Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
(SMK3)
Sadakhir Muryito, S.Km, PGD.Sc, M.Si
• Surakarta , 11 Juli 1965
• Pendidikan :
1. DIII Hiperkes dan Keselamatan Kerja
Universitas Sebelas Maret
2. Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
3. Occupational Health and Safety The
University of Queensland Australia
4. Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan UNS
5. Pengawas Ketenagakerjaan
6. Spesialis Lingkungan Kerja
7. Spesialis Pesawat Uap Dan Bejana Tekanan
Pekerjaan
Tempat Kerja
K3 bersifat universal
TENAGA
KERJA
KESEHATAN KESELAMATAN
PROSES
BAHAN ALAT
LINGKUNGAN
LATAR BELAKANG KEBIJAKAN
1. K3 masih belum mendapatkan perhatian yang
memadai semua pihak
2. Kecelakaan kerja yang terjadi relative masih tinggi
3. Pelaksanaan pengawasan K3 masih bersifat parsial dan
belum menyentuh aspek manajemen
4. Relatif rendahnya komitment pimpinan perusahaan
dalam hal K3
5. Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan kesadaran
atas K3
6. Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja
yang diterapkan oleh komunitas perlindungan hak
buruh internasional
7. Desakan LSM internasional dalam hal hak tenaga
kerja untuk mendapatkan perlindungan
K3 masih belum mendapatkan perhatian yang
memadai semua pihak:
• 22 Pasal
• Lampiran 1 ttg Pedoman Penerapan SMK3
• Lampiran 2 ttg Pedoman Penilaian
Penerapan SMK3
• Lampiran 3 ttg Laporan audit SMK3
Pengertian
Pasal 1
• SMK3
bagian dari sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan
dalam rangka pengendalian
risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.
Pengertian
Pasal 1
• K3
segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja
Pengertian
Pasal 1
• Audit SMK3
pemeriksaan secara sistematis dan
independen terhadap pemenuhan
kriteria yang telah ditetapkan
untuk mengukur suatu hasil
kegiatan yang telah direncanakan
dan dilaksanakan dalam
penerapan SMK3 di perusahaan.
TUJUAN PENERAPAN SMK3
Pasal 2
• Memperhatikan peningkatan
kinerja manajemen K3 secara
terus-menerus;
• Memperhatikan masukan dari
pekerja/buruh dan/atau SP/SB
KEBIJAKAN K3 minimal memuat:
Pasal 7
• Visi
• Tujuan dan sasaran perusahaan
• Komitmen dan tekad
• Kerangka dan program kerja
secara umum dan/atau
operasional
Penyebarluasan Kebijakan K3 kepada seluruh
pekerja/buruh dan pihak lain yg terkait
Pasal 8
Terdokumentasi
Kriteria:
1.1.1 Terdapat kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal,
ditandatangi oleh pengusaha atau pengurus, secara
jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3 serta
komitmen terhadap peningkatan K3.
1.1.4 Kebijakan khusus dibuat untuk masalah K3 yang
bersifat khusus.
1.1.5 Kebijakan K3 dan kebijakan khusus lainnya
ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin
bahwa kebijakan tersebut sesuai dengan
perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan
dalam peraturan perundang-undangan.
Konsultasi
Kriteria yang terkait :
1.1.2 Kebijakan disusun oleh pengusaha dan atau
pengurus setelah melalui proses konsultasi
dengan wakil tenaga kerja.
1.4.1 Keterlibatan dan penjadwalan konsultasi
tenaga kerja dengan wakil perusahaan
didokumentasikan dan disebarluaskan ke
seluruh tenaga kerja.
1.4.2 Terdapat prosedur yang memudahkan
konsultasi mengenai perubahan-perubahan
yang mempunyai implikasi terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja
Penyusunan rencana K3 harus memperhatikan:
Pasal 9
• tindakan pengendalian;
• perancangan (design) dan rekayasa;
• prosedur dan instruksi kerja;
• penyerahan sebagian pelaksanaan
pekerjaan;
• pembelian/pengadaan barang dan jasa;
• produk akhir;
Lanjutan… Kegiatan dalam melaksanakan
rencana K3 minimal meliputi:
Pasal 11
• Kebijakan
• Perencanaan
• Pelaksanaan rencana
• Pemantauan
• Evaluasi Kinerja
Peninjauan dan peningkatan kinerja
dilakukan dalam hal: Pasal 15
• terjadi perubahan peraturan per-UU-an;
• adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan
pasar;
• perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
• perubahan struktur organisasi perusahaan;
• perkembangan iptek dan epidemiologi;
• hasil kajian kecelakaan di tempat kerja;
• adanya pelaporan; dan/atau
• adanya masukan dari pekerja/buruh.
Penilaian SMK3: Pasal 16
Pasal 16
Penilaian melalui Audit SMK3
meliputi:
1. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
2. pembuatan dan pendokumentasian rencana K3;
3. pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak;
4. pengendalian dokumen;
5. pembelian dan pengendalian produk;
6. keamanan bekerja berdasarkan SMK3;
7. standar pemantauan;
8. pelaporan dan perbaikan kekurangan;
9. pengelolaan material dan perpindahannya;
10. pengumpulan dan penggunaan data;
11. pemeriksaan SMK3; dan
Pasal 16
12. pengembangan keterampilan dan kemampuan
PENGAWASAN
• Pengawasan SMK3 dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan
pusat, provinsi dan/atau kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya.
• Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
1. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
2. organisasi;
3. sumber daya manusia;
4. pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang K3;
5. keamanan bekerja;
6. pemeriksaan, pengujian dan pengukuran penerapan SMK3;
7. pengendalian keadaan darurat dan bahaya industri;
8. pelaporan dan perbaikan kekurangan; dan
Pasal 18
9. tindak lanjut audit.
Sanksi Administratif
Pasal 190 UU No 13 Tahun 2003
(1) Pelanggaran pasal 87 dikenakan sanksi
administratif
(2) Sanksi administratif berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sebagian atau seluruh alat
produksi;
h. pencabutan ijin.
Sistem Manajemen Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja
Peninjauan
dan Pening
katan Penetapan
Kinerja SMK3 Kebijakan K3
Pengukuran
dan Evaluasi
Kinerja K3
Perencanaan
K3
Pelaksanaan
Rencana
K3