Vous êtes sur la page 1sur 35

TEKNIK OPERASI MASTEKTOMI

Dr. Y. Budi Andrianto


PENDAHULUAN

SEJARAH MASTEKTOMY
• 1600 BC: deskripsi pertama kanker payudara
pada papirus Mesir kuno.
• 1889: Halsted melakukan mastektomi radikal
pertama.
• 1906: Louis Ombredanne pertama kali
menggunakan flap m. pektoralis utk
rekonstruksi.
• 1930-an: Sir Jeffrey Keynes → tumorektomi &
insersi jarum radium.
• 1940-an: Sir Stanford Cade → stadium I
paling baik dilakukan mastektomi radikal.
• 1948: dr Patey: MRM
INDIKASI RADIKAL MASTEKTOMI

Karsinoma payudara yang operabel secara


onkologis :
•STADIUM I ( T 1 N0 M0 )
•STADIUM II ( T0 N1 M0, T1 N1 M0, T2 N0 M0,
T2 N1 M0, T3 N0 M0 )
•T3 N1 M0
KONTRAINDIKASI MASTEKTOMI
RADIKAL
– Kanker payudara tipe inflamasi ( T4d )
– Edema lengan sisi yang sama
– Metastasis jauh ( M1)
– Nodul satelit ( M1 )
– Edema ekstensif kulit mamma ( T4b)
– Tanda karsinoma stadium lanjut dua atau
lebih :
• Metastasis ke kgb aksila yang sudah
terfiksasi ( N2a )
• Menginfiltrasi ke dinding dada ( T4a )
• Ulserasi kulit ( T4b )
• Edema kulit mammae terbatas (< 1/3 )
– Adanya kontra indikasi terhadap pembiusan
ANATOMI PAYUDARA
Tampak luar :
• Superior : iga ke-2 atau ke-3
• Inferior : iga ke-6 atau ke-7
• Medial : pinggir sternum
• Lateral : garis aksilaris Anterior

Batas Payudara Sebenarnya :


• Superior : dekat klavikula
• Medial : garis tengah sternum
• Lateral : M. Latissimus Dorsi
VASKULARISASI

Arteri
• Cabang perforantes a. mammaria interna
• Cabang arteri axillaris :
– rami pectoralis a. thoraco-acromialis
– a. thoracalis lateralils ( mammaria ext )
– a. thoraco dorsalis

Vena
• Cabang perforantes v. mammaria interna
• Cabang v. axilaris ( v. thoraco-acromialis, v.
thorakalis lat, v. thoracodorsalis )
• Vena yang bermuara di v. intercostalis
PERSARAFAN

( segmen dermatom T 2 sampai T 6 )


 
• n. thoracodorsalis
• n. thoracalis longus
• n. pectoralis lateralis
• n. pectoralis medialis
• Drainase Kulit

• Drainase Areolar ( Plexus subareolar)


KGB axilla

• Drainase Aksiler
• KGB mammaria eksterna
• KGB scapula Level I
• KGB v. axillaries
• KGB central Level II
• KGB interpectoral ( Rotter’s node )
• KGB subclavicula Level III

 
TEKNIK OPERASI

PERSIAPAN
• Posisi :
• Penderita berbaring terlentang
• Kepala sedikit lebih tinggi dari kaki
• Lengan abduksi (90°) tidak perlu digantung,
karena akan mengubah anatomis aksila dan
menarik pembuluh darah aksila saat diseksi
dan cedera pleksus brakhialis karena
teregang
• Preparasi kulit :

• Cuci dg sabun antiseptik di daerah dinding dada


anterior dan lateral, lengan atas, aksila dan perut
bagian atas
• Setelah dikeringkan, aplikasikan cairan a dan
antiseptik pd kulit daerah sternum, payudara,
dinding dada lateral, perut bag atas,
supraklavikula, bahu, aksila dan lengan atas.
• Tutup sekeliling daerah op dengan kain steril.
INSISI

Prinsip :
bekas sayatan biopsi harus ikut dalam daerah
yang akan dibuang, karena dianggap kulit
bekas biopsi tersebut sudah terkontaminasi
oleh tumor. sayatan harus mencakup bebas
tumor >3 cm untuk mencegah rekurensi
Insisi kulit

• Halsted : utk radikal mastektomi


• Stewart : tumor di medial
• Klasik ORR obliq : tumor di lateral
• Variasi ORR : tumor di medial bawah
• Rodman,Gray : tumor di infraklavikula

Halstead ORR STEWART Lazy S


Diseksi flap :

• Dibuat dg diseksi secara tajam kearah superior,


medial, lateral, dan caudal dg plane diseksi di
daerah fascia superfisial → menguntungkan karena
relatif avaskuler dan flap yg dibuat dijamin suplai
darahnya oleh arteri yang berjalan diatas fascia
superfisialis

• Batas diseksi :
- superior sampai klavikula
- medial sampai midsternum
- lateral sampai otot latisimus dorsi

- inferior sampai arcus costa


• Bila flap terlalu tipis → terjadi
nekrosis, bila terlalu tebal → akan
menyisakan jaringan payudara yg
terletak dibawah fascia superfisialis.
Rata-rata ketebalan flap ± 6 mm
• Perdarahan dirawat dg elektrokauter
atau ligasi dg silk 2.0
• Kemudian flap dibungkus dg kasa
yang telah diberi NaCl 0,9%
• Setelah pembuatan flap → akan
terlihat sisi lateral otot pektoralis
mayor → otot dipotong/dilepaskan dr
insersinya di humerus
• Selanjutnya otot pektoralis yg di klavikula dipotong
hati-hati

• Arteri cabang pektoral torakoakromial dipotong


dan diligasi

• Setelah otot pektoralis mayor dilepaskan dari origo


dan insersinya di klavikula lalu ditarik ke bawah
medial → otot pektoralis minor dapat terlihat

• Fasia otot pektoralis minor disayat hati-hati, kmd


dg bantuan telunjuk, insersi otot tsb dilepaskan
dari prosesus korakoid skapula → dg klem ditarik
ke bawah dan medial → daerah aksila terlihat
melepaskan origo dan insersi pektoralis mayor
melepaskan origo pektoralis minor
• V. aksilaris diidentifikasi, dimana vena tsb
dilapisi oleh pembungkus yg tipis
• Fasia v. aksilaris diinsisi hati-hati dg
memakai pisau atau gunting, pembuluh darah
dan nervus yg menuju otot pektoralis
dipertahankan pada modifikasi radikal
mastektomi
• Jaringan di atas dan dibawah v. aksilaris
didiseksi tajam dan cabang2 kecil pembuluh
darah diligasi sedekat mungkin ke v. aksilaris
Expose axilla dan diseksi aksila
Pleksus brakhialis dan a. aksilaris akan terlihat di kranial v,
aksilaris
Seluruh isi aksila ( lemak dan kgb ) didiseksi ke arah inferior
Kgb aksila diidentifikasi dan diberi tanda dg benang utk
memudahkan pemeriksaan histopatologi;diseksi kgb aksila
sebanyak mungkin

• kgb level I → di sekitar v.


subskapularis dan vena
torakodorsalis
• kgb level II → diantara
m. pektoralis mayor &
minor
• kgb level III → sbg
landmarknya klavikula,
diambil
• di bag bawah klavikula
• Nervus torakalis longus yang biasanya
pararel dengan arteri torakalis lateralis
dipreservasi
• Nervus torakodorsalis dan vena
torakodorsalis diidentifikasi dan dipreservasi.
• Land mark diseksi kelateral saat diseksi kgb
adalah otot latissimus dorsi yang terletak
dibawah otot subskapularis yang berjalan
dilateral lalu dilepaskan secara tajam
• Arteri dan vena perforantes di sela iga diklem
dan diligasi.
• Setelah secara en block terangkat,
perdarahan dirawat.
• Direndam cairan cetrimide 1 % atau aqua
bidestilata steril .
• Seluruh alat tenun, alat instrumen, dan
sarung tangan diganti dengan yang baru
• Kemudian flap kulit ditutup dan dijahit
• Drain dipasang ke anterior dan ke aksila, luka
operasi ditutup denga kassa steril dan dapat
dipakai elastik verban.
Perawatan Pasca Bedah :
• produksi drain
• perawatan luka
• latihan mobilisasi, hari 1-2 mobilisasi aktif –
duduk, latihan sendi siku, pergelangan tangan
dan jari tangan sisi daerah yang dioperasi.
Hari ke 3 dan selanjutnya bertahap latihan
sendi bahu.
• hari ke 6 diharapkan penderita dapat
mengerakkan tangan sisi operasi hinga
mencapai telinga sisi yang sehat.
Komplikasi :
• Perdarahan dapat terjadi > 12 jam pasca operasi
• Lymphedema terjadi pada hari ke 30 karena
pembentukan jaringan parut / infeksi
• Nekrosis flap akibat pembuatan flap terlalu tipis < 4-6
mm
• Cedera Organ : Pneumothoraks
• Cedera Saraf :
Nervus torakodorsalis; mempersarafi latissimus dorsi
kelemahan rotasi interna dan abduksi
Nervus torakalis longus; memepersarafi serratus
anterior, cedera mengakibatkan “winged scapula “
Nervus torakalis anterior ; mempersarafi otot daerah
klavikula dan sternum seperti pektoralis major dan
minor. Jika cedera menyebabkan atrofi kedua otot
tersebut ( pada mrm)
• Infeksi luka operasi
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi