Vous êtes sur la page 1sur 42

Perilaku manusia biasanya dimanifestasikan

melalui tiga (3) aspek:


1. Perilaku.
2. Pikiran
3. Emosi

Catatan:
Tidak semua manifestasi dari ketiga aspek yang
nampak berbeda dengan perilaku normal
diartikan
sebagai gangguan mental
GANGGUAN JIWA
Adalah perilaku yang bermakna secara klinis atau gejala psikologi yang berhubungan
dengan distress (penderitaan) atau disability (disabilitas) , pada kebanyakan
kasus dan berkaitan dengan terganggunya fungsi seseorang. Penyimpangan atau
konflik sosial saja, tanpa disfungsi seseorang, jangan dimasukkan ke dalam
gangguan jiwa yang di difinisikan di sini.
KALSIFIKASI GANGGUAN
JIWA.
• Semua sistem gangguan mental dan diagnosis
berasal dari hasil kerja Kraepelin.
• Dia mengklaim sekelompok gejala-gejala
tertentu yang seringkali terjadi secara
bersamaan, disebut penyakit atau sindroma
(diseases or syndromes).
• Dia menganggap setiap penyakit mental
sebagai hal yang berbeda dari semua yang lain
dari sifatnya, gejalanya, perjalanan
penyakitnya dan hasil pengobatanny..
KLASIFIKASI (LANJ..)
• Dia mula-mulanya mengklasifikasikan dua
kelompok besar, yaitu:
• Dementia praecox (Schizophrenia)
• Manic-depressive psychosis (faulty
metabolism).

• Ini menolong menegakkan gangguan mental


organik alamiah dan menjadi dasar dari
Diagnostic statistical manual of mental
disorders (DSM).
CLASSIFICATION CONT..

Ini membantu untuk menegakkan gangguan


mental organik alami dan membentuk dasar
dari:
Diagnostic statistical manual of mental
disorders (DSM). Sistem klasifikasi APA (american Psychiatric
Association)

The International classification Of Diseases


(ICD). Dipublikasikan oleh Wolrd Health Organization (WHO)
Kalsifikasinya juga bergabung dalam Mental health Act (1983).
Yang berisi tiga katagori gangguan mental yang utama
penyakit, gangguan kepribadian, dan kelemahan Mental.
DSM-IV-TR & ICD-10.
DSM-IV-TR ICD-10
Kategori lebih luas Katagori lebih
terpisah-pisah. umum.
Menggunakan Biasanya aksis
suatu sistem tunggal.
multi-axial. Tetapi menggunakkan
etiologi yang luas.
Menggunakan
istilah psychotik. Mrnggunakan
istilah neurotik
DSM-IV-TR
Pemasukan dari aksis mencerminkan asumsi bahwa kebanyakan gangguan
disebabkan oleh hasil interaksi dari faktor:
Biologik
Sosiologik
Psikologik.
DSM-IV-TR (1994)
DSM IV (1994):
Ø usaha untuk mengembangkan suatu sistem
klasifikasi yang berlaku diseluruh dunia yang
sesuai dengan ICD-10.
Ø tinjauan yang sangat besar dari semua riset
psikopatologi untuk mempebaharui sistem
klasifikasi.
Ø perbedaan antara gangguan yang berdasarkan
organik dan berdasarkan psikologik telah
ditiadakan.
Ø meningkatkan pertimbangan berdaasarkan faktor
budaya.
PENILAIAN DIAGNOSTIK:
RIWAYAT KLINIK
 Onset, durasi dan Riwayat Pendidikan
beratnya gejala
Ø Riwayat Perkawinan
Ø Riwayat gangguan hubungan sosial
mental sebelumnya
Riwayat penyakit Ø Riwayat Keluarga
Medik Ø Riwayat Keagamaan
Ø Riwayat Masa Ø Riwayat
Kanak-kanak psikoseksual
Ø Fungsi Pekerjaan Ø Situasi Kehidupan
Sekarang
PROSEDUR PENILAIAN

 Pemeriksaan Status Mental


 Tes Proyeksi misalnya Rorschach, TAT.
 Tes Objektif misalnya MMPI
 Tes Organik misalnya Pemeriksaan Blood, scan CAT
 Informasi tambahan
KLASIFIKASI DSM-IV.

1. Biasanya gangguan pertama kali didiagnosa


pada masa bayi, masa kanak-kanak dan masa
remaja.
2. Delirium, Dementia & amnestik, & Gangguan
kognitif lainnya
3. Gangguan Mental karena gangguan kondisi
medis umum
4. Gangguan yang berhubungan dengan zat
5. Skizofrenia & gangguan psikotik lainnya
6. Gangguan Mood
7. Gangguan Anxietas
DSM-IV CLASSIFICATION.
8. Gangguan Somatoform
9. Gangguan Buatan (Factitious)
10. Gangguan Disosiatif
11. Gangguan Seksual & Identitas Gender
12. Gangguan Makan
13. Gangguan Tidur
14. Gangguan Pengendalian Impuls yang Tidak di
Klasifikasikan di Tempat Lain
15. Gangguan Penyesuaian
16. Gangguan Kepribadian
17. Kondisi-kondisi lain yang pusat perhatian klinik
DSM-IV-TR
LIMA AKSIS DARI DSM-IV-TR.
• Axis I Sindrom klinik. (Semua gangguan mental & memenuhi kriteria mereka
kecuali gangguan kepribadian, retardasi mental, dan juga penganiayaan (abuse)/
pengabaian (neglect)

• Axis II Gangguan Kepribadian, Retardasi mental (Melekat secara mendalam


sepanjang hidupa, tidak fleksibel & maladaptif)

• Axis III Kondisi Medis Umum. (setiap kondisi medis yang dapat mempengaruhi
keadaan mental pasien)

• Axis IV Masalah Psikososial & lingkungan. (peristiwa yang penuh stres yang
terjadi ditahun sebelumnya)

• Axis V Penilaian Fungsi Global. (seberapa baik perilaku pasien selama setahun
terakhir)
ICD-10
Ini telah disetujui untuk dibuat kembali karena tidak sempurna dan
sering kali kontroversial terhadap pengetahuan mengenai etiologi
dari kebanyakan gangguan psikiatrik, Klasifikasi ini berkembang
pada suatu dasar deskriptif.

Menyiratkan bahwa gangguan itu harus dikelompokkan menurut


kesamaan dan perbedaan gejala dan tanda agar suatu gangguan
tertentu terjadi hanya pada satu tempat.

Bagaimanapun dimasa yang akan datang menjadi jelas dan ini tidak
akan diminta kepada klinikus (merekan seperti membuat etiologi
sangat penting!!) Ini oleh karena membuat ICD-10 tidak murni
dari satu titik pandang, tetapi ini masih lebih disukai untuk
digunakan oleh klinikus daripada DSM-IV-TR.
FUNGSI DARI KLASIFIKASI
Memberitahukan pemilihan pengobatan yang efektif
Fungsi Administratif misalnya alat bantu medis, sistem hukum.
Memberikan perbendaharan kata bagi profesional untuk berkomunikasi. Tulisan
cepat klinikal.
Memberikan informasi pada prognosis.
Klasifikasi Gangguan Jiwa ICD-10 WHO
Merujuk pada ICD-10 WHO, pengelompokkan
Gangguan Jiwa di bagi dalam 10 blok yakni blok
F0-F9 merujuk pada WHO
Blok F0-F5 didasarkan pada hirarkhi.Pemahaman
hirarkhi mengikuti garis vertikal urutannya
berdasarkan kelompok
Kelompok dari urutan atau hirarkhi yang lebih tinggi,
mencakup gejala yang lebih banyak / lebih luas
dibanding kelompok yang lebih rendah
Konsekuensi dari sistim hirarkhi, blok F0-
F5 adalah kelompok yang tidak dapat
didiagnosis sebagai kategori gangguan
jiwa pada hirarkhi yang lebih rendah
dari F0-F5, kecuali gangguan jiwa
dengan gejala yang sama pada hirarkhi
yang lebih tinggi dalam blok F0-F5 telah
dieliminasi
F60 (Gangguan kepribadian spsifik), F61 (Gangguan kepribadian campuran) dan blok F7
(Retardasi mental) dikategorikan secara khusus yang ditempatkan pada Axis II dalam
sistim multiaxial
Blok F7,F8 dan F9 adalah gangguan jiwa yang onset nya dimulai pada masa bayi dan kanak
(atau remaja) beberapa dari gangguan ini (seperti F8) dapat juga digunakan untuk
dewasa apabila kondisinya berlanjut sampai masa dewasa
PENGELOMPOKAN GANGGUAN
JIWA MENURUT ICD-10
F0 Organik, dengan manivestasi gangguan jiwa
F1 Gangguan jiwa dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif
F2 Gangguan skizoprenia, skizotipal dan waham (termasuk gangguan psikotik akut
dan singkat)
F3 Gangguan mood (afektif)
F4 Gangguan neurotik, akibat stres dan somatoform
F5 Sindrom perilaku yang berhubungan dengan masalah psikologi dan faktor fisik

Catatan F0-F5 didasarkan pada hirarkhi.


F6 Gangguan kepribadian dan perilaku
masa dewasa
F7 Retardasi mental
F8 Gangguan perkembangan psikologis
F9 Gangguan perilaku dan emosional
dengan onset biasanya pada masa
kanak dan remaja
PEMAHAMAN KLASIFIKASI
BERBAGAI GANGGUAN JIWA
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
Gangguan mental simtomatik, Gangguan mental akibat kondisi medis umum /penyakit fisik
(F00-F09) dan
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif (F10-F19)
CONTOH:
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
F00.0 Demensia pada penyakit Alzheimer
F10 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol
Pemahamam:
Simtomatologinya 
Aspek diagnostiktatalaksanaprognostik
SKIZOFRENIA, GANGGUAN SKIZOTIPAL DAN GANGGUAN WAHAM [SERTA GANGGUAN
PSIKOTIK] (F20 – F29)
Contoh:
F23 GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA
Pemahaman:
Simtomatologi 
Aspek diagnostiktatalaksanaprognostik
GANGGUAN SUASANA PERASAAN (MOOD [AFEKTIF])
(F30 – F39)
Contoh: F30 EPISODE MANIK
Pemahamam:
Simtomatologi 
Aspek diagnostiktatalaksanaprognostik
GANGGUAN NEUROTIK, GANGGUAN
SOMATOFORM DAN GANGGUAN YANG
BERKAITAN DENGAN STRES (F40 – F48)
Antara lain:
F40 GANGGUAN ANXIETAS FOBIK
Contoh: F40 . 1 Fobia sosial
F45 GANGGUAN SOMATOFORM
Contoh: F45 . 0 Gangguan somatisasi
F44 GANGGUAN DISOSIATIF [KONVERSI]
Contoh: F44 . 0 Amnesia disosiatif
F43 REAKSI TERHADAP STRES BERAT DAN GANGGUAN PENYESUAIAN
Contoh: F43 . 0 Reaksi stres akut
Pemahaman:
Simtomatologi 
Aspek diagnostiktatalaksanaprognostik
SINDROM PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN FISIOLOGIS DAN FAKTOR
FISIK
( F50 – F59 )
F50 GANGGUAN MAKAN
Contoh: F50 . 0 Anoreksia nervosa
F50 . 2 Bulimia nervosa
Pemahaman:
Simtomatologi 
Aspek diagnostiktatalaksanaprognostik
GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN
PERILAKU MASA DEWASA (F60 – F69)

F60 GANGGUAN KEPRIBADIAN KHAS


Contoh: F60 . 0 Gangguan kepribadian paranoid
Pemahaman:
Simtomatologi 
Aspek diagnostiktatalaksanaprognostik
RETARDASI MENTAL F70 – F79
Contoh:
F70 RETARDASI MENTAL RINGAN
F71 RETARDASI MENTAL SEDANG
F71 RETARDASI MENTAL SEDANG
Pemahaman:
Simtomatologi 
Aspek diagnostiktatalaksanaprognostik
F79 RETARDASI MENTAL YTT

Karakter keempat dapat digunakan untuk menentukan


luasnya hendaya perilaku yang menyertainya:

F7x . 0 Tidak ada, atau terdapat hendaya perilaku


minimal
F7x . 1 Terdapat hendaya perilaku yang bermakna dan
memerlukan perhatian atau terapi

F7x . 8 Hendaya perilaku lainnya

F7x . 9 Tanpa penyebutan dari hendaya perilaku


GANGGUAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS
(F80 – F89)
F80 GANGGUAN PERKEMBANGAN
KHAS BERBICARA DAN BERBAHASA
Contoh:
F80 . 0 Gangguan artikulasi berbicara khas
F80 . 1 Gangguan berbahasa ekspresif
Pemahaman:
Simtomatologi 
Aspek diagnostiktatalaksanaprognostik
GANGGUAN PERILAKU DAN EMOSIONAL DENGAN
ONSET BIASANYA PADA MASA KANAK DAN
REMAJA
(F90 – F98 )
F90 GANGGUAN HIPERKINETIK
Contoh:
F90 . 0 Gangguan aktivitas dan perhatian
F90 . 1 Gangguan tingkah laku hiperkinetik
Pemahaman:
Simtomatologi 
Aspek diagnostiktatalaksanaprognostik
PEMAHAMAN DAN PENGGUNAAN:
DIAGNOSIS DAN EVALUASI
MULTIAKSIAL
KLASIFIKASI MULTIAKSIAL DARI
DSM-IV
Aksis I: Gangguan klinis
Kondisi lain yang mungkin merupakan fokus perhatian klinis
Aksis II: Gangguan kepribadian
Retardasi mental
Aksis III: Kondisi medis Umum
Aksis IV: Problem psikososial dan lingkungan
Aksis V: Penilaian fungsi secara global
AKSIS I: Gangguan klinis
Kondisi lainnya yang mungkin merupakan fokus perhatian klinis

Digunakan untuk berbagai gangguan atau kondisi dalam klasifikasi gangguan jiwa
F00-09 s/d F50-F59, F62-F69, F80-F89, F90-F98, F99, Z03.2 dan R69
AKSIS II: Gangguan kepribadian
Retardasi mental

Digunakan untuk
melaporkan berbagai gangguan kepribadian atau retardasi mental
Gambaran kepribadian maladaptif menonjol dan mekanisme defensi yang digunakan
F21,F60, F61, F70-F79, R41.8, Z03.2 dan R46.8
AKSIS III: Kondisi Medis Umum
Digunakan untuk
melaporkan kondisi medis umum mutakhir potensial berkaitan dengan pemahaman atau
penatalaksanaan dari gangguan jiwa seseorang.
Lihat hal 379-404 PPDGJ
AKSIS IV: Problem psikososial dan lingkungan
Digunakan untuk
melaporkan problem psikososial dan lingkungan yang berpengaruh pada diagnosis,
pengobatan dan prognosis aksis I & II
AKSIS V: Penilaian fungsi secara global
Digunakan untuk
melaporkan penilaian klinis taraf fungsi secara menyeluruh.
Kegunaan dalam rencana pengobatan dan pengukuran hasil, dan prediksi hasil terapi dan
taraf pemulihan.

Vous aimerez peut-être aussi