Vous êtes sur la page 1sur 43

Departemen Teknik Kimia

Fakultas Teknik
Universitas Indonesia

SISTEM PELUMASAN MESIN SOLAR 4 LANGKAH Andre Fahriz Perdana Harahap


(1406605843)
Mata Kuliah Teknologi Pelumas 2018 Program Magister Teknik Kimia
MESIN SOLAR 4 TAK
Berikut ini adalah overview komponen dasar pembangun pada mesin
diesel (B.S. Anwir dalam Teknik Mobil)

Keterangan gambar :
No 9. Penyemprot/ Nozzle
No 10. Katub masuk/ katub buang
No 11. Torak/ Piston
No 12. Silinder
No 13. Batang penggerak/ Batang Torak
No 14. Poros Engkol
PRINSIP KERJA MESIN SOLAR 4 TAK

1. Langkah Isap
• Mulanya torak dalam posisi
puncak (posisi titik-mati puncak),
lalu katup masuk terbuka dan
torak bergerak ke bawah
sehingga udara terhisap ke
dalam.
• Setelah torak berada pada posisi
bawah, maka katup masuk
tertutup kembali, sehingga kini
silinder terisi penuh oleh udara.
PRINSIP KERJA MESIN SOLAR 4 TAK
2. Langkah Kompresi

• Setelah silinder terisi penuh oleh udara,


kemudian torak bergerak ke atas
sehingga udara dalam silinder terdesak
(dikompresikan).
• Kompresi pada mesin diesel ini
menghasilkan tekanan hingga 40 bar,
jauh dibandingkan pada mesin bensin
yang hanya mencapai tekanan 8-14 bar.
Oleh karenanya, tekanan tinggi ini bisa
menaikkan suhu udara hingga 250 °C.
PRINSIP KERJA MESIN SOLAR 4 TAK
3. Langkah Kerja/ Langkah Eksplosi

• Sesaat sebelum torak sampai pada posisi titik


mati puncak, bahan bakar (solar) disemprotkan
ke dalam silinder.
• suhu dari udara yang dikompresikan pada
langkah kompresi telah sedemikian tinggi,
sehingga mengakibatkan bahan-bakar yang
disemprotkan menyala dengan sendirinya.
• Ekplosi dalam silinder mendorong torak /
piston untuk bergerak ke bawah.
PRINSIP KERJA MESIN SOLAR 4 TAK
4. Langkah Buang

• Pada langkah ini torak bergerak ke atas dan


mendorong keluar gas yang telah terbakar,
melalui katup buang yang sudah terbuka.

Dalam empat langkah torak terjadi satu kali


langkah kerja, maka motor ini dinamakan
motor diesel 4 (Empat) Tak.
MESIN SOLAR 2 TAK

Motor mesin 2 tak membutuhkan dua jenis oli yaitu


oli mesin dan oli samping.
• Oli samping ini digunakan untuk melumasi
pergerakan piston melewati ruang bakar.
Sehingga, oli ini berpotensi ikut terbakar didalam
ruang bakar.
KONSTRUKSI MESIN SOLAR
FUNGSI DAN KOMPONEN PELUMASAN MESIN SOLAR

Komponen sistem pelumas mesin solar terdiri atas:


• Bak oli (oil pan)
• Pompa oli
• Saringan oli
• Nosel oli
• Pendingin oli
• Sistem pengatur tekanan oli
• Lampu penanda tekanan oli
SISTEM PELUMASAN MESIN SOLAR
KOMPONEN SISTEM PELUMASAN MESIN SOLAR
KOMPONEN SISTEM PELUMASAN MESIN SOLAR
KOMPONEN SISTEM PELUMASAN MESIN SOLAR
KOMPONEN SISTEM PELUMASAN MESIN SOLAR
VIDEO SISTEM PELUMASAN MESIN SOLAR
TIPE STRESS PADA PELUMASAN MESIN SOLAR

The International Council on


Combustion Engines, 2004
TIPE STRESS PADA PELUMASAN MESIN SOLAR (Lanj.)

The International Council on


Combustion Engines, 2004
BERBAGAI PRODUK PELUMAS MESIN SOLAR (1)
BERBAGAI PRODUK PELUMAS MESIN SOLAR (2)
BERBAGAI PRODUK PELUMAS MESIN SOLAR (3)
KONDISI PELUMASAN MESIN SOLAR
• Mesin solar (terutama mesin solar high speed) memiliki beban yang jauh lebih besar dibandingkan
pada mesin bensin serta rotasi piston dapat mencapai 1000 rpm.  Perlu pelumas yang memiliki
viscosity tidak terlalu rendah agar tidak kehilangan sifat pelumasannya.
• Tekanan dan temperatur kerja mesin solar (terutama mesin solar high speed) jauh lebih tinggi
dibandingkan pada mesin bensin, masing-masing mencapai 40 bar dan 250 ᵒC.  Perlu pelumas
yang memiliki viscosity index tinggi agar viskositas tidak terlalu sensitif terhadap perubahan suhu.
• Bahan bakar solar pada mesin solar mengandung sulfur.  Perlu pelumas dengan alkalinitas tinggi
untuk melawan turunan senyawa sulfur yang bersifat korosif dari hasil pembakaran.

the diesel engine oils must contain detergent/dispersant, acid-neutralizing (alkaline) and anti-oxidant
additives. Anti-foam additives, pour-point depressants and anti-wear (extreme-pressure) additives for
valve trains are also commonly used. Multigrade oils are occasionally used for small high speed trunk piston
engines and they usually contain polymeric viscosity index improvers, as well as specialised mineral oils or
synthetic oils with an inherently very high VI. High-speed trunk piston engines burn distillate fuels without
exception.
PENGARUH OKSIDASI PADA MESIN SOLAR
Oksidasi dapat terjadi pada pelumas mesin solar akibat adanya kontaminasi antara
pelumas dengan udara, air, bahan bakar, gas buang, dan sebagainya.
Perlu antioksidan!
Spesifikasi Solar 48 dan 51

(Kep Dirjen Migas No.


978.K/10/DJM.S/2013)
Perbandingan Karakteristik B100, Bxx, dan B0

Balai Rekayasa Disain dan Sistem Teknologi – BPPT, 2015


Kategori Pelumas Mesin Solar – Hubungan BN dan SC
KOMPONEN (DAN ADITIF)
PELUMASAN MESIN SOLAR

Technical Committee of Petroleum Additive


Manufacturers in Europe, 2016
DETERJEN
• Mengurangi deposit (oil insoluble) dan juga dapat
berfungsi sebagai antikorosi.
• Deterjen dapat bersifat netral atau overbased.
• Deterjen overbased mampu menetralkan komponen
asam yang dihasilkan dari pembakaran solar sehingga
dapat berfungsi sebagai antikorosi
DISPERSAN
• Terdiri atas polar head dan ekor hidrokarbon agar substrat dapat larut
dalam pelumas.
• Dispersan mampu menstabilkan lebih banyak partikel dibanding deterjen.
• Pelumas mesin solar masa kini lebih banyak menggunakan dispersan
ashless.
• Dispersan ashless sangat efektif untuk menstabilkan jelaga yang
dihasilkan oleh mesin solar sehingga mencegah penggumpalan jelaga.
ANTIOKSIDAN
• Oksidasi pelumas menyebabkan pelumas menjadi hitam
karena kandungan kimiawinya terkonversi membentuk
insoluble sludge atau partikel jelaga.
• Antioksidan bertindak dengan mengganggu tahap propagasi
pada mekanisme reaksi oksidasi.
• ZDDP dan Hindered Phenol paling banyak digunakan sebagai
antioksidan.
ANTIFOAM AGENT DAN POUR POINT DEPRESSANTS
• Keberadaan foam pada mesin solar dapat
menurunkan efisiensi kerja mesin.
• Polydimethylsiloxanes merupakan senyawa yang
paling banyak digunakan sebagai antifoam dengan
dosis 10 – 100 ppm dalam pelumas.

• Pour point depressant umumnya ditambahkan pada


mesin-mesin yang beroperasi di daerah bermusim
dingin untuk menghambat pembentukan jaringan
kristal wax dalam pelumas.
SPESIFIKASI PELUMAS MESIN SOLAR
1. API (AMERICAN PETROLEUM INSTITUTE) SPECIFICATIONS
2. ILSAC (INTERNATIONAL LUBRICANTS STANDARDIZATION AND APPROVAL COMMITTEE)
3. ACEA (THE ASSOCIATION DES CONSTRUCTEURS EUROPÉENS D'AUTOMOBILES)
4. OEM (ORIGINAL EQUIPMENT MANUFACTURER)

CJ-4, CI-4, CH-4, CG-4, CF-4, CF-2, CF, CE, CD-11, CD, CC, CB, CA

Qualube, 2015
KESIMPULAN
1. Mesin solar 4 langkah (tak) memiliki 4 langkah piston dalam
sekali langkah kerja yang melibatkan gerakan dan gesekan
berbagai komponen sehingga diperlukan pelumas yang sesuai.
2. Mesin solar 4 langkah (tak) beroperasi pada tekanan tinggi
(hingga 40 bar) dan temperatur yang tinggi (hingga 250 ᵒC)
sehingga membutuhkan pelumas yang memiliki viskositas dan
indeks viskositas yang tinggi.
3. Mesin solar 4 langkah (tak) dengan bahan bakar solar atau B-xx
masih mengandung sulfur yang produk pembakarannya
bersifat korosif sehingga membutuhkan pelumas dengan
alkalinitas tinggi.
4. Mesin solar 4 langkah (tak) memungkinkan adanya kontaminasi
pelumas dengan udara, air, bahan bakar, dan gas buang
sehingga membutuhkan aditif meliputi: antioksidan, antikorosi,
antifoam, antiwear, dispersan, deterjen, dan pour point
depressant.
REFERENSI
https://www.elin.gr/images/stories/pdf/MARINE/elin_Diesel_Engine_oils_series.pdf

http://garageotomotif.com/pengertian-fungsi-komponen-cara-kerja-sistem-pelumasan-mesin-bensin-
dan-diesel-super-lengkap/
http://chyrun.com/sistem-pelumasan-motor-diesel-dan-komponen-pendukungnya/
http://www.dieselduck.info/machine/01%20prime%20movers/diesel_engine/diesel_engine.01.htm#
file:///C:/Users/COMPUTER/Downloads/MEKANISME_MESIN_DIESEL_and_BENSIN.pdf
1. Mengapa viscosity index pelumas mesin solar 4 tak harus tinggi?

Hal ini disebabkan karena mesin solar 4 tak banyak digunakan pada mesin-
mesin dengan pekerjaan berat seperti pada mesin mobil truk dan beberapa
generator listrik. Hal ini menyebabkan rentang suhu operasi mesin solar 4 tak
sangat jauh antara kondisi saat mesin belum berjalan (kondisi ruang) dengan
kondisi saat mesin sudah berjalan stabil (mencapai hingga 400 °C). Oleh sebab
itu pelumas mesin solar 4 tak harus memiliki viscosity index yang tinggi agar
viskositasnya relatif tidak terlalu berubah pada rentang suhu 25-400 °C
sehingga dapat bekerja dengan maksimal.
2. Apa yang menjadi spesifikasi utama pelumas mesin solar 4 tak?

Yang menjadi spesifikasi utama mesin solar 4 tak adalah nilai TBN (Total Base
Number), yakni nilai yang menyatakan alkalinitas (kebasaan) pelumas.
Alkalinitas pelumas mesin solar 4 tak sangat penting dikarenakan adanya
kandungan sulfur (sekitar 0,35%) pada bahan bakar solar yang dapat
menghasilkan produk hasil pembakaran berupa senyawaan asam (misalnya
asam sulfida dan asam sulfat) yang dapat merusak mesin. Alkalinitas pelumas
mesin solar utamanya disebabkan karena kandungan aditif deterjen pada
pelumas. Deterjen overbased pada pelumas mesin solar (senyawa basa) dapat
menetralkan senyawa-senyawa asam sehingga kerusakan mesin dapat
dihindari.
3. Apa kontaminan yang dominan pada pelumas mesin solar 4 tak?

Kontaminan yang utama pada pelumas mesin solar 4 tak adalah senyawa
turunan sulfur hasil pembakaran (misalnya asam sulfat dan asam sulfida) yang
dapat merusak mesin. Selain itu, kontaminan yang umum pada mesin solar 4
tak adalah jelaga yang terbentuk dari hasil pembakaran bahan bakar atau
pelumas yang ikut terbakar di sekitar piston. Kedua jenis kontaminan tersebut
sangat dihindari karena dapat merusak sistem mesin dan pelumasan.
4. Kapan mengetahui pelumas kendaraan mesin solar 4 tak harus diganti?

Penggantian pelumas sebaiknya dilakukan berdasarkan running engine hours


bukan berdasarkan jarak tempuh. Hal ini disebabkan karena meski kendaraan
tidak berjalan (kilometer tidak bertambah) namun mesin tetap menyala maka
pelumas tetap bersirkulasi dalam sistem. Meskipun demikian, beberapa
supplier pelumas menyarankan penggantian pelumas dilakukan pada
kilometer-kilometer tertentu.
5. Apakah tipe/jenis mesin mempengaruhi tipe pelumas mesin solar yang
dipakai?

Mesin solar pada dasarnya terbagi menjadi beberapa tipe berdasarkan beban
kerjanya yang dilihat dari speed rotasinya: high speed, medium speed, dan low
speed diesel engine. Masing-masing tipe mesin solar tentu memiliki kondisi
operasi yang berbeda-beda sehingga spesifikasi pelumasnya tentu akan
berbeda. Sebagai contoh untuk high speed diesel engine tentu suhu operasi
dan beban kerjanya jauh lebih tinggi dibandingkan low speed diesel engine
sehingga nilai indeks viskositasnya juga harus lebih besar serta kandungan
aditif seperti anti wear dan aditif extreme pressure juga lebih banyak.
6. Apakah tekanan pelumas dalam sistem pelumasan mesin solar 4 tak cukup
penting?

Tekanan pelumas sangat penting karena perbedaan tekanan yang disebabkan


oleh kerja pompa menyebabkan pelumas dapat bersirkulasi dalam sistem
pelumasan. Jika tekanan terlalu rendah, mengindikasikan terjadinya kebocoran
dalam sistem pelumasan sehingga pelumas tidak dapat bekerja maksimal.
Sedangkan jika tekanan terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan
pada sistem dan memicu kebocoran.
7. Pada bagian pelumasan yang mana pelumas memiliki kinerja paling berat?

Bagian sistem pelumasan mesin solar 4 tak yang memiliki kinerja paling berat
adalah piston. Hal ini dikarenakan pada piston terjadi gesekan sliding dengan
kecepatan tinggi dan beban mekanis yang cukup berat. Selain beban mekanis,
pada piston juga terdapat beban fisika yang disebabkan kondisi operasi
ekstrim (suhu dan tekanan paling tinggi). Tingkat kontaminasi tertinggi juga
terjadi pada piston karena lokasinya yang sangat dekat dengan ruang bakar
(tidak ter-seal sempurna).
8. Bagaimana sistem pelumasan mesin solar 4 tak dapat mengalami
penyumbatan?

Sistem pelumasan mesin solar 4 tak dapat mengalami penyumbatan


dikarenakan terbentuknya produk sisa pembakaran berupa jelaga (soot)
berfasa padat dan tidak larut dalam pelumas. Jelaga tersebut pertama-tama
terbentuk dalam ukuran mikro dan mengalami nukleasi membentuk partikel
yang lebih besar ukurannya. Partikel-partikel jelaga kemudian beraglomerasi
membentuk partikel berukuran cukup besar yang mampu menghambat aliran
pelumas maupun menutupi filter pelumas. Oleh sebab itu pada pelumas perlu
ditambahkan aditif dispersan agar partikel jelaga tidak menggumpal /
aglomerasi.
9. Bagaimana pelumas dikatakan sebagai pendingin padahal kondisi proses
sangat panas?

Pelumas dapat dikatakan sebagai fluida pendingin dalam mesin karena


terdapat lube cooler pada sistem pelumasan. Pelumas yang membawa panas
dari sistem akan menukarkan panasnya dengan coolant pada lube cooler
sehingga pelumas menjadi lebih dingin. Pelumas yang lebih dingin ini
kemudian disirkulasikan untuk menyerap panas kembali dari seluruh sistem
sehingga kerjanya dapat dikatakan sebagai pendingin.
10. Aditif apa yang menjadi penting untuk ditambahkan dalam pelumas mesin
solar 4 tak?

Dengan tingginya kandungan sulfur dalam pelumas mesin solar 4 tak, maka
diperlukan aditif deterjen (overbased) yang mampu meningkatkan nilai TBN
(Total Base Number) pelumas agar dapat menetralisir berbagai produk
pembakaran yang bersifat asam turunan senyawa sulfur.

Vous aimerez peut-être aussi