Vous êtes sur la page 1sur 49

Dekontaminasi

Permukaan dan Lingkungan

Ariyani dr SpPK
Perhimpunan Pengendali Infeksi Indonesia
WHO
HAIs an infection occuring in a
patient during the process of care in a
hospital or other healthcare facility
which was not present or incubating
at the time of admission
Sejak 2007
Include infection acquired in
Health care
the hospital but appearing after
associated
discharge,and also occupational
Infections
infections among the staff of the
facility’
Dalam mencegah terjadinya HAIs perlu diupayakan
kombinasi kebersihan tangan– dekontaminasi
permukaan dan dekontaminasi alat

Berbagai mikroba dapat bertahan hidup di lingkungan:


MRSA  7 hari-7 bulan

Pseudomonas aeruginosa  6 jam-16 bulan

Acinetobacter baumanii  3 hari- 5 bulan

1 Moore G, et al. MRSA: the transmission paradigm investigated. International Conference on Prevention & Infection Control (ICPIC). 2011.
2 Kramer, A., Schwebke, I., & Kampf, G. (2006, August 16). How long do nosocomial pathogens persist on inanimate surfaces? A systematic review.
Berbagai mikroba penyebab HAIs
Sumber pajanan risiko
Hepatitis B HBeAg reaktif 22-30 %

Hepatitis B Hbe Ag non reaktif 1–6%

HCV reaktif 1,8 %

HIV reaktif 0,3 %

Risiko pajanan bagi petugas


 Per kutan ( dari jarum,alat,gigitan yang menembus lapisan
kulit)
 Ekpos melalui kulit yang pecah dengan darah,jaringan,
cairan tubuh lain yang infeksius
 Paparan melalui mukosa membran termasuk mata

Gigitan walaupun jarang tetapi dihubungkan dengan


pajanan akibat kerja, sering dihubungkan dengan
Eikenella corrodens, Streptococcus anginosus and
Staphylococcus aureus, dan yang lainnya.Perlunya
vaksinasi tetanus atau booster

Pajanan
• Hep B Hep C dan HIVpetugas butuh APD
• Pajanan akibat kerja penting dicegah, masih
selalu ditemukan kasus pajanan
• Butuh konseling, PPP yang benar
• Kasus demi kasus

Profilaksis paska pajanan


• Cuci segera dengan sabun dan air.Alkohol,H2O/
peroksida,betadin .Luka jangan disemprot atau direndam.
• Untuk kontak mukosa, dapat dilakukan irigasi dengan air,NaCl,
aqua steril

Pertolongan pertama pajanan


• Membersihkan benda termasuk kotoran,bahan
organik,cat
• Termasuk menyikat,vacum,sedot debu,cuci,mopping
dengan air dan sabun atau detergent
• Adanya kotoran,bahan organik dapat merupakan
tempat bertahan bagi mikroba dan mengganggu kerja
disinfektan

pembersihan
• Dekontaminasi ruangan ,furnitur,dan peralatan perlu kombinasi
Disinfektan CAIRAN DAN GAS
• Cairan Na hipoklorit 1 g/L bila untuk lingkungan 5 g/L terutama
untuk risiko tinggi
• Dekontaminasi lingkungan juga dapat dipakai Hidrogen peroksida 3
%
• Untuk ruangan dan peralatan dapat di lakukan fumigasi dg
memanaskan paraformaldehyde atau merebus formalin,ruangan di
sealed dg selotape kemudian buka ruangan pada suhu 21 °C dan
kelembaban 70%. (juga dilakukan untuk BSC) petugas boleh masuk
setelah ruangan bbrp saat dibuka dan perlu menggunakan
respirator .Untuk menetralisir formalin dapat dipakai gas
ammonium bicarbonate
• Fumigasi area sempit dengan peroksida perlu alat tertentu

Disinfeksi dan sterilisasi di Lab


• Decontamination of the work surfaces in BSCs and other
containment equipment is required:
• after a particular work project using infectious materials is
completed
• before any maintenance work is undertaken on a cabinet
• prior to certification or performance tests
• before HEPA filter replacement
• prior to relocation of the unit to another laboratory
• after a major spill of biohazardous agent.

Decontamination of biological
safety cabinets
• placing paraformaldehyde flakes in an electric frying pan inside
the cabinet. Heating of the flakes depolymerizes them, with the
concomitant generation of formaldehyde gas. The
formaldehyde then serves to disinfect the interior of the unit.
• Carsinogenic--well-trained person
• BSC ekshaus fan turn off before release the gas
• All cracks and seams of the cabinet should be taped to make it
air-tight.
• Safety glasses, face shield or goggles and a respirator with
cartridges specific for formaldehyde

Decontamination of biological
safety cabinets
• KT perlu dilakukan setelah petugas menangani bahan
biohazard,sebelum meninggalkan Laboratorium
• Sarung tangan harus dipakai,walaupun sarung tangan tidak
dapat menggantikan Kebersihan Tangan
• Kran disarankan bentuk engkol,atau dapat dikendalikan
dengan siku bahkan kaki
• Sarana Kebersihan tangan berupa wastafel dengan sabun
cair,tisu towel
• Bila tangan tidak jelas kotor dapat dilakukan kebersihan
tangan dengan handrub berbasis alkohol

Kebersihan Tangan
• Kontaminasi tangan diperoleh saat menyentuh
sampel /bahan pemeriksaan,binatang dan
lingkungan
• Kebersihan Tangan sederhana tetapi cara yang
efektif untuk menurunkan transmisi infeksi
• Kepatuhan Kebersihan Tangan bervariasi diantara
petugas laboratorium.Taat 6 langkah

Kebersihan tangan 14
• Kepatuhan KT sekitar 50% di literatur, Great Ormond Street Hospital
mencapai 95%
• Kepatuhan KT >50% untuk mencegah transmisi VRE
• Untuk mencegah terjadinya HAIs Kepatuhan KT >70% *
• Saat dekontaminasi permukaan dan kebersihan tangan gagal maka
lingkungan merupakan sumber mikroba
• Huttunen R, Syrjänen J. Healthcare workers as vectors of infectious diseases. European Journal of Clinical
$
Microbiology & Infectious Diseases. 2014.
• #Vernon MO, Trick WE, Welbel SF, Peterson BJ, Weinstein RA. Adherence with hand hygiene: does number of
sinks matter? Infect Control Hosp Epidemiol. 2003;24(3):224-5.
• *Traa MX, Barboza L, Doron S, Snydman DR, Noubary F, Nasraway SA. Horizontal Infection Control
Strategy Decreases Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus Infection and Eliminates Bacteremia in a
Surgical ICU Without Active Surveillance. Critical Care Medicine. 2014:1.

Penelitian terkait
Kebersihan tangan 15
• Udara
• Lingkungan dengan ventilasi mekanik
• Air
• PAM/air bersih
• Air steril
• RO
• Permukaan
• Permukaan kerja laboratorium
• Dinding dan atap laboratorium

Lingkungan 16
Peran Permukaan
17
• Maki (1982) menemukan bahwa permukaan
benda mati berkaitan dengan terjadinya HAIs
• CDC memiliki panduan frekuensi dan standard
membersihkan permukaan lingkungan

tinjauan 18
• Mikroba dapat mengkontaminasi lingkungan dari :
• Kulit yang mengelupas
• Aerosol/droplet
• Vomit
• Diare
• Sekresi saluran nafas
• Debu
• Mikroba butuh lingkungan untuk bertahan

Apa yang menjadikan lingkungan


merupakan risiko ? 19
Ketahanan mikroba di lingkungan
Mikroba Dosis Infecsius Ketahanan di permukaan

<15Colony Forming Unit/106 7 hari sp 1 tahun


Staphylococcus aureus (dosis oral)

1CFU (pada tikus ) 5 bulan


Clostridium difficile

<1 jam sp 30 bulan


Klebsiella spp. -

10 CFU <1 jam sp 16 bulan


E. coli

3 hari sp 5 bulan
Acinetobacter spp. -

<150 viral copies


Adenovirus 7 hari sp 3 bulan

10 – 100 viral copies


Norovirus 8 jam sp 14 hari

108 (dosis oral) 6 jam sp 16 bulan


Pseudomonas aeruginosa

5 hari sp 4 bulan
VRE -
Kramer A, Schwebke I, Kampf G. BMC Infectious Diseases. 2006;6(1):130.
20
Weinstein RA, Hota B. Contamination, Disinfection, and Cross-Colonization: Are Hospital Surfaces Reservoirs for Nosocomial Infection? Clinical
Infectious Diseases. 2004;39(8):1182-9.
Contoh l kejadian lokal tentang peran lingkungan

• di RS Great Ormond Street


• KLB berhubungan dengan obyek spesifik yang bertindak sebagai
sumber
• Norovirus – bulan KLB berkaitan dengan biskuit tin
• MRSA – KLB berkaitan dengan grid ventilasi
• 2 KLB oleh Klebsiella pnuemoniae dengan wastafel

Di RS Pasar Rebo
KLB dg Pseudomonas aeruginosa berkaitan dengan betadin yang
terkontaminasi
KLB dengan Klebsiella pneumoni sp pneumoniae berkaitan dengan
matras inkubator bayi,infus pump,tiang infus,air humidifier inkubator
bayi
21
• One random cross over trial demonstrate that cleaning which
reduced environmental contamination and hand carriage of S.
aureus did not impact on MRSA acquisition
• Wilson APR, Smyth D, Moore G, Singleton J, Jackson R, Gant V, et al. The impact of enhanced cleaning within the intensive
care unit on contamination of the near-patient environment with hospital pathogens: A randomized crossover study in
critical care units in two hospitals. Critical Care Medicine. 2011;39(4):651-8.

• Two studies found that cleaning with disinfectant rather than


detergent did not impact on rates of HCAI – focussed on floors
• Danforth D, Nicolle LE, Hume K, Alfieri N, Sims H. Nosocomial infections on nursing units with floors cleaned with a
disinfectant compared with detergent. The Journal of hospital infection. 1987;10(3):229-35., Dettenkofer M, Wenzler S,
Amthor S, Antes G, Motschall E, Daschner FD. Does disinfection of environmental surfaces influence nosocomial infection
rates? a systematic review. American Journal of Infection Control. 2004;32(2):84-9.

Kejadian berkaitan peran lingkungan 22


• S aureus carier ditemukan dalam nasal/nares
• Prevalensi pada petugas kesehatan di
Petugas kesehatan RS Arizona 4,6%
Petugas bukan dari RS 3,4%
( Albrich & Harabah 2008 )
• 65% perawat yang merawat pasien MRSA terkontaminasi
gaunnya
• 42% petugas yg tidak langsung merawat,sarung tangannya
terkontaminasi
• Ganti baju dan sprei dapat mengkontaminasi udara
• Patogen bertahan di permukaan lingkungan pasien dan area
kerja petugas

Kolonisasi MRSA
Indigo visible light
Indigo light germicide
How it works
•The 405nm emitted from Indigo-Clean reflects off of
walls and surfaces, penetrating harmful micro-
organisms
•The light targets naturally occurring molecules called
porphyrins that exist inside bacteria. The light is
absorbed and the excited molecules produce Reactive
Oxygen Species (ROS) inside the cell
•405nm creates a chemical reaction inside the cell,
similar to the effects of bleach
•The Reactive Oxygen Species inactivates the bacteria,
preventing it from re-populating the space

Indigo light
Cara sinar indigo bekerja
UV 1; UV 2; UV 3; UV 4; UV 5; UV 6; UV 7;UV 8;UV 9;UV 10;UV 11 Germicidal UVC -
shortwave UV, which includes germicidal ultraviolet at 253.7nm wavelength - is used for
air, surface and water disinfection. Unintentional overexposure to UV-C causes skin redness
and eye irritation, but, according to Dr. Nardell, at The Harvard Medical School, it does
not cause skin cancer or cataracts.
The longer wavelengths UV described below are NOT produced by germicidal UV lamps.
They are part of the complete UV spectrum produced by the sun or some specialty lamps.
UV-B - A small, but dangerous part of sunlight. Most solar UV-B is absorbed by the ozone
layer. Prolonged exposure causes sun burn and could result in unhealthy effects on the skin
and eyes.
UV-A - Long wave UV causes tanning and premature skin aging.

400nm - 315nm
UV-A - Blacklight
UV315nm - 280nm
UV-B - Dangerous
UV280nm - 200nm
UV-C Germicidal Ultraviolet at 254nm
200nm - 100nm
UV-V - Vacuum UV
• Penambahan suatu pembersih mengakibatkan
turunnya Total Viable Counts (TVCs) dan penurunan
HAIs akibat MRSA
• Data yang berkaitan langsung dengan beban
lingkungan sulit diinterpretasikan
• Risiko dihubungkan dengan masuknya pasien ke
ruangan yang sebelumnya ada pasien positif
mengidap mikroba tertentu (73%)

Kejadian klinis berkaitan dengan peran


lingkungan 31
• Pembersihan permukaan horisontal dilakukan secara rutin setiap
hari dan lebih teliti setiap bekerja memeriksa sampel ( terminal
dekontaminasi)
• Untuk mencegah aerosolisasi patogen infeksius saluran napas,
hindari sapu, tapi gunakan cara
• basah (kain basah) dan mop (untuk pembersihan kering/lantai)
dan mop serta pel lantai terpisah
• Pembersihan juga perlu dilaksanakan terhadap
ballpen,mouse,keyboard computer,tuts telpon,gagang
pintu,permukaan meja kerja,anak kunci,gagang kacamata karena
sering tersentuh tangan.

Pembersihan area lingkungan


• Eight studies related to hospital transmission and previous
occupation
• Based on VRE, Acinetobacter baumannii, Clostridium
difficile, MRSA
• On average patients 73% (28.8% - 87.5%) more likely to
acquire if previous room occupant colonised/infected

• Carling PC, Parry MF, Bruno-Murtha LA, Dick B. Improving environmental hygiene in 27 intensive
care units to decrease multidrug-resistant bacterial transmission. Critical Care Medicine.
2010;38(4):1054-9.

Clinical Evidence for the Role of


the Environment 33
MONITORING Efisiensi
Pembersihan
37
• Cleaning should aim to remove epidemiologically
significant organisms
• Cleanliness is difficult to define and there is little
consensus about what constitutes a clean surface:
• Estimated that 5 – 70% of micro-organisms in patient
bed spaces are there due to ineffective surface
disinfection*
• Some commentators believe that expenditure on
cleaning is only justified for aesthetic purposes#
• *Humphreys H. Self-disinfecting and Microbiocide-Impregnated Surfaces and Fabrics: What Potential in Interrupting
the Spread of Healthcare-Associated Infection? Clinical Infectious Diseases. 2013;58(6):848-53
• #Fraise AP. Decontamination of the environment. Journal of Hospital Infection. 2007;65:58-9.

Monitoring Pembersihan 38
• Visual inspection
• Qualitative data
• ATP
• Quantitative data (although still swab based)
• Fluorescent marking
• Qualitative data
• Total viable counts/aerobic colony counts
• Quantitative data - sampling method undertaken
using contact plates

Methoda Monitoring Pembersihan 39


40
Metoda monitoring lingkungan
41
• adenylpyrophosphatase triphosphatase (ATPase)
= dipakai untuk melihat kontaminasi mikroba
• Butuh penelitian untuk menentukan Nilai ambang
(Lewis 2008 suggests 250 relative light units)
• Tidak spesifik untuk kontaminasi mikroba
• Dapat reaksi silang dengan bahan untuk
pembersihan dan beberapa material
• Membantu petugas pembersihan

ATPase 42
• Dengan menambahkan marker fluoresen di
permukaan untuk melihat pembersihan berhasil
atau tidak
• Perlu di check periodik
• Mungkin berkorelasi dengan pengukuran
dengan ATP
• Keberhasilan pembersihan di RS sekitar 50%
dan akan meningkat bila dibantu oleh staf akan
menjadi 82%
• (Carling PC, Parry MF, Bruno-Murtha LA, Dick B. Improving environmental hygiene in 27 intensive care
units to decrease multidrug-resistant bacterial transmission*. Critical Care Medicine. 2010;38(4):1054-9.)
• *Boyce JM, Havill NL, Havill HL, Mangione E, Dumigan DG, Moore BA. Comparison of Fluorescent Marker
Systems with 2 Quantitative Methods of Assessing Terminal Cleaning Practices. Infection Control and
Hospital Epidemiology. 2011;32(12):1187-93.

Fluoresen 43
• Biofilm melindungi
mikroba didalamnya
• Sessile menemukan
bahwa membuat
mikroba kurang
sensitif
• Biofilms sering
spesies yang campur

Biofilm
• Hydrogen peroxide • UV-C
• 2 alat teruji: • Virucidal
• Glossair • Target as nucleat
• Bioquell • Sinar dengan garis lurus
,tidak berhasil baik bila
• Prinsip’ dry mist or vapour’ benda bentuknya
tergantung system kompleks
• Lebih aman jadi bayangan
• Menurunkan VRE sampai
80%
• *Moore G, Ali S, Cloutman-Green EA, Bradley
• (Passaretti CL, Otter JA, Reich NG, Myers J, Shepard J, Ross CR, Wilkinson MA, Hartley JC, Fraise AP, Wilson AP. Use
T, et al. An Evaluation of Environmental Decontamination of UV-C radiation to disinfect non-critical patient care
With Hydrogen Peroxide Vapor for Reducing the Risk of items: a laboratory assessment of the Nanoclave Cabinet.
Patient Acquisition of Multidrug-Resistant Organisms. Clinical BMC Infect Dis. 2012 Aug 3;12:174
Infectious Diseases. 2012;56(1):27-35.)

Kemajuan tehnologi dekontaminasi


• Dekontaminasi beda dengan
pembersihan
• Keberhasilan tehnologi
tergantung pada pembersihan
permukaan sebelumnya untuk
menghilangkan cairan tubuh
• Meningkatkan Safety=
meningkatnya unit cost dan bila
dibersihkan dengan benar
bahkan merupakan invesmen*

Dekontaminasi berbeda dengan pembersihan


46
*Doan L, Forrest H, Fakis A, Craig J, Claxton L, Khare M. Clinical and cost effectiveness of eight
disinfection methods for terminal disinfection of hospital isolation rooms contaminated with Clostridium
difficile 027. Journal of Hospital Infection. 2012;82(2):114-21.
• Limbah non infeksi mencakup 85%; limbah infeksi 15%
• Produksi limbah 0,5kg/TT/hari di negara maju,0,2
kg/TT/Hari di negara berkembang
• Limbah yang dibakar dg incenerator dapat menimbulkan
polusi udara ,produk emisi dioksin dan furan( bila yg
dibakar mengandung klorin) karsinogenik
• Incenerator yg modern:850-1500 oC dilengkapi dengan
peralatan yg dapat membersihkan gas seperti dioksin dan
furan yg memenuhi Standard emisi

Bahaya limbah
• Sangat toksik,dapat menyebabkan gangguan
reproduktif dan pertumbuhan,merusak sistim
imun,mengganggu hormon dan menimbulkan kanker
Bentuknya :
• TCDD(Tetra Chloro Para Dioxins)
• Sebutan bagi PCDDs( Polychlorinated Dibenzo Para
dioxins)dan PCDFs(Poly Chlorinated Dibenzo Furans)
• Ada 419 jenis dioxin tetapi ditemukan 30 yang
signifikan toksik,paling toksik adalah TCDD

Dioxin dan furan

Vous aimerez peut-être aussi