Vous êtes sur la page 1sur 42

Asma

Pada
Kehamilan
Oleh :
Dina Noviana dan
Kurniawati Putri

Pembimbing :
dr. Erneti Aziz, Sp. P
 Asma adalah penyakit peradangan saluran
napas kronik yang ditandai oleh peran dari
banyak sel dan elemen seluler
 Pengaruh asma pada ibu dan janin
 Keadaan hipoksia bila tidak segera diatasi tentu
akan berpengaruh pada janin
 sering terjadi keguguran,
 persalinan prematur atau
 berat janin tidak sesuai dengan usia kehamilan(
gangguan pertumbuhan janin ).
Sistem pernapasan selama
kehamilan
 Selama kehamilan terjadi perubahan
fisiologi sistem pernafasan yang
disebabkan oleh perubahan hormonal
dan faktor mekanik.

 Perubahan-perubahan ini diperlukan


untuk mencukupi peningkatan kebutuhan
metabolik dan sirkulasi untuk
pertumbuhan janin, plasenta dan uterus
Sistem pernapasan selama
kehamilan
HORMONAL
 peningkatan ventilasi permenit selama
kehamilan antara 19-50 %.
 Peningkatan volume tidal, ini diduga
disebabkan oleh
 efek progesteron terhadap resistensi saluran
nafas dan
 dengan meningkatkan sensitifitas pusat
pernapasan terhadap karbondioksida
Perubahan hormonal selama
kehamilan
 Peningkatan hormon estrogen
menyebabkan kongesti kapiler hidung,
terutama selama trimester ketiga,
 peningkatan kadar hormon progesteron
menyebabkan peningkatan laju
pernapasan
MEKANIS
 peningkatan diafragma
 Penurunan kapasitas residu fungsional,
 Penurunan resistensi saluran napas
sebesar 50%.
 Perubahan-perubahan ini menyebabkan
terjadinya
 perubahan pada kimia dan gas darah.
Pengaruh asma terhadap
kehamilan
 Asma pada kehamilan pada umumnya tidak
mempengaruhi janin,
 Namun serangan asma berat dan asma yang tak
terkontrol dapat menyebabkan hipoksemia ibu
sehingga berefek pada janin
1) kelahiran prematur,
2) usia kehamilan muda,
3) hipertensi pada kehamilan,
4) abrupsio plasenta,
5) korioamnionitis, dan
6) seksio sesaria
Faktor Risiko
 Faktor host
 Genetik
 Obesitas
 Faktor lingkungan
 Alergen didalam ruangan (tungau, debu rumah, kucing, alternaria/jamur)
 Alergen di luar ruangan (alternaria, tepung sari)
 Makanan (bahan penyedap, pengawet, pewarna makanan, kacang,
makanan laut, susu sapi, telur
 Obat-obatan tertentu (misalnya golongan aspirin, NSAID, beta-blocker dll)
 Bahan yang mengiritasi (misalnya parfum, household spray dll)
 Ekspresi emosi berlebih
 Asap rokok dari perokok aktif dan pasif.
 Polusi udara di luar dan di dalam ruangan
 Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya ketika
melakukan aktivitas tertentu
 Perubahan cuaca.
Klasifikasi
 Berdasarkan berat serangan asma akut
 Berat derajat asma berdasarkan
gambaran klinis
 Berdasarkan keadaan terkontrol
Diagnosis
 Anamnesis yang baik cukup untuk menegakkan
diagnosis, ditambah dengan pemeriksaan
jasmani dan pengukuran faal paru terutama
reversibiliti kelainan faal paru, akan lebih
meningkatkan nilai diagnostik.
 Anamnesis :
 Riwayat perjalanan penyakit, faktor-faktor yang
mempengaruhi terhadap asma, riwayat keluarga
dan riwayat adanya alergi
Diagnosis
 Pemeriksaan Fisik :
 tergantung dari derajat obstruksi saluran
nafas.
 Tekanan darah biasanya meningkat,
frekuensi pernafasan dan denyut nadi juga
meningkat,
 ekspirasi memanjang
 ronki kering,
 mengi (wheezing)
Diagnosis
 Pemeriksaan penunjang
 Spirometri
 APE
 AGD (hanya dilakukan pada asma yang
berat)
Assessment
Penatalaksanaan
 Non-farmakoterapi :
 Edukasi
 Farmakoterapi
Edukasi
 Menghindari faktor pencetus
 Merokok
 Aktivitas fisik yang memperberat asma
 Paparan polutan
 Obat2an tertentu
 Mengontrol asma selama kehamilan
Farmakoterapi
 Goals :
 Pencegahan dan kontrol jangka panjang
 ICS(Inhalation Corticosteroid)
 LABA (Long-acting B2 Agonis)

 Menurunkan eksaserbasi/relievers
 SABA (Short-acting B2 Agonis)
Penatalaksanaan asma pada
kehamilan
 Pengobatan asma pada kehamilan
menghasilkan prognosis yang lebih baik
daripada asma tanpa pengobatan
(Evidence A)

 Penggunaan ICS , Beta-2 agonis, teofilin tidak


terbukti dalam meningkatkan risiko
abnormalitas janin (Evidence A)

 ICS mencegah eksaserbasi asma pada


kehamilan (Evidence A)
 U.S. Food And Drug Administration (FDA)
 A : safe in pregnancy
 B : Usually safe but benefits must > risk
 C : Safety for using during pregnancy has not
estabilished
 D : Unsafe during pregnancy
 E : Contraindicated in pregnancy
National Asthma Council Australia
sssss
Komplikasi
 Komplikasi asma tak terkontrol bagi ibu
termasuk :

1) Preeklampsia
2) Hipertensi kehamilan
3) Hiperemesis gravidarum
 Komplikasi asma pada kehamilan bagi janin
Kekurangan oksigen ibu ke janin
menyebabkan beberapa masalah kesehatan
janin, termasuk :
1) Kematian perinatal
2) IUGR
3) Kehamilan preterm
4) Hipoksia neonatal
5) Berat bayi lahir rendah (BBLR)
IDENTITAS
 Nama : Ny. E
 Umur : 32 th
 Jenis kelamin : perempuan
 Tempat tinggal : Tanjung Agung,
Mempura
Keluhan Utama
 Sesak nafas

Riwayat Penyakit Sekarang

 Sesak nafas sejak 3 hari SMRS


 Terpapar udara dingin
 bunyi saat bernafas
 Terus menerus
 Mengganggu aktivitas
 batuk (+)
 Minum obat batuk (+)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 Riwayat asma sejak remaja
 Mengalami keluhan yang sama pada
kehamilan pertama

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


 Riwayat atopi keluarga disangkal

KEBIASAAN
 Tidur menggunakan kipas angin
PEMERIKSAAN FISIK
 KEADAAN UMUM  tampak sakit sedang – berat
 Kesadaran : komposmentis
 Tanda vital :
 TD : 110/80 mmHg
 HR : 92 x/mnt
 RR : 24 x/mnt
 T : 36ºC
 Kepala : DBN
 Leher : DBN
 Toraks ( paru ):
 Inspeksi : bentuk dada dan gerakan
pernapasan simetris
 Palpasi : Fremitus taktil simetris,nyeri tekan(-)
 Perkusi : sonor
 Auskultasi : wheezing (+/+)
 Toraks (jantung) :
 Inspeksi : IC tidak terlihat
 Palpasi : IC teraba pada SIC V linea midclavicularis
sinistra
 Perkusi : DBN
 Auskultasi : BJ I-II reguler
 Abdomen :
 Supel
 H/L sulit dinilai
 Teraba janin tunggal
 Djj : 150 dpm
 Ekstremitas : DBN
Pemeriksaan penunjang
 Hb : 12,3 gr %
 Leukosit : 12.300/mm3
 Eritrosit
: 4,32/mm3
 Hematokrit : 40,5 %
 Trombosit : 434.000 /mm3
 HbsAg : non-reaktif
 HIV : non-reaktif
Diagnosis
 Asma eksaserbasi ringan-sedang
 Bronkitis akut
 Kehamilan (G2P1A0H1, 20 Minggu )
Penatalaksanaan
 IVFD RL 16tpm
 Combivent Nebulize 4x1
 Sulfas Ferous 1 tab x1
 Dexamethasone Inj IV 3 x 5mg
 Cefotaxim Inj IV 2x1
TERIMA KASIH
Pertanyaan
1. Kenapa asma pada kehamilan meningkatkan risiko BBLR
2. Bagaimana cara menilai berat ringan eksaserbasi asma, kenapa
pasien diberikan cefotaxim?
3. Apakah pasien tanpa riwayat asma dapat mengalami asma saat
kehamilan?
4.

Vous aimerez peut-être aussi