Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
B. Riwayat keperawatan
1. riwayat keperawatan sekarang
a. keluhan utama : Biasanya pada pasien dengan
Penyakit Paru Obstriksi Menahun (PPOM)
didapatkan keluhan berupa sesak nafas.
b. riwayat penyakit saat ini :
Pasien dengan PPOM biasanya akan diawali
dengan adanya tanda-tanda seperti batuk, sesak nafas,
nyeri pleuritik, rasa berat pada dada, berat badan
menurun dan sebagainya. Perlu juga ditanyakan
mulai kapan keluhan itu muncul. Apa tindakan yang
telah dilakukan untuk menurunkan atau
menghilangkan keluhan-keluhannya tersebut.
4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : compos mentis gcs : 4-5-6
b. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Suhu : 36 ˚C
Rr : 24x/m
Nadi : 98x/m
5. Pemeriksaan fisik B1 – B6
a. Respirasi (B1)
bentuk dada : semestris, susunan ruas tulang
belakang : normal, sesak nafas, rr : 24x/m, irama
tidak teratur (dyspnea) ada retraksi otot bantu
nafas,
perkusi thoraks : pekak, batuk produktif atau non
produktif,adanya mucus.
b. Kardiovaskular (B2)
nyeri dada, irama jantung teratur, pulsasi kuat
posisi ics IV – V , bunyi jantung : S1,S2 tunggal,
crt < 3 detik, sianosis, tidak ada clubbing finger.
c. Persyarafan (B3 )
kesadaran : compos mentis, gcs : 4-5-6, orientasi baik, tidak
kejang, tidak kaku kuduk, tidak nyeri kepala.
d. Genetourinaria ( B4 )
bentuk alat kelamin : normal, libido : terjadi penurunan,
bersih, frekuensi berkemih ; 4x/hari, tempat yang digunakan
kamar mandi, dan tidak menggunakan alat bantu.
e. Pencernaan ( B5 )
Mulut bersih, gigi tidak ada karies, bibir normal, tidak ada
kesulitan untuk menelan, abdomen : kembung, mual
muntah, peristaltik usus : 24x/m, kebiasaan BAB : 2x/hari.
f. Muskuloskeletal dan integumen ( B6 )
kemampuan pergerakan sendi dan tungkai bebas, kekuatan
otot 5-5-5-5, tidak fraktur, kulit sawo matang, akral hangat,
lembab, tidak ada odema.
No Diagnosa Tujuan/kriteria hasil
1 Kerusakan pertukaran gas GDA dalam batas normal, warna
kulit membaik, frekuensi nafas 12-
24x/m, bunyi nafas bersih, tidak
ada batuk, ketidaknyamanan dada,
frekuensi nadi 60-100x/m, dan
menyangkal dispnea.
lanjutan
No Intervensi Rasional
Tinjau kembali resep obat- Kombinasi farmakoterapi meningkatkan resiko
obatan untuk menghindari interaksi merugikan dari obat dengan obat .
interaksi merugikan obat interaksi yang merugikan dapat juga berpotensi
dengan obat. Rujuk referensi mengurangi/menghambat kerja satu agen .
farmakologis dan farmasis
bila di butuhkan.
Konsultasi kepada dokter Gagal pernafasan merupakan komplikasi utama
jika gejala-gejala tersebut yang sering mnyertai PPOM. Ventilasi mekanis
menetap atau memburuk. sangat diperlukan untuk membantu pernafasan
Siapkan pasien untuk di sampai dengan pasien dapat bernafas sendiri.
pindahkan ke UPI dan untuk
pemasangan ventilasi
mekanis, jika terjadi gagal
nafas (kemunduran status
mental, hipoksemia berat dan
hiperkapnia)
Berikan oksigen yang di Pelembaban membantu mengeluarkan seputum
lembabkan pada kecepatan yang menempel di bronkus dan mencegah
aliran yang di anjurkan kekeringan pada membran mukosa. Untuk pasien
biasanya 2 L/mnt dengan PPOM, kendali hipoksia merupakan
rangsangan untuk pernafasan. PaO2 antara 50-70
mmHg di perlukan untuk merangsang
pernafasan. Terlalu banyak oksigen dapat
menghentikan rangsangan untuk bernafas dan
menyebabkan henti nafas.frekuensi aliran
oksigen /mnt disesuaikan dengan nilai PaO2 dan
PaCO2.
No Intervensi Rasional
2 a. Pantau : Untuk mengindentifikasi
- Masukan dan haluaran tiap 8 jam. adanya kemajuan atau
- Jumlah makanan yang dikonsumsi penyimpangan dari
setiap kali makan. tujuan yang diharapkan.
- Timbang BB tiap minggu.