Askep dengan menarik diri

Fany Anitarini
Rentang respon sosial

Respon adaptif Respon maladaptif

•Solitud •Kesepian •Kesepian

•Otonomi •Manipulatif •Menarik diri
•Mutuality •ketergantugan •Eksploitation
•Interdependenc •Paranoid
e
definisi
• Menarik diri merupakan
gangguan berhubungan dengan
menarik diri sendiri dari orang
lain yang ditandai dengan isolasi
sosial dan perawatan diri yang
kurang
• Menarik diri merupakan
percobaan menghindari interaksi
dengan orang lain dengan cara
menghindari berhubungan
dengan orang lain
 Etiologi
• Adanya faktor predisposisi diantaranya
perkembangan dan sosial budaya.
Kegagalan dapat mengakibatkan individu
tidak percaya diri, tidak percaya pada
orang lain, ragu, takut salah, psimis, putus
asa terhadap orang lain, tidak mampu
merumuskan keinginan dan merasa
tertekan.
 perilaku karakteristik
manipulasi • orang lain diperlakukan seperti objek
• hubungan terpusat pada masalah
pengendalian individu berorientai pada diri
sendiri atau pada tujuan

narkisisme •Harga diri yang rendah

•Secara terus menerus berusaha mendapatkan
peghargaan dan pujian
•Sikap egosentris
•Pencemburu, marah jika orang lain tidak
mendukung

impulsif •Tidak mampu merencanakan sesuatu

•Tidak mampu belajar dari pengalaman
•Penilaian yang buruk
•Tidak dapat diandalkan
 Tugas perkembangan berhubungan dengan pertumbuhan interpersonal

Tahap Tugas
perkembangan
Masa bayi (0-1,5 th) Menetapkan landasan rasa percaya
(trust vs mistrust)
Masa bermain Mengembangkan otonomi dan awal perilaku mandiri
(1,5-3 thn) (Otonomy vs shame/doubt)
Masa pra sekolah Belajar menunjukan inisiatif dan rasa tanggung jawab dan hati nurani
3-6 tahun (inisiativ vs guilt)

Masa sekolah (6-12 Belajar berkompetensi, bekerja sama dan berkompromi

thn) ( industry vs inferiority)
Masa remaja Menjadi intim dengan teman lawan jenis/peer
(12-20tahun) (identity vs role confusion)
Masa dewasa muda Menjadi saling tergantung dengan orang tua, teman, menikah,
(20-40 thn) mempunyai anak ( intimacy vs isolation)
Masa tengah baya( Belajar menerima
40-64 (generativity vs stagnation)

masa dewasa tua Berduka karena kehilangan,mengembangkan perasaan keterikatan

>65 thn dengan budaya ( integrity vs despair)
Pengkajian
Faktor predisposisi:
1. Faktor perkembangan
• Kurang kasih sayang
• Kurang perhatian, kehangatan dalam keluarga
• Kegagalan tugas perkembangan
2. Faktor biologis
• Genetik
• Kelainan pada struktur otak
3. Faktor sosial budaya
• Individu yang terlalu sibuk
• Kemiskinan
• Anggota keluarga yang diasingkan karena tidak produktif
Faktor presipitasi
1.Stresor sosiokultural
• menurunnya stabilitas unit keluarga
2.Stresor psikologik
• ancietas berat
• berpisah dengan orang berharga

mekanisme koping
•Proyeksi
•Pemisahan
•Merendahkan orang lain
Tanda dan Gejala

1. Aspek fisik
• Makan dan minum kurang
• Penampilan kurang rapi
• Tidur terganggu/kurang
2. Aspek emosi
• Bicara tidak jelas
• Ragu, takut salah
• Mudah panik
• Hipoekpresi/datar/tumpul
continue
3. Aspek sosial
• Duduk menyendiri
• Selalu menunduk saat diajak komunikasi
• Melamun, tidak memperdulikan lingkungan
• Tergantung pada orang lain

4. Aspek intelektual
• Bicara terbatas
• Hidup dalam dunianya sendiri
• Bicara tidak dimengerti orang lain

5. Aspek spiritual
• Putus asa
• Merasa sendiri
• Kurang percaya diri
Pohon masalah

Resiko perubahan sensori

persepsi:halusinasi

Isolasi sosial:menarik diri

Gangguan konsep diri

Masalah keperawatan

• Isolasi sosial
• Resiko perubahan sensori persepsi:halusinasi
• Harga diri rendah
• Kerusakan interaksi sosial
• Perubahan proses pikir
• Inefektif koping individu;keluarga
• Inefektif regimen terapeutik
Rencana keperawatan

Tujuan
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
3. Klien dapat menyebutkan keuntungan b.d orang
lain
4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial
secara bertahap
5. Klien dapat mengungkapkan perasaanya setelah
berhubungan dengan orang lain
6. Klien mendapat dukungan keluarga
 implementasi
Tuk 1:BHSP
1. Sapa klien dengan ramah
2. Perkenalkan diri dengan sopan
3. Tanyakan nama
4. Jelaskan tujuan
5. Jujur dan menepati janji
6. Tunjukan sikap empati, terima klien apa adanya
7. Beri perhatian pada klien, perhatikan kebutuhan dasar klien
Tuk 2: penyebab MD
1. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku MD dan tanda-tandanya
2. Beri kesempatan u/mengungkapkan perasaan penyebab MD
3. Diskusikan perilaku MD, tanda-tanda
4. Berikan pujian atas kemampuan mengungkapkan perasaanya
Tuk 3:
1. Kaji pengetahuan klien tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
2. Beri kesempatan u/mengungkapkan perasaan ttg keuntungan b.d orang lain
3. Diskusikan tentang manfaat b.d orang lain
4. Kaji pengetahuan klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang
lain
6. Beri kesempatan u/mengungkapkan perasaan ttg kerugian bila tidak b.d
orang lain
7. Diskusikan tentang kerugian tidak b.d orang lain
8. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaan manfaat b.d orang lain.

TUK 4
1. Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain
2.Dorong klien u/ berhubungan dengan orang lain:
tahap : klien – perawat
klien - perawat – perawat lain
klien – perawat – perawat lain – klien lain
klien – kelompok
3. Beri reinforcement positif thd keberhasilan yang dicapai
4. Diskusikan jadwal harian yang dpt dilakukan dlam mengisi waktu
5. Motivasi klien u/mengikuti kegiatan ruangan
Tuk 5:
1. Dorong klien u/ mengungkapkan perasaanya
2. Beri reinforcement positif

Tuk 6:
1. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga
2. Diskusikan dengan keluarga tentang:
• Perilaku MD
• Penyebab perilaku MD
• Akibat yg akan terjadi jika MD tidak ditangani
• cara kelurga merawat dan menghadapi klien
3. Dorong keluarga u/ memberi dukungan kpd klien u/ berkomunikasi dengan
orang lain
4. Beri reinforcement atas hal-hal yang telah dicapai keluarga
Thank you