Vous êtes sur la page 1sur 31

PERAN SERTA MASYARAKAT DAN

PEMBANGUNAN KESEHATAN
MASYARAKAT MELALUI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Ns, Rodiyanah, S. Kep. M. Kes


PSM & PKMD
A. Latar Belakang
1. Meraja lelanya penyakit-penyakit menular
yang banyak menimpa rakyat kecil di
pedusunan
2. Keadaan under-nurishment yang
menyangkut terutama bayi dan balita
maupun ibu-ibu dalam masa produktif
3. Keadaan sanitasi lingkungan jelek ditambah
akses dari pertumbuhan industrialisasi
4. Pertambahan penduduk secara alamiah yang
masih tinggi
5. Tingkat pendapat perkapita yang rendah
Permasalahan yang ada dilakukan
usaha Perbaikan diantaranya :
1. Pemulihan kesehatan
2. Pembinaan hidup sehat
3. Pemberantasan penyakit menular
4. Farmasi
5. Pengembangan infrastruktur
6. Penelitian kesehatan
Kebijakan-kebijakan Pelayanan yang
dilakukan
1. Perencanaan kesehatan yang lebih baik
2. Efektifitas dan efisiensi
3. Daerah sasaran diprioritaskan pada daerah-
daerah pedusunan ( yang kemudian lahir
konsep PKMD), daerah transmigrasi dan
daerah pengembangan/pembangunan lainnya
4. Kebijakan pelayanan ditetapkan atas dasar
skala prioritas program
5. Usaha-usaha preventif maupun promotif
lebih ditingkatkan dengan memperhatikan
pola keseimbangannya
B. Pengertian PKMD
 Pembangunan kesehatan masyarakat desa
(PKMD) adalah rangkaian kegiatan
masyarakat yang dilakukan berdasarkan
gotong royong, swadaya masyarakat dalam
rangka menolong mereka sendiri untuk
mengenal dan memecahkan masalah atau
kebutuhan yang dirasakan masyarakat,
baik dalam bidang kesehatan maupun
dalam bidang yang berkaitan dengan
kesehatan
 PKMD adalah kegiatan pelayanan
kesehatan yang pelaksanaannya didasarkan
melalui sistem pelayanan puskesmas,
dimana dalam mengembangkan kegiatan-
kegiatan kesehatan oleh lembaga ini
diikutsertakan anggota-anggota
masyarakat di pedusunan melalui segala
pengarahan untuk menimbulkan kesadaran
secara efektif di dalam ikut membantu
memecahkan dan mengembangkan usaha-
usaha kesehatan di Desanya (Dirjen
Binkesmas Depkes RI, 1976)
Pokok-pokok pemikiran yang
fundamental dari PKMD
 Comprehensive operational approach
yang meliputi pendekatan secara sistem
(system approach), pendekatan lintas
sektoral dan antar program (inter
program and inter sektoral approach),
pendekatan multi disipliner
(multidisiplionary approach), pendekatan
edukatif (educational approach), dsb
 Pendekatan edukatif dengan peran
serta masyarakat sebagai komplemen
maupun suplemen terdepan dalam
penunjang sistem kesehatan nasional
ini
 Menumbuhkan potensi swadaya
masyarakat
 Puskesmas sebagai pengarah
(provider) setempat perlu
meningkatkan kegiatan diluar gedung
(ourt door activities) untuk
mengarahkan “intervensinya” di
dalam memicu secara edukatif
terhadap kelestarian kegiatan PKMD
oleh masyarakat dibawah bimbingan
LSD
C. Tujuan PKMD
1. Tujuan khusus
Untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat menolong diri sendiri
dibidang kesehatan dalam rangka
meningkatkan mutu hidup
2. Tujuan khusus
a. Menumbuhkan kesadaran masyarakat
akan potensi yang dimilikinya
b. Berperan secara aktif dan
berswadaya dalam meningkatkan
kesejahteraan mereka sendiri
c. Menghasilkan lebih banyak tenaga-
tenaga masyarakat setempat yang
mampu, terampil serta mau berperan
aktif dalam pembangunan desa
d. Meningkatnya kesehatan masyarakat
dalam arti memenuhi beberapa
indikator :
- Angka kesakitan menurun
- Angka kematian menurun, terutama
angka kematian bayi dan anak
- Angka kelahiran menurun
- Menurunnya angka kekurangan gizi
pada anak balita
D. Ciri-ciri Utama PKMD
1. Kesadaran masyarakat melalui usaha-
usaha swadaya masyarakat
2. Keputusan dalam rangka pelaksanaan
kegiatan ditetapkan oleh masyarakat
sendiri melalui musyawarah mufakat
3. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan oleh
tenaga yang berasal dari masyarakat
setempat dan dipilih oleh masyarakat
sendiri
4. Bantuan dan dukungan pemerintah yang
bersifat lintas program dan lintas
sektoral baik dalam bentuk latihan
maupun bahan-bahan atau peralatan
selalu disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat dan tidak sampai
menimbulkan ketergantungan
5. Dari berbagai kegiatan masyarakat
tersebut minimal ada satu kegiatan yang
merupakan salah satu unsur dari unsur
“Primary Health Care”
E. Ruang Lingkup PKMD
1. Kegiatan partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan pos pelayanan terpadu
(posyandu) 5 program, yaitu : KIA, KB,
Gizi, Imunisasi dan Penanggualangan
Diare juga merupakan salah satu bentuk
dari kegiatan PKMD
2. Koperasi simpen pinjem
3. Pengembangan PKMD tidak hanya desa
juga masyarakat daerah perkotaan yang
berpenghasilan rendah
F. Wadah Kegiatan PKMD
Wadah kegiatan PKMD adalah LKMD
G. Prinsip-Prinsip PKMD
1. Kegiatan masyarakat pada aspek kesehatan saja,
melainkan juga mencakup aspek-aspek
kehidupan lainnya
2. Dalam membina kegiatan masyarakat diperlukan
kerjasama yang baik : antar dinas-dinas/instansi-
instansi/lembaga-lembaga lain yang bersangkutan
3. PKMD merupakan upaya swadaya masyarakat
yang pembinaannya oleh Puskesmas
4. Operasionalisasinya oleh pos-pos kesehatan
yang didirikan dan dilaksanakan oleh tenaga
masyarakat sendiri (kader kesehatan yang dilatih
dan dibina oleh puskesmas)
5. Tugas-tugas Puskesmas dapat didelegasikan
kepada pos-pos kesehatan antara lain :
a. Penyuluhan kesehatan
b. Mengawasi adanya penyakit menular dan
segera melaporkan ke Puskesmas
c. Upaya dalam perbaikan sanitasi lingkungan
umpamanya jamban, kebersihan halaman,
pembuangan limbah, dll
d. Pengobatan ringan dalam rangka P3K
sebelum dirujuk ke Puskesmas
e. Upaya perbaikan gizi keluarga umpamanya
penimbangan balita, kurang gizi, dll
f. Diskusi-diskusi dengan ibu hamil melalui
arisan/PKK
6. Pembinaan peran serta masyarakat
dalam kesehatan, baik secara individu,
kelompok atau masyarakat luas
7. Dalam pembinaan PKMD mennggunakan
pendekatan lintas sektor dan lintas
program
8. Pelayanan langsung dapat diberi oleh
petugas kesehatan apabila masyarakat
tidak mampu melaksanakannya
9. Type penyelenggaraan disesuaikan
H. Keterpaduan PKMD dalam 5
Program Puskesmas
Membina masyarakat untuk berusaha
menolong mereka sendiri dalam
melaksanakan 5 program prioritas,
yaitu : KIA, KB, Gizi,
Imunisasi dan penangulangan Diare
I. Hal-hal yang diperlukan dalam
Pelaksanaan Kegiatan PKMD
1. Kesadarannya akan potensi dan sumber daya
yang dimilki
2. Dibina kemampuan dan keberaniannya untuk
berperan secara aktif dan berswadaya dalam
meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan
mereka
3. Sikap mental pihak penyelenggara pelayanan
4. Memahami aspirasi yang tumbuh di masyarakat
dan dapat berperan secara wajar dan tepat
5. Keterbukaan dan interaksi yang dinamis dan
berkesinambungan baik antara para pembina
maupun antara pembina dengan masyarakat,
sehingga muncul arus pemikiran yang
mendukung kegiatan PKMD
J. Persiapan Bagi Pelaksana
1. Pelatihan kader
2. Kunjungan kerja
3. Studi perbandingan
K. Model/Proto Type PKMD
1. Proto Type Srikandi
Disini petugas puskesmas merintis PKMD
dengan menyusupkan strateginya lewat non
kesehatan. Mereka berkeyakinan bahwa dengan
keberhasilan sektor ekonomi di desa, maka
kemudian mudah menyelenggarakan usaha-
usaha PKMD. Keberhasilan PKMD dirintis lewat
keberhasilan ekonomi desa terlebih dahulu.
Kebutuhan masyarakat desa tidak dipaksakan
oleh dokter Puskesmas berdasarkan
keinginannya (Needs) melaikan bener-bener
berdasarkan kebutuhan (Demands) masyarakat.
Segala usaha yang dipelopori Puskesmas tetap
mempergunakan lembaga pedesaan yang ada
secara terpadu
2. Proto Type Kelompok
Disini pembinaan masyarakat desa tidak
diintegrasikan dengan pembangunan masyarakat
desa secara keseluruhan sebagaimana prototype
Srikandi, melainkan dikhususkan secara
tersendiri dengan wadah tersendiri pula, yaitu
melalui suatu Dana Sehat yang berdiri sendiri.
Mereka mengorganisir kader kesehatan desa
yang sangat menonjol. Sekalipun tidak
diintegrasikan didalam LSD, namun pembinaan
organisasi dan administrasi sederhana oleh pak
Lurahnya.Yang sangat patut dicatat adalah
peranan para kader kesehatan desanya yang
sangat menonjol dan berdedikasi
3. Proto Type Karangsalam
PKMD disini sudah merupakan bagian dari
pembangunan masyarakat desa yang
intervensinya secara lebih teratur dilakukan dari
puskesmas setempat. Kegiatan-kegiatan yang
menonjol masih berupa dana sehat,
pengembangan promotor kesehatan desa,
penyuluhan kesehatan maupun pendidikan gizi
melalui arisan-arisan ibu-ibu. Penetapan
teknologi pedesaan setempat dikerjakan melalui
sistem dapur sekam maupun pembuatan gas
metan dari kotoran (Digeseter). Sehingga
melalui cara-cara ini orang-orang kesehatan
berhasil merubah cara-cara tradisional kearah
yang lebih maju yang dijalankan serentak dengan
usaha-usaha kesehatan
4. Proto Type Kerten
Merupakan proto type untuk suatu daerah perkotaan
yang memiliki keistimewaan juga. Tekanannya juga
pada dana sehat dengan sistem uang pangkal sebagai
modal pertama yang selanjutnya dioperasionalkan
dengan sistem simpan pinjam. Setelah dananya kuat
dipergunakan untuk dana sehat yang meliputi :
- Dana pengobatan orang sakit
- Perbaikan kampung
- Kegiatan pinjaman jangka panjang, yaitu : 8 minggu
untuk keperluan; modal dagang, perbaikan rumah,
pemeliharaan ternak
Unit sasaran hanya satu RT dengan sistem
administrasi sederhana tapi tetap rapi. Satu-satunya
hambatan adalah bahwa kader kesehatan yang pernah
dicoba pemulaan dengan 12 orang, ternyata 2 orang
yang tertarik dengan tugas-tugas sosial ini.
5. Proto type Karanganyar
Dalam penyelenggaraan PKMD ini puskesmas pemerintah
bertindak sebagai pendorong dan pembimbing. Suatu dana
sehat diadakan dengan disertai pembentukan promotor
kesehatan desa, akan tetapi sayang tidak diintegrasikan
dengan pembangunan masyarakat desa. Tidak ada
pungutan uang pangkal atau tidak ada usaha bagi suatu
koperasi simpen pinjam. Pelaksanaannya agak kaku karena
mungkin terikat kepada suatu protokol “Reseach
Proyect”. Ini disiapkan melalui suatu perencanaan dari
suatu badan konsultant yang terlalu teoritis. Ditetapkan
bahwa iuran perkapita atas saran konsultant ditentukan
Rp. 40 untuk dapat mencapai suatu permulaan kegiatan.
Dalam keadaan ini masyarakat banyak yang tidak tersedia.
Terlalu banyak intervensi oleh unsur-unsur pemerintah
antara lain seperti kader Promokesa ditunjuk oleh Lurah
atau Camat bukan dipilih oleh masyarakat setempat,
semuanya merupakan hal-hal yang kurang bisa
memperoleh dukungan masyarakat setempat.
6. Proto type Subuh
Hampir sama dengan bentuk karanganyar,
dimana unsur-unsur menonjol yaitu tidak
diintegrasikannya PKMD itu dengan
Pembangunan Masyarakat Desa, maupun
terlalu dibimbing secara ketat oleh
Puskesmas Pemerintah setempat dalam
menjalankan programnya sendiri. Kasarnya,
akhirnya terdapat suatu dana sehat tanpa
Promokesa
7. Proto type Dampit Malang
Masyarakat melakukan kegiatan sesuai
dengan program yang diprioritaskan, sebagai
hasil dari pada perencanaan staf Puskesmas
dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.
Tokoh-tokoh masyarakat memang
sebelumnya dibina dahulu oleh puskesmas
dan kemudian dijadikan “PION” untuk
memungkinkan sistem yang dilemparkan
oleh atas dapat berhasil persis dengan
skenario
Daftar Pustaka
 Ali, zaidin (2000) Pengantar Pelayanan
Keperawatan Di Puskesmas; seri 6 Perawatan
Kesehatan Masyarakat, Depok
 Depkes RI (1987) Peran Serta Masyarakat,
Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai,
Jakarta
 Effendi, Nasrul (1998) Dasar-Dasar
Kesehatan Masyarakat, Ed.2, EGC, Jakarta
 Ryadi Slamet (1982) ilmu Kesehatan
Masyarakat; dasar-dasar dan Sejarah
Perkembangannya, Ed. Revisi, Usaha Nasio
Terimakasih

Vous aimerez peut-être aussi