Vous êtes sur la page 1sur 21

FIMOSIS

A. DEFINISI
Fimosis adalah penyempitan pada prepusium. Kelainan ini juga
menyebabkan bayi/anak sukar berkemih. Kadang-kadang begitu sukar
sehingga kulit prepusium menggelembung seperti balon. Bayi/anak
sering menangis keras sebelum urine keluar.
Fimosis didapat (fimosis patologik, fimosis yang sebenarnya, true
phimosis) timbul kemudian setelah lahir. Hal ini berkaitan dengan
kebersihan (higiene) alat kelamin yang buruk, peradangan kronik glans
penis dan kulit preputium (balanoposthitis kronik), atau penarikan
berlebihan kulit preputium (forceful retraction) pada fimosis
kongenital yang akan menyebabkan pembentukkan jaringan ikat
(fibrosis) dekat bagian kulit preputium yang membuka.
Cont’
B. ETIOLOGI
Fimosis pada bayi laki-laki yang baru lahir terjadi karena ruang
di antara kutup dan penis tidak berkembang dengan baik.
Kondisi ini menyebabkan kulup menjadi melekat pada kepala
penis, sehingga sulit ditarik ke arah pangkal. Penyebabnya bisa
dari bawaan dari lahir, atau didapat, misalnya karena infeksi
atau benturan.
Cont’
C. PATOFISIOLOGI
Fimosis dialami oleh sebagian besar bayi baru lahir karena
terdapat adesi alamiah antara preputium dengan glans penis.
Hingga usia 3-4 tahun penis tumbuh dan berkembang dan debris
yang dihasilkan oleh epitel preputium (smegma) mengumpul
didalam preputium dan perlahan-lahan memisahkan preputium
dari glans penis. Ereksi penis yang terjadi secara berkala
membuat preputium terdilatasi perlahan-lahan sehingga
preputium menjadi retraktil dan dapat ditarik ke proksimal.
Cont’
D. TANDA DAN GEJALA
1. Penis membesar dan menggelembung akibat tumpukan urin
2. Kadang-kadang keluhan dapat berupa ujung kemaluan menggembung
saat mulai buang air kecil yang kemudian menghilang setelah berkemih.
Hal tersebut disebabkan oleh karena urin yang keluar terlebih dahulu
tertahan dalam ruangan yang dibatasi oleh kulit pada ujung penis sebelum
keluar melalui muaranya yang sempit.
3. Biasanya bayi menangis dan mengejan saat buang air kecil karena timbul
rasa sakit.
4. Kulit penis tak bisa ditarik kea rah pangkal ketikaakan dibersihkan
5. Air seni keluar tidak lancar. Kadang-kadang menetes dan kadang-kadang
memancar dengan arah yang tidak dapat diduga. Bisa juga disertai
demam. Iritasi pada penis.
TUMOR WILLIAM
A. DEFINISI
Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah tumor ginjal yang tumbuh
dari sel embrional primitive diginjal.
Tumor Wilms biasanya ditemukan pada anak-anak yang
berumur kurang dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada
anak yang lebih besar atau orang dewasa.
Cont’
B. ETIOLOGI
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik.
TumorWilms berhubungan dengan kelainan bawaan tertentu, seperti:
 Kelainan saluran kemih
 Aniridia (tidak memiliki iris)
 Hemihipertrofi (pembesaran separuh bagian tubuh). Tumor bisa
tumbuh cukup besar, tetapi biasanya tetap berada dalam kapsulnya.
Tumor bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Tumor Wilms ditemukan pada 1 diantara 200.000-250.000 anak-
anak.
Biasanya umur rata-rata terjangkit kanker ini antara 3 - 5 tahun baik
laki-laki maupun perempuan.
Cont’
C. PATOFISIOLOGI
Tumor Wilms (Nefroblastoma) merupakan tumor ginjal yang
tumbuh dari sel embrional primitif diginjal, makroskapis ginjal akan
tampak membesar dan keras sedangkan gambaran histo-patologisnya
menunjukan gabungan dari pembentukan abortif glomerulus dan
gambaran otot polos, otot serat lintang, tulang rawan dan tulang.
Biasanya unilateral dan hanya 3-10% ditemukan bilateral. Tumor
bermetastase ke paru, hati, ginjal, dan jarang sekali ke tulang.
Cont’
D. GEJALA
Keluhan utama biasanya hanya benjolan perut, jarang dilaporkan
adanya nyeri perut dan hematuria, nyeri perut dapat timbul bila
terjadi invasi tumor yang menembus ginjal sedangkan hematuria
terjadi karena invasi tumor yang menembus sistim pelveokalises.
Demam dapat terjadi sebagai reaksi anafilaksis tubuh terdapat protein
tumor dan gejala lain yang bisa muncul adalah :
 Malaise (merasa tidak enak badan)
 Nafsu makan berkurang
 Mual dan muntah
 Pertumbuhan berlebih pada salah satu sisi tubuh (hemihipertrofi).

Pada 15-20% kasus, terjadi hematuria (darah terdapat di dalam air


kemih).
TumorWilms bisa menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Cont’
E. DIAGNOSA
Pada pemeriksaan fisik, bisa dirasakan adanya benjolan di perut.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
 CT scan atau MRI perut
 USG perut
 Rontgen perut
 Rontgen dada (untuk melihat adanya penyebaran tumor ke dada)
 Pemeriksaan darah lengkap (mungkin akan menunjukkan anemia)
 BUN
 Kreatinin
 Urinalisis (analisa air kemih, bisa menunjukkan adanya dadrah atau
protein dalam air kemih)
 Pielogram intravena.
Cont’
F. PENGOBATAN
Jika tumor dapat diangkat, maka segera dilakukan pembedahan.
Selama pembedahan, ginjal yang lainnya diperiksa untuk menentukan apakah
juga terserang tumor. Pada sekitar 4% kasus, nefroblastoma terjadi pada
kedua ginjal.
Selama pembedahan juga dilakukan pemeriksaan terhadap kelenjar getah
bening, organ perut dan jaringan lainnya; jika kanker telah menyebar,
dilakukan pengangkatan organ-organ tersebut.
Terapi penyinaran dan kemoterapi (pemberian obat anti-kanker, seperti
actinomycin D, vincristine atau doxorubicin) segera dimulai setelah
pembedahan, tergantung kepada luasnya penyebaran kanker.

Prognosis
Jika kanker belum menyebar dan dilakukan pembedahan serta kemoterapi
atau terapi penyinaran, angka kesembuhan mencapai 90%.
HERNIA
A. Konsep Dasar
Hernia merupakan tonjolan suatu bagian dari satu atau beberapa
organ lewat lubang yang abnormal. Hernia pada bayi perlu
mendapat penanganan sesegera mungkin. Karena jika dibiarkan,
bisa mengakibatkan komplikasi dan membahayakan bayi.
Beberapa kasus hernia membutuhkan tindakan operasi, namun
ada juga yang tidak.
Saat pemeriksaan, dokter akan meraba isi hernia dengan ujung
jarinya. Dengan begitu, ia bisa tahu apakah isi hernia masih bisa
dimasukkan kembali ke tempatnya semula tanpa operasi atau
tidak.
Cont’
Pada bayi, proses masuknya kembali isi hernia bisa terjadi secara spontan. Ini karena
cincin hernia pada bayi masih elastis, terutama bila lubang hernia pusarnya lebih kecil
dari 1 cm. Tutup saja lubang hernia dengan kain kasa yang diberi uang logam di
dalamnya, lalu tempelkan di atas pusar. Umumnya, cincin hernia pada pusar yang tanpa
komplikasi ini akan tertutup sendiri ketika ia berusia 12-18 bulan.

Operasi baru dilakukan bila ukuran lubang hernia bayi sekitar 1,5 cm atau lebih. Pada
kondisi seperti ini, lubang tidak mungkin menutup sendiri. Meski begitu, operasi bisa
saja dilakukan secara terencana bila hernia tetap ada sampai anak memasuki usia sekolah.
Untuk hernia pada lipatan paha, operasi adalah terapi terbaik. Karena, pada hernia jenis
ini risiko untuk terjadi jepitan jauh lebih besar. Operasi harus segera dilakukan untuk
menyelamatkan organ yang terjepit dalam kantung hernia. Biasanya, operasi dilakukan
bila hernia menetap sampai bayi berusia 3 bulan.

Usai operasi, orang tua sebaiknya tetap memantau kondisi bayi. Sebab, hernia dapat
kambuh lagi bila terjadi peningkatan tekanan di dalam perut. Misalnya, ia batuk hebat
atau sembelit.
Cont’
B. PENYEBAB
Hernia terjadi karena adanya perbedaan proses perkembangan alat
reproduksi pria dan wanita semasa janin. Pada janin laki-laki, testis
(buah pelir) turun dari rongga perut menuju skrotum (kantung
kemaluan) pada bulan ketujuh hingga kedelapan usia kehamilan.
Lubang yang berupa saluran itu akan menutup menjelang kelahiran
atau sebelum anak mencapai usia satu tahun. Ketika dewasa, daerah itu
dapat menjadi titik lemah yang potensial mengalami hernia.

Selain itu, ada jenis hernia insisional, yakni yang terjadi setelah suatu
pembedahan. Karena setelah pembedahan biasanya kekuatan jaringan
tidak seratus persen kembali seperti semula, daerah itu kemudian
menjadi lemah dan dapat mengalami hernia.
Cont’
C. TANDA DAN GEJALA
 Benjolan di lipatan paha.
 Anak menangis dan gelisah
 Terasa nyeri
Cont’
D. MASALAHYANG SERING DIALAMI
1. Hernia Diafragmatika (Protusio organ Abomen lewat lubang pd diafragma)
Gejala : gawat nafas ringan hingga berat dan terjadi dalam beberapa jam
sesudah dilahirkan, takipnea, sianosis, dispnea, tidak terdengar suara nafas
pada daerah yang terkena
Diagnosis : dicurigai berdasarkan gejala yang dipastikan oleh hasil
pemeriksaan radiologic ; kerap kali diagnosis ditegakkan pada periode
prenatal yaitu pada kehamilan minggu ke 25.

2. Hernia Hiatus (Protrusion struktur abdomen lewat hiatus esophagus)


Gejala : disfagia, gejala tumbuh kembang, vomitus, derfomitas leher,
problem respirasi yang sering dan tidak bias dijelaskan sebabnya,
perdarahan; biasanya hernia hiatus disertai dengan refluk gastroesofagus ;
dapat menyebabkan volvulus lambung dan obstruksi
Diagnosis : dibuat dengan pemeriksaan fluoroskopi
Cont’
3. Hernia Abdominal
 Umbilikalis (kelemahan pada dinding abdomen disekitar umbilicus;
penutupan dinding abdomen yang tidak lengkap sehingga usus
menonjol keluar lewat lubang pada dinding tersebut.
Gejala : ditemukan melalui inspeksi dan palpasi abdomen. Insiden
tinggi terlihat pada bayi premtur dan biasanya hernia abdominal
menutup spontan pada usia 1-2 tahun

 Omfalokel ( protusio visera intra abdomen lewat defek pada dinding


abdomen ke dalam pangkal tali pusat; kantong tertutup dengan
peritoneum tanpa kulit
Gejala : tampak jelas pada inspeksi lakukan observasi untuk
menemukan malformasi lain.
Cont’
E. PERENCANAAN TINDAKAN
1. Hernia Diafragmatika
Terapeutik :
Terapi suportif gawat nafas dan koreksi asidosis, kemungkinan dilakukan
pemasangan slang endotrakeal, dekompresi GI dan ECMO. Pemberian
antibiotic sebagai terapi profilaktik. Pembedahan untuk reposisi hernia
dan perbaikan defek.

Keperawatan :
 Prabedah : mengurangi stimulasi aktifitas lingkungan dan perawatan.
Mengenali denga segera resusitasi dan stabilisasi. Mempertahankan
pengisapan, pemberian oksigen dan cairan infuse, mengatur posisi dan
kepala ditegakkan
 Pasca bedah : melakukan perawatan pasca bedah secara rutin dan
observasi. Meredakan nyeri dan memberikan rasa nyaman.
Mendukung keluarga
Cont’
2. Hernia Hiatus
Terapeutik :
Penatalaksanaan gejala refluk : gastroesofagus, pengaturan
posisi, terapi farmakologis dan penatalaksanaan diet.
Tindakan pembedahan kalau komplikasi berhubungan dengan
refluk : gastroensofagus kendati sudah dilakukan penanganan
medis

Keperawatan :
Waspada pada tanda yang signifikan dan melaksanakan
perawatan pasca bedah rutin
Cont’
3. Hernia Abdominal
Terapeutik :
Tidak dilakukan terapi pada defek yang kecil. Operasi
perbaikan dilakukan jika hernia abdominal bertahan sampai
usia 4-6 tahun atau jika lebar defek tersebut >1,5-2 cm pada
usia 2 tahun

Keperawatan :
Jangan menganjurkan terapi alternative (mis: pemasangan
sabuk pada perut, mata uang logam). Menentramkan
kekhawatiran orang tua.

Vous aimerez peut-être aussi