Vous êtes sur la page 1sur 29

ASMAUL HUSNA DAN ILMU ALLAH

• Dr. Safrida, S.Pd., M.Si


Indikator Pembelajaran
Indikator Pembelajaran

–Indikator Pembelajaran
• Setelah mempelajari materi tentang asmaul
husna dan ilmu Allah SWT, mahasiswa dapat:
• Menjelaskan pengertian asmaul husna
• Menjelaskan al-asma’ was-shifat dan bukti
kebenaran sifat Allah
• Menjelaskan keutamaan dan cara mengamalkan
asmaul husna
• Menjelaskan makna ilmu Allah dan hikmah
mempelajari ilmu Allah
ASMA’UL HUSNA PENGERTIAN

BUKTI
ASMAUL AL-QUR’AN
HUSNA

MENELADANI
SIFAT-SIFAT HADIST
ALLAH

ILMU ALLAH

AYAT
KONSEP HIKMAH
ILMU TAK QAULIYAH
KEBENARAN MENGIMANI
TERBATAS DAN AYAT
ILMU ILMU ALLAH
KAUNIYAH
Pengertian Asmaul Husna
Kata (‫ )األسماء‬al-asma adalah bentuk jamak dari kata (‫ )اإلسم‬al-ism
yang biasa diterjemahkan dengan nama. Ia berakar dari kata
(‫ )السمو‬as-sumuw yang berarti ketinggian, atau (‫ )السمة‬as-simah yang
berarti tanda.Memang nama merupakan tanda bagi sesuatu,
sekaligus harus dijunjung tinggi.

Kata (‫ )الحسن‬al-husna adalah bentuk muannast/feminim dari kata


(‫ )احسن‬ahsan yang berarti terbaik. Penyifatan nama-nama Allah
dengan kata yang berbentuk superlative ( perbandingan yang
teratas) ini, menunjukkan bahwa bukan hanya nama saja, tetapi
juga yang terbaik dibandingkan dengan yang lainnya, yang dapat
disandang-Nya.
Bukti adanya asmaul husna :

• Artinya :
• “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya
dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang
yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya.
nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang Telah mereka
kerjakan”. (QS. Al-‘Araf: 180).
َ ‫س ًما َمائَةً َإ ََّّل َو‬
َ ‫احدًا َم ْن أ َ ْح‬
‫صا َها َد َخ َل‬ ْ ‫سعَةً َو َت‬
َ ‫س َع‬
ْ ‫ين ا‬ ْ ‫ّلِل َت‬ َّ
َ َّ َ ‫إن‬
َ‫ا ْل َجنَّة‬

"Sesungguhnya Allah Swt mempunyai 99


nama, yaitu seratus kurang satu, barangsiapa
menghitungnya (menghafal seluruhnya)
masuklah ia kedalam surga" (HR. Bukhari,
Muslim, Ibnu Majah, Ahmad, dan Al-Baihaqy).
Meneladani sifat-sifat Allah
.Al Baasith (Yang Maha Melapangkan Makhluk-Nya).
Meneladani Al-basith bearti kita harus melapangkan hati sendiri
dengan cara mendekatkan diri dan taat kepada allah, ketika kita
ingat dan taat kepada allah maka senantiasa hati kita akan
tentram. (Qs Ar-Ra’d 13.28).
Al Waarist (Yang Maha Mewarisi)
Yang meneladani sifat ini hendaknya bila memiliki kemampuan agar
menyumbangkan warisanya kepada keluarga yang lebih
membutuhkan. Kalau ini tidak dapat dilakukanya, maka janganlah
warisan menjadikan keluarga berantakkan, dan lebih lagi jangan
memakan harta waris yang bukan haknya. Ini merupakan salah satu
yang dikecam Allah secara tegas (Qs. Al-Fajr:19).
Al-Muizz (Yang Maha Memuliakan Mahluk-Nya)
Kita Sadar bahwa kemulyaan itu milik allah, karnanya jika kita
menginginkan kemulyaan, maka untuk meneladani-Nya kita
harus taat dan patuh kepadanya, niscaya allah akan
menganugrahkan kemulyaan kepada kita.
AL-Hafizh ( Yang Maha Memelihara)
Untuk meneladaninya kita harus besyukur kepedaAllah SWT
yang telah memberikan beribu-ribu kenikmatan kepada kiata,
termasuk di antaranya ia menciptakan hutan juga unuk
kepentingan kita, untuk itu kita harus memeliharanya dengan
baik dan peduli dengan lingukan, semua yang diciptakan Allah
mempunyai kemanfaatan, karena itu kita harus memeliharanya
dengan baik.
Al-Walii (Yang Maha Melindungi)
Untuk meneladani sifat ini dapat dilakukan dengan tidak
melindungi dan membela orang-orang yang salah. Selalu
memohon perlindungan dari godaan setan, berani mengatakan
tidak untuk mengatakan hal-hal yang tidak baik meskipun
menyakitkan diri sendiri maupun orang lain.
An-Nafii` (Yang Maha Memberi Manfaat)
Sifat ini dapat di teladani dengan cara menggunakan waktu
kita dengan efektif, dan tidak menyia-nyiakannya, jika ita
memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin maka hidup kita
akan bermanfaat pula, selain kita menjadi orang yang disiplin,
banyak pula orang yang membutuhkan karna kita di pandang
sebagai orang yang giat bekerja.
Al Muqsith (Yang Maha Seimbang)
Sifat ini dapat di teladani dengan tidak membeda-bedakan
saudara-saudara kita yang miskin dan yang kaya, yang baik
dan yang buruk, kita harus menghormati dan menghargai
mereka karna kita sama-sama sebagai mahluk Allah yang tidak
mungkin bisa hidup sendiri tanpa seseorang yang lain.

Al Waduud (Yang Maha Mengasihi)


Sifat ini dapat di teladani dengan cara membagikan rizqi yang
kita peroleh kepada orang-orang yang lebih membutuhkannya,
seperti mengasihi anak yatim dan menyantuni fakir miskin.
Sebagai wujud rasa bersyukur kita kepada Allah yang telah
memberikan rizqi yang cukup, sehingga kita dapat berbagi
dengan yang lain.
Ar Raafi`(Yang Maha Meninggikan Makhluk-Nya)
Meneladani sifat Ar-Raafi’ juga dapat di lakukan dengan cara
kita membantu memecahkan suatu permasalahan teman yang
sedang membutuhkan bantuan kita, agar ia tidak merasa
terpuruk, dan sedikit meringankan bebannya, seperti yang
sudah di singgung dalam keterangan di atas bahwa manusia
tak bisa hidup sendiri tanpa orang tang lainnya.
Al Afuww (Yang Maha Mengampuni segala kesalahan)
Untuk meneladani sifat ini dapat di lakukan dengan cara
memaafkan kesalahan kecil maupun kesalahan besar yang di
buat oleh seseorang terhadap diri kita.
ILMU ALLAH

• Disamping pemahaman terhadap asmaul husna


juga harus dikaitkan dengan konsekuensi dan
aplikasinya dalam kehidupan kita sehari-hari di
seluruh aspek kehidupan.
• Misal al-Alim (Yang Maha Mengetahui), kita
harus mengaplikasikan keyakinan tersebut dalam
kehidupan nyata, dengan berusaha maksimal
melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan
larangan-Nya, dimana pun, kapan pun, baik di
tepat ramai maupun ditempat sunyi.
Ilmu Allah tidak terbatas

• Allah SWT mempunyai ilmu yang tidak


terbatas, Dia mengetahui apa saja yang ada
dilangit dan dibumi, baik yang gaib maupun
yang nyata terdapat disurah Al-Hasyr:
Ilmu Allah memang maha luas, tiada
terbatas mengetahui apa yang suah
dan akan terjadi manusia, malaikat,
dan makhluk mana pun tidak akan
bisa menyelami lautan ilmu Allah
SWT.
Ayat- ayat Qauliyah dan ayat-ayat
Kauniyah.
• Allah SWT menuangkan sebagian kecil dari ilmu-
Nya kepada umat manusia melalui ayat-ayat qauliyah
dan ayat-ayat kauniyah atau melalui wahyu dan alam
semesta.
• Wahyu yang dimaksud diatas adalah wahyu dalam
pengertian isthilahi yaitu kalamullah yang diturunkan
kepada Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul yang menjadi
hudan (petunjuk) bagi umat manusia, baik yang
diturunkan langsung, dari belakang tabir (min wara’
hijab) maupun yang diturunkan melalui malaikat
Jibril, seperti firman Allah :
Artinya :”Tidak ada bagi seorang
manusia pun bahwa Allah berkata-
kata dengan dia kecuali dengan
perentaran wahyu atau di belakang
tabir atau dengan mengutus
seseorang (malaikat) lalu
diwahyukan kepada-Nya apa yang
Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia
Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.”
(As-Syura 42:51)
AYAT QAULIYAH
• ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah swt. di
dalam Al-Qur’an. Ayat-ayat ini menyentuh
berbagai aspek, termasuk tentang cara
mengenal Allah.
AYAT KAUNIYAH
• ayat atau tanda yang wujud di sekeliling yang diciptakan oleh
Allah. Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk benda, kejadian,
peristiwa dan sebagainya yang ada di dalam alam ini. Oleh
karena alam ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan
segala sistem dan peraturanNya yang unik, maka ia menjadi
tanda kehebatan dan keagungan Penciptanya.
Konsep Kebenaran Ilmu

• Wahyu (Al-Qur’an dan Sunnah) memiliki nilai kebenaran yang


mutlak (al-haqiqah al muthlaqah) karena langsung berasal dari
Allah dan Rasul-Nya. Tetepi pemahaman terhadap wahyu yang
memungkinkan beberapa alternatif pemahaman tidaklah mutlak.
Sedangkan ilmu yang didapat dari alam semesta memiliki nilai
kebenaran yang nisbi (relative) dan tajribi (eksperimentatif) atau
dengan istilah al-haqiqah at-tajribiyah .
Hikmah Mangimani Ilmu Allah
• Membuat manusia sadar betapa tidak berarti dirinya
dihadapan Allah SWT, sebab ilmu yang dimiliki oleh
seluruh umat manusia hanya lah ibarat setitik air laut
dibandingkan dengan air laut secara keseluruhan.
• Dengan menyadiri bahwa ilmu Allah sangat luas, tidak
ada satupun betapa pun kecl dan halus nya yang luput
dari ilmu nya, maka manusia akan dapat mengontrol
tingkah laku, ucapan dan amalan batin nya, sehingga
selalu sesuai dengan apa yang diridha’I Allah SWT.
• Keyakinan terhadap ilmu Allah bias menjadi terapi yang
ampuh untuk segala penyelewangan, penipuan,
kemaksiatan lainnya.
LATIHAN
• Jelaskan pengertian asmaul husna!
• Jelaskan al-asma’was-shifat dan bukti
kebenaran sifat Allah!
• Jelaskan keutamaan dan cara mengamalkan
asmaul husna!
• Jelaskan makna ilmu Allah dan hikmah
mempelajari ilmu Allah!

Vous aimerez peut-être aussi