Vous êtes sur la page 1sur 37

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN KLIEN ANSIETAS

• Astralita N.K. Holo (1502004)


• Anggun Erlin K (1602004)
• Delfy Bulan Rosalia (1602011)
• Dina Sophia (1602015)
• Kristin Eka R Laoli (1602030)
• Lidyana Puspitawati (1602032)
• Maria Leonita M (1602034)
• Patricia Yunita D A (1602044)
• Sarah Since Seko (1602049)
Definisi
Ansietas merupakan istilah yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, menggambarkan keadaan kekawatiran,
kegelisahan tidak menentu, atau reaksi ketakutan dan tidak
tentram yang kadang disertai berbagai keluhan fisik. Ansietas
merupakan respon emosional dan penilaian individu yang
subjektif diperngaruhi oleh alam bawah sadar serta belum
diketahui secara khusus penyebabnya. (Ermawati dkk, 2009)

Respon yang timbul ansietas yaitu khawatir, gelisah, tidak tenang


dan dapat disertai dengan keluhan fisik. Kondisi dialami secara
subjektif dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal.
Ansietas berbeda dengan rasa takut yang merupakan penilaian
intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya.
Etiologi
Pandangan
psikoanalitik

Pandangan
interpersonal

Pandangan
perilaku

Kajian
keluarga

Kajian
biologis
Faktor Presipitasi
Menurut Stuart & Sudeen, 1998

Ancaman
terhadap
integritas
seseorang

Ancaman
terhadap
sistem diri
seseorang
Tanda dan Gejala
1. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya
sendiri, mudah tersinggung.
2. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut.
3. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak
orang.
4. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang
menegangkan.
5. Gangguan konsentrasi dan daya ingat.
6. Keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada
otot dan tulang, pendengaran berdenging (tinitus),
berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan,
gangguan perkemihan, sakit kepala dan sebagainya.
Patofisiologi
Rentang Respon

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Ringan Berat
Antisipasi Sedang Panic
Tingkatan Ansietas
1. Ansietas Ringan
1. Respons fisik
• Ketegangan otot ringan
• Sadar akan lingkungan
• Rileks atau sedikit gelisah
• Penuh perhatian
• Rajin

2. Respon kognitif
• Lapang persepsi luar
3. Respons emosional
• Terlihat tenang, percaya diri
• Perilaku otomatis • Perasaan gagal sedikit
• Sedikit tidak sadar • Waspada dan
• Aktivitas menyendiri memperhatikan banyak hal
• Terstimulasi • Mempertimbangkan
• Tenang informasi
• Tingkat pembelajaran
optimal
2. Ansietas Sedang

1.Respon fisik 2. Respon kognitif 3. Respon emosional


•Ketegangan otot sedang •Lapang persepsi menurun •Tidak nyaman
•Tanda-tanda vital meningkat •Tidak perhatian secara selektif •Mudah tersinggung
•Pupil dilatasi, mulai berkeringat •Fokus terhadap stimulus •Kepercayaan diri goyah
•Sering mondar-mandir, meningkat •Tidak sabar
memukul tangan •Rentang perhatian menurun •Gembira
•Suara berubah : bergetar, nada •Penyelesaian masalah menurun
suara tinggi •Pembelajaran terjadi dengan
•Kewaspadaan dan ketegangan memfokuskan
menigkat
•Sering berkemih, sakit kepala,
pola tidur berubah, nyeri
punggung
3. Ansietas Berat Respons fisik
• Ketegangan otot berat
• Hiperventilasi/nafas berlebihan
• Kontak mata buruk
• Pengeluaran keringat meningkat
• Bicara cepat, nada suara tinggi
• Tindakan tanpa tujuan dan serampangan
• Rahang menegang, mengertakan gigi
• Mondar-mandir, berteriak
• Meremas tangan, gemetar

Respon Kognitif
• Lapang persepsi terbatas
Respon emosional
• Proses berpikir terpecah-pecah
• Sangat cemas • Sulit berpikir
• Agitasi/keresahan • Penyelesaian masalah buruk
• Takut • Tidak mampu mempertimbangkan
• Bingung informasi
• Merasa tidak adekuat • Hanya memerhatikan ancaman
• Menarik diri, Ingin bebas • Preokupasi/gangguan pikiran
• Penyangkalan dengan pikiran sendiri
• Egosentris/berpusat pada diri
sendiri
4. Tingkat Panik dari Ansietas

Respon fisik Respon kognitif Respon emosional


•Flight, fight, atau •Persepsi sangat sempit •Merasa terbebani
freeze(lumpuh) •Pikiran tidak logis, terganggu •Merasa tidak mampu, tidak
•Ketegangan otot sangat berat •Kepribadian kacau berdaya
•Agitasi motorik kasar •Tidak dapat menyelesaikan •Mengamuk, putus asa, lepas
•Pupil dilatasi masalah kendali
•Tanda-tanda vital meningkat •Fokus pada pikiran sendiri •Marah, sangat takut
kemudian menurun •Tidak rasional •Mengharapkan hasil yang
•Tidak dapat tidur •Sulit memahami stimulus buruk.
•Hormon stress dan eksternal
neurotransmiter berkurang •Halusinasi, waham, ilusi
•Wajah menyeringai, mulut mungkin terjadi
ternganga
Jenis Gangguan Ansietas

Fobia Spesifik
Fobia Sosial
(Terisolasi)

Gangguan
Cemas
Menyeluruh/
Gangguan Panik
Generalized
Anxiety
Disorder (GAD)
Terapi
1. Psikofarmaka
obat anti cemas (anxiolytic), yaitu seperti diazepam, clobazam,
bromazepam, lorazepam, buspirone HCl, meprobamate dan
alprazolam.
2. Terapi somatik
3. Psikoterapi
a. Psikoterapi suportif
b. Psikoterapi re-edukatif
c. Psikoterapi re-konstruktif
d. Psikoterapi kognitif
e. Psikoterapi psiko-dinamik
f. Psikoterapi keluarga
4. Terapi psikoreligius
Alat ukur ansietas
• HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale)
merupakan pengukuran kecemasan yang didasarkan pada
munculnya symptom pada individu yang mengalami
kecemasan. Menurut skala HARS terdapat 14 syptoms yang
nampak pada individu yang mengalami kecemasan. Setiap
item yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor( skala likert)
antara 0 (Nol Present) sampai dengan 4 (severe).

• DASS Depression Anxiety Stres Scale 42


(DASS 42) atau lebih diringkaskan sebagai Depression
Anxiety Stres Scale 21 (DASS 21) oleh Lovibond & Lovibond
(1995). merupakan pengukuran kecemasan yang didasarkan
pada munculnya symptom pada individu yang mengalami
kecemasan. Menurut skala HARS terdapat 14 syptoms yang
nampak pada individu yang mengalami kecemasan. Setiap
item yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor( skala likert)
antara 0 (Nol Present) sampai dengan 4 (severe).
A. Pengkajian keperawatan jiwa
Tanggal pengkajian : Selasa, 9 Oktober 2018
Jam : 08.30 WIB
Oleh :

1. Identitas klien Nama : Ny. R (P)


Umur : 43 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : -
Tanggal MRS : 6 Oktober 2018
Alamat : Gondokusuman
Ruang : D
Nomor RM : 0555xxx

2. Alasan masuk : Klien datang ke rumah sakit, karena pasien sangat cemas
akan kondisi kesehatannya. 8 bulan yang lalu klien terdiagnosis penyakit
diabetes, dan akhir-akhir ini klien merasa cemas akan penyakitnya yang
tidak bisa disembuhkan. Tubuh klien juga sudah mengalami perubahan,
seperti kaki mulai bengkak, terdapat luka pada ibu jari sebelah kanan.
Pemeriksaan fisik
a. Tanda vital : TD : 120/ 80 mmHg N :82
x/mnt RR : 20 x/mnt S :36,2 0C
b. Ukuran Berat Badan (BB) : 55 Kg Tinggi
Badan (TB) : 150 cm IMT = 𝐵𝐵 (𝑘𝑔)
𝑇𝐵2(𝑚) = 65 1,52 = 65 2,25 = 28,5
IMT = 28,5 (kelebihan berat badan)
Hubungan sosial
• Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
klien mengatakan sekarang agak tertutup dengan
tetangganya, dan klien menyembunyikan penyakit
nya dari tetangganya
Masalah Keperawatan : Kerusakan interaksi
sosial
Status mental
• Aktivitas Motorik Penjelasan: klien lesu ketika
mengikuti kegiatan
• Afek dan Emosi
1) Afek  Tidak sesuai Ekpresi klien menunjukan
bahwa klien cemas akan kondisi nya saat ini
Masalah Keperawatan : Ansietas
2) Alam perasaan (emosi)  hawatir Klien
mengatakan cemas dengan penyakitnya
Masalah Keperawatan : Ansietas
• Daya Tilik Diri  Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Masalah Keperawatan : Kurang pengetahuan koping
individu tidak efektif (menyangkal)
• Nafsu makan  Meningkat
Masalah Keperawatan : Resiko berat badan berlebih
• Tidur
Apakah ada masalah tidur  Ada
Apakah merasa segar setelah bangun tidur  Tidak
Tidur malam jam : 12.00
Bangun jam : 04.00
Rata-rata tidur malam : 4 jam
Apakah ada gangguan tidur  terbangun saat tidur
Masalah Keperawatan : Insomnia
• Mengatur penggunaan obat : Ya, dibantu oleh perawat
• Melakukan pemeriksaan kesehatan : Ya, dibantu oleh perawat
• Klien mengatakan selalu menghindar untuk merawat bayinya.
Masalah Keperawatan : Kurang pengetahuan koping
individu tidak efektif (Menyangkal)
Masalah psikososial dan lingkungan
• Klien mempunyai masalah dengan pendidikannya,
karena klien tamatan SMA
• Masalah dengan ekonomi : ketika ditanya hasil
pekerjaannya klien mengatakan hanya suami nya yang
bekerja
• Klien mengalami masalah dengan pelayanan kesehatan.
Masalah Keperawatan : Kurang pengetahuan koping
individu tidak efektif (Menyangkal)
Pengetahuan kurang tentang
Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan
dengan pengetahuan yang kurang tentang suatu hal?
Koping
Klien mempunyai masalah dengan koping, karena klien
kurang pengetahuan dalam menangani penyakitnya
Masalah Keperawatan : Kurang pengetahuan
mekanisme koping individu tidak efektif (Menyangkal)
Diagnosa Keperawatan
Analisa Data
Pohon masalah
Daftar diagnosa
NCP
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi