Vous êtes sur la page 1sur 27

STERILISASI

PENDAHULUAN

• Tenaga kesehatan terpapar infeksi


silang sangatlah besar
• Bermunculannya kasus penyakit menular
pencegahan secara rutin harus
digunakan pada semua pasien

memperkecil terjadinya infeksi, praktisi dokter gigi


memperhatikan tindakan asepsis kontaminasi dari
kuman mikroorganisme
• Tindakan mensucihamakan alat-alat, tidak
hanya dilakukan terhadap tetapi lebih
menyeluruh terhadap semua yang
berhubungan langsung atau tidak langsung
dengan luka

• Evaluasi pasien
• Proteksi operator dan tim
• Pasien
• Alat-alat yang digunakan
• Kamar operasi
Praktisi dokter gigi asepsis, artinya dalam
melakukan pekerjaan diklinik diupayakan untuk
menjauhkan segala kemungkinan terjadinya
kontaminasi dari kuman mikroorganisme.

Desinfeksi terhadap alat-alat yang dipergunakan


saja, tetapi lebih menyeluruh terhadap semua yang
berhubungan langsung atau tidak langsung dengan
luka.
Pakaian klinik

Sarung tangan
Proteksi tim dan operator
Masker

Pelindung

•Basahi tangan dan lengan


•Pancurkan kira-kira 5 ml sabun pada tangan.
•Gosok tangan dan lengan bawah selama 3
menit
MENCUCI TANGAN •Perhatikan kuku, kulit dan celah-celah antara
jari.
•Basuhlah dengan air hangat.
•Pancurkan lagi sabun sebanyak 5 ml.
•Gosok selama 3 menit
•Basuh dan kemudian keringkan.
•Pakai sarung tangan
Triad Barrier
• Sarung Tangan
• Masker
• Kacamata pelindung
Sterilisasi Instrumen
Pencucian pra sterilisasi

pembungkusan

Sterilisasi

Sterilisai secara Sterilisasi secara


mekanik (filtrasi) fisik Sterilisaisi secara
menggunakan suatu
1. Pemijaran kimiawi. Sterilisasi
saringan yang berpori
2. Panas kering dengan cara
sangat kecil (0.22
(Dry Heat). merendam semua
mikron atau 0.45
3. Uap air panas instrument dalam
mikron) sehingga
bertekanan cairan kimia selama
mikroba tertahan
4. Penyinaran 10 jam,
pada saringan
dengan UV
tersebut.
Peralatan mencuci tangan

• Bak cuci yang dalam dan cukup lebar untuk mencegah


percikan air
• Persediaan air yang dikendalikan oleh kaki
• Sikat penggosok yang dapat diresapi detergen antiseptik
• air yang dikendalikan oleh kaki
Tata Cara Mencuci Tangan

1. Tidak seorangpun dengan luka terbuka, luka bakar, atau lesi


kulit lainnya pada tangan diperbolehkan untuk cuci tangan
2. Lepaskan semua perhiasan
3. Gunakan sikat
4. Buka dan keluarkan pembersih kuku dari dalam kemasan
5. Dibawah air mengalir, bersihkan bagian bawah kuku jari
secara teliti(kuku harus pendek dan bebas dari cat kuku)
6. Mulailah menyikat telapak tangan kemudian secara berurutan
setiap jari, dan punggung tangan. Dengan perhatian khusus
pada jari dan daerah kutikula
7. Dianjurkan dengan menyikat lengan atas sampai dibawah
siku selama 30 detik. Jangan kembali ketangan atau daerah
pergelangan tangan yang sudah disikat
8. Setelah 30 detik, pindahkan sikat dari tangan yang belum
disikat ke tangan yang sudah disikat dan ulang cara sepert
diatas
8. Setelah langkah ke-6 selasai, sikat ulang kedua telapak
tangan selama 30 detik
9. Buang sikat (tata cara cuci tangan yang lazim menghabiskan
waktu sekitar 5 ½ menit
10. Bilas tangan dan lengan kita dibawah air mengalir bersihkan
satu tangan dan lengan , biarkan air menetes dari siku.
Ulangi cara ini untuk tangan dan lengan lainnya. Angkat
tangan keatas sehingga air menetes dari siku, tidak dari
ujung jari
Mencuci tangan
Tata Cara Memakai Jubah Operasi dan Sarung
tangan
Terbagi:
• Memakai jubah operasi dan sarung tanpa bantuan perawat
• Memakai jubah operasi dan sarung tangan dengan bantuan
perawat
Memakai jubah operasi tanpa bantuan perawat
Memakai jubah operasi dengan bantuan
perawat
Tata Cara Memakai Sarung Tangan Tertutup

Kapan saja anda mengenakan sarung tangan steril, dengan teknik apapun, perlu diingat bahwa
kulit tidak boleh menyentuh bagian luar sarung tangan untuk menjaga sterilitasnya.
2. Dengan tangan tertutup jubah, ambil sarung tangan pertama dari kemasannya. Jangan
biarkan tangan keluar dari kelim manset jubah
3. Letakkan sarung tangan pada lengan jubah dan ibu jari sarung tangan pada ibu jari sarung
tangan, dengan jari-jari menunjuk kearah siku.
4. Pegang bagian bawah manset dengan jari-jari tangan yang terlindungi dari tangan yang akan
dipakai sarung tangan.
5. Pegang bagian atas manset dengan tangan lainnya, yang terbungkus jubah.
6. Naikkan manset bagian atas diatas manset jubah dari tangan yang akan dipakaikan sarung
tangan
7. Pegang manset sarung tangan dan manset jubah secara bersamaan dan masukan jari-jari
kedalam sarung dan atur letaknya
8. Untuk memakai sarung tangan kedua ulangi cara kedua sampai ketujuh
9. Teknik sarung tangan tertutup adalah cara yang paling disukai jika harus memakai sarung
tangan sendiri
10. Bersihkan bubuk pelican dari sarung tangan sebelum memulai pembedahan.
Tata Cara Teknik Sarung Tangan Terbuka

1. Tangan perawat pembantu(scurb nurse) diulurkan sampai keluar dari


manset jubah
2. Bungkus kertas dibuka dengan menggunakan kedua tangan. Pembungkus
ini harus di buka sehingga kertas tidak tertutup rapat dan bila kurang
hati-hati akan mengkontaminasi sarung tangan.
3. Dengan tangan, angkat sarung tangan dengan memegang tepi manset
yang terlipat daerah ini merupakan daerah dalam sarung. Pertahankan
manset yang terlipat 3inci itu dan jauhilah dari kemasan.
4. Sisipkan tangan kita kedalam sarung tangan, dan dengan hati-hati
masukan jari-jari lalu tarik manset sarung tangan secara bertahap
disekelilingnya sehingga lipatan manset yang 3 inchi itu dapat tetap
dipertahankan. Usahakan untuk menarik manset sarung tangan sampai
menutupi manset jubah.
5. Angkat sarung tangan kedua dari kemasannya dengan cara memegang
tepi manset oleh tangan kedua. Letakan jari-jari tangan pertama (yang
telah memakai sarung tangan)dibawah lipatan manset yang berukuran3
inci itu dan masukan tangan kedua seperti cara ke-4
6. Bila manset sarung tangan diatas manset jubah, balikluruh
lipatan manset sampai menutupi seluruh manset
jubahsehingga hanya tampak bagian sarung tangan yang
steril.
7. Seperti pada pemakaian sarung tangan kedua, letakkan jari-
jari yang telah memakai sarung tangan dibawah manset
sarung tangan, dan balik lipatan manset di atas manset jubah
sehingga tampak sisi tangan yang steril.
8. Bersihkan bubuk pelican dari sarung tangan sebelum
memulai pembedahan.
Tata Cara Melepaskan Sarung Tangan Yang
Terkontaminasi
1. Setiap sarung tangan yang sterilitasnya diragukan dianggap terkontaminasi
mintalah circulating nurse untuk melepaskannya
2. Pegang sarung tangan pada permukaan palmar dengan baik dibawah
manset dan lepaskan

3. Jangan menyentuh jubah, jangan menyentuh kulit tangan, jika sarung tangan sobek,
berhati-hatilah dalam melepaskannya
4. Setelah sarunga tangan terkontaminasi dilepaskan, manset jubah sebaiknya tidak
ditarik menutup tangan. Pada saat memakai sarung tangan kembali anda harus
memakai teknik sarung tangan terbuka atau anggota tim bedah laiinya
memakaikannya untuk anda
Sterilisasi panas kering

instrument, powder, minyak, dan bahan- bahan lain yang tidak tahan dengan
menggunakan sterilisasi dingin, autoclave dan lain-lain.

(+) tidak merusak kaca, tidak mengakibatkan alat berkarat.

(-) butuh waktu yang lebih lama


AUTOKLAF

• Autoklaf adalah alat untuk


memsterilkan berbagai macam
alat & bahan yang menggunakan
tekanan 15 psi (2 atm)
dan suhu 1210C.

• Alat-alat yang disterilkan dengan


menggunakan autoclave biasaanya
dibungkus dulu , di sterilisasi dalam satu paket bedah.
Pembungkusan ini gunanya untuk mempertahankan sterilitasi
alat atau bahan beberapa hari di luar autoclave.
• Desinfeksi sebagai bahan kimia atau pengaruh
fisika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi
atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus,
juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah
mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya.

• 1. Golongan "aldehid“ : formaldehid, glutaraldehid dan glioksal


• 2. Golongan alkohol : etanol, propanol dan isopropanol
• 3. Golongan pengoksidasi : hidrogen peroksida, asam perasetik,
• 4. Golongan "halogen“ : iodium, iodofor, povidon iodium
• 5. Golongan "fenol“ : fenol (asam karbolik), kresol, para kloro kresol
• 6. Golongan garam : benzalkonium klorida, bensatonium klorida
• 7. Golongan "biguanida“ : klorheksidin.
Tahapan Sterilisasi

1. Pencucian prasterilisasi
2. Pembungkusan
3. Proses sterilisasi
4. Penyimpanan Aseptik
Kesimpulan

• Dokter dan tenaga kesehatan lainnya mempunyai risiko


bahaya kesehatan yang tinggi, mudah terjangkit penyakit,
memungkinkan terjadi pencemaran lingkungan dan dapat
menjadi tempat penyebab penularan penyakit.
• Untuk menghindari atau memperkecil terjadinya infeksi,
maka seharusnya seorang praktisi dokter gigi
memperhatikan tindakan asepsis.
• Meliputi : Proteksi operator dan tim, Alat-alat yang
dipergunakan, Pasien, Kamar operasi.
Terimakasih

Vous aimerez peut-être aussi