Vous êtes sur la page 1sur 17

NUTRISI PARENTERAL

IKRAM HERMAWAN

17037141008
DEFINISI

Nutrisi parenteral (PN) adalah suatu bentuk nutrisi


yang disampaikan melalui pembulu darah. Nutrisi
parenteral tidak menggunakan sistem pencernaan.
Nutrisi ini dapat diberikan kepada orang yang tidak
mampu menyerap nutrisi melalui saluran pencernaan
karena muntah yang tidak terhenti, diare berat, atau
penyakit usus. Orang menerima formula gizi yang
mengandung nutrisi seperti glukosa, asam amino, lipid
dan vitamin ditambahkan dan mineral diet.
TUJUAN

1. Menyediakan nutrisi bagi tubuh melalui intravena,


karena tidak memungkinkannya saluran cerna
untuk melakukan proses pencernaan makanan.
2. Total Parenteral Nutrition (TPN) digunakan pada
pasien dengan luka bakar yang berat, pancreatitis
,inflammatory bowel syndrome, inflammatory bowel
disease,ulcerative colitis,acute renal failure,hepatic
failure,cardiac disease, pembedahan dan cancer.
3. Mencegah lemak subcutan dan otot digunakan oleh
tubuh untuk melakukan katabolisme energy.
4. Mempertahankan kebutuhan nutrisi
MANFAAT PEMBERIAN NUTRISI
PARENTERAL

a. Menyediakan nutrisi bagi tubuh melalui intravena,


karena tidak memungkinkannya saluran cerna
untuk melakukan proses pencernaan makanan
b. Mencegah lemak subcutan dan otot digunakan oleh
tubuh untuk melakukan katabolisme energi
c. Mempertahankan kebutuhan
INDIKASI PEMBERIAN NUTRISI
PARENTERAL

1. Gangguan absorbs makanan seperti fistula


enterokunateus, atresia intestinal, colitis infeksiosa,
obstruksi usus halus.
2. Kondisi dimana usus harus diistirahatkan sperti
pada pankrestitis berat, status preoperative dengan
malnutrisi berat, angina intertinal, diare berulang.
3. Gangguan motilitas usus seperti pada ileus yang
berkepanjangan.
4. Makan, muntah terus menerus, gangguan
hemodinamik, hiperemesis gravidarum
KONTRAINDIKASI PARENTERAL

1. Pasien-pasien kanker yang sedang menjalankan terapi


radiasi dan kemoterapi.
2. Pasien-pasien preoperatif yang bukan malnutrisi berat.
3. Pankreatitis akuta ringan.
4. Kolitis akuta.
5. AIDS.
6. Penyakit paru yang mengalami eksaserbasi.
7. Luka bakar.
8. Penyakit-penyakit berat stadium akhir (end-stage
illness).
FASE PEMBERIAN NUTRISI
PARENTERAL

1. Penentuan status nutrisi (klinik, antropometrik dan


laboratorik)
2. Perhitungan kebutuhan nutrisi (energi, cairan dan
nutrien)
3. Pemilihan dan perhitungan cairan yang akan
digunakan serta cara pemberiannya (masing-masing
atau ‘all in one/three in one’ )
4. Penentuan akses NP (sentral atau perifer)
5. Pelaksanaan pemberian NP
6. Pemantauan
KANDUNGAN NUTRISI DARI PRODUK
PARENTERAL

A. Nutrisi Parenteral Total


1. Clinimix N9G15E
 Larutan steril, non pirogenik untuk infus intravena. Dikemas
dalam satu kantong dengan dua bagian: satu berisi larutan
asam amino dengan elektrolit, bagian yang lain berisi glukosa
dengan kalsium. Tersedia dalam ukuran 1 liter.
Komposisi:
 Nitrogen (g) 4,6 asam amino (g) 28 glukosa 75 (g) 75 total
kalori (kkal) 410 kalori glukosa (kkal) 300 natrium (mmol) 35
kalium (mmol) 30 magnesium (mmol) 2,5 kalsium (mmol)
2,3 asetat (mmol) 50 klorida (mmol) 40 fosfat dalam HPO4-
(mmol)15 pH 6 osmolaritas (mOsm/I) 845
Lanjutan

2. Minofusin Paed
 Larutan asam amino 5% bebas karbohidrat, mengandung
elektrolit dan vitamin, terutama untuk anak-anak dan
bayi. Bagian dari larutan nutrisi parenteral pada
prematur dan bayi. Memberi protein pembangun,
elektrolit, vitamin dan air pada kasus dimana pemberian
peroral tidak cukup atau tidak memungkinkan, kasus di
mana kebutuhan protein meningkat, defesiensi protein
atau katabolisme protein.
 Komposisi:
 Tiap 1000 ml mengandung:
no Jenis kandungan gizi Satuan
1 L-Isoleusin 2.511 g
2 L-Leusin 2.790 g
3 L-Lisin 2.092 g
4 L-Metionin 0.976 g
5 L-Fenilalanin 1.813 g
6 L-Treonin 1.743 g
7 Magnesium acetat 05.36 g
8 L-Triptofan 0.558 g
9 L-Valin 2.092 g
10 L-Arginin 3.487 g
11 L-Histidin 0.698 g
12 L-Alanin 9.254 g
13 L-Aspartic acid 4.045 g
14 N-Acetyl-L-cysteine 0.160 g
15 L-Glutamic acid 9.500 g
16 Glisin 3.845 g
17 L-Prolin 4.185 g
18 N-Acetyl-L-tyrosine 0.344 g
19 Nicotinamide 0.060 g
20 Pridikoksin hidroklorida 0.040 g
21 Riboflavin-5’phospate sodium salt 0.0025 g
22 Kalium hidroksida 1.403 g
23 Natrium hidroksida 1.200 g
24 Kalsium klorida 0.735 g
Lanjutan

B. Nutrisi Parenteral Parsial


Adalah preparat multivitamin yang larut dalam air
maupun lemak (kecuali vitamin K) dikombinasi
dengan mixed micelles (glycoholic acid dan
lecithin). Mengingat kebutuhan vitamin tubuh yang
mungkin berkurang karena berbagai situasi stress
(trauma, bedah, luka bakar, infeksi) yang dapat
memperlambat proses penyembuhan
DASAR PEMBERIAN NUTRISI
PARENTERAL
1. Prabedah pada pasien yang mengalami emasiasi, deplesi nutrien
yang berat, atau yang kehilangan berat badan sampai lebih dari 10%
berat badan semula.
2. Pasca bedah pada pasien yang tidak mampu makan secara normal
selama lima hari atau lebih.
3. Keadan trauma seperti luka bakar atau fraktur multipel dengan
komplikasi lain seperti sepsis yang kebutuhan nutriennya sangat
tinggi.
4. Penyakit kanker, khususnya sebagai terapi penunjangan pada terapi
utama yang terdiri atas pembedahan, radioterapi dan kemoterapi.
5. Malnutrisi protein atau protein-kalori atau kalau berat badan tanpa
edema atau sepsis turun sampai 10% lebih di bawah berat badan
idealnya.
6. Penolakan atau ketidak mampuan makan seperti pada keadaan
koma, anoreksia nervosa, atau kelainan neurologis seperti para lisis
pseudobular yang membuat pasien tidak dapat memakan makanan
secara normal.
MACAM-MACAM NUTRISI PARENTERAL

A. Nutrisi Parenteral Sentral

1) Diberikan melalui central venous,bila konsentrasi


> 10% glukosa.
2) Subclavian atau internal vena jugularis digunakan
dalam waktu singkat sampai < 4minggu.
3) jika > 4 minggu,diperlukan permanent cateter
seperti implanted vascular access device.
Lanjutan

B. Nutrisi Parenteral Perifer

1) PPN diberikan melalui peripheral vena.


2) PPN digunakan untuk jangka waktu singkat 5 -7
hari dan ketika pasien perlu konsentrasi kecil dari
karbohidrat dan protein.
3) PPN digunakan untuk mengalirkan isotonic atau
mild hypertonic solution.High hypertonic
solution dapat menyebabkan sclerosis,phlebitis
dan bengkak.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL

Kelebihan :
a. bisa diberikan untuk pasien yang tidak sadar,
b. dapat diberikan pada pasien yang sering muntah,
c. dapat menghindari kerusakan obat di saluran
cerna dan hati, bekerja cepat dan dosis ekonomis.
Kekurangan :
a. kurang aman karena jika sudah disuntikan ke
dalam tubuh tidak bisa dikeluarkan lagi jika
terjadi kesalahan,
b. tidak disukai pasien,
c. berbahaya (suntikan – infeksi).
KOMPLIKASI YANG TIMBUL AKIBAT
PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL

a. Komplikasi teknis : yang berkaitan dengan


pemasangan kateter seperti pneumotoraks, ruptura
atau penetrasi arteri subklavia, emboli udara dan
tromboemboli.
b. Komplikasi infeksi : yang ditandai oleh demam,
hipotensi, oliguria dan kemunduran keadaan
umum.
c. Komplikasi metabolik : yang berkaitan dengan
gangguan keseimbangan glukosa, asam-basa, dan
elektrolit
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi