Vous êtes sur la page 1sur 19

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA,

DAERAH TERTINGGAL, DAN


TRANSMIGRASI TAHUN 2018

Sekretaris Jenderal
1
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
RUANG LINGKUP KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

RUANG LINGKUP KEMENTERIAN DESA PDT DAN 4 ASPEK UTAMA PEMERATAAN


TRANSMIGRASI PEMBANGUNAN
936 Kawasan 187 Lokasi Prioritas
Perdesaan Perbatasan 1. Pembangunan Ekonomi dan
Produktivitas

2. Pengentasan Kemiskinan
122 Daerah 619 Kawasan
Tertinggal Transmigrasi
dan Kebijakan Afirmatif

74.910
DESA 3. Menekan Ketimpangan
75 Kabupaten 58 Kabupaten Antarwilayah
Rawan Bencana Pasca Konflik

4. Stabilitas Politik & Keamanan,


Keadilan Hukum & Pemajuan
67 Kabupaten 58 Kabupaten Budaya
Pulau Kecil & Terluar Rawan Pangan 2
ALOKASI ANGGARAN KEMENTERIAN DESA PDT DAN TRANSMIGRASI
TAHUN 2015-2018 DALAM MENCAPAI TARGET RPJMN 2015-2019

Anggaran Kementerian
Desa PDT dan Transmigrasi
selalu cenderung
mengalami penurunan
setiap tahunnya sejak
Tahun 2015

Mengingat kecilnya alokasi anggaran Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi dari
tahun ke tahun dalam upaya pencapaian target RPJMN 2015-2019, sehingga
diperlukan kebijakan afirmasi (pemihakan) dan peningkatan koordinasi
dengan Kementerian/Lembaga terkait dan daerah untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi. 3
BESARNYA DANA YANG MASUK KE DAERAH DAN DESA DARI BERBAGAI SUMBER
SEHINGGA DIPERLUKAN KOORDINASI DAN KONSOLIDASI

• Banyaknya dana yang


disalurkan ke daerah dan
desa dari pemerintah
pusat, provinsi dan
kabupaten
membutuhkan
peningkatan koordinasi
dan konsolidasi secara
vertikal (dari tingkat pusat
hingga ke tingkat desa);
NO SUMBER DANA TOTAL ALOKASI (Rp Triliun)
• Koordinasi dan
1 Dana Desa Tahun 2017 60,0 konsolidasi dana yang
2 Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2017 104,1* masuk ke daerah desa
3 Alokasi Anggaran K/L ke Desa Tahun 2016 172,6**
perlu diarahkan untuk
4 Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2017 34,7***
TOTAL 371,4
peningkatan produktivitas
Keterangan: desa.
*) diasumsikan sebesar 60% dari total anggaran DAK lokusnya ada di desa;
**) diasumsikan sebesar 60% dari anggaran Tugas Pembantuan Kementerian/Lembaga ke kabupaten lokusnya ada di desa; 4
***) diasumsikan 10% dari total anggaran DAU Kabupaten/kota.
SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN (PUSAT-DAERAH-DESA)
Rencana Pembangunan Lima Tahunan
Rencana Rencana
Rencana
Pembangunan Pembangunan • Diperlukan sinkronisasi
Pembangunan Rencana
Jangka
Jangka Jangka
Pembangunan program kegiatan dalam
Menengah Menengah
Menengah Jangka perencanaan pembangunan
Daerah Tingkat Daerah Tingkat
Nasional Menengah Desa
Provinsi Kabupaten
(RPJM (RPJM Desa) mulai dari tingkat pusat hingga
(RPJMD (RPJMD
Nasional)
Provinsi) Kabupaten) ke level desa;

Rencana Pembangunan Tahunan • Perencanaan pembangunan


harus mampu mengakomodir
Rencana Rencana kebutuhan pembangunan
Rencana
Kerja
Kerja Kerja Rencana daerah, termasuk kebutuhan
Pemerintah Pemerintah Kerja
Pemerintah
Tingkat
Daerah Daerah Pemerintah pembangunan desa, daerah
Tingkat Tingkat Desa
Nasional
Provinsi Kabupaten tertinggal, dan transmigrasi.

Rencana Kerja (Renja) Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-
KL) disusun sebagai penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Rencana Kerja dan
Anggaran K/L(RKA-KL) (RPJM Nasional) dan Rencana Kerja Pemerintah Tingkat Nasional (RKP Nasional).
5
PEMBANGUNAN DESA

6
KEBIJAKAN DANA DESA

Penyaluran Dana Desa


Tahun 2015, 2016, dan
2017 Tahap I

7
REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA DESA TAHUN 2015, 2016,
DAN 2017 TAHAP 1
MENDUKUNG KEGIATAN EKONOMI MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP
MASYARAKAT DESA MASYARAKAT DESA

Kedepan pemanfaatan Dana Desa diharapkan bukan hanya digunakan untuk membangun
infrastruktur, tapi juga fokus pada peningkatan produktivitas ekonomi masyarakat melalui
4 kegiatan prioritas pembangunan desa 8 78
KEGIATAN PRIORITAS KEMENTERIAN DESA PDT DAN TRANSMIGRASI
TAHUN 2018

9
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

10
KESENJANGAN PEMBANGUNAN ANTARWILAYAH MELAHIRKAN DAERAH TERTINGGAL
(KONSENTRASI AKTIVITAS EKONOMI SELAMA 35 TAHUN HANYA DI PULAU JAWA DAN SUMATERA)

Pembentukan PDB Nasional Tahun 1978-2013 (persen)


PULAU 1978 1983 1988 1993 1998 2003 2008 2013
Sumatera 27,6 28,7 24,9 22,8 22,0 22,4 22,9 23,8
Jawa 50,6 53,8 57,4 58,6 58,0 60,0 57,9 58,0
Kalimantan 10,2 8,7 8,9 9,2 9,9 8,9 10,4 8,7
Sulawesi 5,5 4,2 4,1 4,1 4,6 4,0 4,3 4,8
Bali dan Nusa Tenggara 3,1 2,8 3,0 3,3 2,9 2,8 2,5 2,5
Maluku dan Papua 2,9 1,8 1,7 2,0 2,5 1,8 2,0 2,2
Sumber: RPJMN 2014-2019

• Selama ini, pembangunan hanya


berfokus di Jawa dan Sumatera,
akibatnya konsentrasi ekonomi hanya
berkutat di Pulau Jawa dan Sumatera
saja (Jawa dan Sumatra centric).
• Kesenjangan Pembangunan
Antarwilayah melahirkan Daerah
Tertinggal yang mayoritas berada di
Kawasan Timur Indonesia
11
ISU PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
1. Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia 2. Tingginya Persentase Penduduk Miskin
80 67.7 68.37 68.9 69.55 70.18
67.09
58.66 59.24 59.88 60.53
60 52.74 53.46 Rata-rata Nasional 10.7

40 Rata-rata 122 Daerah


18.4
Tertinggal
20
0 5 10 15 20
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 Persentase Penduduk Miskin (2016)
Rata-Rata IPM per Tahun 122 Kab. DT Rata-Rata IPM Nasional

3. Rendahnya Ketersediaan Infrastruktur & Aksesibilitas Wilayah 4. Banyak Desa Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal

Tingkat Elektrifikasi: Permukaan Jalan Beraspal: Dari total 18.223 desa


• Daerah Tertinggal 81,54% • Daerah Tertinggal 40,39% di 122 daerah
• Rata-Rata Nasional 96,08% • Rata-Rata Nasional 65,56% tertinggal, 42,69%
merupakan desa
Jarak Rata-Rata ke Puskesmas: Keterjangkauan Sinyal Seluler:
• Daerah Tertinggal 30,06 Km • Daerah Tertinggal 42,81% sangat tertinggal
• Rata-Rata Nasional 16,70 Km • Rata-Rata Nasional 67,98% (7.779 desa) dan 41%
merupakan desa
Jarak Rata-Rata ke SD: Aksesibilitas Menuju Pasar: tertinggal (7.471
• Daerah Tertinggal 6,99 Km • Daerah Tertinggal 28,76 Km desa).
• SPM Sekolah Dasar <3 Km • Rata-Rata Nasional 14,91 Km
DISTRIBUSI GURU (SD, SMP, SMA, DAN SMK) PER KECAMATAN YANG TIDAK MERATA
DI KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG PROVINSI PAPUA

100
91
90 Distribusi Guru di Kabupaten Pegunungan Bintang tidak merata,
80 Mayoritas guru berada di Ibukota Kabupaten (Kecamatan Oksibil),
70 Sementara di sisi lain, masih terdapat 7 kecamatan yang tidak memiliki guru
60

50
39
40
30
30
21 19
20 16
13 11
8 7 7 7
10 5 4 4 3 3 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0
0

Sumber: http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id

13
DISTRIBUSI DOKTER PER KECAMATAN YANG TIDAK MERATA
DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN PROVINSI NTT

• Distribusi Dokter di Kabupaten Timor Tengah Selatan tidak merata,


• Mayoritas guru berada di Kota Soe, sementara di sisi lain, masih terdapat 14 kecamatan yang tidak memiliki guru
Sumber: TNP2K
PEMBANGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASI

15
ISU PEMBANGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASI

1. Sebesar 40% sarana 2. Sekitar 42% 3. Terdapat beban tugas


dan prasarana di Permukiman penyelesaian sertifikat
Permukiman Transmigrasi Bina hak milik atas tanah
Transmigrasi dalam yang teraliri listrik transmigran
kondisi rusak

4. Terbatasnya lahan 5. Belum terpenuhinya 6. Pengembangan


yang memenuhi NSPK yang setara potensi ekonomi lokal
kriteria 2C (clear and dengan SPM sektoral di kawasan
clean) dan 3L (layak transmigrasi perlu
huni, layak usaha dan ditingkatkan
layak berkembang)

7. Kuantitas dan kualitas 8. Koordinasi dengan 9. Terbatasnya alokasi


tenaga pendamping di pemangku anggaran untuk
Permukiman kepentingan perlu program transmigr
Transmigrasi perlu ditingkatkan
ditingkatkan
16
KOORDINASI DALAM PEMBANGUNAN
DAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI
Kementerian Kesehatan Kementerian PUPR
KEMENTERIAN/ Kementerian KUKM Kementerian Pertanian
Kementerian ESDM
LEMBAGA TERKAIT Kementerian Agraria
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
dan Tata Ruang
APBN

PEMERINTAH PROVINSI BAPPEDA PROVINSI


APBD PROVINSI
PEMERINTAH
KABUPATEN BAPPEDA KABUPATEN
APBD KABUPATEN
LEMBAGA PENGKAJIAN/ BADAN
MASYARAKAT USAHA/ SWASTA/ ORGANISASI
KEMASYARAKATAN

KAWASAN TRANSMIGRASI

Pihak terkait dari pusat sampai pada elemen masyarakat memiliki andil dalam
pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi.
17
CONTOH PELAKSANAAN SHARING APBD BIDANG KETRANSMIGRASIAN
Kementerian Desa, PDT dan Provinsi/Kabupaten Provinsi/Kabupaten
Transmigrasi Pengirim Penerima
• Kementerian Desa, PDT dan • Menyiapkan fasilitas pemindahan • Penyiapan lahan, baik kawasan
Transmigrasi melalui kerjasama dengan transmigran ke lokasi baru, termasuk transmigrasi ataupun kawasan
K/L terkait melakukan sharing data dalam perlihal persiapan administrasi pengembangan baru, bagi para
tentang potensi pengembangan dokumen; transmigran;
wilayah kawasan transmigrasi; • Melakukan pelatihan dan • Menyiapan kesempatan kerja
• Melalui program untuk daerah, pengembangan potensi SDM transmigran atau usaha bagi para
Pemerintah Pusat melakukan agar dapat beradaptasi di lokasi yang baru; transmigran;
pengembangan perekonomian di • Pelaksanaan bimbingan secara • Membuat program
kawasan transmigrasi, seperti melalui berkesinambungan sampai jangka waktu pengembangan yang bekerja
sistem cluster yang saat ini tengah tertentu dimana transmigran dapat sama dengan Pemerintahan
digagas oleh Kemenko Perekonomian
beradaptasi secara sosial dan ekonomi di Pusat dalam mengembangkan
bersama dengan Tim Reforma Agraria; lingkungan baru. wilayah transmigrasi.
• Penyiapan Norma, Standar, • Sharing budget untuk pembangunan
Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di permukiman transmigrasi ;
kawasan transmigrasi.

• Pelaksanaan sharing APBD untuk urusan transmigrasi dapat dilakukan melalui kerjasama antar daerah;
• Isi perjanjian kerjasama tentang perpindahan transmigran dapat disesuaikan berdasarkan kesepakatan kedua
belah pihak selama mengacu pada Permendesa No. 12 Tahun 2017 tentang Kerjasama Pelaksanaan
Transmigrasi Antar Pemerintah Daerah. 18
TERIMA KASIH

19

Vous aimerez peut-être aussi