Vous êtes sur la page 1sur 25

Laporan Kasus

Hemorrhoid Interna Grade III


Pembimbing: dr. Relly Sofiar, SpB
Cecillia Cynthia
406162095

Kepaniteraan Ilmu bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Identitas Pasien
• Nama : Tn. H
• Usia : 58 tahun
• Jenis Kelamin : Pria
• Pekerjaan : Kuli Bangunan
• Agama : Islam
Anamnesis
• Diambil secara autoanamnesa pada 24 Maret 2017
• Keluhan Utama : Benjolan keluar dari anus
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang dengan keluhan benjolan di anus yang menetap sejak 2
minggu SMRS. Sejak 5 tahun yang lalu, pasien sudah merasakan
benjolan yang sering keluar saat buang air besar, namun biasanya
benjolan tersebut dapat masuk kembali secara spontan setelah
didiamkan beberapa saat. Sekitar 3 bulan yang lalu, benjolan yang
keluar saat buang air besar tidak bisa langsung masuk kembali dengan
spontan, namun harus dibantu dengan cara didorong menggunakan
jari pasien
• Pasien mengatakan ia sering sulit buang air besar, biasanya setiap 2-3
hari sekali. Setiap kali buang air besar selalu disertai darah yang
menetes. Darah berwarna merah segar dan tidak bercampur dengan
feses. Menurut pasien darah yang keluar sampai mewarnai air toilet
pasien menjadi merah segar, pasien mengakui kira-kira jumlah
darahnya satu sendok makan. Bentuk BAB lonjong, konsistensi padat,
berwarna coklat dengan lapisan darah di permukaan. Pasien
mengakui jarang makan sayur dan minumnya sedikit.
• Riwayat penyakit dahulu : -
• Riwayat penyakit keluarga : -
• Riwayat kebiasaan : Riwayat jarang makan sayur dan minum sedikit
(1/2 botol air mineral 700ml)
Status Generalis
• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tinggi Badan : 160 cm
• Berat Badan : 58 kg
• Tanda-tanda Vital :
• Tekanan darah : 110/80 mmHg
• Nadi : 88x/menit
• Suhu : 36,9oC
• Pernafasan : 19x/menit
Pemeriksaan Fisik
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), pupil isokor ka/ki diameter
2mm, reflek cahaya langsung dan tidak langsung (+/+)
• Kulit : Pucat (-)
• Abdomen :
• Inspeksi : tampak datar
• Auskultasi: BU (+)
• Perkusi : timpani, pekak hepar (+)
• Palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba
Status Lokalis
• a/r Anus
• Inspeksi : Pada posisi jam 7 terdapat benjolan berbentuk
bulat berwarna kemerahan di sekitar anus ukuran
1x1x1 cm
• Palpasi : Nyeri tekan (+), konsistensi kenyal
• Rectal touche : tonus sfingter ani kuat, mukosa licin, nyeri (+),
rectal prolaps (-), massa (-), lendir (-), darah (+),
feses (-)
Pemeriksaan Penunjang
• H2TL
• Anoskopi
• Colonoskopi
Resume Medis
• Telah diperiksa laki-laki usia 58 tahun dengan keluhan ada benjolan keluar dari
anus sejak 5 tahun lalu. Benjolan keluar dan dapat masuk kembali spontan
namun 3 bulan lalu benjolan harus dibantu dengan jari agar dapat kembali ke
tempat semula. Setiap kali BAB, darah menetes dan tidak bercampur dengan
feses. Pasien mengaku jumlah darah yang menetes kira-kira 1 sendok makan.
• Bentuk BAB lonjong, konsistensi padat,warna coklat dengan dilapisi darah segar
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan: status generalis dbN
• PF: Konjungtiva anemis +/+, RT tonus sfingter ani kuat, mukosa licin, nyeri (+),
rectal prolaps (-), massa (-), lendir (-), darah (+), feses (-)
• Status lokalis: Pada posisi jam 7 terdapat benjolan berbentuk bulat berwarna
kemerahan di sekitar anus ukuran 1x1x1 cm , nyeri tekan (+), konsistensi kenyal
Diagnosa Banding Diagnosa kerja
• Hemorrhoid Interna Grade III • Hemorrhoid interna grade III
• Ca Recti
• Ca Colon
• Prolaps Recti
Penatalaksanaan
• Bedah : Hemoroidektomi
• Non bedah:
• Makan makanan berserat, banyak minum air putih
• Hindari mengejan berlebihan
• Medikamentosa : stool softener (docusate ca 240mg 1x1/hari)
Prognosis
• Ad vitam : bonam
• Ad Fungtionam : dubia at bonam
• Ad Sanationam : dubia at bonam
Tinjauan Pustaka
Hemoroid

• Bantal jaringan submukosa yang


mengandung venula, arteriol, dan serat
otot polos yang terletak di anus
• Berfungsi sebagai katup dalam sal anus
untuk membantu sistem sfingter anus,
mencegah inkontinensia flatus dan cairan
• Pelebaran vena dalam plexus hemorrhoid
• Mengedan yang berlebihan, BAB yang
keras, peningkatan tekanan
intraabdominal meningkatkan
pelebaran vena dari plexus hemorrhoid
dan menyebabkan prolaps jaringan
hemorrhoid
Klasifikasi Hemoroid
• Hemorhoid external
• Plexus hemorrhoid inferior
• ditutupi lapisan anoderm
• Distal dari dentata line
• Dapat bengkak, menyebabkan tidak nyaman,
dapat terasa nyeri hebat apabila terdapat
trombosis
• Hemorrhoid internal
• Plexus hemorrhoid superior
• ditutupi oleh mukosa anorektal
• Proksimal dari dentata line
• tidak nyeri, berdarah merah segar menetes,
tidak bercampur feses, prolaps yang
berhubungan dengan defekasi
Pemeriksaan Fisik dan
Penunjang
• Inspeksi
• Rectal touche
• Anoskopi
• Proctosigmoidoskopi
Penatalaksanaan
• Terapi Medikamentosa: ( der I dan
II) stool softeners, makanan
berserat, fluid intake, hindari
mengejan berlebihan
• Rubber band ligation ( der I dan II):
pembentukan jaringan parut
• Skleroterapi (der I dan II) : fenol
dalam olive oil
• Hemoroidektomi (der III dan IV)
• Teknik Whitehead
• Teknik Milligan dan Morgan
• Stapled hemorrhoidectomy
Komplikasi Prognosis
• Anemia • Ad vitam : bonam
• Retensi urin (Post op) • Ad Fungtionam : dubia at bonam
• Impaksi fekal (Post op) • Ad Sanationam : dubia at bonam
• Perdarahan
• Infeksi
Daftar Pustaka
• Schwartz’s Principles of Surgery 10th ed. Mcgraw Hill. 2005.
• Sabiston textbook of Surgery 18th ed. Elsevier. 2007

Vous aimerez peut-être aussi