Vous êtes sur la page 1sur 20

KANDIDOSIS

SINONIM: KANDIDIASIS, MONILIASIS


DEFINISI

• Penyakit jamur yang disebabkan oleh Candida spp


misalnya spesies C. Albicans. Infeksi dapat
mengenai kulit, kuku, membran mukosa, traktur
gastrointestinal, juga dapat menyebabkan kelainan
sistemik.
EPIDEMIOLOGI

• Terdapat diseluruh dunia


• Menyerang semua umur
• Laki-laki dan perempuan sama
• Sumber agen pertama adalah pasien, namun
transmisi dapat terjadi melalui kontak langsung
ETIOLOGI

• Jamur kandida  hidup sebagai saprofit, terutama


pada GI tract, selain itu di vagina, uretra, kulit dan
bawah kuku.
• Penyebab tersering : C. Albicans, sedangkan
spesies non albicans C.dubliniensis, C.glabrata,
C.guillermondii, C.Kr usei, C.lusitaniae,
C.parapsilosis, C.pseudotropicalis dan C.tropicalis.
KLASIFIKASI
• Kandidosis oral
• Kandidosis oral (oral thrush)
• Parleche (keilitis angular atau kandidal keilosis)
• Kandidosis kutis dan selaput lendir genital
• Lokalisata
• Daerah intertriginosa
• Daerah perianal dan skrotal
• Vulvovaginits
• Balanitis atau balanopostitis
• Diaper candidosis
• Kandidosis kutis granulomatosa
• Paronikia kandida dan onikomikosis kandida
• Kandidosis kongenital
• Kandidosis mukokutan kronik
• Reaksi Id.
Rex dkk (2000) menguraikan kandidemia atau
kandidosis sitemik dalam 4 sindrom :
• Kandidosis berhubungan dengan kateter
• Kandidosis diseminasi akut
• Kandidosis diseminasi kronik
• Kandidosis organ dalam
PATOGENESIS

• Perubahan fisiologik : usia, kehamilan, dan haid


• Faktor mekanik : trauma (luka bakar, aberasi), oklusi
lokal, kelembaban, maserasi, kegemukan
• Faktor nutrisi: avitaminosis, defisiensi zat besi,
malnutrisi
• Penyakit sistemik: penyakit endokrin (ex: DM,
cushung syndrome), down syndrome,
acrodermatitis enteropatika, uremia, keganasan
dan imunodefisiensi.
• Iatrogenik: penggunaan kateter, iradiasi sinar X,
penggunaan obat-obatan (misal: glukokortikoid,
agen imunosupresi, antibiotika, dll)
GEJALA KLINIS

• Kandidosis oral
• Trush  pada bayi. Tampak pseudomembran putih coklat
muda kelabu yang menutup lidah, palatum molle, pipi
bagian dalam, dan permukaan rongga mulut lain. Lesi
berpisah-pisah tampak seperti kepala susu pada rongga
mulut. Dasar pseudomembran basah dan merah.
• Perieche  Fisur sudut mulut mengalami maserasi, erosi,
basah dan dasarnya eritematosa.
• Kandidosis kutis selaput lendir genital
Jenis Gejala dan Lesi
Lokalisata
-kandidosis intertriginosa Lesi lipatan kulit ketiak, genitokrural,
intergluteal, lipat payudara,
interdigital, umbilikus, lipatan dinding
perut berbatas tegas, bersisik, basah,
dan eritematosa yang dikelilingi
satelit.

- Kandidosis perianal Lesi berupa maserasi seperti infeksi


dermatofit tipe basah. Menimbulkan
pruritus ani.

vulvovaginitis Gejala: gatal daerah vulva, rasa


panas, nyeri dan dispareunia.
Labia minora hiperemia, introitus
vagina, bercal-bercak putih
kekuningan.
Jenis Gejala dan Lesi
Balanitis atau balanopostitis Erosi, pustula dengan dinding yang
tipis, terdapat pada glans penis
dan sulkus koronarius glandis.
Diaper rash Eritema cerah dari area perianal
meluas ke perineum dan lipat
inguinal
Kandidosis kutis granulomatosa Lesi berupa papul kemerahan
tertutup krusta tebal berwarna
kuning kecokelatan dan melekat
erat pada dasarnya.
Krusta dapat itmbul memanduk
sepanjang 2 cm, lokalisasi pada
kepala, kuku, badan, tungkai dan
laring.
Jenis Gejala dan Lesi
Paronikia kandida dan onikomikosis Pada pekerjaan yang
berhubungan air. Lesi berupa
kemerahan, pembengkakan yang
tidak bernanah dan nyeri di area
paronikia disertai retraksi kutikula
arah lipat kuku proksimal. Kelainan
kuku berupa onikomikosis.
Kandidosis kongenital Pada bayi baru lahir. Lesi : vesikel
atau pustul dengan dasar
eritematosa pada wajah, dada
yang generalisata
Kandidosis mukokutan kronik (KMK) Sindrom klinis berupa infeksi
kandida superfisial pada kulit, kuku,
orofaring, bersifar kronis dan
resisten terhadap pengobatan/
Reaksi Id (Kandidid) Vesikel eritematosa yang
bergerombol, terdapat pada
lateral jari dan telapak tangan.
• Bentuk yang tidak biasa  erupsi difus, berawal dari
vesikel yang meluas dan konfluen di daerah badan
dan ekstremitas.
• Kandidosis sistemik
• Dapat berupa demam tanpa manifestasi
kelainan organ hingga kumpulan gejala dan
tanda termasuk sepsis berat.
• Kandidosis diseminata
• Lesi berupa papul eritem dengan pustul
hemoragik di bagian tengah badan dan
ekstremitas.
• Penyebaran hematogen Candida spp. Dari
orofaring atau GI tract dengan barier mukosa
kompromis
PENUNJANG DIAGNOSIS

• Pemeriksaan langsung
• Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan
larutan KOH 20% atau dengan perwarnaan Gram, terlihat
sel ragi, blastospora, atau hifa semu.
• Pemeriksaan biakan
• Bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dekstrosa
glukosa Sabouraud, dapat pula agar ini dibubuhi antibiotik
kloramfenikol.  disimpan pada suhu 37 derajat, koloni
tumbuh 2-5 hari, berupa koloni mukoid putih.
DIAGNOSIS BANDING

• Kandidosis kutis lokalisata  eritrasma, dermatitis


intertriginosa, dermatofitosis
• Kandidosis kuku dengan tinea unguinum
• Kandidosis vulvocaginits trichomonas vaginalis,
gonore akut
TATALAKSANA

Tergantung dari spesies penyebab, sensitifitas


terhadap obat antijamur, lokasi infeksi, penyakit yang
mendasari, dan statis imun pasien.
• Upayakan menghindari atau menghilangkan faktor
pencetus dan predisposisi
Pengobatan topikal untuk:
• Selaput lendir
• Larutan ungu gentian ½ - 1% untuk selaput lendir, 1-2%
untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari.
• Nistatin berupa krim, suspensi (untuk kelainan kulit dan
mukokutan)
• Untuk kandidosis vaginalis  kotrimazol
• 500 mg per vaginam dosis tunggal, sistemik bila perlu dapat
diberikan ketokonazol 1x200 mg atau itrakonazil 1x200 mg
dosis tunggal dengan flukonazol 150 mg dosis tunggal.
• Kelainan kulit
• Grup azol antara lain  mikonazol 2% berupa krim atau
bedak, klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dan krim,
tiokonazol, bufanzol, isokonazol, siklopiroksolamin 1%
larutan, antimikotik yang lain yang berspektrum luas.

• Pengobatan sistemik
• Diberikan pada kasus refrakter, kandida diseminata, dan
kandidosis mukokutan kronik.
• Flukonazol - lini pertama untuk pasien non-neutropenik,
dengan kandidema atau kandidosis invasif (dosis 100-400
mg/hari)
• Itrakomazol dosis 200 mg/hari
PROGNOSIS

• Umumnya baik, bergantung pada berat ringannya


faktor predisposisi.
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi