Vous êtes sur la page 1sur 156

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

(KURIKULUM 2014)

UNTUK :
PRODI KEPERAWATAN & PRODI
AKUPUNTUR POLTEKKES RUMAH SAKIT
Dr.SOEPRAOEN MALANG
DASAR HUKUM PENDIDIKAN KEWARGANEGA-
NEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI :
1. UU RI NO. 20 TH.2003 TENTANG SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL
2. SK DIRJEN DIKTI NO.43/DIKTI/2006 TEN-
RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN MATA KU-
LIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DI
PERGURUAN TANGGI.
TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI PERGURUAN TINGGI:
AGAR MAHASISWA BISA MENJADI WARGANE-
GARA YANG LEBIH BAIK YANG MAMPU MENDU-
KUNG BANGSA DAN NEGARA INDONESIA MEN-
JADI BANGSA DAN NEGARA YANG MAJU DAN
BERPERABAN YANG TINGGI.
MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
1. IDENTITAS NASIONAL
2. HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA
3. NEGARA DAN KONSTITUSI
4. DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI
5. NEGARA HUKUM DAN HAK AZASI MANUSIA
6. WAWASAN NUSANTARA
7. KETAHANAN NASIONAL
WAWASAN NUSANTARA
a. Riwayat singkat munculnya konsepsi Wawasan Nusantara

1. TAHUN 1939 ADA KETENTUAN YANG DISEBUT TERI-


TORIALE ZEE EN MARITIME KRINGEN ORDONATIE(PERA
TURAN TENTANG LAUT TERITORIAL DAN WILAYAH KELAUTAN),
YANG ANTARA LAIN MENYEBUTKAN BAHWA BATAS LAUT
TERITORIAL HANYA SEJAUH 3 MIL DIUKUR DARI GARIS PANTAI
WAKTU AIR LAUT SEDANG SURUT.
2. TANGGAL 13 DESEMBER 1957 LAHIR SEBUAH KONSEPSI YANG DI-
DISEBUT “DEKLARASI DJUANDA” YANG MENYATAKAN :
. BAHWA BENTUK GEOGRAFI INDONESIA SEBAGAI SUATU NEGA-
RA KEPULAUAN MEMPUNYAI SIFAT DAN CORAK TERSENDIRI
WAWASAN NUSANTARA

ADALAH CARA PANDANG BANGSA INDO-


NESIA TERHADAP DIRI DAN LINGKU-
NGANNYA BERDASARKAN PANCASILA
DAN UUD 1945 SEBAGAI LANDASAN IDE-
AL DAN KONSTITUSSIONAL UNTUK DI-
WUJUDKAN DALAM RANGKA MENCAPAI
TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL

TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL YAITU MEWUJUDKAN


MASARAKAT ADIL MAKMUR MATERIAL DAN SPIRITUAL BER-
DASARKAN PANCASILA DAN UUD 1945
3 mil
Batas laut teritorial

Batas laut teritorial

Batas laut teritorial


Batas laut teritorial

Batas laut teritorial

Batas laut teritorial

Batas laut teritorial


WAWASAN NUSANTARA
2. TANGGAL 13 DESEMBER 1957 LAHIR SEBUAH KONSEPSI YANG DI-
DISEBUT “DEKLARASI DJUANDA” YANG MENYATAKAN :
a. RIWAYAT SINGKAT MUNCULNYA KONSEPSI WANUS
. BAHWA BENTUK GEOGRAFI INDONESIA SEBAGAI SUATU NEGA-
1. TAHUN 1939 ADA
RA KEPULAUAN KETENTUAN
MEMPUNYAI SIFAT YANG DISEBU
DAN CORAK TERI-
TERSENDIRI
TORIALE ZEE EN MARITIME KRINGEN ORDONATIE(PERA
TURAN TENTANG LAUT TERITORIAL DAN WILAYAH KELAUTAN),
YANG ANTARA LAIN MENYEBUTKAN BAHWA BATAS LAUT
TERITORIAL HANYA SEJAUH 3 MIL DIUKUR DARI GARIS PANTAI
WAKTU AIR SURUT
2. TANGGAL 13 DESEMBER 1957 LAHIR SEBUAH KONSEPSI YANG DI-
DISEBUT “DEKLARASI DJUANDA” YANG MENYATAKAN :
. BAHWA BENTUK GEOGRAFI INDONESIA SEBAGAI SUATU NEGA-
RA KEPULAUAN MEMPUNYAI SIFAT DAN CORAK TERSENDIRI
. BAHWA MENURUT SEJARAH SEJAK DAHULU
KALA,KEPULAUAN INDONESIA MERUPAKAN
SUATU KESATUAN.
. BAHWA BATAS LAUT TERTORIAL YANG TER-
MAKTUB DI DALAM TERRITORIALE ZEE EN
MARITIME KRINGEN ORDONANTIE 1939,ME
MECAH KEUTUHAN TERITORIAL INDONESIA,
KARENA MEMBAGI-BAGI WILAYAH DARAT-
AN INDONESIA DALAM BAGIAN-BAGIAN
TERPISAH DENGAN TERITORIALNYA SENDIRI
3. TAHUN 1960,POKOK-POKOK PENGERTIAN
TENTANG PERAIRAN YANG TERSEBUT DI DA-
DALAM DEKLARASI DJUANDA DIKUATKN KE- DEKLARASI
DUDUKAN HUKUMNYA MENJADI PERATUR-
RAN PEMERINTAH PENGGANTGI UNDANG-
UNDANG (PERPPU) TENTANG PERAIRAN INDO
NESIA.DALAM PERPU DISEBUTKAN BAHWA
LAUT TERITORIAL LEBARNYA ADALAH 12
MIL DIUKUR DARI GARIS PANGKAL LURUS
(STRAIGHT BASE LINE) DAN BAHWA SEMUA PERPPU
KEPULAUAN DAN LAUT YANG TERLETAK DIAN-
TARANYA HARUS DIANGGAP SEBAGAI SATU KE-
SATUAN YANG BULAT.DENGAN KETENTUAN INI
MAKA LUAS WILAYAH INDONESIA MENJADI :
. LUAS DARATAN : 2.027.087 KM PERSEGI
. LUAS PERAIRAN : 3.166.163 KM PERSEGI
JUMLAH : 5.193.250 KM PERSEGI
Batas laut teritorial

Batas laut teritorial

Batas laut teritorial

Batas laut teritorial


4. TAHUN 1962,DIKELUARKAN PERPU NO.8 TEN
TANG LALU LINTAS DAMAI KENDARAAN LA UT ASING.
5. TANGGAL 17 FEBRUARI 1969 PEMERINTAH
INDONESIA MENGELUARKAN DEKLARASI
TENTANG LANDAS KONTINEN,DENGAN PERTIMBANGAN :
. SEGAALA SUMBER MINERAL DAN SUMBER
KEKAYAAN ALAM LAINNYA,TERMASUK OR-
GANISME-ORGANISME HIDUP YANG MERU
PAKAN JENIS SEDENTER YANG TERDAPAT PA
DA DASAR LAUT DAN TANAH DI BAWAHNYA DI
LANDAS KONTINEN,MERUPAKAN MILIK INDO-
NESIA DAN DI BAWAH YURISDIKASINYA YANG EKSKLUSIF.
. DALAM HAL LANDAS KONTINEN INDONESIA TERMASUK
BAGIAN-BAGIAN YANG DALAM YANG TERDAPAT DALAM LANDAS
KONTINEN ATAU KEPULAUAN INDONESIA YANG BERBATASAN DE
NGAN SUATU NEGARA LAIN,MAKA PEMERINTAH INDONESIA BER
SEDIA MENGADAKAN PERUNDINGAN DENGAN NEGARA YANG
BERSANGKUTAN MENETAPKAN GARIS BATAS YANG JELAS/ADIL
Landas Kontinen, yaitu bagian laut yang
kedalamannya mencapai 200 meter. Pada
wilayah ini suatu negara berhak untuk
memanfaatkan sumberdaya alam yang
terkandung di dalamnya. Penentuan landas
kontinen didasarkan atas wilayah perairan
Indonesia dan dikuatkan oleh perjanjian
dengan negara-negara yang berbatasan
dengan Indonesia, seperti Malaysia,
Thailand, Australia, Singapura dan India.
6. MENGADAKAN SERANGKAIAN PERJANJIAN
LANDAS KONTINEN DENGAN NEGARA-NEGA RA TETANGGA :
. 27 OKTOBER 1969,DENGAN MALAYSIA
. 17 DESEMBER 1971 DENGAN THAILAND
. 21 DESEMBER 1971 DENGAN MALYSIA DAN
THAILAND
. 18 MEI 1971 ANTARA REP.INDONESIA DE-
NGAN AUSTRALIA TENTANG
BATAS LAUT ARAFURU
. 9 OKTOBER 1972 ANTARA R I DAN AUSTRA-
LIA SEBAGAI TAMBAHAN PERJAN-
JIAN 18 MEI 1971
. 8 AGUSTUS 1974 ANTARA R I DENGAN INDIA TEN-
TANG BATAS ANTARA SUMATRA DAN
PULAU NICOBAR
DENGAN PERJANJIAN – PERNJANJIAN TERSEBUT MENGUATKAN
PENDIRIAN BAHWA R I BERDAULAT ATAS KEKAYAAN ALAM YANG
BERADA DI LANDAS KONTINEN SELUAS K.L. 20.72.000 KM PERSEEGI
7. MENGADAKAN PERJANJIAN GARIS BATAS LAUT TERITORIAL DAN
PERJANJIAN PERBATASAN DARAT DAN LAUT DENGAN SEJUMLAH
NEGARA TETANGGA :
. 17 MARET 1970 ANTARA R I DAN MALAY SIA TENTANG GARIS -
RIS BATAS LAUT TERITORIAL DI SELAT MALAKA.
. 25 MEI 1973 ANTARA R I DAN SINGAPURA
TENTANG GARIS BATAS LAUT TERITORIAL
ANTARA R I DAN SINGAPURA YANG BERA-
DA DI SELAT SINGAPURA
. 12 DESEMBER 1973 ANTARA R I DAN AUSTRA-
LIA TENTANG BATAS DARAT ANTARA R I DAN
PAPUA NEW GUINEA.
8. TAHUN 1982,KONSEP AZAS KEPULAUAN YANG DIGA-
GAS OLEH PEMERINTAH R I DITERIMA OLEH DUNIA DE-
NGAN DITANDATANGANINYA HUKUM LAUT INTERNASIONAL HAM
PIR SEBAGIAN BESAR NEGARA DI DUNIA
. MENJELANG TERCAPAINYA PERSETUJUAN
TERSEBUT,PEMERRINTAH RI AKAN MENGELU
LUARKAN IJIN UNTUK MENGADAKAN EKS-
PLORASI SERTA MEMBERIKAN IJIN UNTUK
PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI SERTA
EKSPLOITASI SUMBER-SUMBER MINERAL A-
TAU KEKAYAAN ALAM LAINNYA,HANYA UN-
TUK DAERAH SEBELAH INDONESIA DARI GA-
RIS TENGAH (MEDIAN LINE) YANG DITARIK
DARI PANTAI PULAU-PULAU TERLUAR INDO NESIA.
. KETENTUAN-KETENTUAN TERSEBUT TIDAK
MEMPENGARUHI SIFAT SERTA STATUS PERAIR-
AN DI ATAS LANDAS KONTINEN INDONESIA SEBAGA
LAUT LEPAS,DEMIKIAN PULA RUANG UDARA DIATA
NYA.
UUD PANCASI
45 LA
b. PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
WAWASAN NUSANTARA ADALAH CARA PANDANG/CARA MENIN
JAU BANGSA INDONESIA TERHADAP DIRI DAN LINGKUNGAN-
NYA BERDASARKAN PANCASILA DAN UUD 1945 YANG MENJADI
LANDASAN IDEAL DAN KONSTITUSIONAL UNTUK DIWUJUDKAN
DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN NASIO-
NAL.
DARI PENGERTIAN DI ATAS,MAKA WAWASAN NUSANTARA MEN
CAKUP :
1. PERWUJUDAN KEPULAUAN NUSANTARA SEBAGAI KESATUAN
POLITIK DALAM ARTI:
. BAHWA KEBULATAN WILAYAH NASIONAL DENGAN SEGALA
ISI DAN KEKAYAANNYA MERUPAKAN SATU KESATUAN WILA
YAH,WADAH,RUANG HIDUP DAN KESATUAN MATRA SELU

MASARAKAT YANG ADIL DAN MAKMUR SPIRITUAL/MATERIAL


RUH BANGSA DAN MENJADI MODAL DAN MI-
LIK BERSAMA BANGSA.
. BAHWA BANGSA INDONESIA YANG TRERDIRI
DARI BERBAGAI SUKU DAN BERBICARA DE-
NGAN BERBAGAI BAHASA,BERBAGAI PEME-
LUK AGAMA,HARUS MERUPAKAN SATU KESA
TUAN BANGSA YANG BULAT DALAM ARTI
LUAS.
. BAHWA SECARA PSIKOLOGIS,BANGSA INDO-
NESIA HARUS MERASA BERSATU,SENASIP,SE
BANGSA DAN SETANAH AIR SERTA BERTEKAD
MENCAPAI CITA-CITA BANGSA.
. BAHWA PANCASILA MERUPAKAN FALSAFAH SER
TA IDEOLOGI NEGARA YANG MELANDASI,MEMBIM
. BAHWA SELURUH KEPULAUAN NUSANTARA
MERUPAKAN SATU KESATUAN HUKUM ARTI
NYA HANYA ADA SATU HUKUM NASIONAL
YANG MENGABDI KEPADA KEPENTINGAN NA
SIONAL.
2.PERWUJUDAN KEPULAUAN NUSANTARA SEBA
GAI KESATUAN SOSIAL BUDAYA DALAM ARTI:
. BAHWA MSYARAKAT INDONESIA ADALAH
SATU,PERIKEHIDUPAN BANGSA HARUS ME-
RUPAKAN KEHIDUPAN YANG SERASI,DE-
NGAN TERDAPATNYA TINGKAT KEMAJUAN
MASYARAKAT YANG SAMA.MERATA,SEIMBANG
SERTA ADANYA KESELARASAN KEHIDUPAN
YANG SESUAI DENGAN KEMAJUAN BANGSA.
LAH SATU,SEDANGKAN CORAK RAGAM BU-
DAYA YANG ADA MNGGAMBARKAN KEKAYA
AN BUDAYA BANGSA YANG MENJADI MODAL
DAN LANDASAN PENGEMBANGAN BUDAYA
BANGSA SELURUHNYA YANG HASIL-HASIL
NYA DAPAT DINIKMATI OLEH BANGSA
3. PERWUJUDAN KEPULAUAN NUSANTARA SEBA
GAI KESATUAN EKONOMI DALAM ARTI :
. BAHWA KEKAYAAN WILAYAH NUSANTARA
BAIK POTENSIAL MAUPUN EFEKTIF ADALAH
MODAL DAN MILIK BERSAMA BANGSA DAN
BAHWA KEPERLUAN HIDUP SEHARI-HARI TERSE
DIA MERATA DI SELURUH TANAH AIR.
. TINGKAT PERKEMBANGAN EKONOMI HARUS SERASI
DAN SELARAS DI SELURUH DAERAH TANPA MENING-
GALKAN CIRI-CIRI KHAS YANG DIMILIKI OLEH
DAERAH –DAERAH DALAM PENGEMBANG-
AN KEHIDUPAN EKONOMINYA.
4.PERWUJUDAN KEPULAUAN NUSANTARA SEBA
GAI KESATUAN PERTAHANAN DAN KEA-
MANAN.
. BAHWA ANCAMAN TERHADAP SATU PULAU
ATAU SATU DAERAH,PADA HAKEKATNYA,ME
RUPAKAN ANCAMAN TERHADAP SELURUH
BANGSA DAN NEGARA.
. BAHWA TIAP-TIAP WARGANEGARA MEMPU
NYAI HAK DAN KEWAJIBAN YANG SAMA DALAM
RANGKA PEMBELAAN BANGSA DAN NEGARA
DARI URAIAN TERSEBUT DIATAS,MAKA PENGERTIAN
WAWASAN NUSANTARA DAPAT DIARTIKAN BERIKUT INI
WAWASAN NUSANTARA ADALAH SAUATU PAN-
DANGAN YANG MENEMPATKAN WILAYAH NU-
SANTARA DALAM ARTI WILAYAH NEGARA YANG
MELIPUTI DARATAN,LAUTAN,DIRGANTARA MERU
PAKAN SATU KESATUAN DENGAN RAKYAT YANG
BERTEMPAT TINGGAL DALAM WILAYAH NEGARA
INI BESERTA LINGKUNGAN HIDUPNYA,SEBAGAI
KESELURUHAN DAN SATU KESATUAN.
c. TUJUAN WAWASAN NUSANTARA.
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI PERWUJUD-
AN CITA-CITA YANG SESUAI DENGAN DASAR NE
GARA PANCASILA,BERTUJUAN UNTUK MEWUJUD
KAN KESATUAN SEGENAP ASPEK KEHIDUPAN
BANGSA,BAIK ASPEK ALAMIAH MAUPUN ASPEK SOSIAL
KEDUA ASPEK ITU TERANALISIS SBB :
SEGENAP ASPEK KEHIDUPAN BANGSA

A. ASPEK ALAMIAHNYA : 1. KEDUDUKAN GEOGRAFIS


2. KEADAAN DAN KEKAYAAN ALAM
A. 3. KEADAAN DAN KEMAMPUAN PEN
B. DUDUK
B. ASPEK SOSIALNYA : 1. IDEOLOGI
A. 2. POLITIK
B. 3. EKONOMI
C. 4. SOSIAL BUDAYA
D. 5. HANKAM

SEGENAP ASPEK TERSEBUT HARUS


MERUPAKAN SUATU KESATUAN
1. TIGA ASPEK ALAMIAH (TRI GATRA) YAITU:
. LETAK GEOGRAFIS PADA POSISI STRATE
GIS.
. KEADAAN DAN KEKAYAAN ALAM
. KEADAAN DAN KEMAMPUAN PEN-
DUDUK.
2. LIMA ASPEK SOSIAL (PANCA GATRA) YAITU:
. IDEOLOGI . POLITIK . EKONOMI
. SOSIAL BUDAYA . HANKAM.
d. ZONE EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA(ZEE)
PADA TAHUN 1982,SEJUMLAH NEGARA MENAN-
DATANGANI “HUKUM LAUT INTERNASIONAL” DI
TELUK MONTEGO YAMAICA.SATU TAHUN SETELAH ITU
YAITU TH.1983 PEMERINTAH R I MENGELUARKAN
UU NO.5 TH.1983 TENTANG ZONE EKONOMI EKSKLUSIF
INDONESIA,…….
SEBAGAI TINDAK LANJUD TEN-
TANG KONSEP ZONE EKONOMI EKSKLUSIF
INDONESIA YANG TELAH DIUMUMKAN OLEH
PEMERINTAH R I PADA TGL. 21 MARET 1980.
DALAM KONSEP ZEE INDONESIA INI ANTARA
LAIN DISEBUTKAN :
1. LEBARNYA ADALAH 200 MIL DIUKUR DARI
GARIS PANGKAL LAUT TERITORIAL INDO-
NESIA.
2. SUMBER DAYA HAYATI YANG BERADA DI LA
UT DI LUAR LAUT TERITORIAL INDONESIA
DAPAT DILINDUNGI SEHINGGA KEUTUHAN PRO
TEIN HEWANI RAKYAT IND0NESIA BISA TERPE-
NUHI.
3. SUMBER DAYA ALAM YANG TERDAPAT DI ZEE BAIK
BAGI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN BANG-
SA,DILINDUNGI DAN DIKELOLA SECARA TE-
PAT.
4. KONSEP ZEE YANG TELAH DIANUT OLEH KU-
RANG LEBIH 90 NEGARA TELAH MENJADI BA-
GIAN DARI HUKUM INTERNASIONAL.
5. INDONESIA MEMILIKI HAK BERDAULAT UN-
TUK MELAKUKAN EKSPLORASI DAN EKSPLOI-
TASI,PENGELOLAAN DAN PELESTARIAN SUM-
BER DAYA HAYATI DAN NON HAYATI DAN HAK
BERDAULAT LAINNYA,MISALNYA EKSPLORASI
DAN EKSPLOITASI SUMBER TENAGA DARI
AIR,ARUS DAN ANGIN.
6. HAK YURISDIKSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN:
INSTALASI DAN BANGUNAN LAINNYA.
UNSUR
. PELESTARIAN LINGKUNGAN LAUT.
DASAR
. HAK-HAK LAINNYA. WANUS
e. UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA.
WAWASAN NUSANTARA MEMPUNYAI 3 UN-
SUR DASAR,YAITU : WA ISI
1. WADAH. DAH
WADAH DISINI DIARTIKAN SUATU KESATU-
AN WILAYAH YANG UTUH,YANG BATAS-BA-
TATA
TASNYA DITENTUKAN OLEH LAUT YANG DI- LAKU
DALAMNYA TERDAPAT PULAU-PULAU DAN
GUGUSAN PULAU.WADAH YANG KEMUDIAN
DISEBUT “WAWASAN NUSANTARA” INI MEMI-
LIKI ARTI KE DALAM DAN KE LUAR,
. ARTI KE DALAM YAITU MERUPAKAN SIFAT DAN CI-
RI-CIRI SEBAGAI KESATUAN WILAYAH LAUT DENGAN
PULAU-PULAU DAN GUGUSAN PULAU YANG
MERUPAKAN KESATUAN YANG UTUH DE-
NGAN SEGENAP UNSUR-UNSUR YANG MA-
NUNGGAL.
. KE LUAR,YAITU LETAK GEOGRAFISNYA BERA-
DA DI ANTARA DUA BENUA DAN DUA SAMO
DRA,SEHINGGA BERADA DI PERSIMPANGAN
JALAN PENGHUBUNG YANG MEMILIKI SIFAT
DAN CIRI SEBAGAI POSISI SILANG DENGAN
SEGALA KONSKWENSINYA.
2. ISI
ISI SEBAGAI UNSUR WAWASAN NUSANTARA,ME-
MILIKI 3 SUB UNSUR,YAITU :
. CITA-CITA, . SIFAT DAN CIRI, . CARA KERJA
SUB UNSUR CITA-CITA SEBAGAI UNSUR WA-
ALINEA KE IV
WASAN NUSANTARA TERDAPAT DI DALAM PEM.UUD 45
PEMBUKAAN UUD 1945 ALINEA KE IV.SUB CITA-CITANYA

UNSUR SIFAT DAN CIRI WAWASAN NUSANTARA


YAITU :
Melindungi se
. MANUNGGAL, genap bangsa
YAITU KESERASIAN DAN KESEIMBANGAN dan seluruh
tum
YANG DINAMIS DALAM SEGENAP ASPEK KE pah darah,me
HIDUPAN ,BAIK ASPEK ALAMIAH MAUPUN ningkatkan ke
sejahteraan u-
ASPEK SOSIAL. mum,mencer-
. UTUH MENYELURUH daskan
kehidup-
YAITU UTUH MENYELURUH BAGI NUSANTARA an bangsa,ikut
DAN RAKYAT INDONESIA SEHINGGA MERUPA- melaksanakan
ketertiban du
KAN KESATUAN YANG BULAT TIDAK DAPAT DI nia
PECAH-PECAH OLEH KEKUATAN APAPUN DENGAN
SUB UNSUR CITA-CITA SEBAGAI UNSUR WA-
WASAN NUSANTARA TERDAPAT DI DALAM
PEMBUKAAN UUD 1945 ALINEA KE IV.SUB
UNSUR SIFAT DAN CIRI WAWASAN NUSANTARA
YAITU :
. MANUNGGAL,
YAITU KESERASIAN DAN KESEIMBANGAN
YANG DINAMIS DALAM SEGENAP ASPEK KE
HIDUPAN ,BAIK ASPEK ALAMIAH MAUPUN
ASPEK SOSIAL.
. UTUH MENYELURUH
YAITU UTUH MENYELURUH BAGI NUSANTARA
DAN RAKYAT INDONESIA SEHINGGA MERUPA-
KAN KESATUAN YANG BULAT TIDAK DAPAT DI
PECAH-PECAH OLEH KEKUATAN APAPUN DENGAN
SATU NUSA SATU BANGSA DAN SATU BAHASA.
CARA KERJA
CARA KERJA DALAM WAWASAN NUSANTA-
RA BERPEDOMAN PADA PANCASILA SEBA-
GAI PANDANGAN HIDUP BANGSA YANG PE-
NERAPAN CARA KERJANYA YAITU :
. BANGSA INDONESIA BERSIFAT TERBUKA
TERHADAP MASUKNYA KEBUDAYAAN DA
RI LUAR DALAM SEGALA PERWUJUDAN
KEBUDAYAANNYA.
. BERSAMAAN DENGAN PROSES MASUKNYA
KEBUDAYAAN DARI LUAR YANG BERLANG-
SUNG SEPANJANG SEJARAH BANGSA INDONESIA
SELAMA INI,BANGSA INDONESIA JUGA MEMBEN-
TUK DAN MEMPERKUAT KEPRIBADIANNYA SEHINGGA
MEMILIKI KEMAMPUAN DAYA SERAP DAN DAYA SAING YANG
TINGGI.
. BANGSA INDONESIA SELALU BERUSAHA UNTUK MEMPERKAYA
DAN MENINGKATKAN KEBUDAYAANNYA SE-
PANJANG DIRASAKAN TIDAK BERTENTANG-
AN DENGAN RASA BUDAYA YANG SESUAI DENGAN PANCASILA

3. TATA LAKU
. TATA LAKU BATINIAH
TATA LAKU BATINIAH MASYARAKAT ADA-
LAH PERWUJUDAN DARI SIKAP BATINIAH-
YAITU HASIL PENILAIAN SECARA BATINIAH
TERHADAP SESUATU YANG KEMUDIAN ME-
NIMBULKAN KECENDERUNGAN UNTUK DITERI
MA ATAU DITOLAK,DILAKUKAN ATAU TIDAK DI-
LAKUKAN,DIPUJI ATAU DICELA DSB.JADI KAITANNYA
DENGAN WAWASAN NUSANTARA,BANGSA INDONE-
SIA DALAM MENFHADAPI SESUATU,PERLU MENENTUKAN
SIKAP BATINNYA SETELAH MELALUI PROSES EVALUASI TERHADAP
SESUATU TERSEBUT
. TATA LAKU LAHIRIAH
TATA LAKU INI DDITUANGKAN DALAM SUA
TU POLA TATA LAKSANA :
- TATA PERENCANAAN
- TATA PELAKSANAAN
- TATA PENGAWASAN
ARTINYA SEGALA SESUATU YANG AKAN DI
LAKUKAN SEBAGAI TINDAK LANJUT TATA
LAKU BATINIAH,PERLU DIRENCANAKAN SE
CARA MATANG,KEMUDIAN DILAKSNAKAN
DAN DALAM PELAKSANAAN PERLU PENGA
WASA AGAR HASILNYA SESUAI DENGAN TU-
JUAN KEGITAN TERSEBUT.
F. PENERAPAN WAWASAN NUSANTARA.
1. DI BIDANG POLITIK YAITU ADANYA PENGAKUAN
SI PEMERINTAH INDONESIA ANTARA LAIN :
- KONSEPSI NEGARA KEPULAUAN YANG KITA
KENAL DENGAN KONSEPSI “NUSANTARA”
( ARCHIPELLAGO )
- KONSEPSI LAUT TERITORIAL SELEBAR 12
MIL DIUKUR DARI GARIS DASAR YANG
MENGHUBUNGKAN TITIK TERLUAR DARI
PULAU TERLUAR INDONESIA.
- KONSEPSI LANDAS KONTINEN INDONESIA
- KONSEPSI ZEE.
DENGAN PENGAKUAN KONSEPESI-KONSEPSI
TERSEBUT OLEH DUNIA INTERNASIONAL,MAKA
LUAS WILAYAH INDONESIA YANG SEMULA MEN
DUDUKI URRUTAN KE 17 DUNIA MENJADI NO.7,
YAITU LUAS DARATAN 2.027.087 KM PERS,LUAS LAUT
3.166.163 KM PERS,LUAS LANDAS KONTINEN 2.200.000 KM
2. PERTAMBAHAN LUAS WILAYAH TERSEBUT
MENGHASILKAN SUMBER DAYA ALAM
YANG CUKUP BESAR UNTUK KESEJAHTERA
AN BANGSA INDONESIA BAIK SUMBERDA-
YA HAYATI MAUPUN NON HAYATI MISAL-
NYA MINYAK,GAS BUMI DAN SUMBERDA-
YA MINERAL YANG LAIN.
3. NEGARA-NEGARA TETANGGA KITA DAPAT
MENERIMA PENERAPAN KONSEPSI WA-
WASAN NUSANTARA DALAM BENTUK PER-
SETUJUAN-PERSETUJUAN BATAS WILAYAH
LAUTAN.
4. DI BIDANG KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI
YAITU MUNCULNYA STATELIT PALAPA,MICROWAVE
SYSTEM,LAPANGAN TERBANG PERINTIS,PERTELEVI
SIAN,SEHINGGA BANGSA INDONESIA BISA MENYATU,TI
5. KEKAYAAN ALAM BERTAMBAH DAN PEME-
RATAANNYA DAPAT DILAKUKAN MENGI-
NGAT SARANA/PRASARANA MENJADI LE-
BIH BAIK.
6. DI BIDANG SOSIAL BUDAYA,MISALNYA MA
KIN TERPENUHIINYA SARANA PENDIDIKAN
PELAYANAN KESEHATAN,PENGEMBANGAN
SENI BUDAYA,TINGKAT KEMAJUAN MASYA-
RAKAT YANG MAKIN MERATA DSB.
7. DI BIDANG HANKAM ANTARA LAIN MAKIN
CANGGIHNYA PERALATAN YANG DIMILIKI
MAKIN TERPENUHINYA BAIK KUANTITAS MAU-
PUN KUALITAS PERSONALNYA,MAKIN TINGGI-
NYA KESADARAN MASYARAKAT UNTUK MENANGGU
LANGI H G A T YANG BISA MENGGANGGU KEAMAN-
AN DAN KETENTERAMAN BANGSA INDONESIA.
KETAHANAN NASIONAL
A. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL
KETAHANAN NASIONAL YAITU KONDISI DINA-
MIS SUATU BANGSA,YANG BERISI KEULETAN
DAN KETANGGUHAN YANG MENGANDUNG KE
MAMPUAN MENGEMBANGKAN KEKUATAN
NASIONAL DI DALAM MENGHADAPI DAN ME
NGGATASI SEGALA TANTANGAN,ANCAMAN,
HAMBATAN DAN GANGGUAN BAIK DARI DA-
LAM MAUPUN DARI LUAR YANG LANGSUNG
MAUPUN TIDAK LANGSUNG MEMBAHAYAKAN
INTEGRITAS,IDENTITAS,KELANGSUNGAN HIDUP
SUATU BANGSA DAN NEGARA SERTA PERJUANG-
AN MENGEJAR TUJUAN PERJUANGAN NASIONAL
KONDISI TUJUAN
DINAMIS
H NASIONA L
YITU
KEULETAN DAN
KETANGG UHAN MENGEMBANGKAN G MASARAKAT
KEKUATAN NASIONAL ADIL
A MAKMUR,
T MATERIAL/
SPIRITUAL
KONDISI DINAMIS SUATU BANGSA

KONDISI APANYA YANG DINAMIS ?


YAITU KONDISI :
A. ALAMIAHNYA : 1. KEDUDUKAN GEOGRAFISNYA
2. KEADAAN DAN KEKAYAAN ALAMNYA
3. KEADAAN DAN KEMAMPUAN PENDUDUK
NYA

B. SOSIALNYA : 1. IDEOLOGINYA
2. POLITIKNYA
3. EKONOMINYA
4. SOSIAL BUDAYANYA
5. HANKAMNYA

SEMUANYA HARUS ULET DAN TANGGUH,


TAHAN DALAM MENGHADAPI
H G A T
KETERANGAN :
. KETANGGUHAN YAITU KEKUATAN YANG MENYE
BABKAN SESEORANG/MASYARAKAT/SESUATU
DAPAT BERTAHAN, KUAT MENDERITA, ATAU KUAT
MENANGGULANGI BEBAN/TANTANGAN
. KEULETAN YAITU USAHA TERUS SECARA GIAT
DENGAN KEMAUAN YANG KERAS DI DALAM
MENGGUNAKAN SEGALA KEMAMPUAN DAN KE
CAKAPAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN ATAU CI-TA-CITA.
. IDENTITAS YAITU CIRI KHAS SUATU NEGARA SE-
CARA KESELURUHAN (HOLISTIK ),YAITU NEGARA
YANG BERWILAYAH ,BERPENDUDUK,BERPEMERIN-
. INTEGRITAS YAITU KESAATUAN YANG MENYE
LURUH DI DALAM KEHIDUPAN NASIONAL SUA-
TU BANGSA,BAIK SOSIAL,ALAMIAH,POTENSI
MAUPUN FUNGSIONAL.
. ANCAMAN YAITU HAL ATAU USAHA YANG
BERSIFAT MERUBAH ATAU MEROMBAK KEBI-
JAKSANAAN YANG DILAKUKAN SECARA KON-
SEPSIONAL,KRIMINAL MAUPUN POLITIK.
. TANTANGAN YAITU SUATU HAL ATAU USAHA
YANG BERTUJUAN ATAU BERSIFAT MENGGU-
GAH KEMAMPUAN.
. HAMBATAN YAITU SESUATU HAL ATAU USAHA
YANG BERASAL DARI DIRI SENDIRI YANG BERSI-
FAT ATAU BERTUJUAN MELEMAHKAN ATAU MENG-
. GANGGUAN YAITU SESUATU HAL ATAU USA-
SAHA YANG BERASAL DARI LUAR YANG BERSI
FAT ATAU BERTUJUAN MELEMAHKAN ATAU
MENGHALANG-HALANGI SECARA TIDAK KON
SEPSIONAL.
B. ASTA GATRA.
KETAHANAN NASIONAL TIDAK HANYA MENCA-
KUP PERTAHANAN DAN KEAMANAN SAJA,TETA
PI MENCAKUP SELURUH ASPEK KEHIDUPAN NA
SIONAL.ADAPUN ASPEK ATAU GATRA KEHIDUP
AN NASIONAL ITU MELIPUTI :
a. ASPEK ALAMIAH YANG MELIPUTI :
1. LETAK KEDUDUKAN GEOGRAFIS NEGARA
2. KEADAAN DAN KEKAYAAN ALAM
3. KEADAAN DAN KEMAMPUAN PENDUDUK
b. ASPEK SOSIAL YANG MELIPUTI :
IDEOLOGI,POLITIK,EKONOMI,SOSIAL BUDAYA
MILITER/PERTAHANAN KEAMANAN.
BAIK GATRA-GATRA YANG TERDAPAT DI DALAM
TRI GATRA MAUPUN PANCAGATRA TERDAPAT
HUBUNGAN TIMBAL BALIK YANG ERAT SEKALI.
DEMIKIAN PULA ANTARA TRIGATRA DAN PAN-
CAGATRA TERDAPAT HUBUNGAN TIMBAL BALIK
YANG ERAT SEKALI,SEHINGGA MERUPAKAN KE-
SATUAN YANG BULAT.
C. SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL
a. MANUNGGAL
ARTINYA BAIK ANTARA GATRA YANG ADA DI DA
LAM TRIGATRA DAN PANCAGATRA,MAUPUN ANTARA
TRIGATRA DAN PANCAGATRA SENDIRI TERDAPAT HUBUNG
AN TIMBAL BALIK YANG ERAT,BULAT DAN SERASI.
b. MAWAS KE DALAM
ARTINYA KETAHANAN NASIONAL ITU TERU-
TAMA DIARAHKAN KEPADA BANGSA DAN
NEGARA SENDIRI DAN BERTUJUAN UNTUK
MEWUJUDKAN HAKEKAT DAN SIFAT NASIO-
NALNYA SENDIRI.HAL INI TIDAK DIARTI-
KAN SIKAP ISOLASI ATAU NASIONALISME
YANG SEMPIT,SEBAB HUBUNGAN INTERNSI-
ONALNYA TETAP DIPELIHARA.
c. KEWIBAWAAN
ARTINYA KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI
HASIL PANDANGAN YANG BERSIFAT MANUNG-
GAL TERSEBUT,MEWUJUDKAN KEWIBAWAAN
NASIONAL YANG DIPERHITUNGKAN OLEH PI-
HAK LAIN DAN MEMPUNYAI DAYA PENCEGAH,MA-
KIN TINGGI KEWIBAWAAN MAKIN BESAR PENCEGAHNYA
d. BERUBAH MENURUT WAKTU.
ARTINYA KETAHANAN NASIONAL SUATU
BANGSA TIDAKLAH TETAP,TETAPI DAPAT ME-
NINGKAT ATAU MENURUN SESUAI DE-
NGAN SITUASI DAN KONDISI BANGSA ITU.
HAL INI SESUAI DENGAN PENGERTIAN BAH-
WA SEGALA SESUATU DI DUNIA INI SENANTI-
ASA BERUBAH,DAN BAHWA PERUBAHAN I-
TU SENDIRI YANG ABADI.
e. KETAHANAN NASIONAL TIDAK MEMBENAR-
KAN ADU KEKUATAN DAN KEKUASAAN.ARTI
NYA KETAHANAN NASIONAL MENGUTAMAKAN
KONSULTASI DAN SALING MENGHARGAI DI DA-
LAM PERGAULAN HIDUP MANUSIA DAN SEBALIKNYA
PENYELENGGARAAN KETAHANAN NASIONAL
MENGGUNAKAN 2(DUA) PENDEKATAN,YAITU :
a. PENDEKATAN KESEJAHTERAAN
b. PENDEKATAN KEAMANAN
KESEJAHTERAAN YANG AKAN DICAPAI UNTUK
MEWUJUDKAN KETAHANAN NASIONAL YAITU
KEMAMPUAN BANGSA MENUMBUHKAN DAN
MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI NASIONALNYA
MENJADI KEMAKMURAN SEBESAR-BESARNYA
YANG ADIL DAN MERATA,ROHANIAH DAN JAS-
MANIAH.
KEAMANAN YANG MEWUJUDKAN KETAHANAN NA-
SIONAL ADALAH KEMAMPUAN BANGSA MELIN-
DUNGI EKSISTENSINYA DAN NILAI-NILAI NASIONALNYA
TERHADAP ANCAMAN DARI DALAM MAUPUN DARI LUAR
KEDUA MACAM PENDEKATAN ITU SENANTASA A-
DA PADA SETIAP SAAT KEHIDUPAN NASIONAL,
BERGANTUNG PADA KONDISI-KONDISI NASIO-
NAL DAN INTRNASIONAL SERTA SITUASI YANG DI-
HADAPI.PADA SUATU SAAT DITITIKBERATKAN PA
DA PENDEKATAN KESEJAHTERAAN,PADA SUATU
SAAT DITITIKBERATKAN PADA PENDEKATAN KEA-
MANAN.INI TIDAK BERARTI PADA SAAT MENITIK
BERATKAN PADA KESEJAHTERAAN,BIDANG KEA-
MANAN DIABAIKAN SAMASEKALI ATAU SEBALIK-
NYA.
D.HAKEKAT KETAHANAN NASIONAL
HAKEKAT KETAHANAN NASIONAL YAITU KEMAMPU
AN DAN KETANGGUHAN SUATU BANGSA UNTUK DA
PAT MENJAMIN KELANGSUNGAN HIDUPNYA MENUJU KE-
JAYAAN BANGSA DAN NEGARA.
ATAU DAPAT DISIMPULKAN BAHWA KETAHAN-
AN NASIONAL ADALAH SUATU KONSEPSI DI DA-
LAM PENGATURAN DAN PENYELENGGARAAN
KESEJAHTERAAN DAN KEAMANAN DI DALAM
KEHIDUPAN NASIONAL.PENYELENGGARAAN KE
SEJAHTERAAN MEMERLUKAN TINGKAT KEA-
MANAN TERTENTU,SEBALIKNYA JUGA PENYE-
LENGGARAAN KEAMANAN MEMERLUKAN TING
KAT KESEJAHTERAAN TERTENTU
Lembaga Ketahanan Nasional,
disingkat Lemhannas, adalah Lembaga
Pemerintah Non Kementerian Indonesia yang
bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang pendidikan pimpinan tingkat nasional,
pengkajian strategik ketahanan nasional dan Prof.Dr.Ir. Budi Susilo Supandji
pemantapan nilai-nilai kebangsaan.
Lembaga Pertahanan Nasional berdiri pada tanggal 20
Mei 1965 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
37 Tahun 1964, dan berada langsung di
bawah Presiden. Pada tahun 1983, lembaga ini
berubah nama menjadi Lembaga Ketahanan Nasional,
yang berada di bawah Panglima ABRI. Pada
tahun 1994 lembaga ini berada langsung di bawah
Menteri Pertahanan dan Keamanan. Tahun 2001,
Lemhannas merupakan Lembaga Pemerintah Non
Departemen yang bertanggung jawab kepada
Presiden. Sejak tahun 2006, berdasarkan Perpres No.
67 Tahun 2006, mengingat beban dan tanggung jawab
lembaga, maka jabatan Gubernur Lemhannas
disejajarkan dengan Jabatan Menteri.
Mayjen (TNI) Wiluyo Puspoyudo (1965-1967)
Mayjen (TNI) Suadi (1968-1970)
Letjen (TNI) A. Kosasih (1970-1974)
Letjen (TNI) Sayidiman Suryohadiprojo (1974-1978)
Letjen (TNI) Sutopo Yuwono (1978-1983)
Letjen (TNI) Soebijakto (1983-1989)
Letjen (TNI) Soekarto (1989-1993)
Mayjen (TNI) R. Hartono (1993-1994) PARA GUBERNUR
Letjen (TNI) Moetojib (1994-1996) LEMHANNAS
Letjen (TNI) Sofyan Effendi (1996-1998)
Letjen (TNI) Agum Gumelar, M.Sc. (1998-1999)
Letjen (TNI) Johny J. Lumintang (1999-2001)
Prof. Dr. Ermaya Suradinata, MH (2001-2005)
Prof. Dr. Muladi, SH (2005-2011)
Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, CES, DEA (2011- sekarang)
IDENTITAS NASIONAL
I . Pengertian

1. Identitas adalah sifat khas yang menunjukkan/tampak, yang sesuai


dengan kesadaran diri pribadi sendiri’ atau golongan sendiri atau
kelompok sendiri’ atau komunitas sendiri, atau negara sendiri.

2. Identitas Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa
secara fisiologi, yang membedakan bangsa tersebut dengan bangsa
lain .
Jadi setiap bangsa pasti memiliki identitas sendiri sesuai dengan
keunikannya, sifatnya, ciri serta karakter dari bangsa tersebut .
Munculnya dan bentuk identitas nasional suatu bangsa ditentukan
oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis.
II. Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional

1. Unsur-unsurnya

a. Agama
b. Kebudayaan
c. Bahasa
d. Wilayah tempat tinggal
2. Pengelompokan unsurnya

a. Identitas fundamental , misalnya Pancasila sebagai dasar


negara, ideologi negara, filsafat negara.
b. Identitas instrumental, misalnya UUD 1945 dan tata
perudang-undanganya, bahasa Indonesia , lambang negara,
bendera negara, lagu kebangsaan.
c. Identitas alamiah, misalnya negara kepulauan, pluralisme
dalam suku.
1. Identitas Nasional secara pokok diatur pada pasal 35 dan 36
UUD 1945
III. Identitas Nasional Indonesia secara keseluruhan
1. Bahasa Nasional Bahasa Persatuan yaitu bahasa Indonesia.
2. Bendera Negara, yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu kebangsaan, yaitu Indonesia Raya.
4. Lambang negara, yaitu Garuda Pancasila.
5. Semboyan negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
6. Dasar falsafah negara, yaitu Pancasila.
7. Konstitusi (hukum dasar), yaitu UUD 1945.
8. Bentuk negara, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat.
9. Wawasan nasional, yaitu Wawasan Nusantara.
10. Kebudayaan nasional, yaitu kebudayaan lama dan asli yang terdapat
sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah seluruh
Indonesia serta bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat
memperkaya/ mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri yang
sesuai dengan kepribadian bangsa sendiri.
IV. Contoh Implementasi Identitas Nasional

1. Merealisasi dasar negara Pancasila, atau menjadikan


Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.

2. Upacara bendera disekolah atau instansi-instansi lain


baik instansi pemerintah/ swasta.

3. Dan lain-lain (cari contoh sebayak-banyaknya)


HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA
INDONESIA
I. Pengertian Hak dan Kewajiban

1. Hak yaitu suatu kewenangan/ suatu yang bisa dilakukan oleh


individu/ kelompok yang diperoleh dari pihak tertentu, yang
sesuatu tersebut tidak bisa diambil/ dilarang oleh pihak lain
secara paksa tanpa alasan yang dibenarkan . (cari
contohnya)

2. Kewajiban yaitu suatu yang harus dilakukan / ditaati oleh


individu/ kelompok, jika dilakukan / ditaati mendapatkan
imbalan dan jika diabaikan akan mendapatkan sanksi. (cari
contohnya)
II. Hal-hal yang perlu diperhatiakan
1. Hak dan kewajiban merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan.
2. Hak dan kewajiban seharusnya berjalan secara seimbang.
3. Kenyataannya hak dan kewajiban warganegara Indonesia belum
berjalan secara seimbang karena baik warganegaranya maupun
pemerintahannya lebih mementingkan penuntutan haknya daripada
pemenuhan kewajibannya.
4. Untuk mencapai keseimbangan pelaksanaan hak dan kewajiban, baik
warga negara maupun pemerintahnya haru tahu secara pasti apa yang
menjadi hak dan kewajiban masing-masing kemudian berniat
melaksanakan hak dan kewajiban tersebut secara konsekwen.
5. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang jika
masyarakat tidak bergerak/ berusaha untuk merubahnya.
6. Penuhilah dulu kewajiban lebih dulu baru kemudian menunutut hak.
III. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
1. Dasar hukumnya yaitu pasal 27 s/d 34 UUD 1945
2. Wujudnya yaitu
a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2 UUD
1945 yang berbunyi…………..)
b. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan (pasal 28 A UUD
1945 yang berbunyi…………..)
c. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan (pasal 28 B
ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi…………..)
d. Hak atas kelangsungan hidup (pasal 28 B ayat 2 UUD 1945 yang
berbunyi…………..)
e. Hak untuk mengembangkan diri (pasal 28 C ayat 1 UUD 1945 yang
berbunyi…………..)
f. Hak untuk memajukan diri (pasal 28 C ayat 2 UUD 1945 yang
berbunyi…………..)
g. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum (pasal
28 D ayat UUD 1945 yang berbunyi…………..)
h. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi, hak untuk hidup dll (pasal 27 I
ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi…………..)
i. Hak untuk mendapatkan pendidikan (pasal 31 ayat 1 UUD 1945 yang
berbunyi…………..)
IV. Kewajiban Warganegara Indonesia
1. Dasar hukumnya pasal 27, pasal 28, pasal 30 UUD 1945.
2. Wujudnya yaitu :
a. Wajib menaati hukum pemerintahan (pasal 27 ayat 1 UUD 1945
yang berbunyi…………..)
b. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara (pasal 27 ayat 3
UUD 1945 yang berbunyi…………..)
c. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang-undang (pasal 28 J ayat 2 UUD 1945 yang
berbunyi…………..)
d. Wajib ikut dalam usaha Hankam (pasal 30 ayat 1 UUD 1945 yang
berbunyi…………..)
e. Wajib mengikuti pendidikan dasar (pasal 31 ayat 2 UUD 1945
yang berbunyi…………..)
V. Hak Dan Kewajiban Yang Dinyatakan/ Dirumuskan
Secara Bersama-Sama
1. Dasar hukumnya pasal 26, 27, 28, 30, 31 UUD 1945
2. Wujudnya yaitu
a. Pasal 26 ayat 1 UUD 1945 yang bunyinya……..
b. Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 yang bunyinya……..
c. Pasal 28 UUD 1945 yang bunyinya……..
d. Pasal 30 ayat 1 dan 2 UUD 1945 yang bunyinya……..
e. Pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945 yang bunyinya……..
VI. Cara Memanfaatkan Hak Dan Menunaikan Kewajiban Yang Baik

1. Pemanfaatan hak dan penunaian kewajiban harus seimbang,


artinya jika menuntut hak juga harus mau memenuhi kewajiban
yang dibebankan.
2. Laksanakan kewajiban lebih dahulu, baru kemudian menuntut
hak.
3. Hak individu/ kelompok sebenarnya tidak mutlak tapi ada
batasnya. Batasnya yaitu :
a. Hak individu/ kelompok yang lain, artinya individu/ kelompok
tidak bolek/ tidak bisa menuntut hak yang bisa merugikan hak
individu/ kelompok lain.
b. Peraturan/ perundang-undangan yang mengatur hak-hak
tersebut, artinya individu/ kelompok tidak bisa menuntut hak
tetapi bertentangan dengan peraturan yang mengatur hak
tersebut.
NEGARA DAN KONSTITUSI
I. Pegertian Negara

Banyak pendapat tentang devinisi negara, antara lain :


1. Pendapat Aristoteles
Negara adalah komunitas keluarga dan kumpulan keluarga yang
sejahtera demi kehidupan yang sempurna dan berkecukupan.

2. Pendapat Meriam Budiardjo


Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah
oleh sejumlah pejabat dan berhasil menuntut ketaatan melalui
kekuasaan yang sah.
II. Teori Terjadinya Negara
1. Teori Teokrasi
Menurut teori ini, negara terjadi karena kehendak Tuhan. Hal ini
didasarkan atas keyakinan keagamaan bahwa Tuhan Maha Pencipta di
langit dan bumi termasuk menciptakan negara.
2. Teori Organik
Negara muncul karena ada kebutuhan yang sangat banyak dan
beragam dari warga yang bergabung didalamnya.
3. Teori Perjanjian
Menurut teori ini negara muncul karena adanya perjanjian masyarakat
yang tegabung didalamnya.
4. Teori kekuasaan
Menurut teori ini negara muncul karena ada seseorang atau sejumlah
orang yang berhasil memiliki kekuasaan atau berhasil mencapai
kekuasaan terhadap warga yang tergabung didalamnya.
5. Teori kedaulatan
Menurut teori ini negara muncul karena adanyakekuasaan tertinggi
yang mampu mengatur kehidupan bersama masyarakat.
III. Bentuk Negara
1.1. Negara Kesatuan
Yaitu negara yang tesusun tunggal, hanya terdiri satu negara saj
tidak terdapat negara dalam satu negara.
Wilayah Negara terdiri dari daerah-daerah, yang pemerintahny
ada 2 sistem :
a. Sistem desentralisasi, artinya daerah-daerah,diberi kekuasaa
dan keleluasaan untuk mengatur rumah tangganya sendi
(otonomi).
b. Sistem sentralisai, segala sesuatu urusan dalam negeri diatu
oleh pemerintah pusat.

2. Negara Serikat
Yaitu negara yang merupakan gabungan dari beberapa negar
bagian bergabung menjadi satu negara serikat.
IV. Bagaimana halnya Negara Indonesia ?
1. Terbentuknya Negara Indonesia
Terbentuknya Negara Indonesia yang berwilayah dari sabang sampai
mereuke dan berpenduduk dari berbagai suku/ ras, berbagai
kebudayaan, berbagai pemeluk agama dan kepercayaan didorong oleh
berbagai faktor sejarah :
a. Sebelum datangnya bangsa penjajah mulai abad ke 16, pernah
muncul kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya dan Majapahit yang
wilayahnya boleh dikatakan dari sabang sampai mereuke dan
penduduknya baik suku/ ras maupun kebudayaannya juga seperti
sekarang ini.
b. Selama penjajahan bangsa asing yang wilayah dan penduduknya juga
seperti wilayah dan penduduk sekarang ini.
c. Persamaan nasip, khususnya selama masa penjajahan.
d. Kesadaran bahwa kemerdekaan adalah kodrat segala bangsa di dunia.
e. Kesadaran bahwa perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut
kemerdekaan dari tangan penjajah sudah cukup lama.
f. Kesadaran bahwa perjuangan bangsa Indonesia telah mendapat rido
dah rahmat dari Tuhan yang Maha Esa.
2. Kedaulatan Indonesia
Kedaulatan (kekuasaan tertinggi) di Indonesia ditangan rakyat
(pasal 1 ayat 1 UUD 1945 Amandemen).
3. Tujuan Negara Indonesia
Tercantum pada pembukaan UUD 1945 alinea ke IV
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia.
b. Memajukan kesejahteraan umum.
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
d. Ikut melaksanakan ketertiban, berdasarkan perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
4. Bentuk Negara Indonesia
a. Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan.
b. Bentuk pemerintahannya Republik
c. Sistem yang dianut adalah negara kesatuan desentralistik
dengan titik berat otonomi pada daerah kabupaten dan kota.
5. Konstitusionalisme
a. Konstitusionalisme yaitu suatu paham yang menghendaki
pemerintah serta penguasa pemerintahannya didalam
menjalan tugas dan kewenangannya harus dibatasi dengan
perundang-undangan yang disebut konstitusi.
b. Konstitusi yang dimaksud berupa kesepakatan umum atau
(persetujuan/konsensus) diantara mayoritas rakyat yang
diwujudkan dalam bentuk perundang-undangan yang disebut
konstitusi.
c. Kesepakatan tersebut paling tidak berisi :
Yang terkaik dengan cita-cita bersama.
Terkait dengan ketentuan-ketentuan hukum (The Rule of
Law) sebagai landasan pemerintahan dan penyelenggaraan
negara.
Terkait dengan bentuk-bentuk institusi dan prosedur-
prosedur ketatanegaraan.
d. Cita-cita bersama yang disepakati yang sangat menentukan
tegaknya konstitusionalisme dan konstitusi dirumuskan
dengan sebuah perumusan yang sangat padat, mendalam yang
sering disebut falsafah kenegaraan atau staatsidee ( cita-cita
negara ) untuk Indonesia falsafah negaranya adalah Pancasila.
e. Dalam rule of law, hukum (law) merupakan kesatuan sistem
yang lazim disebut hukum dasar atau konstitusi baik tertulis/
tidak tertulis.
f. Bentuk-bentuk institusi dan prosedur ketatanegaraan
diantaranya berupa lembaga-lembaga negara, hubungan antar
lembaga negara serta hubungan antar organ-organ negara
dengan warganegaranya.
g. Jadi prinsip konstitusionalisme adalah prinsip pembatasan
kekuasaan negara/ pemerintah dalam hal berhubungan antara
lembaga yang satu dengan yang lain dan antar lembaga dengan
warganegara.
6. Konstitusi Indonesia
a. Amandemen terhadap UUD 1945
Konstitusi indonesia berupa UUD 1945 yang disahkan pada 18
Agustus 1945.
Amanden terhadap UUD 1945 tidak diartikan merubah secara
keseluruhan, tapi merupakan upaya menambahkan/
pengurangan untuk penyempurnaan.
Amandemen UUD 1945 telah dilakukan 4 kali yaitu tahun 1999,
2000, 2001, 2002.
Pembukaan tetap, jumlah babnya tetap, jumlah pasalnya tetap,
jumlah ayatnya yang bertambah ( ada yang dihilangkan/
diganti/ ditambah ).
UUD yang berlaku sekarang ini adalah UUD 1945
yang telah diamandemen
b. Konstusi ( Constitution atau Constitutie )
Konstitusi adalah aturan-aturan dasar dan ketentuan-ketentuan hukum
yang dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintah
termasuk dasar hubungan kerjasama antara negara dengan masyarakat
dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.
Jadi konstitusi adalah kaidah yang ditulis dalam suatu naskah undang-
undang tertinggi yang berlaku dalam suatu negara.
c. Sifat Konstitusi
- Bersifat fleksibel (luwes) dan rigid (kaku)
Bersifat flesibel artinya mudah mengikuti perkembangan jaman karena
hanya memuat pokok-pokoknya saja.
Jika ingin merubah karena mengikuti perkembangan jaman cukup
disesuaikan dengan undang-undang biasa, yang bisa dibuat oleh pembuat
undang-undang (Pemerintah dan DPR)
Bersifat rigit artinya kaku, sehingga untuk merubah konstitusi perlu
prosedur yang rumit. Isinya tidak hanya memuat pokok-pokoknya saja .
Tidak hanya memuat hal-hal yang pokok saja, tetapi juga memuat
memuat hal-hal penting.
-Bersifat formil dan materiil
Bersifat formil berarti tertulis, bersifat materiil berarti isinya hal-
hal yang bersifat dasar bagi rakyat dan negara.
d. SifatUUD 1945
Untuk merubah UUD 1945 prosedur istimewanya seperti UUD yang
bersifat rigit, tetapi juga bersifat luwes karena hanya memuat
ketentuan-ketentuan yang bersifat pokok saja sehingga mudah
mengikuti perkembangan jaman.
e. Fungsi dan kedudukan konstitusi, antara lain :
- Membatasi kekuasaan penguasa dan menjamin hak warga negara.
- Merupakan pencerminan keadaan masyarakat dan negara yang
bersangkutan.
- Memberi petunjuk dan arahan kemana negara akan dibawa.
- Dasar dan sumber hukum bagi peraturan perundangan
dibawahnya.
- Produk politik tertinggi bagi suatu bangsa dalam membentuk dan
menjalankan negara.
f. Jenis UUD (hukum dasar)
- UUD (hukum dasar) tertulis, contohnya UUD 1945.
- UUD (hukum dasar) tak tertulis yang dikenal dengan nama
Convensional, yaitu peraturan-peraturan dasr yang timbul dan
terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara meskipun tidak
tertulis , salah satu contoh konvensi yang berlaku di Indonesia yaitu
pidato kenegaraan Presisiden menjelang peringatan Proklamasi 17
Agustus , cari contoh lain………………..
Sifat konvensi yaitu
-Tidak bertentangan denga UUD dan berjalan sejajar.
-Diterima oleh seluruh rakyat.
-Sebagai pelengkap peraturan-peraturan dasar yang tidak terdapat
dalam UUD yang tertulis.
g. UUD yang pernah berlaku di Indonesia
- UUD 1945 ( 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949 ).
-UUD Republik Indonesia Serikat ( 27 Desember 1949 – 17 Agustus
1950 ).
-UUD Sementara RI ( 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 ).
-UUD 1945 ( 5 Juli 1959 – 1999 ).
-UUD 1945 Amandemen I ( 1999 – 2000 ).
-UUD 1945 Amandemen II ( 2000 – 2001 ).
-UUD 1945 Amandemen III ( 2001 – 2002 ).
-UUD 1945 Amandemen IV ( 2002 – sekarang ).
7. Undang – Undang Dasar 1945 Amandemen.

a. Diamandemen 4 kali (1999, 2000, 2001, 2002).


b. Pembukaan tidak mengalami amandemen.
c. Perbandingan antara UUD 1945 asli dan UUD 1945 amandemen
No. Susunan UUD 1945 Asli UUD 1945
Amandemen
1. Pembukaan Naskah asli Naskah asli
2. Bab 16 20
3. Pasal 41 78
4. Ayat 50 160
5. Aturan peralihan 4 pasal 3 pasal
6. Aturan tambahan 2 ayat 2 pasal
7. Penjelasan Naskah asli Ada perubahan
naskah asli
d. Pokok pikiran dalam pembukaan (ada 4 pokok pikiran)
-Pokok pikiran I cerminan sila ke 3.
-Pokok pikiran II cerminan sila ke 5.
-Pokok pikiran III cerminan sila ke 4.
-Pokok pikiran IV cerminan sila ke 2.
( Cari teksnya pada penjelasan UUD 1945………………..)
e. Sistem pemerintahan negara menurut UUD 1945 amandemen
-Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum.
- Sistem konstitusional.
- Kekuasaan negara yang tertinggi ditangan rakyat.
- Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi
disamping MPR dan DPR.
- Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.
- Menteri Negara ialah pembantu Presiden , Menteri Negara tidak
bertanggung jawab pada DPR
- Kekuasaan Kepala negara tidak tak terbatas.
f. Ciri-ciri negara hukum.
- Pengakuan dan perlindunganhak-hak azasi manusia yang
mengandung persamaan dalamhidup politik, hukum sosial, ekonomi
dan kebudayaan.
- Peradilan yang bebas dari sesuatu pengaruh kekuasaan atau
kekuatan lain dan tidak memihak.
- Jaminan kepastian hukum, yaitu jaminan bahwa ketentuan
hukumnya dapat dipahami dan dilaksanakan secara aman dalam
melaksanakan.
g. Ciri-ciri negara demokrasi
- Negaranya adalah negara hukum.
- Pemerintahan dibawah kontrol (pengawasan) nyata oleh
masyarakat.
- Ada pemilihan umum yang bebas.
- Menerapkan prinsip mayoritas.
- Adanya jaminan terhadap hak-hak demokratis.
DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI

I. Pengertian Demokrasi
1. Secara etimologi “demokrasi” berasal dari bahasa Yunani yaitu dari
kata “demos” yang berarti “rakyat” dan “kratos” yang berarti
“pemerintahan” atau “ kratein” yang berarti “memerintah” .
2. Secara umum “demokrasi” berarti “pemerintahan yang dijalankan
oleh rakyat” :
a. Bisa “demokrasi langsung” artinya rakyat berperan secara
langsung dalam menentukan jalannya pemerintahan, misalnya
dalam membuat undang-undang, menentukan kebijakan dsb.
b. Bisa “demokrasi perwakilan” artinya rakyat memilih wakil-
wakilnya untuk menentukan jalannya pemerintahan.
3. Jadi dalam sistem pemerintahan demokrasi, kekuasaan tertinggi
berada ditangan rakyat.
II. Pengertian Pendidikan Demokrasi
1. Pendidikan demokrasi yaitu upaya sistematis yang dilakukan oleh
“negara” dan “masyarakat” untuk memfasilitasi individu
warganegaranya agar memahami , menghayati, mengamalkan dan
mengembangkan konsep, prinsip dan nilai-nilai demokrasi sesuai
dengan dengan status dan perannya dalam masyarakat.
2. Demokrasi bukanlah barang warisan, tetapi diterima dan dicerna
oleh masyrakat melalui proses belajar dilingkungan yang
memungkinkan terjadinya pendidikan demokrasi misalnya :
a. Lingkungan pendidikan formal (sekolah/ perguruan tinggi).
b. Lingkungan pendidikan luar sekolah (kursus-kursus, pondok
pesantren dll).
c. Lingkungan pendidikan informal (rumah tangga, pergaulan di
masyarakat dll).
3. Jadi budaya demokrasi dimasyarakat akan terbentuk bilamana nilai
demokrasi itu sudah berkembang luas, merata dan dihayati serta
dijalankan sebagai sikap dan prilaku hidup masyarakat.
III. Pertumbuhan Demokrasi
1. Pertamakali muncul demokrasi yaitu jaman Yunani kuno (antara
abad ke 6 – 3 sebelum masehi).
2. Waktu itu masih demokrasi langsung, yaitu hak untuk membuat
keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh
warganegara dengan prosedur secara mayoritas.
3. Pada awal abad pertengahan, dalam perkembangan/
pertumbuhan demokrasi, muncul teori “trias politika” yaitu
membagi kekuasaan pemerintah menjadi tiga :
a. Kekuasaan Eksekutif
b. Kekuasaan Legislatif
c. Kekuasaan yudikatif
4. Pada akhir abad pertengahan, dalam perkembangan/
pertumbuhan demokrasi, munculah gagasan untuk membatasi
kekuasaan pemerintah agar tidak sewenang-wenang, pemerintah
perlu dibuatkan konstitusi (UUD) baik tertulis/ tidak tertulis.
5. Muncullah “Negara Konstitusional” atau “Rechstaat” atau “Negara
Hukum” yaitu adanya :
a. Hak-hak manusia.
b. Pemisahan dan pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-
hak manusia.
c. Pemerintahan berdasarkan aturan atau UU.
d. Peradilan administrasi.
IV. Teori Dan Konsep Demokrasi
1. Sistem-sistem demokrasi yang pernah muncul/ ada.
a. Sistem presidensial, yaitu sistem yang menekankan pentingnya
pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat
-Kekuasaan eksekutif sepenuhnya ditangan presiden.
-Presiden sebagai kepala eksekutif juga sebagai kepala negara.
b. Sistem parlementer , yaitu sistem yang menerapkan model
hubungan yang menyatu antara kekuasaan eksekutif dan
legislatif.
-Kepala eksekutif berada ditangan perdana mentri.
-Kapala negaranya presiden atau raja sebagai simbul saja.
c. Sistem demokrasi liberal , yaitu yang menekankan kebebasan
individu sebagai dasar fundamental dalam pelaksanaan
demokrasi. contoh ……………….
d. Sistem demokrasi satu partai dan komunis
-Dilaksanakan di negara-negara komunis.
-Sistem ini muncul sebagai reaksi terhadap sistem demokrasi
liberal.
-Dalam demokrasi liberal, kekuasaan negara akhirnya berada
ditangan kaum kapitalis.
-Tetapi kaum kapitalis ini akhirnya akan runtuh dan kembali
ketangan rakyat sebagai pemegang kekuasaan.
- Sistem ini dipelopori oleh Karl Marx.
V. Keterkaitan Antara Demokrasi Dan Bentuk
Pemerintahan Dalam UUD 1945
1. Konsep kekuasaan
a.Kekuasaan ditangan rakyat.
-Pembukaan UUD 1945.
-Pokok pikiran dalam UUD 1945.
-Pasal 1 ayat (1) UUD 1945.
-Pasal 1 ayat (2) UUD 1945.
b. Pembagian kekuasaan.
c. Pembatasan kekuasaan.
2. Konsep pengambilan keputusan
a. Penjelasan UUD 1945 tentang pokok pikiran ke III (bunyinya……….)
b. Pasal 7B ayat(7) UUD 1945 (bunyinya……..)
c. Konsep pengambilan keputusan yang dianut dalam hukum tata
negara Indonesia yaitu :
-Keputusan yang diambil sejauh mungkin diusahakan dengan
musyawarah untuk mufakat.
-Jika Mufakat tidak tercapai dimungkinkan melalui suara terbanyak
3. Konsep pengawasan
a.Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 (bunyinya…………………)
b.Pasal 2 ayat (1) UUD 1945 (bunyinya…………………)
c.Penjelasan UUD 1945 tentang kedudukan DPR (bunyinya………….)
d.Kesimpulannya
-Pengawasan dilakukan oleh seluruh warganegara karena
Indonesia memang negara demokrasi.
-Secara formal pelaksanaan pengawasan dilakukan oleh DPR.
4. Konsep partisipasi/ keikutsertaan warganegara
a.Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 (bunyinya…………….)
b.Pasal 28 ayat UUD 1945 (bunyinya………….)
c.Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 (bunyinya………..)
VI. Implementasi Pendidikan Demokrasi
Dalam hubungannya dengan implementasi dalam sistem
pemerintahan, demokrasi melahirkan beberapa sistem :
1. Sistem presidensial, yaitu mensejajarkan antara parlemen dengan
presiden dengan memberi dua kedudukan kepada presiden
sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
2. Sistem parlementer, yang meletakan pemerintahan dipimpin
perdana menteri yang kedudukannya sebagai kepala
pemerintahan saja, kepala negara bisa dijabat oleh raja atau
presiden yang hanya sebagai simbul kedaulatan dan persatuan.
3. Sistem referendum yang meletakkan pemerintah sebagai bagian
dari parlemen.
4. Sistem campuran antara presidensial dan parlementer.
VII. Penerapan di Indonesia
1. UUD yang pernah berlaku di Indonesia
a.UUD 1945 (1945 – 1949)
b.UUD RIS (1949 -1950)
c.UUD Sementara (1950-1959)
d.UUD 1945 (1959 – sekarang)
2. Demokrasi yang pernah diterapkan di Indonesia
a.Demokrasi parlementer (1945 – 1959)
b.Demokrasi terpimpin (1959 – 1965)
c.Demokrasi Pancasila (1965 – sekarang)
3. Indonesia menerapkan demokrasi model campuran, yaitu
campuran antara presidensial dan parlementer.
STRUKTUR KETATANEGARAAN
SETELAH PERUBAHAN UUD 1945

UUD 1945

BPK MPR PRESIDEN KEKUASAAN KEHAKIMAN


DPD DPR WAPRES MK MA KY

LEGISLATIF EKSEKUTIF YUDIKATIF


NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

I. Pengertian Negara Hukum


1. Negara Hukum yaitu negara yang penyelenggaraan
kekuasaan pemerintahannya didasarkan hukum.
2. Konskwensi negara hukum.
a. Pemerintah dan lembaga lembaga lain dalam
melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi hukum
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum.
b. Kekuasaan dalam menjalankan pemerintahan
berdasarkan kedaulatan hukum (supremasi hukum)/
dan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum.
c. Menempatkan hukum sebagai hal tertinggi (supreme)
sehingga terjadi supremasi hukum.
d. Supremasi hukum tidak boleh mengabaikan tiga ide dasar
hukum, yaitu “keadilan”, “kemanfaatan” dan “kepastian”.
e. Pemerintahannya harus berdasarkan atas suatu konstitusi
(UUD) sebagai dasarnya.
f. Adanya pembatasan kekuasaan dan jaminan hak dasar
warganegaranya.
II. Negara Hukum Formil Dan Negara Hukum Materiil.
1. Negara Hukum Formil adalah negara hukum dalam arti sempit,
yaitu negara yang dalam hal urusan ekonomi warganegaranya
diserahkan kepada warganegara sendiri dengan dalil “eassier
faire, eassier aller” yang berarti “bila warga dibiarkan mengurus
kepentingan ekonominya sendiri, maka dengan sendirinya
perekonomian negara akan sehat”.
2. Negara hukum materiil yaitu negara hukum dalam arti luas :
a. Negara hukum materiil desebut juga negara hukum moderen.
b. Pemerintah diberi tugas membangun kesejahteraan umum
diberbagai lapangan kehidupan.
c. Pemerintah diberi kewenangan/ kemerdekaan untuk turut
campur dalam urusan warga negaranya.
d. Pemerintah diberi Freies Ermessen yaitu kemerdekaan yang
dimiliki pemerintah untuk untuk turut serta dalam kehidupan
ekonomi sosial dan keleluasaan untuk tidak terikat peraturan
yang dibuat oleh parlemen.
III. Ciri-Ciri Negara Hukum
Ada beberapa pendapat para ahli yang antara lain :
1. Ahli-ahli hukum Eropa daratan memberi ciri-ciri negara hukum
sebagai berikut :
a. Menghormati hak asasi manusia.
b. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak
asasi manusia.
c. Pemerintah berdasarkan peraturan-peraturan.
d. Peradilan administrasi dalam perselisihan.
2. Ahli-ahli hukum Inggris memberikan ciri-ciri Negara Hukum sebagai
berikut :
a. Supremasi hukum, dalam arti tidak boleh ada kesewenang-
wenangan, sehingga seseorang hanya boleh dihukum jika
melanggar hukum.
b. Kedudukan yang sama didepan hukum, baik rakyat biasa
maupun pejabat.
c. Terjaminnya hak-hak manusia dalam undang-undang maupun
keputusan pengadilan.
3. Prof. Sudargo Gautama mengemukakan ada 3 ciri atau unsur-
unsur negara hukum yaitu :
a. Terdapat pembatasan kekuasaan Negara terhadap
perorangan sehingga negara tidak bisa bertindak
kesewenang-wenangan.
b. Asas legaliatas, yaitu setiap tindakan negara harus
berdasarkan hukum yang telah diadakan lebih dahulu yang
harus ditaati.
c. Ada pemisahan kekuasaan yaitu badan legislatif, ekskutif
dan yudikatif.
4. Franz Magnis Suseno
a. Fungsi kenegaraan dijalankan oleh lembaga yang ditugasi
dengan ketetapan sebuah UUD.
b. UUD menjamin hak asasi manusia agar pemerintah tidak dapat
menyalahgunakan hukum untuk tindakan yang tidak adil/
tercela.
c. Badan-badan negara menjalankan kekuasaan masing-masing
berdasarkan hukum yang berlaku.
d. Terhadap tindakan negara, masyarakat dapat mengadukan ke
pengadilan dan putusan pengadilan dilaksanakan oleh badan
negara.
e. Badan kehakiman bebas dan tidak memihak.
5. dll
IV. Negara Hukum Di Indonesia
1. Landasan hukumnya.
a. Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 amandemen
(bunyinya…………….)
b. Bab XIV pasal 33 dan pasal 34 UUD 1945 amandemen
(bunyinya………)
2. Perumusan negara hukum Indonesia
a. Negara berdasarkan atas hukum, bukan atas dasar
kekuasaan belaka.
b. Pemerintah berdasarkan atas konstitusi dengan
kekuasaan pemerintah terbatas, tidak absolud.
3. Perwujudan negara hukum di Indonesia
a. Tata urutan perundang-undangan di Indonesia
Berdasarkan Tap MPRS N0. XX/ MPRS/ 1966
-UUD 1945
-Tap MPR
-Undang-undang
-Peraturan pemerintah pengganti undang-undang
-Peraturan pemerintah
-Keputusan presiden
-Peraturan pemerintah daerah
Berdasarkan UU No. 10 Tahun 2004
-UUD 1945
-Undang-undang (UU) atau peratutan pemerintah pengganti
undang-undang(Perppu)
-Peraturan pemerintah (PP)
-Peraturan presiden (Perpres)
-Peraturan daerah (Perda)
b. Negara hukum Indonesia menurut UUD 1945 mengandung
prinsip-prinsip sebagai berikut :
-Norma hukumnya bersumber pada Pancasila sebagai hukum
dasar nasional. Adanya hirarki jenjang norma hukum.
-Menggunakan sistem konstitusi.
-Kedaulatan rakyat atau prinsip demokrasi.
-Prinsip persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan.
-Adanya organ pembentuk undang-undang (presiden+DPR).
-Sistem pemerintahannya adalah presidensial.
-Kekuasaan kehakiman yang bebas dari kekuasaan lain
(eksekutif).
-Hukum bertujuan melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupang bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
-Adanya jaminan atas hak asasi dan kewajiban dasar manusia.
4. Hubungan negara hukum dengan demokrasi
Dapat dikatakan bahwa negara demokrasi pada dasarnya
adalah negara hukum.
V. Hakikat Hak Asasi Manusia
1. Pengertian hak asasi manusia.
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang melekat dan dimiliki
setiap manusia sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa (contoh hak
hidup, hak kebebasan dll).
a. Kesadaran akan hak asasi manusia berdasarkan pada
pengakuan bahwa semua manusia sebagai mahkluk Tuhan
memiliki derajat dan martabat yang sama.
b. Kesadaran akan adanya hak asasi manusia tumbuh dari
pengakuan manusia sendiri bahwa mereka adalah sama dan
sederajat.
2. Landasan terhadap HAM.
a. Kodrat manusia sebagai landasan yang langsung dan pertama.
b. Tuhan menciptakan manusia, merupakan landasan kedua dan
lebih dalam.
3. Ciri pokok hakekat HAM.
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli, atau diwarisi.
b. HAM berlaku bagi semua orang.
c. HAM tidak boleh dilanggar.
4. Bidang-bidang HAM.
a. Hak asasi pribadi (personal right), contoh………………….
b. Hak asasi politik (political right), contoh………………….
c. Hak asasi ekonomi (property right), contoh………………….
d. Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and culture right),
contoh………………..
e. Hak untuk mendapat perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan (prosedural right), contoh…………………
VI. Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia
1. Sejak Tuhan menciptakan manusia, sebenarnya telah dibekali
hak asasi manusia, tetapi pada awal-awal kehidupan masyarakat
manusia, para manusianya seperti “serigala” dirimba raya,
mereka selalu bertengkar demi kepentingannya, siapa yang
kuat, mereka yang akan menang. Oleh karena itu manusia yang
lemah merasa kehilangan hak asasinya dan untuk memperoleh
kembali harus diperjuangkan.
2. Tahun 1215 di Inggris para bangsawan mengadakan gerakan
menuntut hak asasinya kepada raja yang terkenal dengan nama
“magna charta”, yaitu raja tidak boleh bertindak sewenang-
wenang , dalam hal-hal tertentu tindakan raja harus mendapat
persetujuan bangsawan.
3. Tahun 1679 di Inggris ada Habeas Corpus Act yaitu pada
masa pemerintahan raja Charles II yaitu :
a. Jika diminta, hakim harus dapat menunjukkan orang yang
ditangkapnya lengkap dengan alasan dari
penangkapannya itu.
b. Orang yang ditangkap harus diperiksa selambat-
lambatnya dalam dua hari setelah ditangkap.
c. Jika orang telah dibebaskan dari suatu perkara,
selanjutnya ia tidak boleh ditangkap lagi atas dasar
perkara semacam itu.
4. Tahun 1689 di Inggris muncul “Bill of Rights” yaitu sebuah undang-
undang yang berisi :
a. Yang harus seijin parlemen yaitu dalam hal :
-Membuat undang-undang.
-Menentukan pajak.
-Memilih tentara tetap.
-Kebebasan bicara dan mengeluarkan pendapat.
b. Parlemen berhak merubah keputasan raja.
c. Pemilihan parlemen harus bebas.
5. 4 Juli 1776 muncul “Declaration of Independence” di Amerika
Serikat yang menyatakan bebas dari jajahan Inggris. Rakyat
Amerika Serikat menuntut hak asasi manusia yaitu hak hidup, hak
kebebasan dan hak untuk mengejar kebahagiaan.
6. 14 Juli 1789 muncul Revolusi Perancis, yaitu rakyat merubah/
menghilangkan kekuasaan absolud raja diganti dengan kekuasaan
rakyat, ketentuan yang muncul antara lain :
a. Manusia dilahirkan bebas dan mempunyai hak yang sama.
b. Hak-haknya yaitu hak kemerdekaan, hak milik, hak keamanan
dan hak menentang penindasan.
7. Tahun 1937 UUD Rusia antara lain menyatakan bahwa
warganegara rusia berhak atas :
a. Pekerjaan.
b. Pendidikan dan pengajaran.
c. Beristirahat.
d. Kebebasan berbicara.
e. Kebebasan Pers dan berapat.
f. Kebebasan berdemokrasi.
8. Tahun 1941 muncul The Four Freedoms Of F.D. Roosevelt yaitu
:
a. Freedom of speech and expression.
b. Freedom of religion.
c. Freedom of want.
d. Freedom from fear.
9. 10 Desember 1948 muncul The Universal Declaration Of
Human Rights, yang terdiri dari 30 pasal yang antara lain
menyebutkan bahwa setiap orang memiliki hak hidup, hak
kemerdekaan dan hak keamanan bagi dirinya.
VII. Hak Asasi Manusia Di Indonesia
1. Pengakuan bangsa Indonesia akan hak asasi manusia, tercantum
pada :
a.Pembukaan UUD 1945 alenia I dan IV.
b.Batang tubuh UUD 1945.
c.Ketetapan MPR.
d.Peraturan perundang-undangan yang lain.
2. Kelembagaan yang menangani masalah yang terkait dengan hak
asasi manusia di Indonesia antara lain :
a. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang
bertujuan :
-Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak
asasi manusia sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, Piagam
perserikatan bangsa-bangsa, deklarasi universal hak asasi
manusia.
-Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia
guna perkembangan pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan
kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai bidang
kehidupan.
b. Pengadilan hak asasi manusia, yang dibentuk berdasarkan UU
RI No. 26 tahun 2000 tentang pengadilan hak asai manusia,
pengadilan ini merupakan pengadialan khusus di lingkungan
pengadilan umum yang bekedudukan di daerah kabupaten
atau kota , kewenangannya yaitu khusus mengadili
pelanggaran hak asasi manusia yang berat.
c. Pengadilan hak asasi manusia Ad Hoc yang dibentuk atas usul
DPR berdasarkan peristiwa tertentu pembentukannya dengan
keputusan Presiden.
d. Komisi kebenaran dan rekonsiliasi, yaitu memberikan
alternatif bahwa penyelesaian pelanggaran hak asasi
manusia yang berat dapat dilakukan diluar pengadialan hak
asasi manusia, yaitu melalui komisi kebenaran dan
rekonsiliasi yang dibentuk berdasarkan undang-undang.
3. Contoh-contoh lembaga swadaya masyarakat yang terkait HAM :
a. KONTRAS (Komisi untuk orang hilang dan kekerasan).
b. YLBI (Yayasan lembaga bantuan hukum Indonesia).
c. Lembaga studi dan advokasi masyarakat (ELSAM).
d. Human Rights Watch (HRW).
4. Konvensi internasional tentang HAM.
a. Universal Declaration of Human Rights (pernyataan hak asasi
manusia sedunia) oleh sidang umum PBB 10 Desember 1948.
b. Internatioanal Converant Of Civil And Political Rights (perjanjian
internasional tentang hak sipil dan politik) serta International
Coverant Of Economic Social And Culture Rights (perjanjian
internasional tentang hak ekonomi sosial dan budaya) tahun
1996.
c. Declaration On The Rights Of People To Peace (deklarasi hak
bangsa atas perdamaian) tahun 1984 dan Declaration On
The Rights To Development (deklarasi hak atas
pembangunan) tahun 1986.
d. African Charter On Human And People Rights (Banjul
Charter) oleh negara-negara Afrika yang tergabung dalam
persatuan Afrika (OAU) tahun 1981.
5. Keikutsertaan Indonesia dalam konvensi Internasional.
Beberapa macam konvensi internasional tentang hak asasi manusia
yang sudah diratifikasi Indonesia yaitu sebagai berikut :
a. Konvensi Jenewa 12 Agustus 1949 diratifikasi dengan UURI no. 59
tahun 1958.
b. Konvensi tentang hak politik kaum perempuan (Convention On
The Political Rights Of Women) diratifikasi dengan UURI No. 68
tahun 1958.
c. Konfensi tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi
terhadap perempuan (Convention On Elimination Of
Descrimination Against Women) diratifikasi dengan UURI No. 7
tahun 1984.
d. Konvensi hak anak (Convention On The Rights Of The Child)
diratifikasi dengan Keppres No. 36 tahun 1990.
e. Konfensi pelarangan, pengembangan, produksi dan penyimpanan
senjata biologis dan beracun serta pemusnahannya (Convention On
The Destruction) diratifikasi dengan Keppres No. 58 tahun 1991.
f. Konfensi internasional terhadap antipartheid dalam olah raga
(Internasional Conventions Against Apartheid In Sport) diratifikasi
dengan UURI No. 48 tahun 1993.
g. Konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman
lain yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat
manusia (Tortu Convention) diratifikasi UURI No. 5 tahun 1998.
h. Konvensi organisasi buruh internasional no. 87 tahun 1998
tentantang kebebasan berserikat dan perlidungan hak untuk
berorganisasi (ILO Convention No. 87 Concessing Freedom Of
Association And Protection On The Rights To Organise) diratifikasi
dengan UURI No. 83 tahun 1998.
i. Konvensi internasional tentang penghapusan semua bentuk
diskriminasi rasial (Convention On The Elimination Of Rasial
Descrimination) diratifikasi dengan UURI No. 29 tahun 1999.
j. Konvensi internasional tentang hak-hak ekonomi sosial dan budaya
(International Convention On Economic, Sosial And Culture Rights)
diratifikasi dengan UURI No. 11 tahun 2005.
k. Kovenan internasioanal tentang hak-hak sipil dan politik
(International Covenant On Civil And Political Rights) diratifikasi
dengan UURI No. 12 tahun 2005.
PENJELASAN
MASARAKAT MADANI YAITU :
1. MASARAKAT YANG TERBUKA,ARTINYA MAU MENGA-
KUI ADANYA SEJUMLAH PERBEDAAN BAIK PERBEDA-
AN PENDAPAT,SUKU,RAS,AGAMA,ADAT,KEBUDAYAAN
DLL.
2. MASARAKAT YANG BEBAS DARI PENGARUH KEKUA-
SAAN DAN TEKANAN NEGARA.
3. MASARAKAT YANG KRITIS DAN BERPARTISIPASI AK-
TIF.
4. MASARAKAT YANG MENGAKUI PERSAMAAN DERAJAT
( EGALITAS )
BENTUK NEGARA DILIHAT DARI LETAK GEOGAFISNYA :
1. NEGARA DARATAN,YAITU NEGARA YANG TERDIRI
DARI DARATAN SAJA,TIDAK MEMPUNYAI LAUT
2. NEGARA LAUTAN,TERDIRI DARI DARATAN YANG DIKE-
LILINGI LAUT
3. NEGARA KEPULAUAN ( ARCHIPELAGO )

Vous aimerez peut-être aussi