Vous êtes sur la page 1sur 21

Laporan Kasus

Glaukoma Primer Sudut Terbuka


dan Glaukoma Absolut

Malinda Sabrina
I4A013237

Pembimbing
dr. Agus F. Razak, Sp.M
Glaukoma adalah suatu keadaan
pada mata, dimana ditemukan
kenaikan tekanan bola mata yang
sudah menyebabkan
kerusakan/kelainan pada diskus
optikus dan lapang pandang

Chandler & Grant (1977)


2
Center Of Disease Control and
Prevention tahun 2000

Glaukoma Primer

Glaukoma Sekunder

Glaukoma Kongenital
Penyebab No. 2
kebutaan
Glaukoma Absolut

3
Glaukoma Primer
Sudut Terbuka
bentuk yang tersering, bersifat kronik dan
bersifat progressive, menyebabkan
pengecilan lapangan pandang bilateral
progressive asimptomatik yang muncul
perlahan dan sering tidak terdeteksi
sampai terjadi pengecilan lapangan
pandang yang ekstensif.

Glaukoma
Absolut
stadium akhir semua glaukoma yang
tidak terkontrol  kebutaan total

4
3
Teori mekanik

kerusakan prosesus siliaris


mekanik pada memperlihatkan
akson saraf optik degenerasi hialin

Atrofi inti bagian penipisan


dalam retina, iris lapisan serat
dan korpus siliar saraf

penurunan
penglihatan

5
Teori vaskular

.
Peningkatan TIO

Berkurangnya aliran darah pada papil saraf optik

Iskemia akson saraf

Atrofi diskus Pembesaran


optikus cekungan optikus
LAPORAN
KASUS
KU : Penglihatan Kabur
- Penglihatan kabur pada mata kiri sejak 9 bulan

- sebelum ke Poli.
Awalnya sering melihat pelangi saat melihat
lampu & melihat ada bayangan putih yang

- menetap pada mata bagian kirinya.


mata nyeri, berair, keluar kotoran maupun merah,

- trauma (-).
Mengobati mata kirinya dengan tetes mata untuk
radang yang diberikan oleh saudaranya selama 1

Tn. S / 49 thn /
minggu, namun penglihatan pasien semakin

- kabur dan gelap.


Berobat ke puskesmas dan didiagnosis glaucoma
dan dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin. Jl. keramat
- 7 tahun lalu, mata kanan pasien tidak dapat

- melihat secara tiba-tiba.


Awalnya pasien demam tinggi namun tidak Sabtu, 24 Maret
- segera diobati.
Pada saat bangun tidur, mata kanan pasien
2018
- langsung tidak dapat melihat.
Pasien sebelumnya tidak ada mengeluhkan nyeri
pada mata, mata merah, mata berair.
7
Pemeriksaan Fisik

▣Keadaan Umum : Baik


▣Kesadaran : Kompos Mentis
▣Status Generalis : Dalam Batas Normal

▣TD : 100/70 MmHg


▣Nadi : 92 x/menit
▣RR : 20 x/menit
▣SpO2 : 97% tanpa O2
8
OD OS
0 Visus 1/300
Sentral Kedudukan Sentral
Ke segala arah Pergerakan Ke segala arah
Bentuk normal, edema (-) Palpebra sup Bentuk normal, edema (-)

Bentuk normal, edema (-) Palpebra inf Bentuk normal, edema (-)

Hiperemi (-), Edema (-) Konjungtiva tarsal Hiperemi (-), Edema (-)
Hiperemi (-) Konjungtiva bulbi Hiperemi (-)
Jernih Kornea Jernih
Ikterik (-) Sklera Ikterik (-)
Dangkal COA Dangkal
Reguler(normal) Iris Reguler (normal)
Sentral, regular,  3 mm, reflek Sentral, regular,  3 mm, reflek
Pupil
cahaya (+) cahaya (+)
Jernih Lensa Jernih
33 mmHg Tonometri 27 mmHg
Keras TIO Palpasi Normal, kenyal
10
Hasil Pemeriksaan Perimetri
(Lapang Pandang)
Diagnosis
OD Glaukoma Absolut
OS Glaukoma Primer Sudut Terbuka

Tatalaksana

1. Timolol Maleat 0,5% 2x1 tetes ODS


2. Asetazolamide 250mg 3x1 tab

11
PEMBAHASAN MATA KANAN

TEORI
KASUS
Mata keras seperti batu
Mata kanan tidak Sering terasa sakit sekali
melihat Injeksi siliar
Kornea jernih atau
Nyeri (-) keruh dan ada edema
COA dangkal Bilik mata depan
Mata merah (-) dangkal
Mata keras seperti batu Pupil lebar
Iris kelabu
 TIO 33mmHg Lensa keruh
TIO meninggi
papil atrofi dengan
ekskavasi
glaukomatosa

13
PEMBAHASAN

TIO tinggi yang kronis yang akan menyebabkan


proses gaung papil yang berlangsung terus 
lapang pandang berhenti dan selanjutnya
menghilang  gelap total visus nol dan
penderita menjadi buta (terjadi glaukoma
absolut) pada mata kanannya

14
TATALAKSANA

TEORI KASUS
Sinar beta pada Karena pasien tidak
badan siliar
mengeluhkan nyeri,
enukleasi bulbi maka dibiarkan
injeksi alkohol saja
retrobulbi

16
PEMBAHASAN MATA KIRI
KASUS TEORI
Penglihatan mata kiri  Mata merah (-)
Penggunaan obat tetes
mata untuk radang tanpa  Keluhan (-)
resep dokter selama 1  datang dengan
minggu
Visus 1/300 penglihatan yang
Nyeri (-) jelek hingga
COA dangkal
Mata merah (-) kebutaan
Mata kenyal
 TIO 27mmHg  Tunnel vision
 TIO meninggi
 CDR > 0,4
Obat mata steroid  meningkatkan
penumpukkan glikosaminoglikan  menyumbat
aliran cairan di dalam mata.

Obat mata steroid  meningkatkan produksi


protein di trabecular meshwork  menyumbat
aliran cairan  tekanan di bola mata meningkat
 kerusakan saraf optik  luas pandangan 
jika dibiarkan dapat terjadi kebutaan.
KASUS TEORI
Penghambat beta- Inhibitor beta-adrenergik
adrenergik (timolol (timolol)
maleat 0,5%) 2 X 1 tetes agonis alfa adrenergik
(apraklonidin)
sehari ODS  menekan Inhibitor karbonat anhidrase
produksi humor akueus. topikal (Dorzolamid)
Inhibitor karbonat Inhibitor karbonat anhidrase
sistemik (asetazolamide)
anhidrase sistemik Analog prostaglandin
(asetozolamid) 3 x 250mg (bimastropost)
 menekan Parasimptomimetik
(pilocarpine)
pembentukan humor Terapi bedah
akueous, diberikan (trabekuloplasti laser,
karena terapi topikal trabekulektomi)
kurang memuaskan
PENUTUP

Telah dilaporkan laki-laki berusia 49 tahun


dengan diagnosis okuli dextra glaukoma absolut
dan okuli sinistra glaukoma primer sudut terbuka
datang di poli mata RSUD Ulin Banjarmasin pada
tanggal 24 Maret 2018. Diagnosis tersebut
ditegakkan berdasarkan anamnesis ,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Pasien telah diberikan tatalaksana berupa
timolol maleat 0,5% 2 x 1 tetes dan
asetazolamide 3 x 250mg tablet.
Terima Kasih!

Vous aimerez peut-être aussi