Vous êtes sur la page 1sur 35

PROMOSI KESEHATAN

Oleh
Kadek Aryati 1718012037
Karen Kuniya 1718012110
Muhammad Zur’an Asyrofi 1718012062
Siti Nur Indah 1718012027

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
PENDAHULUAN
•Untuk tercapainya tujuan kesehatan
nasional,maka Puskesmas berperan dalam
Kemenkes upaya pembangunan kesehatan, sehingga
Puskesmas bertanggung jawab untuk

RI, 2011
meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya

•Upaya kesehatan Puskesmas terbagi dalam


dua kategori, yaitu :
Kemenkes •1) Upaya kesehatan wajib
•2) Upaya kesehatan pengembangan

RI, 2006 •Promosi kesehatan merupakan salah satu


upaya kesehatan wajib yang dilakukan oleh
Puskesmas.
Konferensi • suatu proses untuk memampukan
masyarakat dalam memelihara dan
Ottawa meningkatkan kesehatan mereka

•proses mengupayakan individu dan masyarakat


untuk meningkatkan kemampuan mereka
WHO mengandalkan faktor- faktor
mempengaruhi kesehatan sehingga dapat
yang

meningkatkan derajat kesehatannya

• upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat


melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama

Depkes
masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya
sendiri serta mengembangkan kegiatan bersumber
daya masyarakat sesuai sosial budaya setempat dan
didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan

Definisi Promkes
VISI
&
MISI Visi : Sesuai dengan UU No. 36 tahun
2009 “Meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi
sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomi”
Masyarakat mau dan mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatannya
Misi: upaya
yang
dilakukan
untuk ADVOKASI
mencapai visi Meyakinkan pembuat
keputusan bahwa
Menurut suatu program itu
Ottawa penting
Charter
1984:

MEDIASI
ENABLE Menjembatani
antara sektor
Memampukan
kesehatan dan
masyarakat
sektor lain
sebagai mitra
 Tujuan dilaksanakannya promosi kesehatan
oleh Puskesmas ialah untuk meningkatkan
kemampuan pasien, individu sehat,
keluarga (rumah tangga) dan
masyarakat, sehingga pasien dapat
mandiri dalam mempercepat
kesembuhan dan rehabilitasnya, serta
individu sehat, keluarga dan masyarakat
dapat mandiri dalam meningkatkan
kesehatan, mencegah masalah-masalah
kesehatan dan mengembangkan upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat

Menurut (Kemenkes RI, 2011)


SASARAN

•Mereka yang diharapkan dapat

Primer menerima perilaku baru  pasien,


individu sehat dan keluarga (rumah
tangga)

Sekunder •Mereka yang mempengaruhi sasaran


primer  Pemuka Masyarakat

•Mereka yang berpengaruh terhadap

Tersier keberhasilan kegiatan seperti para


pengambil keputusan / penyandang
dana  Pembuat Kebijakan Publik
Pemberdayaan

Bina Suasana

Advokasi

Kemitraan

Strategi Promosi Kesehatan


METODE • Berdasarkan Teknik Komunikasi
• Berdasarkan Jumlah Sasaran
PROMOSI yang Dicapai
KESEHATAN • Berdasarkan Indera Penerima

• Benda asli
MEDIA
• Benda tiruan
PROMOSI • Gambar/media grafis
KESEHATAN • Gambar alat optic

Metode dan Media Promosi


Kesehatan
Metode Promosi Kesehatan
Berdasarkan Teknik Komunikasi
• Metode penyuluhan langsung
• Metode yang tidak langsung
Berdasarkan Jumlah Sasaran yang Dicapai
• Pendekatan perorangan
• Pendekatan kelompok
• Pendekatan masal

Berdasarkan Indera Penerima


• Metode melihat/memperhatikan
• Metode pendengaran
• Metode “kombinasi”
Benda asli
• Benda sesungguhnya
• Spesimen
• Sample

Benda tiruan

Gambar/media grafis
• Poster
• Leaflet

Gambar alat optic


• Photo
• Slide
Media Promosi Kesehatan
• Film
• dokter
Setiap • perawat
Petugas • bidan
• tenaga gizi
Kesehatan • petugas laboratorium

Petugas • Menyediakan alat bantu/alat


peraga
Khusus • Menyelenggarakan bina
Promosi suasana
• Menyelenggarakan advokasi
Kesehatan
Pelaksana Promosi Kesehatan
Kegiatan Promosi Kesehatan

Di Dalam Di Luar
gedung gedung
Puskesmas Puskesmas
Kegiatan Promosi Kesehatan
di dalam gedung
 Kegiatan promosi Di tempat pendaftaran
kesehatan di dalam
gedung puskesmas Di Poliklinik
adalah promosi
Di ruang pelayanan KIA dan KB
kesehatan yang
dilaksanakan di Di ruang perawatan Inap
lingkungan dan
gedung puskesmas. Di laboratorium
 Kegiatan ini Di kamar obat
dilaksakan sejalan
dengan pelayanan Ditempat pembayaran
yang diselenggarakan
puskesmas. Di klinik khusus

Di halaman
Pengorganisasian
masyarakat
merupakan suatu
proses penggerakan
Promosi kesehatan dan pemberdayaan
di luar gedung Pelaksanaan promosi masyarakat, yang
puskesmas adalah kesehatan di luar meliputi
promosi kesehatan gedung puskesmas perencanaan,
yang dilakukan yang dilakukan di pelaksanaan,
petugas puskesmas luar gedung pencatatan, dan
di luar gedung puskesmas sebagai penilaian dalam
puskesmas yang suatu upaya untuk membangun
artinya promosi meningkatkan PHBS masyarakat untuk
kesehatan dilakukan melalui mau dan mampu
untuk masyarakat di pengorganisasian mengatasi
wilayah kerja masyarakat. masalahnya sendiri,
puskesmas. sesuai
kemampuannya
khususnya yang
berkaitan dengan
PHBS.

Kegiatan Promosi Kesehatan di


luar gedung puskesmas
Diharapkan masyarakat
dapat bersama petugas Pelaksanaan promosi kesehatan di
kesehatan melaksanakan luar gedung dilakukan oleh
hal-hal sebagai berikut puskesmas bekerja sama dengan
berbagai pihak potensial lainnya,
• Mempersiapkan dan dengan menerapkan ABG
mengusulkan rencana aksi (advokasi, bina suasana dan
pemberdayaan masyarakat), yaitu
program PHBS berdasarkan
prioritas masalah kesehatan • Promosi kesehatan melalui
masyarakat yang dihadapi pendekatan individu
• Menggali dan mendorong • Promosi kesehatan melalui
partisipasi masyarakat pendekatan kelompok ( tim
penggerak pkk, posyandu, karang
• Bersama melaksanakan taruna, saka Bakti husada,
program secara efektif dan majelis taklim)
efisien • Promosi kesehatan melalui
• Ikut memantau dan membina pendekatan organisasi massa
• Melaporkan perkembangan
pelaksanaan dan keberhasilan
promosi kesehatan di instansi
terkait tingkat kecamatan.
Pelaksanaan promosi
kesehatan di puskesmas
Langkah awalnya adalah
pada dasarnya adalah Mengidentifikasi masalah-
berupa penggerakan dan
penerapan strategi promosi masalah kesehatan yang
pengorganisasian untuk
kesehatan yaitu disandang pasien
memberdayakan para
pemberdayaan, bina puskesmas
petugas puskesmas
suasana dan advokasi di
tatanan sarana kesehatan.

Pelaksanaan promosi
kesehatan sesuai dengan
Menyusun rencana untuk peluang-peluang yang ada,
menanggulanginya dari sisi yaitu peluang di dalam
promosi kesehatan. gedung puskesmas dan
peluang di luar gedung
puskesmas.

Langkah-langkah Promosi
Kesehatan di Puskesmas
(1) Pengenalan Kondisi Puskesmas,

(2) Identifikasi Masalah Kesehatan dan PHBS di Puskesmas,

(3) Musyawarah Kerja,

(4) Perencanaan Partisipatif,

(5) Pelaksanaan Kegiatan

(6) Pembinaan Kelestarian

Langkah-langkah Promosi
Kesehatan di Puskesmas
No. Kegiatan
1 Entri data Keluarga Sehat (KS)
2 Pertemuan Koordinasi PIS-PK
3 Kunjungan Rumah Keluarga Rawan Kesehatan
4 Pelayanan Posyandu Balita
5 Penyuluhan Massal
6 Penyuluhan GEMAR,DBD,Sosialisasi dan Pemantauan
Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
7 Penyuluhan Aku Bangga Aku Tahu (ABAT)/Kespro,
HIV/AIDS,DBD dan sosialisasi KTR di Sekolah
(SMP,SMA)
8 Penyuluhan PHBS di Faskes
9 Pemantauan PHBS di tempat-tempat umum
10 Pemantauan PHBS rumah tangga dan inspeksi
kesehatan lingkungan (IKL) Rumah Sehat
11 Refreshing Kader
12 Survei Mawas Diri (SMD)
13 Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK)
14 Pembina Saka Bakti Husada
20
Judul
•Cukup menarik
•Menggambarkan isi
penelitian
•Jumlah kata cukup
Pengarang dan Institusi
• Ditulis sesuai aturan
penulisan jurnal
Abstrak
• Penulisan terstrukur,
terdiri atas latar
belakang, metode,
hasil, kesimpulan dan
kata kunci
• Jumlah : 197 kata
• Memilik nilai informatif
Pada pendahuluan terdapat latar belakang, permasalahan, tujuan dan
manfaat penelitian.
Pendahuluan didukung oleh sumber pustaka yang kuat dan relevan

Kanker serviks adalah jenis kanker Masih tingginya insiden kanker


kedua setelah kanker payudara serviks di Indonesia disebabkan
yang paling umum diderita oleh oleh beberapa faktor, diantaranya
perempuan dan diperkirakan ada kesadaran wanita yang sudah
sekitar 1,4 juta penderita di menikah/ melakukan hubungan
seluruh dunia. Di Indonesia, 80% - seksual dalam melakukan deteksi
90% penderita kanker seviks dini masih rendah (kurang dari 5
biasanya sulit disembuhkan karena %), kurangnya pengetahuan dan
mereka datang ke pelayanan informasi tentang penyakit
kesehatan (rumah sakit) lebih dari kanker, khususnya upaya deteksi
70% dengan kondisi yang sudah dini kanker serviks
dalam stadium lanjut.
Promosi kesehatan tentang kanker serviks dan deteksi dini perlu
dilakukan bagi wanita untuk mengajak masyarakat sadar akan
pentingnya kesehatan. Promosi kesehatan tidak dapat lepas dari
media sebagai penyampai pesan dan motivasi dari tokoh masyarakat
sebagai contoh. Media promosi kesehatan yang tepat dapat
mempermudah pemahaman sehingga sasaran dapat memutuskan
untuk mengadopsi prilaku positif yang disampaikan.

Alasan penelitian ini adalah untuk menganalisis keefektifan


promosi kesehatan terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku
tentang deteksi dini kanker serviks melalui tes IVA pada
wanita usia 20-59 tahun di Puskesmas Sukoharjo I.
Penelitian ini adalah Populasi dalam penelitian ini
penelitian quasi adalah wanita usia 20-59
experimental dengan tahun di wilayah Puskesmas
rancangan pretest-posttest Sukoharjo I tahun 2016 yang
randomize design. berjumlah 1963 orang.

Besar sampel dalam


penelitian ini 96 repsonden. Pengambilan data dilakukan
Teknik sampel yang dengan kuisioner dan lembar
observasi. Analisis data
digunakan adalah simple
Metodologi
random sampling. Penelitian
meliputi analisis univariat,
bivariat dengan wilcoxon dan
dilakukan pada bulan uji mann whitney.
September-Oktober 2016.
Berdasarkan hasil review
didapatkan peningkatan
pengetahuan responden setelah
diberikan promosi kesehatan
dengan leaflet yaitu dalam kategori
baik yaitu 28 responden (58,3%).

Peningkatan sikap responden


dalam kategori baik yaitu 25
responden (52,1%) setelah
promosi kesehatan dengan leaflet.

Peningkatan melakukan tes IVA


setelah promosi kesehatan dengan
leaflet menjadi 37,5%.
Peningkatan pengetahuan dalam
kategori baik yaitu 44 responden
(91,7%) sesudah diberikan
promosi kesehatan dengan
motivasi oleh tokoh masyarakat.

Peningkatan sikap dalam kategori


baik yaitu 39 responden (81,2%)
sesudah diberikan promosi
kesehatan dengan motivasi oleh
tokoh masyarakat.

Peningkatan perilaku tes IVA


menjadi 28 responden (57,3%)
sesudah diberikan promosi
kesehatan dengan motivasi oleh
tokoh masyarakat.
Dari hasil uji statistik didiapatkan semua
variabel terdapat perbedaan bermakna
(nilai p < 0,00) antara pengetahuan, sikap
dan perilaku sebelum dan sesudah diberi
promosi kesehatan dengan leaflet dan
dengan motivasi oleh masyarakat.
Poster diharapkan dapat memiliki pesan yang sederhana dan
langsung pada tujuan, gambar yang menarik dan mendukung
serta warna yang cerah dan jelas. Sebaiknya poster memberikan
pesan mengenai fakta yang tepat dan menstimulasi emosi agar
dapat mengenai sasaran dan mudah diingat. Perlu diperhatikan
pula bentuk, ukuran dan proporsi poster.

Media audiovisual mampu menimbulkan dampak yang kuat


dengan tekanan pada dua indra sekaligus yakni pengelihatan
dan pendengaran. Media film perlu memperhatikan latar
belakang yang realistis, membuat konflik yang tajam,
pengambilan gambar yang menarik dan memasukkan nilai
nilai agama, sosial maupun budaya yang sesuai pada daerah
sekitar serta latar belakang musik pengiring film yang tepat.
Perlunya disesuaikan pesan moral pada film dengan karakter
dan selera sasaran.

Media promosi tersebut diharapkan dapat diletakkan pada tempat


yang tepat dan strategis
Semua hal yang relevan
dibahas pada pembahasan.
Hal yang dikemukakan pada
hasil tidak sering diulang.
Pembahasan dilakukan dengan
menghubungkannya dengan
pertanyaan penelitian, teori
dan hasil penelitian terdahulu.
Design

Data

Validity
Design penelitian : Penelitian
ini adalah penelitian quasi
experimental dengan rancangan
pretest-posttest randomize
design.

Teknik sampel yang digunakan


adalah simple random sampling.

Pengambilan data dilakukan


dengan kuisioner dan lembar
observasi. Analisis data meliputi
analisis univariat, bivariat dengan
wilcoxon dan uji mann whitney.
IMPORTANCE

• Penelitian ini penting mengingat peran promosi


kesehatan sebagai pencegahan penyakit di
masyarakat dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Promosi kesehatan tidak dapat lepas
dari media yang membantu menyampaikan pesan-
pesan promosi kesehatan
• Nilai ukur yang dapat dinilai dari masyarakat setelah
diberikan promosi kesehatan yaitu dengan adanya
perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku. Peran
tokoh masyarakat sebagai motivator pun ikut
berperan dalam meningkatkan pengetahuan, sikap
dan perilaku masyarakat untuk lebih baik..
 Apakah hasil penelitian dapat diterapkan di Indonesia?

Penelitian ini didasarkan pada penggunaan media promosi kesehatan


dan motivasi oleh tokoh masyarakat dalam pencegahan penyakit dan
meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia. Dengan adanya
penelitian ini, dapat dijadikan acuan dalam memilih media yang tepat
dalam promosi kesehatan dan menunjukkan betapa pentingnya
peran tokoh masyarakat dalam promosi kesehatan di lingkungan
masyarakat. Keefektifan promosi kesehatan dengan motivasi oleh
tokoh masyarakta terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku lebih
baik daripada promosi kesehatan dengan leaflet.

APPLICABILITY
Simpulan
Promosi kesehatan oleh Promosi kesehatan oleh
Puskesmas dilakukan sebagai Puskesmas memiliki tujuan dan
salah satu upaya kesehatan wajib sasaran terhadap pasien, individu
untuk tercapainya tujuan sehat, keluarga (rumah tangga)
kesehatan nasional dan masyarakat

Strategi promosi kesehatan terdiri Promosi kesehatan dilaksanakan


dari pemberdayaan, yang oleh petugas kesehatan dan
didukung oleh bina suasana dan penyuluh kesehatan masyarakat
advokasi, serta dilandasi oleh dengan menggunakan metode dan
kemitraan. media yang disesuaikan

Langkah-langkah penyelenggaraan
Kegiatan promosi kesehatan di promosi kesehatan di Puskesmas
Puskesmas dapat dilaksanakan di dilakukan dengan pengorganisasian
dalam maupun di luar gedung dan pemberdayaan petugas,
Puskesmas. identifikasi masalah kesehatan,
perencanaan dan pelaksanaan.
DAFTAR PUSTAKA

 Kemenkes RI. 2005. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/MENKES/VIII/2006


Tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan RI. Jakarta. Kementerian Kesehatan
Indonesia.

 Kemenkes RI. 2007. Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan. Jakarta: Kementerian


Kesehatan Republik Indonesia.

 Kemenkes RI. 2011.Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan : Panduan bagi


Petugas Kesehatan di Puskesmas. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

 Notoatmodjo S. 2005.Promosi Kesehatan : Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

 Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

 Notoadmojo, 2012. Promosi Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Vous aimerez peut-être aussi