Vous êtes sur la page 1sur 17

ALGA

Nama kelompok:
1. Agatha Apriani Galla' L021171303
2. Irpan L021171514
3. Edgar v. Pakiding L021171512
4 Nurlia L021171305
5. Aninda Istimiaji L021171309
ALGA HIJAU
(Chlorophyceae)
alga ini memiliki
bentuk yang sangat
beranekaragam, tetapi
bentuk yang umum
dijumpai adalah
seperti benang
(filamen) dengan atau
tanpa sekat dan
berbentuk lembaran
(Suantika dkk, 2007)
Struktur tubuh alga hijau
• alga ini berwarna hijau berasal dari pigmen pada kloroplas.
• Kloroplas mengandung pigmen yang digunakan untuk
fotosintesis, yaitu klorofil-a dan klorofil-b serta berbagai
karotinoid
• Alga hijau menghasilkan dinding sel yang sebagian besar
terdiri dari karbonhidrat yang berselulosa.
Habitat alga
hijau
Divisi Cholorophyta tersebar
luas dan menempati beragam
substrat seperti tanah yang
lembab, batang pohon, batuan
basah, danau, laut hingga
batuan bersalju. Sebagian besar
(90%) hidup di air tawar dan
umumnya merupakan
penyusun komunitas plankton.
Sebagian kecil hidup sebagai
makro alga di air laut (Palalo,
2013).
Contoh spesies khususnya di indonesia

• Caulerpa • Halimeda
• Ulva • Chaetomorpha
• Valonia • Codium
(V.ventricosa) • Udotea
• Dictyosphaera
(D.cavernosa)
Alga Merah
Ganggang ini kebanyakan hidup di laut
dan beberapa jenis di air tawar, ada juga
yang hidup didaerah dingin.

Peranan ganggang ini antara lain


sebagai bahan makanan dan kosmetik,
misalnya eucheuma spinosum , selain itu juga
dipakai untuk mengeraskan atau memadatkan
media pertumbuhan bakteri.
CIRI-CIRI
• Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki membran.

• Sebagian besar multiseluler (bersel banyak).

• Umumnya makroskopis (dapat dilihat dengan kasat mata) dengan panjang dapat mencapai 1 meter.

• Satu-satunya alga yang tidak memiliki fase berflagel dalam siklus hidupnya.

• Bersifat autotorof, karena memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis.

• Kloroplas mengandung pirenoid untuk menyimpan hasil fotosintesis.

• Cadangan makanan disimpan dalam bentuk tepung fluoride (sejenis karbohidrat), floridosid (senyawa gliserin dan
galaktosa) dan tetes-tetes minyak. Floridosid akan bewarna kemerah-merahan jika ditambah dengan iodium.

• Bentuk talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon.

• Talus bewarna merah sampai ungu tetapi ada juga yang pirang atau kemerah-merahan.

• Tubuhnya diselimuti kalsium karbonat (CaCO3).

• Dinding sel terdiri atas komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam tersusun dari myofibril, sedangkan
sel sebelah luar tersusun dari zat lendir.

• Memiliki pigmen klorofil a dan b, karotenoid, fikosianin (biru) dan pigmen dominan fikoeritrin (merah).
Struktur tubuh
• Dinding selnya terdiri dua lapis, lapisan bagian dalam kasar
(rigid) dan menyerupai mikrofibril.
• bagian luar berbentuk lapisan mucilaginous.
• dinding selnya terdapat berbagai macam bahan selain
selulosa, yaitu polisakarida sulfat, agar dan karagenin.
• Tubuh ganggang ini juga berwarna merah sampai ungu,
tetapi ada juga yang lembayung atau pirang atau kemerah
– merahan, chromatofora berbentuk cakram atau
lemabaran dan mengandung klorofil a, klorofil b dan
karoteboid
Contoh spesies:
• Eucheuma spinosum
• Gigortina mamilosa
• Gracilaria lichenoides
Alga cokelat
(Phaeophyceae)
Ganggang coklat adalah protista mirip
tumbuhan yang memiliki talus bersel banyak, sehingga
dapat dilihat secara makroskopis (kasat mata).
Talusnya memiliki alat pelekat untuk menempelkan
tubuhnya pada substrat, sedangkan bagian tubuh yang
lainnya mengapung di atas air. Beberapa anggota
Filum Phaeophyta seperti Sargassum, Macrocystis, dan
Nereocystis memiliki gelembung udara yang berfungsi
untuk menyimpan gas nitrogen dan untuk mengapung
di atas permukaan air.
Ciri-ciri
• Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki
membran.
• Multiseluler (bersel banyak).
• Berbentuk lembaran, bahkan ada yang menyerupai
tumbuhan tinggi (Plantae) karena memiliki bagian
menyerupai akar, batang, dan daun
Struktur Tubuh
Tubuh selalu berupa talus yang multi seluler yang
berbentuk filament atau lembaran atau menyerupai
semak atau pohon yang dapat mencapai beberapa
puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup di
lautan daerah iklim, dingin. Panjang tubuh maximum
mencapai 100m.
Habitat
Phaeophyta sebagian besar hidup di air laut hanya
beberapa saja yang hidup di air tawar. Dan ada yang
terdampar di pinggir pantai, melekat pada batu-batuan
dengan alat pelekat semacam akar (hold fast). Phaeophyta ini
juga hidup di tempat yang bersuhu dinggin dan sedang.
Phaeophyta ditemukan di seluruh dunia. Hampir semua
adalah organisme laut dan lebih dingin, air aktif, meskipun
beberapa lebih suka iklim tropis dan subtropis.
Contoh spesies
• Sargassum classifolium
• Sargassum cinerium
TEKNOLOGI
PEMANFAATAN ALGA
Contohnya adalah PEMANFAATAN
ALGA HIJAU SEBAGAI BIOKATODA
PADA PMFC (PHOTOSYNTHETIS
MICROBIAL FUEL CELL)
Microbial Fuel Cell (MFC) merupakan teknologi yang prospektif untuk dikembangkan. MFC
merupakan sistem yang dapat menghasilkan energi listrik melalui metabolisme mikroorganisme.
Tetapi dalam penggunaannya, MFC memiliki kelemahan pada kompartemen katoda yang masih
menggunakan bahan kimia yaitu kalium ferisianida (Novitasari, 2011). Sehingga perlu sebuah
solusi agar teknologi ini menjadi benar-benar organik. Seperti penelitian yang dilakukan oleh
Tanaka (1985) yaitu dengan menggunakan organisme fotosintetik seperti Anabaena sebagai
biokatoda. Biokatoda adalah penggunaan makhluk hidup sebagai subtrat aseptor elektron pada
kompartemen katoda (ITB News, 2011). Pengunaan organisme fotosintetik dalam MFC disebut
dengan istilah PMFC.
PMFC mengkonversi sinar matahari menjadi listrik dalam reaksi metabolisme sel bahan bakar
mikroba (MFC), di mana mikroorganisme elektroaktif digunakan sebagai akseptor elektron untuk
mikroba dalam respirasi anaerobik bahan organik (Yagishita, 1993). PMFC memiliki komponen
yang sama seperti fuel cell biasa, meliputi badan katodik dan anodik. Bahan yang teroksidasi oleh
mikroorganisme dan menghasilkan elektron dan proton (Aulenta, 2007). Elektron ditransfer ke
tubuh katodik melalui sirkuit eksternal dan proton ditransfer melewati membran. Elektron dan
proton digabungkan dengan oksigen pada tubuh katodik untuk membentuk air (Amos, 2008).
Reaksi dasar berlangsung di anoda, dimana karbohidrat berperan penting dalam menyediakan
bahan bakar untuk metabolisme mikroorganisme. Pada bagian anoda, mikroorganisme melakukan
serangkaian proses metabolisme pada kondisi anaerob yang dapat memproduksi elektron (Gregor,
2002).
Pada penelitian ini, menggunakan limbah cair tempe sebagai subtrat
pertumbuhan mikroba dan alga hijau air tawar sebagai organisme
fotosintetik.
Daftar pustaka
Palallo, A. 2013. Distribusi Makroalga Pada ekosistem Lamun Dan
Terumbu Karang Di Pulau Bonebatang, Kecamatan Ujung
Tanah, Kelurahan Barrang Lompo, Makassar. [Skripsi]
Universitas Hasanuddin Makassar.
Rosyadi,Fani Aldilah.,Elvin Noer Laily.,Santi Sitoresmi.,Yushardi.
2017. pemanfaatan alga hijau sebagai biokatoda pada pmfc
(photosynthetis microbial fuel cell). Jurnal Teknik Kimia Vol
12, No 1,
Suantika, Gede, dkk.. (2007). Biologi Kelautan. Jakarta:Universitas
Terbuka
https://www.biologijk.com/2017/11/pengertian-ciri-reproduksi-
dan-contoh-rhodophyta-atau-alga-merah.html?m=0
http://pengertianmenurutahli.blogspot.com/2013/03/divisirhodop
hyta-alga-merah.html?m=1
https://kliksma.com/2015/04/ciri-ciri-umum-alga-merah.html

Vous aimerez peut-être aussi