Vous êtes sur la page 1sur 16

HUKUM KEPEGAWAIAN

-PENDAHULUAN
- KONSEP DASAR
-DEFINISI & RUANG LINGKUP
Oleh: FERY CHOFA, SH, LL.M
Perubahan Paradigma Dalam Hukum
Kepegawaian
Pada orde baru terdapat permasalahan dalam pelaksanaan sistem pemerintahan
Indonesia. Bentuk permasalahannya berupa pola pikir pemerintah yang
mengakibatkan rakyat tidak mempunyai peran yang dapat mengontrol birokrasi
pemerintah. Kekuasaan ini disalahgunakan oleh penguasa untuk menguasai
struktur birokrasi dengan konsep monoloyalitas. Semua pejabat termasuk pegawai
dari lini dan layer mempunyai jabatan dan kewajiban rangkap memihak
kepentingan penguasa. Keadaan seperti ini membuat sistem sentralisasi
pemerintahan menjadi kuat. Konsep monoloyalitas ini berdampak terhadap
penataan kepegawaian atau sumber daya aparatur pemerintah

2
Identifikasi permasalahnya :
a. Kelembagaan birokrasi pemerintah yang besar dan tidak
profesional;
b. Mekanisme kerja yang sentralistik;
c. Kontrol terhadap birokrasi pemerintah masih dilakukan oleh
pemerintah, untuk pemerintah, dan dari pemerintah;
d. Patron-klien (KKN) dalam birokrasi pemerintah merupakan
halangan terhadap upaya mewujudkan meritokrasi dan birokrasi;
e. Tidak ada ”sense of accountability” secara kelembagaan maupun
individu;
f. Jabatan birokrasi yang hanya menampung jabatan struktural dan
pengisiannya sering kali tidak berdasarkan kompetensi yang
dibutuhkan;
g. Penataan sumber daya aparatur tidak disesuaikan dengan
kebutuhan dan penataan kelembagaan birokrasi.
3
Hubungan antara Hukum Administrasi
Negara dengan Hukum Kepegawaian
Sistem administrasi pemerintahan terbagi menjadi dua bagian yaitu pegawai negeri dan
masyarakat.
Pegawai negeri mempunyai otoritas dan wewenang secara hukum, sedangkan
masyarakat tidak memiliki wewenang.
Berdasarkan kewenangan yang diberikan tersebut maka terdapat hubungan antara
Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Kepegawaian yang disebut sebagai openbare
dienstbetrekking (hubungan dinas publik) terhadap negara (pemerintah). Adapun
openbare dientsbetrekking yang melekat pada hubungan hubungan hukum kepegawaian
itu lebih merupakan hubungan sub-ordinatie antara atasan dengan bawahan.

4
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan
antara Hukum Kepegawaian dengan Hukum Administrasi Negara adalah :
1. Obyek Hukum Administrasi Negara adalah kekuasaan pemerintah;
2. Penyelenggaraan pemerintahan sebagian besar dilakukan oleh
Pegawai Negeri;
3. Tugas dan wewenang Pegawai Negeri berupa public service
dituangkan dalam Pasal 3 ayat (1) UU No. 43 tahun 1999 yang
menyatakan bahwa Pegawai negeri berkedudukan sebagai unsur
aparatur Negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara professional, jujur adil dan merata
dalam penyelenggaraan tugas Negara, pemerintahan dan pembangunan.
4. Hubungan antara Pegawai Negeri dengan negara adalah hubungan
dinas publik;
5. Sengketa kepegawaian merupakan sengketa Tata Usaha Negara.

5
Pentingnya Administrasi Kepegawaian
• Karena administrator adalah Pegawai Negeri Sipil
selaku pelaksana tugas pemerintahan baik di tingkat
pusat maupun daerah.
• Tersebar di pusat dan daerah
• Pelaksana dari rules aplication
• Kaitan HAN OTONOM dan HAN HETERONOM.
• Pelaksana Organisasi Administrasi Negara
HK. Administrasi Kepegawaian dan Hukum Administrasi Negara

Presiden

Pengawasan Wewenang

Tindak Administrasi Negara


Keuangan
Aspek HAN lainnya

RULES APPLICATION
Pelaksana Organisasi Administrasi Negara

PUSAT DAERAH

PEGAWAI NEGERI SIPIL


HUKUM KEPEGAWAIAN dalam Struktur Ilmu
Hukum
ILMU HUKUM

HUKUM
HUKUM PRIVAT
PUBLIK

HUKUM HUKUM HUKUM


ADM.NEGARA TATA NEGARA PIDANA

HUKUM
KEUANGAN
NEGARA

HUKUM
KEPEGAWAIAN

HUKUM PAJAK
DEFINISI ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

PAUL PIGOR:
• Administrasi kepegawaian adalah suatu kecakapan atau seni
dari perolehan, pengembangan dan pemeliharaan angkatan
kerja sedemikian rupa untuk melaksanakan fungsi serta
tujuan organisasi dengan se-efisien dan se-ekonomis
mungkin.

THE LIANG GIE:


• Administrasi kepegawaian adalah segenap aktivitas yang
bersangkutan dengan masalah penggunaan tenaga kerja
untuk mencapai tujuan tertentu. Masalah pokoknya terutama
berkisar pada penerimaan, pengembangan, pemberian balas
jasa dan pemberhentian.
Aspek administrasi kepegawaian:
1. Seni memilih pegawai baru, mempergunakan dan
mempekerjakan pegawai lama.
 merupakan seni karena yang dibutuhkan adalah keahlian
untuk menentukan dan menggunakan potensi pegawai yang ada
dan yang akan diterima. Sehingga diperoleh “the right manusia
on the right place.”

2. Segala kegiatan yang menyangkut persoalan pegawai mulai dari


penerimaan sampai dengan pemberhentian pegawai.

Penerimaan Pembinaan/Pengembangan Balas Jasa Pemberhentian


3. Fungsi seorang administrator yang bertujuan untuk menyusun
dan mengendalikan semua kegiatan untuk mendapatkan,
memelihara, mengembangkan dan menggunakan pegawai sesuai
dengan beban kerja dan tujuan organisasi.
 beban kerja harus disesuaikan dengan “job description” yang
tercantum pada organisasi tata laksana.
PRINSIP KEPEGAWAIAN
• PRINSIP KEMANUSIAAN – bawahan harus
dilihat sebagai manusia bukan objek
• PRINSIP KESATUAN ARAH
• PRINSIP KESATUAN TUJUAN
• PRINSIP KESATUAN KOMANDO
• PRINSIP WEWENANG DAN TANGGUNG
JAWAB
• PRINSIP DEMOKRASI
• PRINSIP EQUAL PAY FOR EQUAL WORK
• PRINSIP THE RIGHT MAN IN THE RIGHT
PLACE
• PRINSIP KOMUNIKASI YANG SEIMBANG
• PRINSIP EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS
KERJA
SISTEM PEMBINAAN PNS
SISTEM KAWAN SISTEM PRESTASI KERJA SISTEM KARIER
PATRONAGE SYSTEM MERYT SYSTEM CARIER SYSTEM
Pembinaan yang dilakukan secara Sistem pembinaan dimana Sistem pembinaan dimana
subyektif hanya melihat orangnya pengangkatan untuk menduduki pengangkatan pertama
bukan kecakapan jabatan/kenaikan pangkat didasarkan pada kecakapan &
didasarkan pada kecakapan dan pengembangan selanjutnya
mulai dikembangkan di prestasi berdasarkan masa kerja,
AS tahun 1829 masa kesetiaan & pengabdian
pemerintahan Andrew
Jackson

Nepotisme Terbuka Tertutup


Spoil
System(politik) Pada masa Dapat mengangkat Untuk mengisi
Partai yang menang pemerintahan gereja orang dari luar jabatan harus PNS
dapat menikmati Romawi pemilihan instansi ybs untuk yang berasal dari
semua fasilitas didasarkan pada menduduk jabatan instansi ybs
hubungan kekeluargaan tertentu.
(kerajaan & gereja
SISTEM PEMBINAAN BERDSR UU 43/99
• Sistem Prestasi Kerja dan Sistem Karier, dengan titik
berat pada sistem prestasi kerja.
• Hal ini berarti :
Pengangkatan dlm jabatan hrs berdsrkan pd sistem
prestasi kerja yg didsrkan pada : penilaian objektif,
prestasi, kompetensi dan pelatihan.
Dalam kenaikan pangkat, disamping berdsrkan sistem
prestasi kerja juga diperhatikan sistem karier.

• Untuk meningkatkan dayaguna dan hasilguna, mk sistem pem


binaan yg hrs dilaks adalah sistem pembinaan karier tertutup,
dalam arti NEGARA. Shg dimungkinkan perpindahan PNS dr
Dept/lembg/propinsi/kab/kota yg satu ketempat yg lain
(Penjelasan Ps 12 UU 43/1999 ).
DEFINISI PEGAWAI NEGERI
(UU No. 43 Tahun 1999, Pasal 1):
Adalah mereka yang memenuhi syarat
yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku, diangkat oleh
pejabat yang berwenang dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan negeri atau diserahi
tugas negara lainnya yang ditetapkan
berdasarkan suatu peraturan perundang-
undangan dan digaji menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4 unsur dari Definisi
1. Memenuhi syarat tertentu.
 syarat untuk menjadi pegawai ditentukan dalam
Peraturan Pemerintah berupa usia, indeks prestasi
kumulatif, dan lain-lain.
2. Diangkat oleh pejabat yang berwenang.
 diangkat oleh kepala instansi yang bersangkutan dengan
Surat Keputusan yang mencantumkan pangkat dan
golongannya.
3. Diserahi tugas.
 yaitu untuk menjalankan tugas pemerintahan yang ada
dalam HAN otonom.
4. Digaji.
 penggajian ini berlaku secara nasional.
PEGAWAI NEGERI:
1. Pegawai Negeri Sipil
a. PNS Pusat
b. PNS Daerah
2. Anggota TNI
3. Anggota Kepolisian
Catatan:
[No. 2 dan 3 dikeluarkan dari pengertian
Pegawai Negeri – menurut Pasal 37]

Vous aimerez peut-être aussi