Vous êtes sur la page 1sur 7

KASUS 4

Seorang pria, 25 tahun mengeluh gatal di


lengan atas dan punggung. Gatal disertai
keluar sisik jik digaruk sejak 3 minggu ini. Gatal
terutama kalau ia berkeringat sehabis
olahraga. Pada pemeriksaan didapatkan
makula hipopigmentasi, berbatas tegas,
ukuran bervariasi dan ditutup oleh skuama
yang tipis. Pemeriksaan KOH positif.
1. Jelaskan penggolongan antijamur
berdasarkan jenis mikosisnya (beserta
nama obatnya)
Subkutan dan Sistemik Mikosis Superfisial Mikosis
Amfoterisin B Griseofulvin
Flusitosin Mikonazol
Ketokonazol Klotrimazol
Itrakonazol Nistatin
Flukonazol
Vorikonazol
Kaspofungin
Terbinafin
2. Bedakan mekanisme, spektrum, penggolongan obat
antijamur beserta spektrum dan kemampuan
antijamurnya! Tentukan pula antijamur mana yang
sistemik dan mana yang topikal!
Obat Mekanisme Spektrum Kemampuan
Antijamur
Amfoterisin B Menyerang sel yang sedang Akivitasnya nyata pada pH 6,0 – 7,5, Fungistatik atau
tumbuh dan matang tapi berkurang pada pH yang lebih fungisidal tergantung
rendah pada dosis dan
sensitivitas jamur yang
dipengaruhi
Flusitosin Mengganguu sintesis Spektrum agak sempit. Efektif 40-50% Candida sudah
protein sel jamur melalui untuk kriptokokosis, kandidiasis, resisten pada kadar
penghambatan sintesis DNA kromomikosis, torulopsis dan 100 ug/ml
aspergilosis
Ketokonazol Menghasilkan kadar plasma Efektif terhadap: Candida, Sebagai antijamur baik
yang cukup untuk menekan Coccidioides immitis, Cryptococcus sistemik maupun
aktivitas berbagai jenis neoformans, H. Capsulatum, B. nonsistemik terhadap
jamur Dermatitis, Aspergillus dan spesies yang sudah
Sporothrix spp. disebutkan
Terbinafin Menghambat enzim Digunakan untuk terapi Bersifat keratofilikdan
epoksidase pada jamur dermatomikosis terutama fungisidal
onikomikosis
Obat Mekanisme Spektrum Kemampuan
antijamur
Griseofulvin Menghambat mitosis sel Efektif terhadap Fungisidal terhadap
muda dengan mengganggu berbagai jenis jamur sel muda yang sedang
sintesis dan polimerasi asam dermatofit berkembang
nukleat
Mikonazol Menyebabkan kerusakan Spektrum luas Resistensi terhadap
dinding sel sehingga terhadap jamur obat ini jarang pada
permeabilitas terhadap dermatofit jamur dermatofitosis
berbagai zat intrasel
meningkat
Nistatin Perubahan permeabilitas Menghambat Tidak terjadi pada
membran sek sehingga sel pertumbuhan Candida albicans
akan kehilangan berbagai berbagai jamur & ragi
molekul kecil
3. Jelaskan farmakodinamik penggunaa dalam
klinis serta sefek samping masing-masing!
Obat Farmakodinamik Penggunaan Klinis Efek samping
Amfoterisin B Berikatan kuat dengan Sebegai antibiotik Kulit panas, keringat,
ergosterol pada membran sel demam, anoreksia.
jamur  membran sel bocor
 hilang beberapa bahan
intrasel  kerusakan sel
Flusitosin Flusitosin masuk ke dalam sel Terapi kandidiasis, Kurang toksis
jamur  bergabung dengan kromomikosis, dibanding Amfoterisin
RNA setelah deaminasi  aspergilosis B
sintesis protein jamur
terganggu
Itrakonazol Berinteraksi dengan enzim hati Terapi blastomikosis, Efek samping lebih
histoplasmosis, tinea kecil dari ketokonazol
versikolor
Mikonazol Masuk ke sel jamur  dinding Terapi dermatofitosis, Iritasi, rata terbakar
sel rusak  permeabilitas tinea versikolor, dan dan maserasi
meningkat kandidiasis
Sintesis asam nukleat mukokutan
terganggu
4. Untuk penderita tersebut, antijamur sistemik
atau topikalkah yang perlu diberikan? Tentukan
antijamur mana yang paling tepat!
• Diagnosis untuk pasien ini adalah Pitiriasis Versikolor di
bagian lengan atas dan punggung. Maka obat yang dipilih
adalah topikal golongan Azol dan alilamin.

Goodman & Gilman, 2011


Referensi
Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK –UI.
2009. Farmakologi dan Terapi. Jakarta;Balai
Penerbit FKUI

Vous aimerez peut-être aussi