Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh :
Masa bayi.
Memiliki gejala seperti (1) Anak serba sulit, (2) Menjengkelkan, (3) Serakah, (4) Sulit
tenang, (5) Sulit tidur dan (6)Tidak ada nafsu makan
Masa prasekolah.
Pada masa prasekolah dapat diketahui melalui gejala sebagai berikut: (1) terlalu
aktif, (2) keras kepala, (3) tidak pernah merasa puas, (4) suka menjengkelkan, (5)
tidak bisa diam, dan (6) sulit beradaptasi dengan lingkungan.
Usia sekolah
Pada usia sekolah gejala AD/HD dapat diketahui melalui (1) sulit berkonsentrasi, (2)
Sulit memfokuskan perhatian dan (3) Impulsif.
Remaja
Pada usia remaja dapat diketahui gejala bagi anak yang mengalami gangguang
AD/HD adalah (1) tidak dapat tenang, (2) sulit untuk berkonsentrasi dan mengingat,
(3) tidak konsisten dalam sikap dan penampilan.
Di bawah ini ada beberapa ciri khusus yang dapat orang tua deteksi perilaku
hiperaktif anak pada setiap fase perkembangannya.
1. Akhir tahun pertama sebelum masuk sekolah (pada saat Balita) perilaku
Attention deficit Hiperactivity Disorder (ADHD) yang ada pada anak belum
bisa terdeteksi secara nyata, tetapi bila mereka menunjukkan tingkah laku
gelisah dalam melakukan suatu aktifitas tertentu maka orang tua
sebenarnya harus bisa memberikan perhatian serius.
2. Pada masa pra sekolah, gejala ADHD-nya mulai nampak.
3. Pada masa sekolah jika tidak mendapatkan perhatian serius maka defisiensi
yang di derita anak akan bertambah sehingga kondisinya bisa lebih parah
dari masa sebelumnya.
4. Jika pada tiga fase sebelumnya tidak diperhatikan secara serius, maka pada
masa remaja awal (SLTP) anak yang menderita ADHD tidak dapat berhasil
dalam belajar.
5. Pada masa dewasa seorang yang masih menderita ADHD mengalami
masalah dalam hubungan interpersonal seperti, kesulitan dalam
berkomunikasi dengan orang lain (minder) tidak percaya diri,
D. Faktor Penyebab Anak Mengalami Gangguan Kurang
Perhatian dan Hiperaktif
1. Terapi Bermain
Terapi bermain sering digunakan untuk menangani anak-anak
dengan ADHD, Melalui proses bermain anak-anak akan belajar
banyak hal.
2. Terapi Medis
Terapi medis biasanya berupa pemberian beberapa macam obat
dengan sasaran area tersebut, yaitu membantu memusatkan
perhatian dan mengendalikan perilaku, termasuk perilaku
agresif.
5. Terapi Perilaku
Terapi psikososial/perilaku, seperti pelatihan kemampuan sosial,
dapat dianjurkan sebagai terapi awal bila gejala ADHD cukup
ringan, diagnosis ADHD belum pasti
6. Terapi Kombinasi
Inilah terapi yang diyakini terbaik karena dibarengi dengan makan
obat, sedangkan terapi perilaku dapat membantu pengelolaan
gejala-gejala ADHD dan mengurangi dampaknya pada anak.
PERAN KONSELOR