Vous êtes sur la page 1sur 24

DEVI ADE SAPUTRI

FRANSISKA ALIK
MEYLAN
IKADIAN SAFITRI
HANING DIAN SAPUTRI
Sabun adalah bahan (substansi) yang digunakan bersama
dengan air untuk mencuci dan membersihkan kotoran; sabun
terbuat dari bahan alami (minyak/lemak) dan alkali/basa kuat
(sodium hidroksida, NaOH atau potasium hidroksida, KOH). Pada
pembuatan akhir pembuatan sabun umumnya ditambahkan
bahan pewarna dan pewangi untuk meningkatkan karakteristik
sabun (menambah nilai jual).
• Membersihkan kulit tubuh dari debu, kotoran dan keringat.
• Menjaga kelembaban kulit tubuh agar tidak kering.
• Membuat tubuh jadi lebih wangi.
• Menyegarkan kulit tubuh agar terasa lebih nyaman.
• Menjaga kulit agar tetap sehat.
• Untuk beberapa jenis sabun mandi tertentu dapat memutihkan
kulit tubuh ( untuk kecantikan).
• Mengandung aroma terapi untuk membuat kita nyaman dan
merasa segar selepas beraktifitas.

1. Sabun berdasarkan clarity atau kejernihan sabun
• Sabun transparan
Sabun transparan adalah jenis sabun yang memiliki kejernihan
tinggi. Bisa dikatakan jenis sabun ini bisa tembus cahaya dengan
mudah. Beberapa uji coba untuk mengetahui tingkat kejernihan
sabun transparan adalah meletakkan sabun di atas tulisan (koran
atau majalah) dan membaca tulisan di balik sabun tersebut.
• Sabun translucent
Jenis sabun translusen disebut juga dengan sabun semi
transparan. Jika dilihat sabun ini tidak sebening sabun transparan
tapi masih lebih jernih dibandingkan dengan sabun opaque.
• Sabun opaque
Sabun opaque adalah jenis sabun batang (mandi) yang paling
sering dijumpai. Berbagai merek sabun tidak tembus cahaya ini
tersedia di pasaran. Beberapa brand ternama sabun jenis ini
adalah Lux, Giv, Lifebuoy, Dettol, Nuvo, dll.
2. Sabun berdasarkan fungsi bahan di dalamnya
• Sabun alami (natural soap)
Sabun alami adalah sabun yang komponen terbesanya berupa
bahan alami. Namun demikian, jika reaksi saponifikasi digunakan
maka pasti menggunakan bahan kimia alkali seperti NaOH atau
KOH. Hanya saja proporsinya yang dibuat lebih kecil sehingga
bisa diklaim sebagai sabun alami.
• Sabun scrub
Scrub yang memiliki tekstur kasar bisa dimasukkan dalam
pembuatan sabun mandi. Dengan sabun yang mengandung
scrub, maka pengelupasan sel kulit mati dan kotoran yang
menempel menjadi lebih mudah.
• Sabun jerawat (Acne soap)
Sabun jerawat dibuat dengan kandungan bahan aktif yang
dapat menetralisir jerawat. Sabun transparan yang kaya alkohol
dan gliserin dapat menjadi pilihan untuk mengatasi masalah
jerawat di wajah.
• Sabun busa (foam soap)
Jika anda sering berendam untuk relaksasi, maka anda
memerlukan sabun busa. Sabun jenis ini diperkaya dengan foam
agent dalam formulanya sehingga pada saat diaplikasikan akan
membentuk busa yang banyak.
3. Sabun berdasarkan wujud fisiknya
• Sabun batang
Sabun batang disebut juga dengan sebut padat. Masyarakat
Indonesia lebih banyak mengunakan jenis sabun batang untuk
mandi sehari-hari. Sabun batang dihasilkan reaksi penyabunan
antara minyak dan NaOH
• Sabun cair
Sabun cair adalah jenis sabun yang dihasilkan reaksi saponifikasi
antara minyak dan KOH.
• Krim dan Gel
Sabun berbentuk krim atau gel biasanya digunakan untuk mencuci
peralatan dapur. Masyarakat mengenalnya sebagai sabun colek
untuk mencuci pakaian.
• Serbuk
Sabun dengan bentuk serbuk sebenarnya merupakan varian dari
jenis sabun padat. Hanya saja ukurannya yang lebih kecil.
Bahan Baku: Minyak/Lemak
Minyak/lemak merupakan senyawa lipid yang memiliki struktur
berupa ester dari gliserol. Pada proses pembuatan sabun, jenis
minyak atau lemak yang digunakan adalah minyak nabati atau
lemak hewan. Perbedaan antara minyak dan lemak adalah wujud
keduanya dalam keadaan ruang. Minyak akan berwujud cair
pada temperatur ruang (± 28°C), sedangkan lemak akan
berwujud padat.
Tallow
Lard.
Palm Oil (minyak kelapa sawit).
Coconut Oil (minyak kelapa).
Palm Kernel Oil (minyak inti kelapa sawit).
Palm Oil Stearine (minyak sawit stearin).
Marine Oil.
Castor Oil (minyak jarak).
Olive oil (minyak zaitun).
Campuran minyak dan lemak
• Bahan Baku: Alkali
• Jenis alkali yang umum digunakan dalam proses saponifikasi
adalah NaOH, KOH, Na2CO3, NH4OH, dan ethanolamines.
NaOH, atau yang biasa dikenal dengan soda kaustik dalam
industri sabun, merupakan alkali yang paling banyak
digunakan dalam pembuatan sabun keras.
Bahan Pendukung :
NaCl.
Bahan aditif
1.Warna buatan (seperti Blue 1, Red 33, Yellow 5, dan Titanium
Dioxide)
2. Pewangi buatan
3. Triclosan
4. Sodium Lauryl and Laureth Sulfate
5. Methylisothiazolinone
6. Tetrasodium Etidronate
7. Propylene Glycol
8. Kimia aditif seperti Mineral Oil dan Petroleum Oil
9. Tetrasodium EDTA
1. Gravimetri
Analisis kadar air dalam detergen tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan metode gravimetri yaitu dengan penimbangan yang
teliti. Prosedur dalam analisis ini adalah: ditimbang krus porselen
sampai berat konstan dengan menggunakan neraca analitik, kemudian
timbang dengan teliti sampel sabun menggunakan alat yang
sama. Sampel yang terdapat dalam cawan porselen dikeringkan
dalam oven 100 oC dalam krus selama 1 jam. Untuk memaksimalkan
penghilangan uap air dalam sampel selama proses penguapan
sebelumnya maka, sampel didinginkan dan dikeringkan dalam
desikator selama 30 menit, selanjutnya sampel ditimbang dengan teliti
sampai berat konstan (perbedaan kurang dari 0,2 mg). Perbedaan
berat sampel mula-mula dengan sampel yang telah kering merupakan
berat air yang menguap.
• Analisa Alkali Bebas
Analisis alkali bebas dalam sabun dilakukan dengan reaksi asam
basa biasa. Sabun merupakan Garam karboksilat yang
dibebaskan dari sisa basa. Secara kualitaitif alkali bebas
diketahui dengan cara mengiris sabun dan menetesi dengan
indikator pp. Jika terjadi warna merah, masih ada alkali sisa. Uji
alkali bebas secara kuantitatif adalah melarutkan sabun dalam
etanol dan ditambahkan asam berlebih. Sisa asam dititrasi
dengan larutan basa standar.
• Analisa Fenol
Analisis fenol dalam sabun dilakukan dengan cara melarutkan
sabun dalam air kemudian didestilasi untuk memebebaskan fenol.
Fenol ditangkap dalam destilat oleh bromida-bromat dan
terbentuk fenol terhalogenasi. Sisa bromida-bromat dititrasi
dengan larutan thiosulfat. Fenol dalam sabun dapat merupakan
bahan ikutan atau sengaja ditambahkan.
• Analisa Asam Lemak
Analisis asam lemak dilakukan dengan cara mengisolasi dan
mengekstraksi asam lemak dari larutan sabun dalam eter atau
kloroform kemudian diekstrak kembali dalam etanol dan dititrasi
dengan basa. Ekstrak asam lemak dapat pula ditentukan dengan
GC untuk analisis kualitaitf asam lemak dan kuantitatif secara
lebih rinci.

Vous aimerez peut-être aussi