Vous êtes sur la page 1sur 7

AZAS-AZAS YANG

DIANUT UUD 1945


DAN
AMANDEMEN
NAMA KELOMPOK :

DAFFA ALLAAM 185110100111040


ELZA BELLA 185110101111010

IRA SYAFIRA

NABILAH ADIBAH 185110101111008

NABILA SHAFA 185110100111003


AZAS YANG DIANUT DALAM UUD 1945
1. Azas Pancasila
Pancasila sebagai azas bagi Hukum Tata Negara Indonesia dapat dilihat sebagai berikut :
A. Azas Ketuhanan Yang Maha Esa
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa:” …… maka disusunlah Kemerdekaan
Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Indonesia, yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa……. “ (e.b dari penyusun). Ketentuan ini menjadi
dasar bagi Pemerintah dan alat perlengkapan negara lainnya dalam mengatur soal beragama bagi
penduduk Indonesia, jadi bukan hanya warganegara Indonesia saja, tetapi juga termasuk bukan
warganegara Indonesia.
B. Azas Prikemanusiaan
Selain Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 juga pasal 34 adalah perwujudan azas Prikemanusiaan
dalam hukum positif Indonesia. Dari segi legislatif dapat dilihat dari lahirnya Undang-Undang Perburuhan
yang menghilangkan prinsip penghisapan manusia oleh manusia. Dalam bidang eksekutif terlihat pada
Departemen Sosial yang juga berusaha untuk menanggulangi masalah yang banyak kaitannya dengan
prikemanusiaan.
C. Azas Kebangsaan
Azas kebangsaan ini terlihat dalam Pembukaan dan Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945.
Relisasinya dalam tindakan bangsa Indonesia, mewujudkan maksud pasal 33, bahwa bumi dan air
dikuasai oleh Negara dan diusahakan sebanyak-banyaknya untuk kepentingan rakyat.
D. Azas Kedaulatan Rakyat
Azas ini menghendaki agar setiap tindakan dari Pemerintah harus berdasarkan kemauan rakyat
dan pada akhirnya semua tindakan pemerintah harus dapat dipertanggung jawabkan kepada
rakyat melalui wakil-wakilnya.
E. Azas Keadilan Sosial
Dalam bidang legislatif pelaksanaan dari azas ini terdapat dalam rangka mewujudkan Undang-
Undang tentang jaminan social. Dalam bidang yudikatif setiap keputusan hakim senantiasa
berpedoman kepada keadilan social.
2. Azas Kekeluargaan
Dalam pelaksaanaan azas kekeluargaan semangat kekeluargaan dapat diketahui pada hal-hal seperti :
 Cara pengambilan keputusan yang dilakukan pada lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR),
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan lembaga-lembaga lainnya.
 Hubungan kerja sama antara Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat dalam rangka membuat Undang-
Undang dan khususnya dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Cara pengambilan keputusan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga negara itu bersumber pada sila ke-4
dari Pancasila yang dapat dilihat pada Pembukan UUD 1945 yaitu “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Cara pengambilan keputusan itu disebut dengan
Musyawarah untuk Mufakat.
3. Azas Kedaulatan Rakyat
 Undang-Undang Dasar 1945 menganut azas kedaulatan rakyat yang seluruhnya dilaksanakan oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat (pasal 1 ayat (2)).
 Rumusan tersebut menunjukkan bahwa UUD 1945 menganut azas kedaulatan rakyat dengan
perwakilan. Kedaulatan memang di tangan rakyat, akan tetapi pelaksanaannya diserahkan pada
wakil-wakil rakyat yaitu Majelis Permusyawaratan Rakyat.
4. Azas Pembagian Kekuasaan
A. Arti Pembagian Kekuasaan
Pembagian kekuasaan berbeda dengan pemisahan kekuasaan.
 Pembagian kekuasaan berarti bahwa kekuasaan itu memang dibagi-bagi dalam beberapa bagian,
tetapi tidak dipisahkan.
 Pemisahan Kekuasaan berarti bahwa kekuasaan negara itu terpisah-pisah dalam beberapa bagian,
baik mengenai orangnya maupun mengenai fungsinya.
B. Beberapa teori tentang pemisahan/pembagian kekuasaan
 Teori Montesquieu
 Legislatif : Kekuasaan untuk membuat Undang-Undang
 Eksekutif : Kekuasaan untuk melaksanakan Undang-Undang
 Yudikatif : Kekuasaan untuk mengadili
 Teori John Locke :
 Legislatif : Kekuasaan untuk membuat Undang-Undang
 Eksekutif : Kekuasaan untuk melaksanakan Undang-Undang
 Federatif : Kekuasaan mengenai perang dan damai, membuat perserikatan aliansi
serta segala tindakan dengan semua orang dan badan-badan di luar negeri.
5. Azas Negara Hukum
Negara Hukum ialah negara nyang berdiri di atas hukum yang
minjamin keadilan kepada warga negaranya. Keadilan merupakan
syarat bagi tercapainya kebahagiaan itu perlu diajarkan rasa Susila
kepada setiap manusia agar ia menjadi warga negara yang baik.
Demikian pula peraturan hukum yang sebenarnya hanya ada jika
peraturan hukum itu mencerminkan keadilkan bagi pergaulan
hidup antar warga negaranya

Vous aimerez peut-être aussi