Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Stroke Hemoragik
MULYANA ANWAR
ANDRYANA AGREVITA
NURUL AWALIAH
RESKY AULIYAH INSANI B
ROHIMIN MUH IKRAM
PENGKAJIAN
DATA UMUM
Nama/Inisial : Ny G
Umur : 68 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Takalar
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
2. Resiko Aspirasi
Faktor Resiko
klien tampak lemah,
GCS: E2V2M4, kesadaran klien somnolen, RR: 28x/menit, nafas
cepat dan pendek, terdapat secret dimulut
4. Hambatan Mobilitas Fisik
DS:
Keluarga klien mengatakan tangan dan kaki klien tidak dapat di
gerakkan
DO:
klien tampak lemah, GCS: E2V2M4, tangan dan kaki kiri tidak
dapat digerakkan, mobilitas klien terganggu total
DIAGNOSA KEPERAWATAN
ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral
berhubungan dengan perdarahan intra cerebral
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan
penurunan kesadaran
Resiko Aspirasi berhubungan dengan penurunan
tingkat kesadaran
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
kelemahan otot.
INTERVENSI
1. ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan
perdarahan intra cerebral.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x15
menit, perfusi jaringan otak dapat tercapai secara optimal
dengan Kriteria Hasil :
-klien tidak gelisah, TTV dalam batas normal ((TD: sistole <
130, Diastol < 85 mmHg,
-S: 36,5 - 37,5 ˚C
-RR: 18-24 x/menit,
-N: 60-100 x/menit)
-komunikasi jelas
-GCS normal E4V5M6
-kesadaran composmentis.
Intervensi:
Intervensi
Kaji karakteristik pola nafas (frekuensi, kedalaman, irama)
-Untuk mengetahui karakteristik pola nafas, agar dapat di berikan perawatan sesuai dengan
keluhan klien.
Kaji adanya penggunaan otot bantu pernafasan.
-Untuk mengetahui apakah klien mengalami gangguan pernafasan
berikan posisi kepala lebih tinggi 30º
-Agar dapat membantu ekpansi dada, agar paru-paru lebih berkembang dengan baik dan
untuk meningkatkan masukan oksigen dalam darah.
kolaborasi dengan dokter pemberian O2.
-Untuk membantu meringankan kerja paru-paru.
3. Resiko Aspirasi berhubungan dengan penurunan tingkat
kesadaran
Tujuan :Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x15
menit, tidak terjadi aspirasi pada klien.
Kriteria Hasil : dapat bernafas dengan mudah, frekuensi pernafasan
normal, mampu menelan, mengunyah tanpa terjadi aspirasi.
Intervensi
Monitor tingkat kesadaran
-Untuk mengetahui perkembangan tingkat kesadaran klien.
Reflek batuk dan kemampuan menelan
-Untuk dapat mencegah terjadinya aspirasi
Pelihara jalan nafas
-Agar klien dapat bernafas dengan mudah tanpa hambatan.
lakukan saction bila diperlukan
-Untuk membantu mengeluarkan cairan atau sekret yang ada dalam mulut.
haluskan makanan yang akan diberikan
-Untuk mencegah klien tersedak makanan dan agar dapat di cerna dengan
mudah.
haluskan obat sebelum pemberian lakukan saction bila
diperlukan
- Agar klien dapat dengan mudah meminumnya.
Intervensi
kaji kemampuan klien terhadap pergerakan
- Untuk mengetahui kemampuan klien.
ubah posisi klien tiap 2 jam
- Dapat menurunkan resiko terjadinya iskemia jaringan akibat sirkulasi darah
yang jelek pada daerah yang tertekan dan untuk mencegah adanya dekubitus.
ajarkan klien melakukan ROM aktif pada ekstremitas yang tidak
sakit dan ROM pasif pada ekstremitas yang sakit
- Pergerakan aktif atau pasif bertujuan untuk mempertahankan fleksibilitas sendi
pasang side riil di kanan kiri tempat tidur klien.
- Untuk mencegah resiko jatuh terhadap klien.