Vous êtes sur la page 1sur 14

Askep polio

PRESENTED BY : ARDINATA., S.KEP.NS


Latar belakang

 Gejala awal adalah demam, kelelahan, sakit kepala,


muntah,kekakuan pada leher dan nyeri pada anggota
badan. Satu dari 200 infeksimenyebabkan
kelumpuhan ireversibel (biasanya di kaki). Di antara
mereka yanglumpuh, 5% sampai 10% meninggal
ketika otot pernapasan mereka lumpuh.( Litbang.
Depkes, 2008).Di Indonesia banyak dijumpai
penyakit polio terlebih pada anak-anak halini
disebabkan oleh asupan gizi yang kurang.
definisi

 Polio adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan


oleh virus.Polio menyerang sistem saraf, dan dapat
menyebabkan kelumpuhan total dalamhitungan jam. Virus ini
memasuki tubuh melalui mulut dan berkembang biak dalam
usus.
 Poliomielitis atau polio, adalah penyakit paralysis atau
lumpuh yang disebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit
ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV), masuk
ketubuh melalui mulut, menginfeksi saluran usus.
 Poliomilitis adalah penyakit menular yang akut disebabkan
oleh virus dengan predileksi pada sel anterior massa kelabu
sumsum tulang belakang dan inti motorik batang otak, dan
akibat kerusakan bagian susunan syaraf tersebut akan terjadi
kelumpuhan serta autropi oto
etiologi

 ETIOLOGI
 Penyebab poliomyelitis Family Pecornavirus dan
Genus virus, dibagi 3 yaitu :
 1. Brunhilde
 2. Lansing
 3. Leon ; Dapat hidup berbulan-bulan didalam air,
mati dengan pengeringan /oksidan. Masa inkubasi :
7-10-35 hari
Klasifikasi polio

 Polio non-paralisis Polio non-paralisis menyebabkan


demam, muntah, sakit perut, lesu, dansensitif.
Terjadi kram otot pada leher dan punggung.
 Polio Paralisis Kurang dari 1% orang yang terinfeksi
virus polio berkembang menjadi polio paralisis atau
menderita kelumpuhan. Polio paralisis dimulai
dengan demam. Lima sampai tujuh hari berikutnya
akan muncul gejala dan tanda- tanda lain
lokasi terinfeksinya,yaitu:

 1) Polio SpinalStrain, Polio SpinalStrain


poliovirus ini menyerang saraf tulang belakang,
menghancurkan sel tanduk anterior yang
mengontrol pergerakan padabatang tubuh dan otot
tungkai
2) Bulbar Polio Polio jenis ini disebabkan oleh
tidak adanya kekebalan alami sehingga batang otak
ikut terserang. Batang otak mengandung
motorneuron yang mengatur pernapasan dan saraf
otak, yang mengirim sinyal ke berbagai otot yang
mengontrol pergerakan bola mata
epidemologi

 Epidemologi
Selama 3 dekade pertama di abad ke 20-,80-90% penderita
polio adalah anak balita,kebanyakan dibawah umur 2 tahun.
Tahun 1955,di Massachusett Amerika Serikat pernah terjadi
wabah polio sebanyak 2.771 kasus dan tahun 1959 menurun
menjadi 139 kasus.Hasil penelitian WHO tahun 1972-1982,di
Afrika dan Asia Tenggara terdapat 4.214 dan 17.785 kasus.
Dinegara musim dingin,sering terjadi epidemic dibulan Mei-
Oktober,tetapi kasus sporadic tetap terjadi setiap saat .Di
Indonesia ,sebelum perang dunia II, penyakit polio
merupakan penyakit yang sporadic-endemis,epidemi pernah
terjadi di berbagai daerah seperti Bliton sampai ke banda,
Balikpapan, bandung Surabaya,Semarang dan Medan
Epidemi terakhir terjadi pada tahun 1976/1977 di Bali Selatan
Terjadinya wabah polio biasanya akibat:

 a.Sanitasi yang jelek


 b.Padatnya jumlah penduduk
 c.Tingginya pencemaran lingkungan oleh tinja
 d.Pengadaan air ber`sih yang kurang
Penularan dapat melalui:

a. Inhalasi
b. Makanan dan Minuman
c. Bermacam serangga seperti lipas dan lalat.
Gejala klinis

1. Poliomielitis terbagi menjadi empat bagian yaitu :


Poliomielitis asimtomatis : Setelah masa inkubasi 7-10 hari,
tidak terdapat gejala karena daya tahan tubuh cukup baik,
maka tidak terdapat gejala klinik sama sekali.
2. Poliomielitis abortif : Timbul mendadak langsung beberapa
jam sampai beberapa hari. Gejala berupa infeksi virus seperti
malaise, anoreksia, nausea, muntah, nyeri kepala, nyeri
tenggorokan, konstipasi dan nyeri abdomen.
3. Poliomielitis non paralitik : Gejala klinik hamper sama
dengan poliomyelitis abortif , hanya nyeri kepala, nausea dan
muntah lebih hebat.
4. Poliomielitis paralitik : Gejala sama pada poliomyelitis non
paralitik disertai kelemahan satu atau lebih kumpulan otot
skelet atau cranial
PENATALAKSANAAN MEDIS

1. Poliomielitis aboratif
Diberikan analgetk dan sedative, Diet adekuat,
Istirahat sampai suhu normal untuk beberapa
hari,sebaiknya dicegah aktifitas yang berlebihan
selama 2 bulan kemudian diperiksa neurskeletal
secara teliti.
2. Poliomielitis non paralitik : Sama seperti aborif,
Selain diberi analgetika dan sedative dapat
dikombinasikan dengan kompres hangat , selama
15 – 30 menit,setiap 2 – 4 jam.
 3. Poliomielitis paralitik : Perawatan dirumah
sakit, Istirahat total, Selama fase akut kebersihan
mulut dijaga, Fisioterafi, Akupuntur, Interferon.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

 1. Riwayat kesehatan
 Riwayat pengobatan penyakit-penyakit dan riwayat imunitas
 2. pemeriksaan fisik
 1. Aktivitas
 Ø Kelemahan
 Ø Kelelahan
 Ø Kelumpuhan
 2. Eliminasi
 Ø Retensi urine
 Ø Sembelit
 3. Makanan dan Cairan
 Ø Berat badan menurun
 Ø Mual dan muntah
 Ø Kesulitan menelan
 4. Peka terhadap rangsang
 Ø Cenderung tidur
 Ø Letargi
 Ø Asteriksis
 5. Nyeri / Kenyamanan
 Ø Turun naik suasana hati
 Ø Nyeri dan kejang otot
 Ø Sakit kepala
 Ø Gatal ( pruritus )
 Ø Kesulitan bernafas
 6. Keamanan
 Ø Demam
 Ø Sensasi yang abnormal

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perubahan nutrisi dari kebutuhan tubuh b/d


anoreksia, mual dan muntah.
2. Hipertermi b/d proses infeksi
3. resiko ketidakefektifan pola nafas dan
ketidakefektifan jalan nafas b/d paralysis otot
4. Nyeri b/d proses infeksi yang menyerang syaraf
5. Gangguan mobilitas fisik b/d paralysis
6. Kecemasan pada anak dan keluarga b/d kondisi
penyakit.
Matur nuwun

Vous aimerez peut-être aussi