Vous êtes sur la page 1sur 17

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA

DENGAN MASALAH
KARDIOVASKULER: HIPERTENSI

oleh:
Kelompok 1
Indah Sulistyowati NIM. 22020117183002
Susmiyati NIM. 22020117183015
Mersiana A. Atitus NIM. 22020117183019
1. Nama : Ny. S
2. Usia : 67 tahun
3. Agama : Islam
4. Suku : Jawa
A. Data umum
5. Jenis Kelamin : Perempuan
6. Pendidikan : SD
7. Riwayat Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
8. Status Perkawinan : Janda
1. Riwayat penyakit dan keluhan (6 bulan terakhir)
Tahun 2014 klien didiagnosa hipertensi oleh dokter, sejak itu
klien kontrol rutin dan minum obat teratur. Menurut klien
sekitar 2 atau 3 bulan yang lalu kadang badan lemas, perut
terasa penuh, keluar keringat dingin namun akan sembuh
apabila dipijat dan dibuat istirahat, kadang klien merasa
takut, apabila penyakitnya bertambah parah, namun karena
B. Dimensi biofisik sudah merasa tua klien sudah pasrah dengan Tuhan dan
lebih memperbanyak doa.
2. Riwayat penyakit keluarga
Menurut keterangan klien, ayah klien menderita hipertensi
dan meninggal karena penyakit jantung. Tidak ada anggota
keluarga yang mempunyai penyakit DM, TBC, hepatitis.
3. Riwayat pencegahan penyakit
a. Riwayat monitoring tekanan darah , Klien berkata, “Tiap
hari saya ditensi sama anak saya mbak di rumah.”
b. Riwayat vaksinasi, Klien mengataka, “waah, kok ndak
ingat ya mbak dulu saya pernah diimunisasi atau tidak,
wong orang jaman dulu.”
4. Status Gizi
Lanjutan.... Perhitungan IMT :
BB : 63 kg
TB : 153 cm
IMT : 26,9 (Klien berada pada kategori overweight/berat
badan berlebih)
status gizi menggunakan MNA (Mini Nutrional Assesment):
13 (status gizi normal)
5. Masalah kesehatan terkait status gizi

a. Masalah pada mulut, gigi geraham atas dan bawah klien sudah tanggal, sehingga klien menggunakan gigi
palsu pada gerahamnya.

b. Perubahan berat badan, klien berkata, “Sewulan kemarin bobotku 65 lho mbak, saiki malah dah turun 2 kg
itu.” Menurut klien BB klien sudah turun, bulan lalu mencapai 65 kg, sekarang 63 kg.

c. Masalah nutrisi, Klien mengalami masalah kelebihan nutrisi dari kebutuhan tubuh. Dapat dilihat dari
pengukuran IMT yaitu 26,9.

6. Masalah kesehatan yang dialami saat ini

Klien berkata, “Opo ya mbak, nek saiki aku ndak ada keluhan, Cuma yo kui kadang nek capek dikit badan sok
lemes tapi yo ga ben dino, terakhir ya 2 atau 3 bulan kemarin mbak, tapi nek dipijeti sama dibuat istirahat tiduran
gitu ya sembuh sendiri.”

Menurut klien saat ini tidak mempunyai keluhan yang berarti, tetapi kadang jika klien kelelahan beraktivitas
badan klien terasa lemas dan itu terjadi sekitar 2 atau 3 bulan yang lalu, namun akan hilang jika dipijat dan
dibuat istirahat tidur.
7. Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini
Klien mengkonsumsi obat Herbesser CD 100 1 x
Sehari untuk mengontrol tekanan darahnya.
8. Status fungsional (AKS, dinilai dengan indeks KATZ)
Skor indeks KATZ adalah 6 yang artinya bahwa klien
Lanjutan.... dapat melakukan melakukan aktivitas kebutuhan
sehari-hari secara mandiri
9. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
mobilisasi, berpakaian, makan dan minum,
toileting, personal higiene, mandi dapat klien
lakukan sendiri secara mandiri tanpa bantuan
maupun alat bantu
1. Status kognitif (Short Portable Mental State Questionnaire/SPMSQ)
Skor SPMSQ klien = 2 kesalahan (Status kognitif klien baik)
2. Perubahan yang timbul terkait status kognitif
Berdasarkan pengukuran status kognitif klien menggunakan SPMSQ status
kognitif klien baik atau normal karena hanya ada 2 pertanyaan yang dijawab
salah.
3. Dampak yang timbul terkait status kognitif
Tidak ada dampak yang timbul terkait status kognitif klien karena status
kognitif klien baik.
c. Dimensi psikologi
4. Status depresi (GDS/Geriatric Depression Scale)
Skor jawaban klien yang sama = 2 (klien tidak mengalami depresi)
5. Perubahan yang timbul terkait status depresi
Klien tidak mengalami perubahan terkait status depresi. Hasil pengukuran
status depresi menggunakan GDS pada klien skor jawaban yang sama adalah
2, yang berarti bahwa klien tidak mengalami depresi.
6. Dampak yang timbul terkait status depresi
Tidak ada dampak yang timbul terkait status depresi pada klien.
7. Keadaan emosi
a. Anxietas
Klien berkata, “Terus ya sekitar 2 atau 3 bulan lalu ya...kadang badan kok lemas-
lemas, nek pas lemes perut sebah, terus keluar keringat dingin, tapi kalau dipijit
sama istirahat hilang sendiri mbak, tapi trus saya jadi takut, gek-gek penyakitku
tambah parah ya, padahal aku ki rajin kontrol, tapi yo gak papa mbak wong dah
tua, sudah pasrah sama gusti Alloh, yang penting sekarang kudu akeh ndonga.”
Berdasarkan pernyataan klien merasa takut, apabila penyakitnya bertambah
parah, namun klien sudah pasrah dengan Tuhan dan memperbanyak doa.
b. Perubahan perilaku
Lanjutan.... Klien berkata, “Yaa, kalau pas ditinggal anak saya yang jadi satu rumah dengan
saya, jadi kesepian mbak, ndak bisa main sama cucu, tapi kan sedulurku banyak
rumahe deket-deket, dadi isa main ketempat lain, itu rumahnya didepan satu
gang.”
Menurut klien jika ditinggal sendiri dirumah sering kesepian karena tidak bisa
main dengan cucu. Namun klien mengalihkan kesepiannya dengan main ke
rumah anak lainnya atau saudara yang rumahnya satu gang dengan klien.
c. Mood
Ketika diajak berbicara klien kooperatif bahkan klien merupakan
seorang yang ramah dan mudah akrab.
1. Keadaan lingkungan rumah
a. Penerangan
Setiap kamar dan ruangan terdapat lampu sebagai penerangan.
Ketika siang hari lampu dimatikan, pencahayaan matahari baik,
karena setiap kamar dan ruangan terdapat jendela dan ventilasi
yang dapat dibuka.
b. Kebersihan dan kerapihan
D. Dimensi fisik Setiap hari rumah disapu dan dipel oleh seorang pembantu rumah
tangga yang datang di siang hari. Ketika pembantu pulang apabila
rumah tampak kotor klien bersama-sama dengan anaknya saling
membantu untuk membersihkan dan merapikannya.
c. Sirkulasi udara
Setiap kamar dan ruangan terdapat jendela dan ventilasi yang dapat
dibuka pada pagi hari dan ditutup pada malam hari, sehingga
memaksimalkan terjadinya pertukaran udara dengan baik
d. Keamanan
Lantai rumah tidak licin, apabila ada tumpahan air di lantai segera
dibersihkan oleh klien maupun oleh anggota keluarga yang lain. Lantai
kamar mandi juga selalu dibersihkan setiap harinya agar tidak licin.
e. Sumber air minum
Sumber air minum dan air yang dikonsumsi untuk memasak klien dan
anggota keluarga menggunakan air minum kemasan. Sedangkan air
untuk mencuci, mandi serta kebutuhan lainnya menggunakan sumber
air artetis yang dikelola oleh warga setempat.
Lanjutan.... 2. Keadaan luar lingkungan rumah
a.Bahaya dan keamanan
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga berada di belakang
rumah yang dialirkan ke selokan depan rumah. Pembuangan sampah
rumah tangga dilakukan di belakang rumah, sampah dipisahkan
antara organik dan nonorganik, sampah yang kering di bakar di
belakang rumah. Lokasi rumah berada dipinggir jalan gang dengan
halaman yang luas tanpa pintu pagar, jarak antar rumah lumayan
jauh. Tidak terlalu banyak kendaraan bermotor yang melewati jalan
depan rumah klien.
1. Hubungan lansia dengan anggota keluarga
Hubungan klien dengan anggota keluarga lainnya
terjalin dengan baik, klien selalu berkomunikasi
E. Dimensi sosial dengan anggota keluarga jika mempunyai masalah.
2. Kegiatan organisasi sosial
Klien aktif mengikuti kegiatan di lingkungan rumahnya
seperti pengajian, arisan PWRI yang dilakukan setiap
minggu maupun sebulan sekali
1. Pola makan (frekuensi makan, porsi makan, kesulitan makan, pola diet,
kualitas dan kuantitas makanan)
Klien makan 3 kali sehari dengan porsi makan cukup terdiri dari nasi
putih, sayur dan lauk. Klien mengatakan lebih menyukai makanan
dengan tekstur yang lunak karena kesulitan dalam mengunyah karena
menggunakan gigi palsu pada gerahamnya, klien juga mengatakan lebih
suka makan dengan sayur bersantan, dan lauk yang digoreng, apabila
F. Dimensi klien memasak belum mengurangi garam, menurut klien apabila tidak
asin atau kurang asin makanan menjadi hambar dan membuatnya tidak
tingkah laku nafsu makan. Jika dirumah tidak memasak, klien memilih untuk membeli
makanan di warung makan depan rumahnya karena lebih praktis.
2. Pola tidur (jam tidur, lama tidur, kesulitan dalam tidur, pola tidur, kualitas
dan kuantitas tidur)
Klien tidur siang pukul 11.00-14.00 meskipun tidak setiap hari, tidur siang
dilakukan apabila klien tidak mempunyai aktivitas maupun kegiatan di
luar rumah, tidur malam mulai pukul 20.00-04.00, klien terjaga tengah
malam jika ingin BAK atau jika merasa kegerahan.
3. Pola eliminasi BAK dan BAB
Klien BAK ±5-6 kali perhari, BAB 1 kali perhari pada pagi hari.
4. Kebiasan buruk lansia (merokok, obat-obatan)
Klien tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan yang dijual bebas tanpa
resep dokter.
5. Kebiasaan olahraga
Klien berkata, “saya tidak pernah olahraga kayak senam mbak, tapi yo
tiap hari masih nyapu, masak, njemur pakaian, itu kan ya aktivitas kan
Lanjutan..... mbak?”
6. Rekreasi
Bentuk rekreasi klien adalah menonton TV, berbincang dengan
tetangga, bermain bersama cucu.
7. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan kadang dilakukan sendiri oleh klien maupun
dengan pertimbangan anak klien yang tinggal satu rumah, maupun oleh
anak klien lainnya.
1. Perilaku mencari pelayanan kesehatan
Setiap bulan klien kontrol ke dokter untuk
G. Dimensi sistem memeriksakan kesehatannya terkait hipertensi.
Apabila klien kurang enak badan, klien banyak
kesehatan istirahat dan minta dipijat, namun apabila sudah
tidak kuat klien memeriksakan ke pelayanan
kesehatan setempat.
 Kepala : Bentuk kepala mesochepal, warna rambut
hitam bercampur putih, kulit rambut bersih, tidak ada lesi di
kepala, tidak ada nyeri tekan pada kepala klien.
 Wajah/muka : Bentuk wajah klien normal, tidak ada
benjolan, kulit wajah bersih, tidak ada lesi maupun luka,
tidak ada nyeri tekan pada wajah klien.
 Mata : Mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva tidak
H. Pemeriksaan anemis, sklera tidak ikterik, refleks pupil terhadap cahaya
baik, kemampuan mata untuk membaca agak menurun,
fisik klien menggunakan kacamata jika membaca, tidak ada nyeri
tekan pada area mata.
 Telinga : Telinga klien bersih, telinga kanan dan kiri
bentuk simetris, tidak ada pengeluaran sekret telinga, tidak
ada lesi atau luka, klien masih mampu mendengar dengan
baik, tidak ada nyeri tekan pada area telinga, tidak teraba
benjolan.
 Mulut dan gigi : Mulut klien bersih, mukosa lembab, lidah bersih, gigi
geraham bawah dan atas sudah tanggal diganti dengan gigi palsu.
 Leher : Leher klien bersih, reflek telan baik, tidak ada nyeri tekan area
leher, tiadak ada pembesaran kelenjar tiroid maupun limfe.
 Dada :
Inspeksi : Perkembangan dada kanan dan kiri simetris
Palpasi : Taktil fremitus teraba sama antara dada kanan dan kiri
Perkusi : Bunyi resonan
Lanjutan.... Auskultasi : Suara paru vesikuler
 Jantung :
Inspeksi : Tidak nampak pembesaran pada permukaan jantung
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan area jantung
Perkusi : Suara pekak/redup
Auskultasi : terdengar bunyi lup dup secara teratur tanpa adanya
bunyi jantung tambahan
 Abdomen :
Inspeksi : warna kulit merata, tidak ada lesi atau luka
Auskultasi : Bising usus 8 x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran
hepar
Lanjutan.... Perkusi : Bunyi timpani
 Ekstremitas atas : Kekuatan otot 5, tidak ada kelainan
bentuk, tidak terdapat lesi ataupun luka
 Ekstremitas bawah : kekuatan otot 5, tidak ada kelainan
bentuk, tidak terdapat lesi maupun luka, tidak terdapat
oedem

Vous aimerez peut-être aussi