Vous êtes sur la page 1sur 22

Laporan Kasus

KERATITIS HERPES SIMPLEKS

Oleh
Isfarani Nadila, S. Ked
I4A013217

Pembimbing:
dr. H. Agus F. Razak, Sp. M

BAGIAN/SMF KESEHATAN MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM/RSUD ULIN
BANJARMASIN

Maret, 2018
PENDAHULUAN

Keratitis adalah suatu peradangan kornea


yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur.

Keratitis dapat diklasifikasikan berdasarkan lapis kornea


yang terkena seperti keratitis superficial dan profunda, atau
berdasarkan penyebabnya yaitu keratitis karena berkurangnya
sekresi air mata, keratitis karena keracunan obat, keratitis
reaksi alergi, infeksi, reaksi kekebalan, reaksi terhadap
konjungtivitis menahun
PENDAHULUAN
KERATITIS HERPES SIMPLEKS

Keratitis herpes simpleks merupakan radang kornea


yang disebabkan oleh infeksi virus Herpes simpleks
tipe 1 maupun tipe 2..

Terdiri dari dua bentuk primer dan recurens.


Keratitis ini adalah penyebab ulkus kornea yang paling umum
PENDAHULUAN

Di negara-negara barat 90% dari populasi orang dewasa


dilaporkan memiliki antibodi terhadap herpes simpleks.
Hanya kurang dari 1% yang menimbulkan kelainan
pada mata
Berikut akan dilaporkan
kasus keratitis herpes
simpleks OD pada penderita
laki-laki, umur 36 tahun
yang berobat kepoliklinik
Penyakit Mata RSUD Ulin
Banjarmasin
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. H

Umur : 36 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pekerjaan : Buruh bangunan

Alamat : Kelayan B

POLI : 22-03-2018
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Mata Merah

Pasien datang ke RSUD Ulin Banjarmasin dengan keluhan mata merah


pada sebelah kanan sejak tadi malam keluhan diserta rasa nyeri, mata
berair dan silau saat terkena cahaya, pandangan pasien juga terasa kabur
serta terasa seperti ada yang mengganjal pada mata. Pasien sebelumnya 3
minggu yang lalu mengalami cidera pada mata, mata pasien terkena
serbuk kayu saat pasien bekerja sebagai tukang bangunan. Pasien hanya
membilas matanya dengan air dan kemudian memberikan obat tetes mata
yang dibali di toko obat. Namun keluhan tidak berkurang dan semakin
sakit. 3 hari kemudian pasien kerumah sakit dan dikatakan bahwa mata pasien
mengalami luka sehingga harus dirawat
ANAMNESIS
Pasien dirawat selama 6 hari dirumah sakit. Setelah dirawat keluhan
pasien sudah berkurang mata merah, berair dan nyeri sudah tidak ada,
pasien pulang dan disarankan untuk memakai kaca mata saat bekerja.
Namun 1 hari yang lalu saat bekerja di tempat berdebu tanpa
menggunakan kacamata mata pasien kembali merah, disertai dengan rasa
perih dan berair., pasien juga mengatakan silau saat melihat cahaya.
Pandangan pasien juga terasa kabur. Pasien sebelumnya tidak pernah
menggunakan kaca mata dan tidak pernah menggunakan lensa kontak.
Riwayat demam (+).

• RPD : riwayat penyakit dengan keluhan serupa dan riwayat dirawat, HT dan DM
disangkal, riwayat PMS (+)
• RPK: Tidak ada keluhan serupa, HT dan DM disangkal
Klasifikasi
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Kompos Mentis
Status Generalis : Dalam
Batas
Normal
TD : 120/80 MmHg
Nadi : 86 x/menit
RR : 20 x/menit
SpO2 : 98% tanpa O2
Etiologi
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS LOKALIS

OD OS

5/60 Visus 5/6

Sentral Kedudukan Sentral

Ke segala arah Pergerakan Ke segala arah

Bentuk normal, edema (+) Palpebra sup Bentuk normal, edema (-)

Bentuk normal, edema (-) Palpebra inf Bentuk normal, edema (-)

Hiperemi (+), Odem (-) Konjungtiva tarsal Hiperemi (-), Odem (-)

Hiperemi (+) Konjungtiva bulbi Hiperemi (-)

Keruh bagian sentral, Infiltrat berbentuk Kornea Jernih

dendritik
PEMERIKSAAN FISIK
OD OS
Hiperemi Sklera Putih

Normal COA Normal

Reguler(normal) Iris Reguler (normal)

Sentral, regular,  3 mm, reflek cahaya Pupil Sentral, regular,  3 mm, reflek cahaya

(+) (+)

Jernih Lensa Jernih

Tidak dilakukan Funduskopi Tidak dilakukan

Tidak dilakukan Tonometri Tidak dilakukan

Tidak dilakukan TesFlouresin Tidak dilakukan

Normal, kenyal TIO Palpasi Normal, kenyal

- Uji Sensibilitas Kornea +


DIAGNOSIS

Diagnosis kerja
• OD Keratitis Herpes Simpleks

Diagnosis banding
• OD Keratitis Herpes Zoster
• OD keratitis numularis
TATALAKSANA

Asiklovir salf 5 x 1 OD
Cendo atropine 4 x 1 tetes OD
Bebat mata
PROGNOSIS

Untuk prognosis kesembuhan dari pasien diatas dengan riwayat telah


terjadi ulkus kornea sebelumnya maka prognosis menjadi dubia ad bonam
ditambah dengan pekerjaan pasien yang dapat mengakibatkan mata pasien
terpapar secara berlebihan oleh lingkungan luar yang dapat menjadi triger
munculnya recurensi.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN

• Berdasarkan kepustakaan untuk deferensial diagnosis dari mata


merah salah satunya adalah keratitis dimana keratitis memiliki
trias yaitu epifora, fotofobi dan blefarospasme.

• Pada pasien didapatkan keluham berupa mata merah pada


sebelah kanan sejak tadi malam keluhan diserta rasa nyeri,
mata berair dan silau saat terkena cahaya, pandangan pasien
juga terasa kabur serta terasa seperti ada yang mengganjal
pada mata. dan pada pemeriksaan didapatkan kontraksi
pada otot kelopak mata
PEMBAHASAN

• kejadian yang dialami pasien berulang atau


recurensi. dimana untuk kejadian keratitis yang
berulang merupakan kejadian yang khas pada
keratitis yang diakibatkan oleh virus yaitu herpes
simpleks
• Sebelumnya pasien telah mengalami komplikasi
yaitu ulkus kornea. Untuk kejadian keratitis HSV
ulkus korea merupakan komplikasi terbanyak
PEMBAHASAN

Berdasarkan anamnesis :

pasien kembali mengalami keluhan yang sama yang


dipicu oleh trauma yaitu pasien kembali bekerja tanpa
menggunakan pelindung mata sehinnga kembali terjadi
trauma pada mata yang akhirnya menjdi triger terjadinya
recurensi keratitis HSV. Berdasarkan gejala pasien
mengalami hampir dari seluruh gejala yang megarah
pada keratitis HSV yaitu mata perih, silau saat terkena
cahaya, mata berair dan terjadi gangguan penglihatan
PEMBAHASAN

Pada pemeriksaan fisik didapati visus


pasien menurun hal ini dikarenakan
lesi yang berada pada sentral kornea.
Pemeriksaan selanjutnya didapati
adanya infiltrat yang berbentuk
dendritik dan saat dilakukan uji
sensibilitas kornea pasien tidak
mengedip sehingga sensibilitas
kornea pasien negatif
Patofisiologi
PATOFISIOLOGI

Dalam kondisi normal kornea tahan


terhadap berbagai mikroorganisme
kecuali GO

Trauma pada epitel akan mengakibatkan stroma dan


lapisan bowman yang avascular rentan terhadap infeksi
berbagai mikroorganisme

Invasi virus ,pembiakan virus


intraepitelial, mengakibatkan kerusakan
sel epitelial. Dan bahkan tukak kornea.
PEMBAHASAN

asiklovir salf 5 x 1 pada mata sebelah kanan.


Asiklovir merupakan obat antivirus yang efektif dibandingkan jenis
lainnya, selain itu asiklovir memiliki toksisitas yang rendah
dkarenakan tidak mengganggu sel normal.
cyclopegic yaitu cendo atropine 4 x 1 tetes OD,
cyclopegic disini dengan tujuan untuk mengurangi spasme sehingga
dapat mengurangi nyeri.
bebat mata dengan tujuan untuk menghindari infeksi
sekunder, menghindari cahaya dan mempercepat epitelisasi.
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi