Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Presented by Kelompok 6
Kelompok 6
Arilla Fikri Nadira Husna
PREVALENSI
Pembahasan
Tanda Gangguan pemusatan perhatian dan konsentrasi
dan
Gejala
Umum Impulsivitas
Hiperaktivitas
Fungsi Peraturan
“ Faktor keturunan membawa peran sekitar 80%
Anak dengan orang tua yang menyandang ADHD mempunyai
delapan kali kemungkinan mempunyai resiko mendapatkan a
nak ADHD
Belum diketahui gen mana yang menyebabkan ADHD
ETIOLOGI
Faktor Lingkungan
“
Faktor genetik
Faktor perkembangan janin
Penggunaan alkohol oleh ibu selama kehamilan
Keracunan dan kontaminasi lingkungan
Alergi makanan
“
Lingkungan fisik dan pola asuh anak oleh orang tua
Aktifitas otak yang berlebihan
ETIOLOGI
Menurut Ikatan Dokter Indonesia (2010)
Gejala Masalah gangguan pemusat
an perhatian dan konsentrasi Impulsivitas Hiperaktivitas
ADHD
diberbagai Anak-anak
Tidak tepat waktu dalam meny Kurang kontrol diri Sangat banyak gerak dan goya
Usia elesaikan tugas Tidak dapat menunggu giliran ng-goyang
Cepat beralih perhatian Bicara sebelum gilirannya dan Selalu on the go
Tidak bisa berkonsentrasi segalanya dicampur aduk Tak bisa berhenti bicara
Remaja
Tidak dapat memenuhi tuntuta Kontrol diri jelek Dalam hati tidak tenang dan m
n pendidikan (seksual) perilaku berisiko erasa kehilangan ketenangan
Tidak komunikatif Penyalahgunaan obat terlarang
Cepat beralih perhatian
Dewasa
Mempunyai kesulitan untuk tet Sulit menguasai impulsivitas Gerak-gerak kecil
ap meusatkan perhatian ke ses Masalah dengan menngendalik Bicara tak terbatas
uatu an/mengendari mobil Tak ada ketenangan dalam hat
Mudah beralih perhatian Tidak dapat menguasai reaksi i
Tidak bisa mendengarkan oran emosinya
g lain.
Gangguan
yang 1. Gangguan Perkembangan Pervasive. PDD-NOS
menyertai (Pervasive developmental disorder not otherwise specified)
ADHD
Gangguan ini merupakan gangguan yang tidak sepenuhnya memenu
hi kriteria autism (karna itu disebut NOS atau not otherwise specified)
. Anak-anak dengan PDD-NOS mempunyai masalah untuk memaha
mi apa yang terjadi pada orang lain, dan kesulitan dalam menanggapi
situasu sosial secara fleksibel. Kondisi ini sering kali menyebabkan ra
sa takut dan juga akan sangat terikat dengan lingkungan yang dapat
dipercaya serta yang dapat diramalkannya
Gangguan
yang 2. Gangguan Perilaku Oposan. ODD (Oppotitional Defiant Disord
menyertai
ADHD er)
Mereka tidak mempunyai kesabaran yang cukup. Sering kali cepa
t marah dan cepat merasa terhina. Ia akan cepat tersinggung ole
h seseorang dan mengalihkan kesalahan dirinya pada orang lain.
Peraturan-peraturan yang dibuat oleh orang-orang dilingkungann
ya, akan segera menginjak-injaknya, atau ia akan melakukan deb
at kusir yang tidak ada hentinya.
Gangguan
3. Gangguan Perilaku Agresif. CD (Conduct Disorder)
yang
menyertai Anak-anak dengan CD sering kali memberontak dan tidak mau
ADHD mendengarkan, seperti juga anak-anak dengan ODD. Hanya bed
anya anak ini selain menyakiti orang lain dan menunjukkan keker
asan, juga berbohong, mencuri , menyakiti orang lain secara fisik
, merugikan dan merusak barang milik sendiri maupun milik oran
g lain.
Gangguan
yang
4. Gangguan Belajar :
menyertai
ADHD Disleksia (gangguan membaca)
Disorthografi (gangguan mengeja)
Diskakulia (gangguan berhitung)
Dispraksia (gangguan motorik)
Disfasia (gangguan bicara dan bahasa)
Gangguan
yang 5. Gangguan rasa takut dan stemming
menyertai
ADHD Perasaan takutnya dan khawatirannya dalam kenyataan tidak se
suai dengan masalah yang ada. Karna itu, bisa terjadi bahwa ras
a takut terhadap situasi baru dan orang yang tak dikenal begitu b
esar dari pada yang normal nya anak-anak.
6. Gangguan TICS
Tindakan Rasional
Pastikan bahwa sasaran-sasaran yang akan dicapai Penting untuk pasien untuk mencapai sesuatu.
adalah realistis. Kesuksesan dapat mengkatkan harga diri anak
Sampaikan perhatian tanpa persyaratan untuk Komunikasi dari pada penerimaan anda terhad
pasien ap anak dapat meningkatkan harga diri
Sediakan waktu bersama anak, seperti aktifita Hal ini untuk menyampaikan pada anak bahwa
s kelompok Anda merasa bahwa dia berharga untuk waktu
Anda
Menemani anak dalam mengidentifikasi aspek-asp Aspek positif yang dimiliki anak dapat mengemba
ek positif dari diri anak. ngkan rencana-rencana untuk merubah karakteristi
k yang dilihatnya sebagai hal yang negatif.
INTERVENSI
Tindakan Rasional
Observasi perilaku anak secara sering. Lakukan hal ini Anak – anak pada resiko tinggi untuk melakukan pelan
melalui aktivitas sehari – hari dan interaksi untuk meng ggaran memerlukan pengamatan yang seksama untuk
hindari timbulnya rasa waspada dan kecugiaan. mecegah tidak yang membahayakan bagi diri sendiri at
au orang lain.
Observasi perilaku–perilaku yang mengarah pada tinda Pernyataan–pernyataan verbal seperti “Saya akan bunu
kan bunuh diri. h diri,” atau “Tak lama ibu saya tidak perlu lagi menyus
ahkan diri karena saya” atau perilaku – perilaku non ver
bal seperti membagi – bagikan barang – barang yang di
senangi.
Tentukan maksud dan alat – alat yang memungkinkan u Pertanyaan-pertanyaan yang langsung menyeluru
ntuk bunuh diri. Tanyakan “apakah anda memiliki renc h dan mendekati adalah cocok untuk hal seperti ini
ana untuk bunuh diri?” dan “bagaimana rencana anda u . Anak yang memiliki rencana yang dapat digunaka
ntuk melakukannya?” n adalah beresiko lebih tinggi dari pada yang tidak
Dapatkan kontrak verbal atau tertulis dari anak yang me Diskusi tentang perasaan-perasaan untuk bunuh diri de
nyatakan persetujuannya untuk tidak mencelakakan diri ngan seseorang yang dipercaya memberikan suatu deraj
sendiri dan menyetujui untuk menemukan staf pada kon at perasaan lega pada anak.
disi dimana pemikiran kearah tersebut muncul.
INTERVENSI
Tindakan Rasional
Pastikan bahwa sasaran-sasaran yang akan dicapai Penting untuk anak untuk nmencapai sesuatu, mak
adalah realistis. a rencana untuk aktivitas-aktivitas di mana kemun
gkinan untuk sukses adalah mungkin. Sukses meni
ngkatkan harga diri.
Sampaikan perhatian tanpa syarat pada anak. Komunikasi dari pada penerimaan Anda terhadapn
ya sebagai makhluk hidup yang berguna dapat me
ningkatkan harga diri.
Sediakan waktu bersama anak, keduanya pada satu Hal ini untuk menyampaikan pada anak bahwa And
ke satu basis dan pada aktivitas-aktivitas kelompok a merasa bahwa dia berharga untuk waktu Anda
.
Menemani anak dalam mengidentifikasi aspek-asp Identifikasi aspek-aspek positif anak dapat memba
ek positif dari dan dalam mengembangkan rencana ntu mengembangkan aspek positif sehingga memil
-rencana untuk merubah karakteristik yang melihat iki koping individu yang efektif.
nya sebagai negatif.
INTERVENSI
Tindakan Rasional
Observasi pola tidur anak, catat kondisi-kondisi ya Masalah harus diidentifikasi sebelum bantuan dapa
ng menganggu tidur. t diberikan.
Kaji gangguan-gangguan pola tidur yang berlangsu Ansietas yang dirasakan oleh anak dapat menggan
ng berhubungan dengan rasa takut dan ansietas-ans ggu pola tidur anak sehingga perlu diidentifikasi p
ietas tertentu. enyebabnya.
Duduk dengan anak sampai dia tertidur. Kehadiran seseorang yang dipercaya memberikan
rasa aman.
Pastikan bahwa makanan dan minuman yang men Kafein adalah stimulan SSP yang dapat menggang
gandung kafein dihilangkan dari diet anak. gu tidur.
INTERVENSI
Tujuan:
Anak mampu mempertahankan ansietas di bawah tingkat sedan
g, ditandai oleh tidak adanya perilaku-perilaku yang tidak perilak
u yang tidak mampu dalam menanggapi terhadap stres.
INTERVENSI
Tindakan Rasional
Bentuk hubungan kepercayaan dengan anak. Bersi Kejujuran, ketersediaan dan penerimaan meningka
kap jujur, konsisten di dalam berespons dan siap. T tkan kepercayaan pada hubungan anak dengan staf
unjukkan rasa hormat yang positif dan tulus. atau perawat.
Sediakan aktivitas-aktivitas yang diarahkan pada p Tegangan dan ansietas dilepaskan dengan aman da
enurunan tegangan dan pengurangan ansietas(misa n dengan manfaat untuk anak melalui aktivitas-akt
lnya berjalan atau joging, bola voli, latihan dengan ivitas fisik.
musik, pekerjaan rumah tangga, permainan-permai
nan kelompok.
Anjurkan anak untuk mengidentifikasi perasaan-pe Anak-anak cemas sering menolak hubungan antara
rasaan yang sebenarnya dan untuk mengenali send masalah-masalah emosi dengan ansietas mereka.G
iri perasaan-perasaan tersebut padanya. unakan mekanisme-mekanisme pertahanan projeks
i dan pemibdahan yang dilebih-lebihkan.
Perawat harus mempertahankan suasana nyaman p Ansietas dengan mudah dapat menular pada orang
ada pasien. lain.
INTERVENSI
Koping defensif berhubungan dengan harga diri rendah.
Tujuan:
Anak akan mendemonstrasikan kemampuan untuk berinteraksi dengan o
rang lain tanpa menjadi defensif, perilaku merasionalisasi atau mengeks
presikan pikiran waham kebesaran
Kriteria hasil:
1. Anak mengungkapkan dan menerima tanggung jawab
terhadap perilakunya sendiri.
2. Anak mengungkapkan korelasi antara perasaan-perasaan
ketidakseimbangan dan kebutuhan untuk mempertahankan ego mela
lui rasionalisasi dan kemuliaan.
3. Anak tidak menertawakan atau mengkritik orang lain.
INTERVENSI
Tindakan Rasional
Kenali dan dukung kekuatan-kekuatan ego dasar. Memfokuskan pada spek-aspek positif dari keprib
adian dapat membantu untuk memperbaiki konsep
diri.
Beri semangat kepada anak untuk mengetahui dan Identifikasi masalah adalah langkah pertama pada
mengungkapkan dan bagaimana perasaan ini meni proses perubahan ke arah resolusi.
mbulkan perilaku defensif, seperti menyalahkan or
ang lain karena prilakunya sendiri.
Beri cepat sebenarnya umpan balik yang tidaj men Anak mungkin kurang pengetahuan tentang bagaia
gancam untuk perilaku-perilaku yang tidak dapat d mna dia diterima oleh orang lain. Berikan informa
iterima si ini dengan cara yang tidak mengancam dapat m
embantu untuk mengeliminasi perilaku yang tidak
diinginkan.
Bantu anak untuk mengidentifikasi situasi-situasi Bermain peran memberikan percaya diri untuk me
yang menimbulkan sifat defensif dan praktik berm nghadapi situasi-situasi yang sulit jika hal-hal ters
ain peran dengan respons-respons yang lebih sesua ebut benar-benar terjadi.
i.
INTERVENSI
Tindakan Rasional
Berikan informasi dan material yang berhubungan Pengetahuan dan ketrampilan yang tepat dapat me
dengan gangguan anak dan teknik menjadi orang t ningkatkan keefektifan peran orang tua.
ua yang efektif
Dorong individu untuk mengungkapkan perasaan s Konseling suportif dapat membantu keluarga dala
ecara verbal dan menggali alternatif cara berhubun m mengembangkan strategi koping.
gan dengan anak
Beri umpan balik positif dan dorong metode menja Penguatan positif dapat meningkatkan harga diri d
di orang tua yang efektif. an mendorong kontinuitas upaya.
Libatkan saudara kandung dalam diskusi keluarga Masalah keluarga mempengaruhi semua anggota k
dan perencanaan interaksi keluarga yang lebih efe eluarga dan tindakan lebih efektif bila setiap orang
ktif. terlibat dalam terapi tersebut.
INTERVENSI
Defisit pengetahuan tentang kondisi, prognosis, perawatan diri d
an kebutuhan terapi berhubungan dengan kurang sumber inform
asi, interpretasi yang salah tentang informasi. Tujuan:
Mengungkapkan secara verbal pemahaman tentang penyebab
masalah perilaku, perlunya terapi dalam kemampuan perkemban
gan dengan kriteria hasil:
1. Berpartisipasi dalam pembelajaran dan m, ulai bertanya dan
mencari informasi secara mandiri.
2. Mencapai tujuan kognitive yang konsisten sesuai tingkat tem
peramen.
INTERVENSI
Tindakan Rasional
Berikan lingkungan yang tenang, ruang kelas beris Peredaan dalam stimulasi lingkungan dapat menur
i dirinya sendiri, aktivitas kelompok kecil. Hindari unkan distraktibilitas. Kelompok kecil dapat meni
tempat yang terlalu banyak stimulasi, seperti bus s ngkatkan kemampuan untuk tepat pada tugas dan
ekolah, kafetaria yang ramai, aula yang banyak membantu klien mempelajari interaksi yang tepat
dengan orang lain, menghindari rasa terisolasi.
Beri materi petunjuk format tertulis dan lisan deng Keterampilan belajar yang terurut akan meningkat.
an penjelasan langkah demi langkah. Mengajarkan anak keterampilan pemecahan masal
ah, mempraktekkan contoh situasional. Keterampil
an efektif dapat meningkatkan tingkat kinerja.
Ajarkan anak dan keluarga tentang penggunaan psi Penggunaan psikostimulan mungkin tidak mengak
kostimulan dan antisipasi respons perilaku. ibatkan perbaikan kenaikan kelas tanpa perubahan
pada ketrampilan studi anak.
Koordinasi seluruh rencana terapi dengan sekolah Keefektifan kognitif paling mungkin meningkat ke
personel sederajat, anak, dan keluarga tika terapi tidak terfragmentasi, juga tidak terlewat
kannya intervensi signifikan karena kurangnya ko
munikasi interdisiplin.
Implementasi
Insert the title of your subtitle Here
01
Implementasi merupakan perwujutan
dari intervensi keperawatan
4
Evaluasi
Anak mampu memperlihatkan perasaan-perasaan nilai diri yang meningkat
Anak mencapai tidur tidak terganggu selama 6 sampai 7 jam setiap malam