Vous êtes sur la page 1sur 13

TUBERCULOSIS

“TUBERCULOSIS EKSTRA
PARU”

NAMA :
INDAH ASRIDAWATI
NIM : 1748201142
PENGERTIAN
TUBERCULOSIS (TBC)

Penyakit menular paru-paru yang


disebabkan oleh
basil Mycobacterium tuberculosis

TUBERCULOSIS PARU TUBERCULOSIS EKSTRA PARU


(TB PARU) (TB EKSTRA PARU)

Infeksi Tuberkulosis yang timbul Tuberkulosis yang menyerang organ


sekitar 90%-nya selalu melibatkan lain selain paru (TB yang terjadi di
paru-paru luar organ pernapasan)
Penyebaran TB Ekstra Paru

Kuman TB masuk melalui saluran pernafasan dan kemudian


bersarang di organ paru, selanjutnya di paru membentuk suatu sarang
pneumonik atau disebut juga sarang primer dan dari sarang primer kuman
dapat menyebar melalui kelenjar getah bening atau melalui jalur
hematogen(penyebaran mikroorganisme melalui darah) ke saluran lain.
TB ekstra paru dapat menular, tapi penularannya tidak seperti TB
paru yang melalui kontak langsung lewat udara yang tercemar
bakteri tuberkulosis. TB ekstra paru menular melalui darah dan
cairan tubuh yang terinfeksi bakteri tuberkulosis. Biasanya
penularan terjadi melalui transfusi darah.
Tingkat keparahan penyakit TBC
Ekstra Paru
1. TB di luar paru ringan Misalnya : TB kelenjar
limfe, pleuritis eksudativa unilateral, tulang
(kecuali tulang belakang), sendi dan kelenjar
adrenal.
2. TB diluar paru berat Misalnya : meningitis,
millier, perikarditis, peritonitis, pleuritis
eksudativa bilateral, TB tulang belakang, TB
usus, TB saluran kencing dan alat kelamin.
Jenis – jenis TBEP
Organ yang biasa terkena TB ekstra paru secara sistematis adalah:
• Tuberkulosis Meningitis
• Tuberkulosis Mata : Uveitis, Choroiditis, Ciliar, Retinitis, Panophthalmitis, Orbita
• Tuberkulosis Mulut
• Tuberkulosis Saluran Nafas Atas, Nasal, Laring, Faring
• Tuberkulosis Kelenjar Limfe,
• Tuberkulosis Kardio vascular
• Tuberkulosis Pleural (membran yang memisahkan paru-paru dengan dinding dada
bagian dalam)
• Tuberkulosis Miliar (bercak kecil yang menyebar di seluruh paru-paru dan terlihat
seperti biji millet)
• Tuberkulosis Ginjal dan Saluran Kencing
• Tuberkulosis Tulang Sendi dan otot, arthritis
• Tuberkulosis Genitalia wanita
• Tuberkulosis pada alat kelamin (wanita dan pria)
• Tuberkulosis Adrenal
• Tuberkulosis Abses Kulit
Gejala
Gejala klinis dan keluhan dari penderita
Gejala
TBEP sesuai dengan organ yang
TBEP
terinfeksi

Pada TB pleura
Pada TB limfadenitis Gejala klinis paling sering Pada TB meningitis
terjadi pembesaran berupa batuk, nyeri dada, terjadi nyeri kepala
kelenjar limfe demam dengan derajat dan kaku pada kuduk
rendah hingga tinggi.

Pada TB tulang Pada TB peritonitis


terjadi deformitas nyeri perut dan
tulang diare
Penatalaksanaan
Seperti halnya pada TB paru, pada TB ektra paru prinsip pengobatan
tetaplah sama, yakni harus minum obat TBC persis seperti yang telah
ditentukan dan menghabiskan seluruh antibiotik. Pengobatan pada TB ekstra
paru biasanya lebih lama dibandingkan dengan TB pada paru biasa. Sebagian
besar sekitar 9 hingga 12 bulan
OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) • Tiga obat antituberkulosis dalam satu tablet,
1. Jenis obat utama (lini 1) yaitu : rifampisin 150 mg, isoniazid 75 mg
• Rifampisin dan pirazinamid 400 mg
3. Jenis obat tambahan lainnya (lini 2)
• INH
• Kanamisin
• Pirazinamid
• Kuinolon
• Streptomisin
• Obat lain masih dalam penelitian ; makrolid,
• Etambutol
amoksilin + asam klavulanat
2. Kombinasi dosis tetap (Fixed dose • Derivat rifampisin dan INH
combination)
• Kombinasi dosis tetap ini terdiri dari :
• Empat obat antituberkulosis dalam satu
tablet, yaitu : rifampisin 150 mg, isoniazid 75
mg, pirazinamid 400mg dan etambutol 275
mg.
Contoh kasus
Seorang pasien berinisial Tn. T berusia 45 tahun
datang ke RS dengan keluhan mengalami batuk kering labih
dari 2 minggu, demam dengan suhu 39◦C, BB 67 kg, TB 160 cm,
kesulitan bernafas saat berbaring, nyeri dada dan sesak ditandai
dengan pernafasan yang cepat, frekuensi pernapasan sebanyak
52 kali per menit, nadi 89 kali permenit, batuk terus menerus,
bibir tampak kebiruan, sakit kepala (nyeri), pasien tampak lesu
pada saat pemeriksaan. Setelah dilakukan pemeriksaan terdapat
cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru) yang
menyebabkan pasien mengalami keluhan sakit dada.
• Berisi data dari pasien melalui anamnesis (wawancara) yang
merupakan ungkapan langsung
S

• Data objektif data yang diperoleh dari hasil observasi melalui


pemeriksaan fisik pasien
O
• Analisis dan interpretasi berdasarkan data yang terkumpul
kemudian dibuat kesimpulan yang meliputi diagnosis, antisipasi
diagnosis atau masalah potensial, serta perlu tidaknya dilakukan
A tindakan segera.

• Perencanaan Merupakan rencana dari tindakan yang akan


diberikan termasuk asuhan mandiri, kolaborasi, diagnosis atau
P labolatorium, serta konseling untuk tindak lanjut.
S O A P
Pasien UMUR : 45 Pasien mengidap TBC • Pemberian Oksigen untuk
mengalami tahun pleural (pleuritis) melancarkan jalan nafas
demam, batuk SUHU : 39◦C (TBC yang menyerang • Pemberian infus RL
• Paracetamol tab 500 mg
kering, kesulitan TB :160 cm membran yang
untuk menurunkan demam.
bernafas saat BB : 67 kg memisahkan paru- (sprn)
berbaring, nyeri Frekuensi paru dengan dinding • Empat obat antituberkulosis
dada, sesak Pernafasan : 52 dada bagian dalam) dalam satu tablet, yaitu :
napas, sakit kali permenit Pasien perlu dirawat rifampisin 150 mg, isoniazid
kepala,bibir NADI : 89 kali inap (abnormal pada 75 mg, pirazinamid 400mg
tampak permenit tanda vital) dan etambutol 275 mg.
kebiruan, • Obat tambahan Prednison
20 mg : untuk mengurangi
pemeriksaan
peradangan dan
terdapat cairan mempercepat absorpsi
dirongga pleura cairan
• Vitamin Bcomplex untuk
memulihkan stamina
• Istirahat yang cukup
• Sarankan pasien
menggunakan masker

Vous aimerez peut-être aussi