Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ANGINA LUDWIG
DISUSUN OLEH:
Nurrohmat Triatmojo G99172129
Natasha Ninda Pramalista G99162078
Firdaus Mauliaditya Winda Andana G99172078
Maygitha Wahyuningtyas G99172111
Agumilar Bagus Bagaskara G99162075
Hega Hitri Nurga G99162086
PEMBIMBING :
drg. EVA SUTYOWATI PERMATASARI, Sp.BM., MARS.
KEPANITERAAN KLINIK/ PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
BAGIAN ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA
2018
ANGINA LUDWIG
Pembengkakkan
Nyeri dan
peninggian lidah;
1. nyeri menelan
(disfagia)
2. hipersalivasi
(drooling);
3. kesulitan dalam
artikulasi bicara
(disarthria).
DIAGNOSIS
1. ANAMNESIS
Gejala awal :
•Nyeri pada area gigi yang terinfeksi
•Dagu terasa tegang dan nyeri saat menggerakkan
lidah.
•Kesulitan membuka mulut, berbicara, dan
menelan
•Kesulitan makan dan minum
•Demam dan rasa menggigil
2. Pemeriksaan fisik
Laboratorium
Pemeriksaan darah:
leukositosis (infeksi akut)
Pemeriksaan waktu bekuan darah penting untuk dilakukan
tindakan insisi drainase.
•RÖ:
•CT-scan: CT-scan :
Radiografi dada dapat menunjukkan
perluasan proses infeksi ke mediastinum Evaluasi radiologik terbaik pada abses
dan paru-paru. leher
Foto panoramik rahang dapat membantu Mendeteksi akumulasi cairan, penyebaran
menentukan letak fokal infeksi atau abses, infeksi serta derajat obstruksi jalan napas
serta struktur tulang rahang yang sehingga dapat sangat membantu dalam
terinfeksi. memutuskan kapan dibutuhkannya
pernapasan buatan.
•USG :
Menunjukkan lokasi dan ukuran pus, serta
metastasis dari abses. •MRI : MRI menyediakan resolusi lebih
baik untuk jaringan lunak dibandingkan
Diagnosis pada anak karena bersifat non-
dengan CT-scan. Namun, MRI memiliki
invasif dan non-radiasi.
kekurangan dalam lebih panjangnya waktu
Pengarahan aspirasi jarum untuk yang diperlukan untuk pencitraan
menentukan letak abses. sehingga sangat berbahaya bagi pasien
yang mengalami kesulitan bernapas.7
Tatalaksana
• Kondisi pasien post-trakeostomi
namun masih membutuhkan drainase • Penatalaksaan angina
abses. Tampak depan dan samping Ludwig memerlukan tiga
menunjukkan pembengkakkan
submandibular dan sublingual.
fokus utama,
• Menjaga patensi jalan napas.
• Terapi antibiotik secara
progesif, dibutuhkan untuk
mengobati dan membatasi
penyebaran infeksi.
• Dekompresi ruang
submandibular, sublingual,
dan submental
KOMPLIKASI
• Obstruksi jalan napas yang dapat
terjadi tiba-tiba
• Trombosis sinus kavernosus
• Aspirasi dari sekret yang terinfeksi
• Sepsis
• Mediastinitis
• Efusi perikardial/pleura
• Empiema, infeksi dari carotid
sheath yang mengakibatkan ruptur
a. carotis, dan thrombophlebitis
supuratif dari v. jugularis interna
PENCEGAHAN
• Pencegahan dapat
dilakukan dengan
Pemeriksaan gigi ke dokter
secara rutin dan teratur.
• Penanganan infeksi gigi
dan mulut yang tepat
dapat mencegah kondisi
yang akan meningkatkan
terjadinya angina Ludwig
THANK YOU