Vous êtes sur la page 1sur 12

Kegawatdaruratan Dan

Manajemen Bencana
“Pertolongan Pertama Pada Asma”
◦◦ Kelompok 3 ◦◦
◦◦ Arfini Fadliah ◦◦ Aufiya Hariza Budi
◦◦ Dina Akmarina Setianto ◦◦ Dina Dinurrohmah
◦◦ Elsyfha ◦◦Yogi Apriyanto
Asma adalah penyakit jalan
napas obstruktif intermiten,
reversible dimana trakea dan
bronkus berespon dalam secara
hiperaktif terhadap stimuli
tertentu, dan dimanifestasikan
dengan penyempitan jalan napas,
yang mengakibatkan dispnea,
batuk dan mengi.

(Brunner & Suddarth, Edisi 8, Vol. 1,


2001. Hal. 611).
Asma adalah suatu penyakit
peradangan kronik pada jalan napas
yang mana peradangan ini
menyebabkan perubahan derajat
obstruksi pada jalan napas dan
menyebabkan kekambuhan.

(Lewis, 2000, hal. 660)


“Tanda-tanda Asma”

 Bernafas cepat dan dalam ▪Gelisah


 Mengi ( whezing ) ▪ Batuk
 Nyeri di dada ( pada beberapa orang ) ▪ Silent chest
 Sianosis ▪ Gangguan kesadaran
 Hyperinflasi dada ▪ Tachicardi
 Pernafasan cepat dangkal
“Pertolongan Pertama Pada
Asma”
• Jangan panik dan tenangkan diri
anda dan penderita asma tersebut
sampai benar-benar rileks.
• Bawa penderita ke tempat yang
nyaman dengan udara yang bersih
serta sirkulasi nya baik. Hindari
penderita dari allergen yang mungkin
memicu asma.
• Atur posisi duduk yang nyaman pada
pasien.
• Bantulah penderita untuk menghirup
inhaler-nya.
• Sarankan penderita untuk bernafas
dalam dan perlahan.
• Jika serangan asma berhenti dalam 5 – 10 menit, sarankan agar penderita untuk
menghirup kembali 1 dosis inhaler.
• Hubungi dokter jika serangan asma tersebut adalah serangan yang pertama kali
dialami.
• Jika inhaler tidak berfungsi dan serangan asma tidak berhenti dalam 5-10
menit, segera bawa penderita ke rumah sakit terdekat secepatnya.
• Jika penderita berhenti bernapas atau kehilangan kesadaran, periksa
pernapasan serta peredaran darahnya. Lalu lakukan resusitasi pada
penderita.
TERIMAKASIH

Vous aimerez peut-être aussi