Vous êtes sur la page 1sur 12

ANTICIPATORY GUIDANCE

 Anticipatory guidance merupakan petunjuk-petunjuk yang


perlu diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapat
mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana,
sehingga anak dapat bertumbuh dan berkembang secara
normal.
 Memberitahukan/upaya bimbingan kepada orang tua tentang
tahapan perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa
yang terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan
usia anak
ANTICIPATORY GUIDANCE TIAP
TAHAPAN USIA
1. Anticipatory guidance pada masa bayi (0-12 bulan)
 Usia 6 (enam) bulan pertama
 Memahami adanya proses penyesuaian antara orang tua dengan bayinya, terutama pada
ibu yang membutuhkan bimbingan/asuhan pada masa setelah melahirkan
 Membantu orang tua untuk memahami bayinya sebagai individu yang mempunyai
kebutuhan dan untuk memahami bagaimana bayi mengekspresikan apa yang
diinginkan melalui tangisan
 Menentramkan orang tua bahwa bayinya tidak akan menjadi manja dengan adanya
perhatian yang penuh selama 4-6 bulan pertama
 Menganjurkan orang tua untuk membuat jadwal kebutuhan bayi dan orang tuanya
 Membantu orang tua untuk memahami kebutuhan bayi terhadap stimulasi lingkungan
 Menyokong kesenangan orang tua dalam melihat petumbuhan dan
perkembangan bayinya, yaitu dengan bersahabat dan mengamati respon social anak
misalnya dengan tertawa/tersenyum
 Menyipkan orang tua untuk memenuhi kebutuhan rasa aman dan kesehatan bagi bayi
misalnya imunisasi
 Menyiapkan orang tua untuk mengenalkan dan memberikan makanan padat
Usia 6 (enam) bulan kedua
 Menyiapkan orang tua akan danya ketakutan bayi terhadap orang yang belum dikenal
(stranger anxiety)
 Menganjurkan orang tua untuk mengizinkan anaknya dekat dengan ayah dan ibunya
serta menghindarkan perpisahan yang terlalu lama dengan anak tersebut
 Membimbing orang tua untuk mengetahui disiplin sehubungan dengan semakin
meningkatnya mobilitas (pergerakan si bayi)
 Menganjurkan untuk mengguanakan suara yang negative dan kontak mata daripada
hukuman badan sebagai suatu disiplin. Apabila tidak berhasil, gunakan 1 pukulan pada
kaki atau tangannya
 Menganjurkan orang tua untuk memberikan lebih banyak perhatian ketika bayinya
berkelakuan baik dari pada ketika ia menangis
 Mengajrkan mengenai pencegahan kecelakaan karena ketrampilan motorik dan rasa
ingin tahu bayi meningkat
 Menganjurkan orang tua untuk meninggalkan bayinya beberapa saat dengan
pengganti ibu yang menyusui
 Mendiskusikan mengenai kesiapan untuk penyapihan
 Menggali perasaan ornag tua sehubungan dengan pola tidur bayinya
2. Anticipatory guidance pada masa
toddler (1-3 tahun)
Toilet training
 Merupakan aspek penting dalam perkembangan anak usia toddler
 Latihan untuk bekemih dan defekasi adalah tugas anak usia toddler
 Pada tahap usia toddler , kemampuan sfingter uretra untuk mengontrol rasa ingin
beerkemih dan sfingter ani untuk mengontrol rasa ingin defekasi mulai berkembang
 Wong (2000) mengemukakan bahwa biasanya sejalan dengan anak mampu berjalan,
kedua sfingter tersebut semakin mampu mengontrol rasa ingin berkemih dan defekasi
 Sensasi untuki defekasi lebih besar dirasakan oleh anak, dan kemampuan untuk
mengkomunikasikannya lebih dahulu dicapai oleh anak, sedangkan kemampuan untuk
mengontrol berkemih biasanya baru akan tercapai sampai usia 4-5 tahun
 Toilet training pada anak merupakan usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol
dalm melakukan buang air kecil dan buang air besar.
 Tolet training ini dapat berlangsung pada fase kehidupan anak: 18 bulan-2 tahun.
 Keberhasilan toilet training tergantung pada: Persiapan fisik, Persiapan psikologis,
Persiapan intelektual
Anticipatory guidance pada masa
preschool (3-5 tahun)
 Pada masa ini petunjuk bimbingan tetap diperlukan walaupun
kesulitannya jauh lebih sedikit dibandingkan tahun
sebelumnya. Sebelumnya, pencegahan kecelakaan dipusatkan
pada pengamatan lingkungan terdekat, dan kurang
menekankan pada alas an-alasannya. Sekarang proteksi pagar,
penutup stop kontak disertai dengan penjelasan secara verbal
dengan alas an yang tepat dan dapat dimengerti.
USIA 3 TAHUN
 Menyiapkan orang tua untu meningkatkan minat anak terhadap hubungan yang luas
 Menganjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak ke taman kanak-kanak.
 Menekankan pentignya batas-batas/tata cara/peraturan-peraturan.
 Menyiapakan orang tua untu mengantisipasi tingkah laku yang berlebihan sehingga dapat
menurunkan tension/ketegangan.
 Menganjurkan ornga tua untuk menawarkan kepada anaknya alternative-alternatif pilihan
ketika anak dalam keadaan bimbang.
 Memberikan gambaran mengenai perubahan pada usia 3.5 tahun katika anak berkurang
koordinasi motorik dan emosiaonalnya, merasa tidak aman serta menunjukkan emosi dan
perkembangan tingkah laku yang ekstrim seperti gagap.
 Menyiapkan orang tua untuk mengekspetasi tuntutan-tuntutan akan perhatian ekstra dari
anak, yang merupakan refleksi dari emosi tidak aman dan ketakutan akan kehilangan
cinta.
 Mengingatkan kepada orang tua bahwa keseimbangan pada usia 3 tahun akan berubah ke
tingkah laku agresif di luar batas pada usia 4 tahun.
 Mengantisipasi selera makan yang menjadi tetap dengan pemilihan makanan yang lebih
luas.
USIA 4 TAHUN
 Menyiapkan orang tua terhadap perilaku anak yang agresif, termasuk aktifitas motorik dan bahasa
yang mengejutkan
 Menyiapkan orang tua menghadapi perlawanan anak terhadap kekuasaan orang tua.
 Kaji perasaan orang tua sehubungan dengan tingkah laku anak.
 Menganjurkan beberapa macam istirahat dari pengasuh utama, seperti menempatkan anak pad
ataman kanak-kanak selama setengah hari.
 Menyiapkan orang tua untuk menghadapi meningkatnya rasa ingin tahu seksual pada anak.
 Menekankan pentingnya batas-batas yang realistic dari tingkah laku.
 Mendiskusikan disiplin
 Menyiapkan orang tua untuk meningkatkan imajinasi di usia 4 tahun, dimana anak mengikuti kata
hatinya dalam “ketinggian bicaranya” (bedakan dengan kebohongan) dan kemahiran anak dalam
permainan yang membutuhkan imajinasi.
 Menyarankan pelajaran berenang.
 Menjelaskan perasaan-perasaan Oedipus dan reaksi-reaksinya. Anak laki-laki biasanya lebih dekat
dengan ibunya dan anak perempuan dengan ayahnya. Oleh karena itu, anak perlu dibiasakan tidur
terpisah dengan orang tuanya.
 Menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi mimpi buruk anak dan menganjurkan mereka agar
tidak lupa untuk membangunkan anak dari mimpi yang menakutkan.
USIA 5 TAHUN
 Memberikan pengertian bahwa usia 5 tahun merupakan
periode yang relative lebih tenang dibandingkan masa
sebelumnya
 Menyiapkan dan membantu anak memasuki lingkungan
sekolah.
 Mengingatkan imunisasi yang lengkap sebelum masuk
sekolah.
USIA SEKOLAH
 Anak sudah berpikir sebelum bertindak.
 Aktif dalam kegiatan : mengendarai sepeda, berenang.
 Anak wanita mengalami pertumbuhan cepat.
 Sex education yang adekuat dan informasi yang akurat.
 Siapkan orang tua untuk perubahan pada wanita memasuki prapubertas.
 Dorong orang tua untuk respek terhadap kebutuhan anak akan privacy
dan menyiapkan kamar tidur yang berbeda.
 Perawat mengajarkan keamanan:
 Aturan lalu-lintas bagi pengendara sepeda.
 Aturan yang aman dalam berenang
 Mengawasi pada saat anak menggunakan alat berbahaya : gergaji, alat
listrik.
 Mengajarkan agar tidak menggunakan alat yang bisa meledak/terbakar.
REMAJA
Penggunaan kendaraan bermotor bila jatuh dapat : fraktur, luka
pada kepala.
Kecelakaan karena olah raga.
 Pencegahan:
 a. Perlu petunjuk dalam penggunaan kendaraan bermotor
sebelumnya ada negosiasi antara orang tua dengan remaja.
 b. Menggunakan alat pengaman yang sesuai.
 c. Melakukan latihan fisik yang sesuai sebelum melakukan
olah raga.

Vous aimerez peut-être aussi