanj…)
 Rencana Sketsa
 Rencana sketsa TKP secara grafik
 Rencana pembuatan sketsa seperti meja,dll
kursi sebagai symbol perkiraan posisi
 Atau tidak mengunakan skala

SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 16


Pengambilan Gambar di TKP
 Pengambilan gambar secara
visual di TKP sangat membantu
dalam proses pencatatan dan
sketsa
 Untuk membuat catatan lebih
akurat, maka ada tiga jenis cara
pengambilan gambar:
 Jarak jauh
 Jarak menengah
 Close-up

SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 17


Pengambilan
Gambar di TKP
Pastikan bahwa TKP,
properti serta BB
Biologis yang sudah
dilabel difoto secara
jelas untuk
memudahkan
identifikasi
SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 18
■ TKP difoto disertai
dengan label DVI untuk
bukti forensik.

■ Setiap gambar sisa


tubuh dan atau properti
disertai dengan
penomoran DVI (T/G/B)

SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 19


Pengambilan Gambar di TKP
Jarak jauh

Close Up
Objek yg
diphoto

Jarak menengah

SEARCHING AND GRIDDING Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 20


BODY AND PROPERTY TAG Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 2
BODY AND PROPERTY TAG Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 3
BODY AND PROPERTY TAG Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 4
HUMAN REMAINS TAG

• 1 label hanya untuk 1 Mayat / 1 potongan


besar tubuh
• ikatkan pada ibu jari kaki kiri dari mayat
utuh / bagian tubuh
• LABEL HARUS MELEKAT TERUS DI MAYAT /
POTONGAN TUBUH SELAMA PROSES
IDENTIFIKASI SAMPAI DENGAN SELESAI .

BODY AND PROPERTY TAG Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 5


Di TKP

BODY AND PROPERTY TAG Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 6


T = TEAM: Kelompok / Nama Tim
G = GRID: Lokasi/Grid BB ditemukan
B = BODY / BODY PARTS No: Nomor BB
Mayat/Potongan tubuh dengan 3 / 4 digit,
mis: 0001, 0002, dst…
BODY AND PROPERTY TAG Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 7
WAKTU DITEMUKAN
• Tanggal dan Jam
• Diakhiri Paraf

ORANG YANG MEMBERI LABEL MAYAT/BP


• Bagian dari tim unit DVI-TKP
• Inisial
• Diakhiri Paraf
• Tanggal dan jam
ORANG YANG
MENDOKUMENTASIKAN DG FOTO ORANG YANG MENANDAKAN DG
• Bagian dari tim unit DVI-TKP BENDERA/LAINNYA
• Inisial • Bagian dari tim unit DVI-TKP
• Diakhiri Paraf • Inisial
• Tanggal dan jam • Diakhiri Paraf
• Foto di TKP • Tanggal dan jam

BODY AND PROPERTY TAG Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 8


T / G/ B

Officer in Charge : Polisi / Kaunit DVI-TKP

RS / Instalasi Forensik tempat mayat dievakuasi

Keterangan lain / Diskripsi singkat penemuan


BB, mis : lokasi dekat apa ?/dipindahkan
?/dll

BODY AND PROPERTY TAG Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 9


Di Kamar Jenasah

BODY AND PROPERTY TAG Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 10


BODY AND PROPERTY TAG Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 11
BODY AND PROPERTY TAG Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 12
PROPERTY TAG

• 1 label hanya untuk 1 JENIS PROPERTY


• Property yang di label HANYA yang ada di TKP
dan TIDAK melekat di mayat/BP
• LABEL HARUS MELEKAT TERUS PROPERTY
SELAMA PROSES IDENTIFIKASI SAMPAI DENGAN
SELESAI
• Cara pengisian hampir sama dengan Label Mayat

BODY AND PROPERTY TAG Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 13


T = TEAM: Kelompok / Nama Tim
G = GRID: Lokasi/Grid BB ditemukan
P = PROPERTY No: Nomor Property dengan
3 / 4 digit, mis: 0001, 0002, dst…

BODY AND PROPERTY TAG Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 14


Di TKP

Penilaian Kemungkinan oleh


anggota Tim Unit DVI-TKP
apakah property ini ada
kemungkinan milik dari mayat
bernomor ….?
BODY AND PROPERTY TAG Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 15
Deskripsi Property yang ditemukan di TKP:
• Secara singkat
• Apa, Jenis/Model, Bahan,Merek,Ukuran,
Tanda lainnya
• Keterangan lain berhubungan dengan
property ini yang ditemukan

BODY AND PROPERTY TAG Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 16


PROPERTY Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 2
Pengumpulan
 Di TKP
• Pemeriksaan
• Penomoran
• Pemotretan
• Pencatatan dan perekaman
• Pengangkutan
• Penyimpanan
• Pengamanan

PROPERTY Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 3


Pengumpulan (lanjutan…)
 Di kamar mayat
• Pemotretan mayat
• Pemindahan dari mayat/potongan tubuh
• Pembersihan
• Pemeriksaan
• Penomoran
• Pemotretan
• Pencataan dan perekaman
• penyimpanan
• Pengamanan
PROPERTY Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 4
Pengumpulan (lanjutan..)
 TKP secondary
• Hotel – Tempat penampungan dlll
• Mengisi bagian informasi formulir AM
• Penjagaan dan pengontrolan
• Kertas-kertas/surat2 yang ada relevansinya
• Penyimpanan
• Pengamanan

PROPERTY Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 5


Penggunaan properti untuk
identifikasi
 Detil yang lebih luas yang dibutuhkan:
• Ukuran
• Terbuat dari apa
• Model
• Type
• Kondisi
• Bentuk
• Descripsi
• Foto / sketsa

PROPERTY Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 6


Penggunaan properti untuk
identifikasi

 Mendapatkan deskripsi ante mortem dan


pemotretan.
 Identifikasi Visual oleh anggota keluarga dan
teman .
 Pencocokan dengan sistem komputerisasi.

PROPERTY Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 7


Pengembalian Property
 Apakah keluarga korban menginginkan barang2 tersebut?
 Siapa yang akan menerima barang2 tersebut?
 Dalam kondisi seperti apa pihak keluarga meniginkan barang2
tersebut?
 Apakah ada perselisihan siapa yang akan menerima barang2
tersebut?
 Masalah asuransi.
 Kerangka waktu pengembalian barang2 tersebut?
 Prosedur formal dan surat menyurat yang diperlukan.

PROPERTY Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 8


Pertimbangan2 tentang properti
dalam kejadian DVI

 Pentingnya tugas penanganan properti


 Prosedur juridiksi properti
 Personel yang berdidikasi
 Penyimpan
 Pengamanan

PROPERTY Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 9


Fungsi
• Melakukan pemeriksaan mayat, property dll
• Mencatat hasil pemeriksaan, dokumentasi
• Pengambilan sidik jari
• Pengambilan sampel DNA
• Mencatat hasil dalam form DVI warna pink
Interpol Ante Mortem dan Post
Mortem Form

• Merupakan formulir kembar yang penggunaannya


sesuai fungsi masing‐masing
• Seperti melihat cermin(mirror image) antara AM
form/Yellow form dengan PM form/Pink form
• Hanya bagian awal saja dari Ante Mortem form (bagian
A) dengan Post Mortem form (bagian B) yang tidak
kembar (sama)
Bagian‐bagian dari Form Interpol
Ada 7 (tujuh) bagian :
• Bagian A Data personal orang hilang KHUSUS PADA FORM AM
• Bagian B Data umum jenasah KHUSUS PADA FORM PM
• Bagian C pakaian, perhiasan, dll
• Bagian D deskripsi fisik
• Bagian E catatan medis, DNA
• Bagian F informasi gigi
• Bagian G informasi tambahan

Khusus untuk bagian A dan B hanya ada pada masing‐masing


formulir (AM atau PM)
MANFAAT PENGGUNAAN AM DAN PM
FORM
• Formulir PM didisain untuk dicocokkan dengan
Formulir AM
• Dimana jawaban pada kotak dibuat untuk
memfasilitasi pemprosesan dengan sistem elektronik
• Isi formulir dengan informasi sebanyak mungkin
• Usahakan menjaga keutuhan formulir dengan
menggunakan sampul plastik atau laminating
• Petunjuk pengisian tersedia di bagian awal formulir
Keuntungan Form Interpol
• Kedua formulir dirancang untuk perbandingan
yang mudah
• Dikembangkan oleh sebuah komite Internasional
untuk pemakaian Internasional
• Dibuat dalam berbagai bahasa
• Tersedia melalui akses internet
Kerugian Form Interpol

• Standard Eropa khususnya untuk pakaian


• Mendorong interview berjenis interogasi
• Sulit digunakan untuk pertama kali – perlu
latihan sebelum digunakan
Ante Mortem/Yellow form

• AM form mencatat data dari orang hilang


semasa masih hidup
• Bagian A biasanya di isi oleh bagian Registrasi
korban/orang hilang
• Sisanya diisi /dilengkapi oleh Tim Wawancara
• Tata cara pengisian formulir dapat dibaca
pada halaman sebaliknya dari halaman A0
• Bila didampingi oleh tenaga ahli (dr./drg/ahli
sidik jari/dll) akan sangat bermanfaat
Post Mortem Form (Pink Form)
• Formulir untuk mencatat data pemeriksaan dari tiap
mayat / BP
• Formulir dinomori sesuai dengan nomor DVI yang
dicetak pada label jenasah yang telah dibubuhkan
pada mayat/BP
• Bagian B pada formulir dilengkapi oleh tim DVI di TKP
• Bagian C dan D dilengkapi oleh tim DVI/bagian
properti di kamar jenasah
• Bagian E dan F dilengkapi dengan bantuan petugas
Dokter Forensik dan Odontologist di kamar jenasah
Halaman A0 – AM FORM
• Halaman ini umumnya diisi dibagian Victim
Registration
• Berisi kolom‐kolom yang dapat diisi:
• Bila pernah melapor kehilangan isi nomor LP
• Bila orang asing isi kolom yang berhubungan dengan
orang asing
• Petugas dapat menyimpulkan dan evaluasi tentang
kemungkinan korban atau bukan.
• KHUSUS HANYA ADA DI ANTE MORTEM FORM SAJA
Halaman A1 dan A2 – AM FORM

• Seksi A1 dan A2 berisi informasi demografi dari orang


hilang dan keluarga serta pelapor
• No telp dan anggota keluarga yang dapat dihubungi
setiap saat
• Bila ada data resmi dicatat pada kolom yang sesuai
• KHUSUS HANYA ADA DI ANTE MORTEM FORM SAJA
Halaman B0 – PM FORM
• Pada bagian atas setiap detil halaman harus diisi
berkenaan dengan bencana dan penomoran
mayat/jenis kelamin
• Daftar isi operasi mortuary yang dilakukan
• Daftar bagian2 yang telah dilengkapi
• KHUSUS HANYA ADA DI POST MORTEM FORM
SAJA
Halaman B – PM FORM
Pemeriksaan awal BB mayat/BP khusus dilakukan di TKP
Yang diisi adalah:
Usia yang kelihatan/tampak
Keadaan/kondisi jenasah/potongan jenasah
Lokasi/Koordinat ditemukannya
Petugas yang menemukan mayat

KHUSUS HANYA ADA DI ANTE MORTEM FORM SAJA

BUKAN/TIDAK DILAKUKAN IDENTIFIKASI


Halaman C1

Pakaian dan sepatu


Gambaran yang lengkap dari pakaian
Gambaran detil sepatu
Halaman C2

Property :
Jam
Kaca mata
Kartu identitas
Benda‐benda pribadi
Halaman C3

Perhiasan
Deskripsi yang lengkap dan detil perhiasan
Halaman D1

Deskripsi fisik
Keadaan mayat
Perkiraan usia
Tinggi
Berat
Tubuh
Ras
Rambut kepala
Halaman D2
Deskripsi fisik (lanjutan)
Dahi
Alis
Mata
Hidung
Rambut mukar
Telinga
Mulut
Bibir
Gigi
Kebiasaan merokok
Halaman D3
Deskripsi fisik (lanjutan)
Dagu
Leher
Tangan
Kaki
Rambut badan
Rambut secara umum
Detil yang specisifik
Sunat
Ciri khusu lainnya
Halaman D4

Sketsa tubuh/mayat
Memberikan sebuah deskripsi visual dari
potongan tubuh
Termasuk jaringan parut, tato, amputasi
dll.
Halaman E1
Otopsi :
Kepala
Dada
Perut
Organ‐organ dalam lainnya
Rangka/ jaringan tubuh yang lunak
Dan lainnya
Halaman E2
Kesimpulan Medis
Jenis kelamin
Perkiraan usia
Sampel yang diambil
Petunjuk identifikasi lainnya
Penemuan medis lainnya
Halaman E3

Sketsa rangka
Menunjukkan luka‐luka secara
anatomi atau ketidaknormalan
Halaman E4

DNA
Sampel
Profile
Halaman F1
Temuan Gigi

Bahan yang digunakan


Detil pelengkap lainnya
Halaman F2

Temuan Gigi
Deskripsi spesifik
Temuan lanjutan
X ray yang dilakukan
Pengujian pelengkap
Perkiraan usia
Halaman G

Informasi tambahan
Dapat digunakan untuk mencatat informasi
tambahan dari setiap bagian yang ada
Fungsi
• Membandingkan data AM dengan PM
• Penetapan suatu identifikasi
• Mengkorfimasi apakah hasil yang dicapai
sudah memuaskan semua pihak (Tim)
DVI INTERPOL GUIDELINE
Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 99
FASE IV : REKONSILIASI
Rekonsiliasi adalah fase dimana
dilakukan pembandingan antara data
ante mortem dan post-mortem
untuk identifikasi.

CATATAN PM Rekonsilias CATATAN AM


i
DVI INTERPOL GUIDELINE
Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 100
PERENCANAAN AWAL
PADA FASE REKONSILIASI
SANGAT PENTING

DVI INTERPOL GUIDELINE


Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 101
YANG TERLIBAT DALAM
FASE IV REKONSILIASI
Dipimpin oleh Seorang Ketua Rekonsiliasi:
• Melibat para ahli yang terlibat dalam
proses identifikasi terdiri dari :
• Penyidik • Sekretariat fase
• Ahli kedokteran forensik IV
• Ahli kedokteran gigi forensik • Logistik
• Ahli sidik jari • Photograper
• Ahli DNA
• Pengumpul data AM dan data PM
DVI INTERPOL GUIDELINE
Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 102
KETUA REKONSILIASI
seorang ketua rekonsiliasi yang diminta / diharapkan

• Sudah terlatih / dilatih tentang prosedur tatalaksana


DVI & terlatih sebagai Komandan DVI
• Mampu memimpin pelaksanaan proses rekonsiliasi
• Mampu bekerjasama dan berkoordinasi dengan semua
tim pelaksana identifikasi
• Dapat menganalisa temuan dalam data Post Mortem
dengan data Ante Mortem

DVI INTERPOL GUIDELINE


Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 103
SEKRETARIAT FASE IV
• Mengontrol catatan AM & PM
• Menyiapkan Diagram eliminasi
• Membuat grafik hasil uji dari ahli spesialis
• Menyiapkan master dari diagram eliminasi

DVI INTERPOL GUIDELINE


Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 104
KOORDINATOR PARA AHLI
Semua koordinator ahli :
• Mencocokkan data sesuai dengan keahlihan
• Mengawasi operasi dari masing-masing
bagian
• Mengkordinasikan informasi AM dengan PM
dan melengkapi diagram eliminasi
• Melaporkan hasil temuan kepada Ketua
Rekonsiliasi pada saat rekonsiliasi

DVI INTERPOL GUIDELINE


Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 105
PERSIAPAN DALAM REKONSILIASI
• Tempat pelaksanaan fase IV Rekonsiliasi
• Sekretariat fase IV mempersiapkan kebutuhan dalam
rekonsiliasi
• Menunjuk seorang notulen dalam fase rekonsiliasi
• Masing – masing tim pelaksana identifikasi mempersiapkan
data – data yang diperlukan.
• Mempersiapkan tabel rekonsiliasi

DVI INTERPOL GUIDELINE


Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 106
TEMPAT PELAKSANAAN
YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN
Lokasi / tempat rekonsiliasi
Ruang pelaksanaan rekonsiliasi
Transportasi mudah
Dekat dengan pelaksanaan pengumpulan
data AM & PM
Keamanan
Fasilitas pada tempat rekonsiliasi dan
fasilitas parkir
DVI INTERPOL GUIDELINE
Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 107
FASILITAS TEMPAT REKONSILIASI
DI HARAPKAN MEMPUNYAI
• Alat komunikasi
• Kamar mandi & Kamar kecil
• Makanan & minuman dapat diperoleh
dengan mudah
• Mempunyai tempat peristirahatan
sementara

DVI INTERPOL GUIDELINE


Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 108
STAF DALAM FASE REKONSILIASI
Staff
Terlatih dalam pelaksanaan
Paham administrasi
Dukungan fasilitas peralatan administrasi

Mempunyai manajemen penyimpanan data hasil


rekonsiliasi ( Manual - v - IT system )

Proses pelaksanaan administrasi HARUS sesuai dengan


standar DVI
DVI INTERPOL GUIDELINE
Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 109
PROSES IDENTIFIKASI

UNIT TKP
BLM
DIKENAL

UNIT DATA UNIT KOORDINATOR


A.M PEMBANDING IDENTIFIKASI

KELUARGA

DIKENAL
UNIT DATA
P.M

DVI INTERPOL GUIDELINE


Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 110
FASE 5 – DEBRIEFING

Kegunaan
• Meninjau kembali pelaksanaan DVI
• Mengenali dampak positive dan negative operasi
DVI
• Melaporkan temuan serta memberikan masukan
untuk meningkatkan operasi berikutnya
FASE 5 ... (Lanjutan)
Kendala dalam menjalankan prosedur DVI adalah
• Koordinasi ( lintas instansi, multi disiplin ilmu dll )
• Masyrakat/budaya/keluarga korban
• Mass media
• Politik, dll
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi