Vous êtes sur la page 1sur 21

SIKAP PERAWAT PADA TAHAP

PERKEMBANGAN ANAK
DEFINISI

Anak merupakan individu yang berada dalam


satu rentang perubahan perkembangan yang
dimulai dari bayi hingga remaja
Masa Perkembangan Anak Dimulai Dari Masa
NEONATUS, BAYI, TODLER, PRASEKOLAH,
SEKOLAH, REMAJA
PERTUMBUHAN

 Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran


fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian
atau seluruhnya karena adanya multiflikasi sel-
sel tubuh dan juga karena bertambah besarnya
sel
PERKEMBANGAN

 Perkembangan adalah bertambahnya


kemampuan dan struktur fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat
diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil
dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh,
organ-organ, dan sistemnya yang terorganisasi
 pertambahan kematangan fungsi dari masing-
masing bagian tubuh
PRINSIP PERAWATAN ANAK

1. Pertama, anak bukan miniature orang dewasa


tetapi sebagai individu yang unik. Prinsip dan
pandangan ini mengandung arti bahwa tidak
boleh memandang anak dari ukuran fisik saja
sebagaimana orang dewasa melainkan anak
sebagai individu yang unik yang mempunyai
pola pertumbuhan dan perkembangan menuju
proses kematangan
2. anak adalah sebagai individu yang unik dan
mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap
perkembangan
3. pelayanan keperawatan anak berorientasi
pada upaya pencegahan penyakit dan
peningkatan derajat kesehatan, bukan hanya
mengobati anak yang sakit
4. keperawatan anak merupakan disiplin ilmu
kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan
anak sehingga perawat bertanggung jawab
secara komprehensif dalam memberikan
asuhan keperawatan anak
5. praktik keperawatan anak mencakup kontrak
dengan anak dan keluarga untuk mencegah,
mengkaji, mengintervensi, dan meningkatkan
kesejahteraan hidup, dengan menggunakan
proses keperawatan yang sesuai dengan aspek
moral (etik) dan aspek hukum (legal)
6. tujuan keperawatan anak dan remaja adalah
untuk meningkatkan maturasi atau
kematangan yang sehat bagi anak dan remaja
sebagai mahluk biopsikososial dan spiritual
dalam konteks keluarga dan masyarakat
7. pada masa yang akan datang
kecenderungan keperawatan anak berfokus
pada ilmu tumbuh kembang sebab ilmu
tumbuh kembang ini yang akan mempelajari
aspek kehidupan anak
HOSPITALISASI
 Hospitalisasi merupakan suatu proses yang
karena suatu alasan yang berencana atau
darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di
rumah sakit menjalani terapi dan perawatan
sampai pemulangan kembali ke rumah.
Selama proses tersebut, anak dan orang tua
dapat mengalami berbagai kejadian yang
menurut beberapa penelitian ditunjukkan
dengan pengalaman yang sangat traumatik
dan penuh stress
DAMPAKNYA….

 Hospitalisasi pada anak dapat menyebabkan


kecemasan dan stres pada semua tingkat usia.
 FAKTORNYA ADALAH :

petugas (perawat, dokter, dan tenaga


kesehatan lainnya), lingkungan baru, maupun
lingkungan keluarga yang mendampingi
selama perawatan
REAKSI HOSPITALISASI
 BAYI (1 bln-1th)
gangguan pembentukan rasa percaya dan kasih
sayang. Pada anak usia lebih dari enam bulan
terjadi stranger anxiety atau cemas apabila
berhadapan dengan orang yang tidak dikenalnya
dan cemas karena perpisahan. Reaksi yang sering
muncul pada anak usia ini adalah menangis,
marah, dan banyak melakukan gerakan sebagai
sikap stranger anxiety serta ekspresi wajah yang
tidak menyenangkan
 Todler (1-3th)
Anak usia todler bereaksi terhadap
hospitalisasi sesuai dengan sumber
stresnya.
Pada tahap protes, perilaku yang
ditunjukkan adalah menangis kuat, menjerit
memanggil orang tua atau menolak
perhatian yang diberikan orang lain. Pada
tahap putus asa, perilaku yang ditunjukkan
adalah menangis berkurang, anak tidak
aktif, kurang menunjukkan minat untuk
bermain
LANJUTTTT
 Pada tahap pengingkaran, perilaku yang
ditunjukkan adalah secara samar mulai
menerima perpisahan, membina hubungan
secara dangkal, dan anak mulai terlihat
menyukai lingkungannya
 PRASEKOLAH (3-6TH)
berpisah dari lingkungan yang dirasakannya
aman, penuh kasih sayang, dan
menyenangkan, ketakutan.
Reaksi terhadap perpisahan yang
ditunjukkan anak usia prasekolah adalah
dengan menolak makan, sering bertanya,
menangis walaupun secara perlahan, dan
tidak kooperatif terhadap petugas
kesehatan, kehilangan kontrol dengan
dirinya,
 Masa Sekolah (6-12 th)
perpisahan dengan lingkungan yang
dicintainya dan kelompok sosialnya akan
menimbulkan kecemasan.
reaksinya berupa reaksi verbal dan
nonverbal karena pada masa ini sudah
mampu untuk berkomunikasi.
 Masa remaja ( 12-20th)
timbulnya perasaan cemas karena harus
berpisah dengan teman sebayanya.
Pembatasan aktivitas di rumah sakit membuat
anak kehilangan kontrol terhadap dirinya dan
menjadi bergantung pada keluarga atau
petugas kesehatan di rumah sakit
Reaksi : menolak perawatan atau tindakan yang
dilakukan padanya atau anak tidak mau
kooperatif dengan petugas kesehatan atau
menarik diri dari keluarga, sesama pasien, dan
petugas kesehatan (isolasi)
PENCEGAHAN DAMPAK HOSPITALISASI
 Menurunkan atau mencegah dampak
perpisahan dari keluarga
Dampak perpisahan dari keluarga, anak
mengalami gangguan psikologis seperti
kecemasan, ketakutan, kurangnya kasih
sayang, gangguan ini akan menghambat
proses penyembuhan anak dan dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
anak
 Meningkatkan kemampuan orang tua dalam
mengontrol perawatan pada anak
Melalui peningkatan kontrol orang tua pada
diri anak diharapkan anak mampu mandiri
dalam kehidupannya. Anak akan selalu
berhati-hati dalam melakukan aktivitas
sehari-hari, selalu bersikap waspada dalam
segala hal. Serta pendidikan terhadap
kemampuan dan keterampilan orang tua
dalam mengawasi perawatan anak
 Mencegah atau mengurangi cedera (injury) dan
nyeri (dampak psikologis)
Mengurangi nyeri merupakan tindakan yang
harus dilakukan dalam keperawatan anak.
Proses pengurangan rasa nyeri sering tidak
bisa dihilangkan secara cepat akan tetapi
dapat dikurangi melalui berbagai teknik
misalnya distraksi, relaksasi, imaginary. Apabila
tindakan pencegahan tidak dilakukan maka
cedera dan nyeri akan berlangsung lama pada
anak sehingga dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan anak
 Tidak melakukan kekerasan pada anak
Kekerasan pada anak akan menimbulkan
gangguan psikologis yang sangat berarti
dalam kehidupan anak. Apabila ini terjadi
pada saat anak dalam proses tumbuh
kembang maka kemungkinan pencapaian
kematangan akan terhambat, dengan
demikian tindakan kekerasan pada anak
sangat tidak dianjurkan karena akan
memperberat kondisi anak
 Modifikasi Lingkungan Fisik
Melalui modifikasi lingkungan fisik yang
bernuansa anak dapat meningkatkan
keceriaan, perasaan aman, dan nyaman
bagi lingkungan anak sehingga anak selalu
berkembang dan merasa nyaman di
lingkungannya (Aziz, 2005)

Vous aimerez peut-être aussi