Vous êtes sur la page 1sur 39

Ns.WINDA NURMAYANI M,S.

Kep
VIDEO
PROSES MENSTRUASI-PERSALINAN
Pengertian

Ialah masa dimana tbh menyesuaikan


baik fisik maupun psikososial trhdap
proses melahirkan. Dimulai stlah
bersalin smpi tbh menyesuaikan scr
sempurna dan kembali mendekati
keadaan sblm hamil (± 6 mgg)
Pembagian post partum
Immediate post partum : dalam 24 jam pertama
Early post partum :period : minggu pertama
Late post partum period : Minggu kedua sampai
keenam Early post partum
Tujuan Perawatan post partum
Obs perubahan fisiologis dan psiklogis
Meningkatkan pemulihan fungsi tbh
Meningktkan istrhat dan kenyamanan ibu
Meningkatkan hbgan bayi dan orng tua
( bonding attachment)
Memberikan kesempatan ibu utk prwtn bayinya
Pendidikan kesehatan : perawatan mandiri dan
bayi secara efektif
Perubahan konsep
Dulu : Sekarang :
Orientasi : sakit Orientasi : sehat
Istirahat : > (10-14 ) Istirahat : Cukup (2-3 hari
istirahat total Ketergantungan : Self care (ibu
dan bayi)
Ketergantungan : tinggi
Asuhan keperawatan : Berfokus
Asuhan keperawatan : pada teaching dan learning
tinggi dimana dilakukan kerja sama,
berorientasi pada pemenuhan
istirahat dan kenyamanan dan
meningkatkan hubungan bayi
dan keluarga
ASPEK FISIOLOGI POST PARTUM
TTV
 Suhu mulut pada 24 jam pertama.
 Pembengkakan buah dada (breast engorgement)

Perubahan cardiovaskuler
 Tekanan darah
 Berkeringat dan menggigil
 Komponen darah
Perubahan sistem urinaria
 kandung kemih mendapatkan trauma 
edema.
 Hematuri  adanya trauma pada kandung
kemih waktu persalinan.
Perubahan endokrin
 Estrogen, progesteron 
 Kadar prolaktin   rangsangan dari isapan
bayi.
 Estrogen pada wanita tidak meneteki akan
meningkat secara bertahap, Pada wanita
meneteki menstruasi  Tjd Mgg ke 36 pp,
tidak meneteki  tjd pd mgg ke 12 pp
 Perubahan buah dada
Perubahan Gastrointestinal
(pencernaan)
 Pengembalian defekasi secara normal
terjadi, dalam waktu 1 minggu.
 Ibu biasanya lapar segera setelah
melahirkan
 penurunan tonus dan motilisa otot traktus
cerna menetap
Perubahan musculoskletal
Perubahan alat reproduksi
 Involutio uter
Involutio uterus adalah proses kembalinya
uterus ke keadaan sebelum hamil setelah
melahirkan.
Involusi Posisi dan Tinggi Uterus Berat

Plasenta Lahir Sepusat 1000 gr

1-2jam Pertengahan pusat dan 500 gr


sympisis
12 jam 1 cm bawah pusat

3 hari cm bawah pusat,terus menurun


1 cm/hari
7 hari (1 mgg) Pertengahan pusat dan
sympisis
9 hari Tidak teraba di bawah simpisis

14 Hari(2 mgg) Tidak teraba 350 gr

42 Minggu Sebesar hamil 2 minggu 50 gr

56 hari (8 mgg normal 30 gr


Lochea adalah masa puerpurium diikuti pengeluaran cairan
sisa lapisan endometrium dan sisa dari tempat implantasi
plesenta
Nama Waktu Pengeluaran
Pengeluara Normal Tidak Normal
n

Lochia rubra Hari 1-3 -Darah berwarna


merah dan hitam
terdiri dari sel Lebih banyak berbau
desidua,vernik busuk. Doek penuh
kaseosa,rambut darah
lanugo,sisa mekoneum Berbau busuk. Doek
Lochea dan sisa darah penuh darah
sanguilenta Hari 3-7 -Berwarna putih Berbau busuk. Doek
bercampur darah penuh darah
Lochea serosa Hari 7-14 -Berwarna Berbau busuk tetap
kekuninganKuning lochia
Lochea alba -Berwarna keputihan serosa.pengeluaran
hari 14  kembali pink atau
sedikit berbau
merah. Terus ada
pengeluaran lebih dari
Perubahan pada vagina
Kencang (tidak terlalu keras)
Perubahan pada perineum
Perubahan pada payudara
Kolostrum biasanya pada hari ke 1-3
post partum dan Asi dikeluarkan setelah
hari ke 3.
Adaptasi psikososial pada post partum
Fase-fase transisi :
Fase antisipasi kehamilan Fase antisifasi menjd ort

- Membuat keputusn
- Membgi pekrjaan dlm klg
Fase bulan madu : periode post partum
- kontak > lama intil
- Menggali keadaan angt klg yg baru
PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU PADA MASA NIFAS

Phase Honeymoon
 Intimasi ibu ayah anak

Ikatan kasih ( Bonding dan Attachment )


Terjadi pasda kala IV
 ibu-ayah-anak
 Partisipasi suami dalam proses persalinan.
Phase Pada Masa Nifas Menurut RUBIN
Phase “ Taking in “
 Perhatian ibu terutama terhadap kebutuhan dirinya,
 Mungkin pasif dan tergantung berlangsung 1 – 2 hari.
 Tidak menginginkan kontak dengan bayinya
 Informasi tentang bayinya bukan cara merawat bayi.
Phase “ Taking hold “
 Mandiri dan berinisiatif.
 Perhatian terhadap kemampuan mengatasi fungsi
 Peran transisi
 Resiko post partum blues
 Fasenya sampai dengan 2 mgg
 Merawat diri sendiri
 Tidak sabar atas ketidak nyamananya
 Fokus melibatkan bayi dan ingin merawat (independen)
 Dapat menerima tanggung jawab
 Waktu yang baik untuk penyuluhan

Letting go, fase 3-4 minggu


 Merasa ada yang hilang karena tidak hamil
 Memandang bayi sebagai bagian dari dirinya yang
terpisah
 Emosional
 Bisa merawat bayinya sendiri
PROSES KEPERAWATAN PADA IBU POST
PARTUM

PENGKAJIAN
 Data umum/Identitas Klien dan Pen
 Nama

 Umur

 Pendidikan

 Pekerjaan

 Suku

 Agama

 Alamat

 No. Medical Record


Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Riwayat Haid
Menarche pertama kali
 Lama haid
 jumlah darah yang keluar
 konsistensi
 siklus haid
 hari pertama haid terakhir
 perkiraan tanggal partus.
Riwayat Perkawinan
Riwayat Obstetri
Riwayat kehamilan
 Berapa kali dilakukan pemeriksaan ANC
 Hsl Laboratorium : USG, Darah, Urine
 keluhan selm kehmiln
 upy mengtsi keluhan,
 tindkn dan pengbtn yg diperleh
Riwayat persalinan
Jumlah Gravida
Jumlah partal
dan jumlah abortus
umur kehamilan saat bersalin
jenis persalinan
penolong persalinan
BB bayi
kelainan fisik
kondisi anak saat ini.
Riwayat nifas pada persalinan lalu :
 Pernah mengalami demam,
 keadaan lochia,
 kondisi perdarahan selama nifas,
 tingkat aktifitas setelah melahirkan,
 keadaan perineal, abdominal,
 nyeri pada payudara,
 kesulitan eliminasi,
 keberhasilan pemberian ASI,
 respon dan support keluarga.
Riwayat persalinan saat ini :
 Kapan mulai timbulnya his,
 Pembukaan,
 Bloody show,
 Kondisi ketuban,
 Lama persalinan,
 Dengan episiotomi atau tidak,
 Kondisi perineum dan jaringan sekitar vagina,
 Anastesi atau tidak,
 Panjang tali pusat,
 Lama pengeluaran placenta,
 Kelengkapan placenta, jumlah perdarahan
Pengkajian Ibu Nifas
Menurut Dorothea Orem ( Self Care )
Pemelihraan & pengambilan Oksigenasi
Cairan
Nutrisi
Eliminasi
Aktivitas dan Istirahat
Keseimbangan Interaksi sosial
Pencegahan Resiko
Perkembangan Kelompok sosial
Pengkajian Persistem
 Sistem Reproduksi
 Fundus terpalpasi sejajar dgn umbilikus
 Kontraksi baik, uterus keras
 Rasa kram
 Lokhia rubra ( 3 hr pertama )
 Lokhia Serosa ( hr ke 4 )
 Lochia Alba ( hr ke 10 )
 Ekomosis, edematosis, perineum lunak
 insisi efisiotomi dgn perbaikan
 Sistem Kardiovaskuler
 Perubahan hematokrit
 Perubahan hemaglobin
 Peningkatan jumlah plasma fibrinogen
 Peningktan jmlh sel darah putih
 Denyut nadi menurun sdkt
 tekanan darah sebanding dgn kehamilan

 Sisitem endokrin
 Kadar HCG dlm urin tdk bermakna
 Peningktan estrol dlm bbrp mgg sblm mencapai kadar
pra kehamilan
 Peningkatan Prolaktin
 Alur menstruasi kembali scr bertahap

 Sistem Gastrointestinal
 Rasa Lapar
 Tampak hemoroid
 Bunyi usus aktif
 Lambat, sulit dan kemungkinan terasa nyeri dlm
pengosongan lambung
 Sistem Integumen
 Stirae gravidarum
 Linea nigra
 Kloasma gravidarum pada muka
 Sistem muskuloskletal
 Nyeri otot
 Kelemahan otot

 Sistem urinarius
 Kehilangan tonus kandung kemih untuk sementara
 kehilngan sensasi untuk berkemih
 Uterus terdesak oleh kandung kemih
 Peningkatan produksi urin
 peningkatan berkemih
Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital : Lochea
Payu dara  Warna
 Kekenyalan  Encer \ kental
 Puting susu  Bau
Abdomen  Jumlah
 Diastasis recti abdominis
 Striae Perineum
Gastro intestinal Davidson 1974  Tanda-
Peristaltik tanda REEDA (untuk menilai
Uterus keadaan jahitan):
 Tinggi fundus uteri  Redness
 Kontraksi  Edema
Perkemihan  Echymosis
 Frekuensi dalam 24 jam  Discharge
pertama  Approximation
Cara Pengukuran TFU
Haemoroid
Pemeriksaan ekstremitas bawah/tungkai
Tanda-tanda tromboplebitis dan tromboemboli Terjadinya
tanda-tanda tersebut didukung oleh tanda-tanda :
Homan sign (+)
Edema
Tenderness
Suhu kulit meningkat
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Resiko defisit cairan b/d pengeluaran yang


berlebihan : perdarahan, keringat, diuresis.
Perubahan pola eliminasi BAK (disuria) b/d trauma
perineum dan saluran kemih
Perubahan pola eliminasi BAB (Konsripasi) b/d
kurangnya mobilisasi, diet yang tidak seimbang,
trauma persalinan
Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peregangan
perineum, luka efisiotomi, involusi uteri, hemoroid
dan pembengkakan payudara
Resiko infeksi b/d trauma jalan lahir.
Resiko gangguan proses parenting b/d kurangnya
pengetahuan dan cara merawat bayi
Ketidakefektifan proses laktasi b/d kurangnya
pengetahuan tentang perawatan payudara.
INTERVENSI
DX Batasan Noc & Intervensi Rasional
karaktri kriteria hasil
stik
Setelah 1. Kaji tingkat nyeri. Menentikan intervensi
dilakukan keperawatan yang sesuai
tindakan 3x dengan skala nyeri.
24 jam
diharapkan
nyeri 2. Kaji kontraksi uterus Mengidentifikasi
berkurang proses involusi uterus. penyimpangan dan kemajuan
dengan KH: berdasarkan involusi uterus/
Pasien tidak uteri.
mengeluh 3. Observasi TTV
nyeri, pasien Untuk mengetahui keadaan
menunjukkan umum pasien pasca operasi.
peningkatan
aktivitas dan 4. Anjurkan pasien untuk
nyeri tidak sering bergerak. Untuk mempercepat proses
terkontrol. penyembuhan luka.
5. Anjurkan tehnik
relaksasi dan distraksi. Mengurangi nyeri atau rasa
6. Kolaborasi pemberian nyeri.
analgetik Mengurangi intensitas nyeri
dengan menekan rangsangan
nyeri.
INTERVENSI KEPERAWATAN

Cakupan intervensi
Pemberian asuhan secara langsung
Proses pembelajaran/pengajaran dan konseling
bagi ibu dan klg dalam perawatan bayi
Dukungan terhadap perawatan diri dan pengambil
alih tugas sebagai seorang ibu
Promosi lingkungan sehat
Lanjutan……
Membantu proses adaptasi keluarga
Melakukan kordinasi & rujukan tenaga kesehatan
Tindakan untuk menghilangkan nyeri
Tindakan keamanan untuk mencegah cedera dan
infeksi
IMPLIKASI KEPERAWATAN
Sistem Reproduksi
 Dapatkan riwayat persalinan lengkap untuk menetapkan data dasar
 Ajarkan pd klien mengenai perubahan yg hrs dilakukan untk
mengantisipasi periode pasca partum
 Obersevasi bentuk abdomen untuk mendeteksi distensi da adanya
strirae/diastasis
 Palpasi fundus & Kaji posisi, tinggi dan konsitensi
 Kaji lochea, observasi drainase, catat warna & jumlahnya
 Inspeksi lokhia stp 15 mnt, 1 jam dan 8 jam sekali
 Periksa bagian pantat untuk memastikan adanya perdarahan
 Ajarkan pada klien cara mengkaji lochea pd saat pulang
 Sediakan obat nyeri untuk mengatasi kram
 Lakukan perawatan efisiotomi
 Observasi perineum dari ekimosis,
hematoma,eritema,edema,keutuhan dan adanya drainase
Sistem Kardiovaskuler
 Lakukan pengambilan riwyt pascapartum dan
pemeriksaan lengkap
 Dapatkan proses persalinan yg lengkap
 Pantau tanda-tanda vital
 Pantau dan dapatkan pemeriksaan laboratorium
 Daptkn hasil tekanan darah sblm pemberian oksitoksin
 Hati-hati terhadap kemungkinan hipotensi ortostatik
atau rasa pusing
PENGAJARAN UTAMA POST PARTUM :

 Perawatan diri (self care)


 Ambulasi
 Mandi
 Perawatan perineum
 Sit bath
 Perineum
 Penunjang buah dada (pengeluaran Asi, kompres dll)
- Istirahat dan senam (senam post partum, kegel’s
exercises

PERAWATAN KOLABORATIF
 Mencegah infeksi
 Mencegah perdarahan berlebihan
 Mempertahankan tonos rahim dan mencegah distensi
kandung kemih.
HASIL AKHIR YANG DIHARAPKAN

Tetap bebas dari infeksi


Memperlihatkan karaktristik dan involusi dan lokhia
yang normal
Tetap bebas merasa nyaman dan bebas dari cedera
Memiliki pola defekasi dan pola kemih normal
Memiliki pengetahuan yang adekuat tentang
perawatan payudara baik pada ibu menyusui,
maupun ibu tidak menyusui.
Melindungi kesehatan kehamilan berikutnya dan
kesehatan anak-anak
Mengintegrasi bayi baru lahir ke dalam keluarga

Vous aimerez peut-être aussi