Vous êtes sur la page 1sur 7

Kelompok 1

1. Novi Setiawati 1611E1049


2. Rahma Vildhya Aeni 1611E1056
3. Rizki Malik Fajar 1611E1061
4. Siti Komariyah 1611E1071
5. Veni Meilania 1611E1080
6. Gisma Abiyasa 1711E1081
APA ITU AUTOIMUN ??
Autoimun adalah kegagalan fungsi sistem kekebalan
tubuh sehingga menyerang jaringannya sendiri. Sistem
imunitas menjaga tubuh melawan pada apa yang terlihatnya
sebagai bahan asing atau berbahaya. Bahan seperti itu
termasuk bakteri, parasit (seperti cacing), sel kanker, serta
pencangkokkan organ dan jaringan.

Bahan yang bisa merangsang respon imunitas disebut antigen. Antigen adalah molekul yang
mungkin terdapat dalam sel atau di atas permukaan sel (seperti bakteri, virus, atau sel
kanker). Beberapa antigen ada pada jaringan sendiri tetapi biasanya, sistem imunitas bereaksi
hanya terhadap antigen dari bahan asing atau berbahaya, tidak terhadap antigen
sendiri. Sistem munitas kadang-kadang rusak, menterjemahkan jaringan tubuh sendiri sebagai
antigen asing dan menghasilkan antibodi (disebut auto-antibodi).
1. Khas organ (organ specific) dengan
pembentukan antibodi yang khas organ, contoh :
 Thiroiditis, dengan auto-antibodi terhadap 2. Bukan khas organ (non-organ specific), dengan

tiroid; pembentukan auto antibodi yang tidak terbatas

 Diabetes Mellitus, dengan auto-antibodi pada satu organ. Contoh :

terhadap pankreas;  Systemic lupus erythemathosus (SLE)

 Sclerosis multiple, dengan auto-antibodi  Arthritis rheumatika

terhadap susunan saraf;  Vaskulitis sistemik dan

 Penyakit radang usus, dengan auto-antibodi  Scleroderma dengan auto-antibodi terhadap


terhadap usus. berbagai organ.
Sel limfosit B mengalami kerusakan dan
Faktor menghasilkan antibodi yang merusak
Genetik jaringan tubuh sendiri.

Penyakit Baik virus maupun bakteri yang memiliki


ikatan peptida yang homolog dengan
Autoimun Faktor
jaringan tubuh sehingga dapat
disebabkan Mikroba mencetus kondisi autoimun secara
oleh molecular

Pajanan radiasi UV memicu inflamasi


Radiasi
kulit dan LES, serta dapat menimbulkan
sinar
modifikasi struktur radikal bebas self
ultra antigen sehingga menimbulkan
violet imunogenesitas
MEKANISME AUTOIMUN
Antigen asing yang masuk ke dalam tubuh
akan dikenali oleh Antigen Presenting Cell (APC).
Setelah itu APC akan mengirimkan sitokin seperti
interleukin (IL) untuk merangsang sel T Helper.
Sel T Helper akan menugaskan sel B atau sel T
sitotoksin tergantung dari antigennya. Pada
kondisi normal, sel efektor tersebut akan
berpasangan dengan antigen asing untuk bisa
mengeliminasinya. Namun akibat adanya
gangguan toleransi terhadap antigen jaringan diri
sendiri membuat antibodi yang dihasilkan juga
ikut diserang. Rusaknya toleransi tersebut salah
satunya dapat diakibatkan oleh kemiripan molekul
antara antigen asing dengan antigen jaringan diri
sendiri.

Vous aimerez peut-être aussi