Vous êtes sur la page 1sur 15

Di susun oleh ;

YOYOK SETYO WIDODO (1401078)


ALIN OLANNIA (1401059)
MARLAENI FRIDA HALURUK (1401050)
A. Identitas pasien
Identitas pasien : nama, umur, jenis kelamin,
alamat, tgl mrs, diagnosa, dan lain-lain.

B. Riwayat keperawatan
1. riwayat keperawatan sekarang
a. keluhan utama : Biasanya pada pasien dengan
Penyakit Paru Obstriksi Menahun (PPOM)
didapatkan keluhan berupa sesak nafas.
b. riwayat penyakit saat ini :
Pasien dengan PPOM biasanya akan diawali
dengan adanya tanda-tanda seperti batuk, sesak nafas,
nyeri pleuritik, rasa berat pada dada, berat badan
menurun dan sebagainya. Perlu juga ditanyakan
mulai kapan keluhan itu muncul. Apa tindakan yang
telah dilakukan untuk menurunkan atau
menghilangkan keluhan-keluhannya tersebut.

2. Riwayat keperawatan sebelumnya


a. riwayat kesehatan yang lalu : Perlu ditanyakan
apakah sebelumnya pasien pernah masuk RS dengan
keluhan yang sama.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Perlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang
menderita penyakit-penyakit yang sama seperti
asma, dm, ht, tbc, gagal jantung.

4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : compos mentis gcs : 4-5-6
b. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Suhu : 36 ˚C
Rr : 24x/m
Nadi : 98x/m
5. Pemeriksaan fisik B1 – B6
a. Respirasi (B1)
bentuk dada : semestris, susunan ruas tulang
belakang : normal, sesak nafas, rr : 24x/m, irama
tidak teratur (dyspnea) ada retraksi otot bantu
nafas,
perkusi thoraks : pekak, batuk produktif atau non
produktif,adanya mucus.
b. Kardiovaskular (B2)
nyeri dada, irama jantung teratur, pulsasi kuat
posisi ics IV – V , bunyi jantung : S1,S2 tunggal,
crt < 3 detik, sianosis, tidak ada clubbing finger.
c. Persyarafan (B3 )
kesadaran : compos mentis, gcs : 4-5-6, orientasi baik, tidak
kejang, tidak kaku kuduk, tidak nyeri kepala.
d. Genetourinaria ( B4 )
bentuk alat kelamin : normal, libido : terjadi penurunan,
bersih, frekuensi berkemih ; 4x/hari, tempat yang digunakan
kamar mandi, dan tidak menggunakan alat bantu.
e. Pencernaan ( B5 )
Mulut bersih, gigi tidak ada karies, bibir normal, tidak ada
kesulitan untuk menelan, abdomen : kembung, mual
muntah, peristaltik usus : 24x/m, kebiasaan BAB : 2x/hari.
f. Muskuloskeletal dan integumen ( B6 )
kemampuan pergerakan sendi dan tungkai bebas, kekuatan
otot 5-5-5-5, tidak fraktur, kulit sawo matang, akral hangat,
lembab, tidak ada odema.
No Diagnosa Tujuan/kriteria hasil
1 Kerusakan pertukaran gas GDA dalam batas normal, warna
kulit membaik, frekuensi nafas 12-
24x/m, bunyi nafas bersih, tidak
ada batuk, ketidaknyamanan dada,
frekuensi nadi 60-100x/m, dan
menyangkal dispnea.

2 Perubahan nutrisi kurang Pasien tidak mengalami kehilangan


dari kebutuhan tubuh BB lebih lanjut, masukan makanan
dan cairan, urine tidak pekat,
haluaran urine meningkat,
membran mukosa lembab, kulit
tidak kering.

3 Resiko tinggi infeksi Suhu tubuh 37˚C, SDP antara


5000-10000/mm3, batuk produktif
tidak ada.
No Intervensi Rasional
1 Pantau: Untuk mengindentifikasi indikasi
- Status pernafasan (Apendiks kemajuan/penyimpangan dari sasaran yang di
A) tiap 4 jam harapkan. Karena kerusakan permanen yang
- Hasil GDA telah terjadi pada sebagian paru akibat
- Nilai nadi oksimetri PPOM, untuk mengharapkan nilai normal dari
- Kadar teofilin serum GDA adalah takrealistik. Kebanyakan pasien
- Laporan sinar X dada PPOM telah mengkompensasi GDA dengan PH
- Hasil tes fungsi sputum, dan normal dan peningkatan nilai PaCO2 dan
pulmonal. HCO2. Ini sering kali menunjukan kasus 50-50
karena nilai PaCO2 dan PaCO2 serupa.

 Berikan obat-obatan yang di Bronkodilator dapat membuka bronkus;


resepkan, yang meliputi steroid menurunkan inflamasi bronkial; dan
kombinasi dari bronkodilator, antibiotik menghilangkan inspeksi. Efek
steroid dan antibiotik . evaluasi terapeutik yang di inginkan dari obat ini
keefektifannya. Jadwalkan adalah resolusi dari manifestasi distress
obat-obatan untuk pernafasan. Mempertahankan kadar konsisten
mempertahankan konsistensi dalam darah dari obat yang di resepkan paling
kadar dalam darah. baik untuk menjadikan efektifitas terapeutik
maksimum. Kadar teofilin sirup dapat
menentukan efek terapeutik agen dasar
teofilin.

lanjutan
No Intervensi Rasional
Tinjau kembali resep obat- Kombinasi farmakoterapi meningkatkan resiko
obatan untuk menghindari interaksi merugikan dari obat dengan obat .
interaksi merugikan obat interaksi yang merugikan dapat juga berpotensi
dengan obat. Rujuk referensi mengurangi/menghambat kerja satu agen .
farmakologis dan farmasis
bila di butuhkan.
Konsultasi kepada dokter Gagal pernafasan merupakan komplikasi utama
jika gejala-gejala tersebut yang sering mnyertai PPOM. Ventilasi mekanis
menetap atau memburuk. sangat diperlukan untuk membantu pernafasan
Siapkan pasien untuk di sampai dengan pasien dapat bernafas sendiri.
pindahkan ke UPI dan untuk
pemasangan ventilasi
mekanis, jika terjadi gagal
nafas (kemunduran status
mental, hipoksemia berat dan
hiperkapnia)
Berikan oksigen yang di Pelembaban membantu mengeluarkan seputum
lembabkan pada kecepatan yang menempel di bronkus dan mencegah
aliran yang di anjurkan kekeringan pada membran mukosa. Untuk pasien
biasanya 2 L/mnt dengan PPOM, kendali hipoksia merupakan
rangsangan untuk pernafasan. PaO2 antara 50-70
mmHg di perlukan untuk merangsang
pernafasan. Terlalu banyak oksigen dapat
menghentikan rangsangan untuk bernafas dan
menyebabkan henti nafas.frekuensi aliran
oksigen /mnt disesuaikan dengan nilai PaO2 dan
PaCO2.
No Intervensi Rasional
2 a. Pantau : Untuk mengindentifikasi
- Masukan dan haluaran tiap 8 jam. adanya kemajuan atau
- Jumlah makanan yang dikonsumsi penyimpangan dari
setiap kali makan. tujuan yang diharapkan.
- Timbang BB tiap minggu.

b. Ciptakan suasana yang menyenangkan, Bau-bauan dan


lingkungan yang bebas dari bau selama pemandangan yang
waktu makan tidak menyenangkan
- Berikan perawatan mulut sebelum dan selama waktu makan
sesudah makan dapat menyebabkan
- Bersihkan atas meja sebelum makanan anoreksia. Obat-obatan
dihidangkan. saluran pernafasan yang
- Jangan gunakan pengharum atau diberikan segera
deodoran ruangan yang terlalu setelah makan dapat
menyengat. mencetuskan mual dan
- Lakukan fisioterapi dada dan muntah.
nebulaiser selambat-lambatnya 1 jam
sebelum makan
- Berikan tempat yang tepat untuk
membuang tisu yang mungkin berisi
sekret atau berasal dari batuk atau dari
hidung.
c. Rujuk pasien ke ahli diet Ahli diet merupakan
untuk merencanakan spesialis yang dapat
makanan yang akan membantu pasien dalam
dikonsumsi, jika tiap porsi merencanakan makanan
makanan yang dikonsumsi dengan nutrisi sesuai
selalu kurang dari 30% dengan kebutuhan usianya,
sakitnya dan pembentukan
tubuh.

d. Berikan terapi intravena Untuk mengatasi masalah


sesuai dengan anjuran dan dehidrasi kerena pasien
lakukan tindakan perawatan sering mengurangi
serta pencegahan. Dorong masukan cairan akibat
pasien untuk minum min 3 L mengalami sesak nafas.
cairan /hari, jika pasien
tidak mendapatkan infus.
No Intervensi Rasional
3 a. Pantau : untuk mengidentifikasi kemajuan-
- Suhu tiap 4 jam kemajuan yang dapat di capai dan
- Hasil kultur penyimpangan-penyimpangan dari
sputum. sasaran yang diharapkan.
- Hasil pemeriksaan
HDL khususnya
pemeriksaan SDP.
- Warna konsistensi
sputum.

b. Berikan antibiotik Infeksi merupakan faktor pencetus


sesuai anjuran dan distress pernafasan yang paling
evaluasi sering, oleh karena itu sering kali
keefektifannya. antibiotik diberikan sebagai
pengobatan dan pencegahan
terhadap infeksi.
No Intervensi Rasional
c. hindarkan menempatkan Cuci tangan adalah tindakan
dengan infeksi saluran yang paling penting dilakukan
pernafasan atas dalam 1 oleh petugas kesehatan dalam
ruangan yang sama dengan rangka mencegah terjadinya
pasien PPOM. Laksanakanlah infeksi nosokomial.
kewaspadaan umum seperti
cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien.

d. Ambil sputum untuk Pemeriksaan kultur sputum


pemeriksaan kultur, sesuai dapat membantu menegakan
dengan pesanan khususnya diagnosa infeksi saluran nafas
jika pasien mengeluarkan bagian atas dan
sputum warna putih kekuning- mengidentifikasi kuman
kuningan, kehijauan atau abu- penyebabnya sehingga dapat
abu serta berbau busuk. diberikan antibiotik yang
tepat
 Pernafasan gas menjadi normal, GDA dalam
batas normal, warna kulit membaik, tidak
ada batuk, frekuensi nafas normal, bunyi
nafas bersih.
 Intake makanan meningkat, urine tidak
pekat,membran mukosa lembab, kulit tidak
kering
 Suhu tubuh menjadi normal, batuk produktif
tidak ada.

Vous aimerez peut-être aussi