1. Skrining AFP mengukur tingkat dari protein yang disebut ala feto protein (AFP) yang dibentuk secara alami oleh fetus dan plasenta. Pada wanita yang mempunyai masalah memiliki kadar serum alfa fetoprotein (MSAP atau AFP) yang tinggi. Tes ini memiliki angka positif palsu yang tinggi, karena itu jika hasilnya positif, perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk memperkuat diagnosis. Dilakukan USG yang biasanya dapat menemukan adanya spina bifida. Kadang dilakukan amniosentesis (analisa cairan ketuban). 2. Pada evaluasi anak dengan spina bifida, dilakukan analisis melalui riwayat medik, riwayat medik keluarga dan riwayat kehamilan dan saat melahirkan 3. USG tulang belakang bisa menunjukkan adanya kelainan pada korda spinalis 4. Amniosintesis adalah pemeriksaan AFP dari cairan amnion langsung yang diambil dari kantung amnion dengan jarum suntik 5. CT scan kepala untuk mengevaluasi hidrosepalus dan MRI tulang belakang untuk vertebra dan lokasi fraktur patologis. memberikan informasi pada kelainan spinal cord dan akar saraf. Setelah bayi lahir, dilakukan pemeriksaan berikut . 1. Rontgen tulang belakang untuk menentukan luas dan lokasi kelainan. 2. USG tulang belakang bisa menunjukkan adanya kelainan pda korda spinalis 3. vertebra CT scan atau MRI tulang belakang kadang dilakukan untuk menentukan lokasi dan luasnya kelainan.