Vous êtes sur la page 1sur 25

STRUKTUR

KEPEMILIKAN
KELOMPOK 4

I GST A.A. TATA NI LUH GEDE DANDY PUTU ADHISTY


INTAN TAMARA ADI P. PRAJNA P.
1607531009 1607531011 1607531030
MATERI
Governance: Struktur
Pemisahan Kepemilikan
Kepemilikan dan Mekanisme Struktur Kepemilikan
Organisasi dan di Asia, Asia
dan Pengendalian
Lingkungan Struktur Tenggara dan
Pengendalian
Kepemilikan Indonesia
Korporasi
Organisasi dan Lingkungan
Organisasi dan Lingkungan
Secara lebih rinci, Burke menjelaskan
berbagai kegunaan dari model organisasi:

model membantu untuk meningkat


kan pemahaman tentang perilaku
Model organisasi organisasi,
merupakan representasi model membantu untuk
dari suatu organisasi mengelompokkan data tentang
yang membantu organisasi
seseorang untuk lebih me model membantu
mahami secara jelas dan menginterpretasikan data
tentang organisasi
cepat apa yang diamati d
alam organisasi tersebut. model membantu untuk memberi
kan bahasa yang umum serta si
ngkat tentang organisasi
Organisasi dan Lingkungan
Organisasi sebagai suatu sistem yang terbuka mengacu pada pandangan yang
dikemukakan oleh teori organisasi moderen yang berkembang sejak tahun 1950-an.
Dalam teori ini, organisasi cenderung dipandang sebagai berikut

di dalam organisasi terjadi di dalam organisasi organisasi memiliki


organisasi transformasi masukan yang tujuan dan batasan
terdapat
merupakan menghasilkan keluaran elemen elemen tertentu yang membeda
suatu sistem tertentu, masukan diperoleh yang penting yang kan organisasi tersebut
yang terbuka dari lingkungannya saling berhubungan dari lingkungannya
sedangkan keluaran akan satu sama lain
diberikan organisasi kepada
lingkungannya
Organisasi dan Lingkungan
Penggambaran organisasi sebagai suatu sistem
yang terbuka dapat dilihat pada gambar berikut.
Struktur Kepemilikan Korporasi
Struktur Kepemilikan Korporasi
Kepemilikan Tersebar
Pada model ini perusahaan memiliki pemegang
saham yang banyak dengan jumlah saham yang
sedikit.Pemegang saham minoritas ini kurang
mengawasi aktivitas perusahaan dan cenderung tidak terli
bat dalam pengambilan keputusan atau kebijakan perusah
aan. Pemegang saham
tersebut disebut outsider, dan kepemilikan yang
tersebar tersebut disebut sebagai outsider system

outsider system memiliki kelemahan, yaitu


kepemilikan yang terkonsentrasi ini hanya tertarik
pada maksimalisasi profit jangka pendek, dan
mereka cenderung untuk menyetujui kebijakan dan
strategi yang menguntungkan keuntungan jangka
pendek, tetapi tidak mempertimbangkan kinerja
perusahaan jangka panjang
Struktur Kepemilikan Korporasi
Kepemilikan yang Terkonsentrasi (Concentrated Ownership)

Menurut Bae et al. (2003) Keuntungan kepemilikan yang terkonsentrasi:


kepemilikan yang pemegang saham mayoritas (insider) memiliki
kekuatan dan insentif untuk
terkonsentrasi ini
mengawasi manajemen dengan lebih dekat,
Pemegang merupakan salah sehingga dapat meminimalkan timbulnya
saham mayoritas satu ciri dari control based mismanajemen dan kecurangan.
model, selain menekankan
pada insider board,
pengungkapan yang Kelemahan kepemilikan yang terkonsentrasi:
terbatas,dan pemegang saham mayoritas dapat berkolusi
dengan manajemen untuk mengambil alih asset
ketergantungan pada
perusahaan dengan biaya dari pemegang saham
keuangan atau minoritas
sistem perbankan keluarga.
Pemegang
saham minoritas
Struktur Kepemilikan Korporasi
Kepemilikan Manajerial
Pemilik (pemegang saham) bertujuan untuk
memaksimumkan kekayaannya dengan melihat
Kepemilikan manajerial dapat nilai sekarang dari arus kas yang dihasilkan oleh
diartikan sebagai investasi perusahaan sedangkan manajer
persentase saham yang dimiliki bertujuan pada peningkatan pertumbuhan dan ukur
oleh manajer dan direktur an perusahaan. Tujuan manajer ini dilandasi oleh
perusahaan pada akhir tahun dua alasan, yaitu:
untuk masing-masing periode
pengamatan.
Pertumbuhan yang meningkat akan memberi
kan peluang bagi manajer bawah dan menen
gah untuk dipromosikan.

Ukuran perusahaan yang semakin besar


memberikan keamanan pekerjaan atau m
engurangi kemungkinan lay-off dan komp
ensasi yang semakin besar
Kepemilikan Manajerial
Continue……
Kepemilikan saham manajerial akan membantu penyatuan kepentingan antar manajer
dengan pemegang saham. Kepemilikan manajerial akan mensejajarkan kepentingan
manajemen dengan pemegang saham, sehingga manajer ikut merasakan secara
langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan ikut pula menanggung kerugian
sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah.

Tingkat kepemilikan manajerial yang terlalu tinggi juga dapat


berdampak buruk terhadap perusahaan. Dengan kepemilikan
manajerial yang tinggi, manajer mempunyai hak voting yang
tinggi sehingga manajer mempunyai posisi yang kuat untuk
mengendalikan perusahaan, hal ini dapat menimbulkan
masalah pertahanan, dalam artian, adanya kesulitan bagi para
pemegang saham eksternal untuk mengendalikan tindakan
manajer
Struktur Kepemilikan Korporasi
Kepemilikan Institusional

Investor institusional memiliki Adanya kepemilikan oleh institusional seperti perusahaan


asuransi, bank, perusahaan-perusahaan investasi dan
beberapa kelebihan dibanding dengan kepemilikan oleh institusi-institusi lain akan mendorong
investor individual, diantaranya yaitu: peningkatan pengawasan yang lebih optimal.
Investor institusional memiliki sumber daya
yang lebih daripada investor individual untuk
mendapatkan informasi. Perubahan perilaku institusional ownership dari pasif
Investor institusional memiliki profesiona menjadi aktif dapat meningkatkan akuntabilitas manajerial
lisme dalam menganalisa informasi sehingga manajer akan bertindak lebih hati-hati dalam
pengambilan keputusan.
Investor institusional, secara umum, memiliki
realsi bisnis yang lebih kuat dengan manajemen
Mekanisme pengawasan dapat dilakukan dengan
Investor institusional memiliki motivasi yang kuat • menempatkan dewan ahli yang tidak dibiayai perusahaan
untuk melakukan pengawasan lebih ketat atas sehingga posisinya tidak berada dibawah pengawasan
aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan manajer.
• memberikan masukan-masukan sebagai bahan pertimbangan
Investor institusional lebih aktif dalam melak
bagi manajer dalam menjalankan usaha dan melalui Rapat
ukan jual beli saham
• Umum Pemegang Saham (RUPS).
Governance: Pemisahan Kepemilikan dan Pengendalian
Terdapat dua
konsep dasar Governance: Pemisahan Kepemilikan dan Pengendalian
pada pemisahan
kepentingan dan Konsep Pertama
pengendalian
yaitu:

Kebutuhan modal usaha dan pengembangan Secara teoritis, agency theory and
bisnis mungkin menjadi salah satu alasan agency problem merupakan cikal
mengapa kepemilikan perusahaan dibuka bakal tumbuhnya ilmu corporate
kepada banyak pihak. governance.

Adanya pemisahan antara kepemilikan


Inilah awal konsep “separation of ownership dan pengendalian ini juga menimbulkan
and control”- pemisahan antara permasalahan yang dikenal sebagai
kepemilikan (ownership) dan pengendalian “agency problem”, yaitu adanya
(control). Pemisahan ini kemudian dikenal perbedaan kepentingan antara pemilik
10 dengan teori “agency theory / agency dan manajemen
relationship”
Terdapat dua
konsep dasar Governance: Pemisahan Kepemilikan dan Pengendalian
pada pemisahan
kepentingan dan Konsep Kedua
pengendalian Dalam konsep ke-dua ini, terdapat dua pengertian fundamental terkait dengan kepemilikan
yaitu: perusahaan, yaitu Ownership Right (OR) dan Control Right (CR)

Ownership Right (OR) Control Right (CR)


mengacu kepada besarnya mengacu kepada kekuatan
kepemilikan suatu pihak mengontrol perusahaan yang
terhadap perusahaan yang tercermin pada kekuatan
diukur dari jumlah uang/ suara dalam penentuan
modal yang telah diinvestas kebijakan strategis perusahaa
ikan dalam perusahaan, n dalam sebuat rapat umum
yang sering kita lihat pemegang saham, sehinggga
sebagai persentase Control Right (CR) sering juga
kepemilikan. disebut sebagai Voting Right
(VR).
Continue……..

Pertama, memang terdapat perbedaan kela Terdapat dua sebab yang


s saham (misal adanya saham preferen
yang memang menyimpang dari prinsip one menyebabkan
-share-one-vote). penyimpangan yaitu:

Penyimpangan dilakukan melalui pengat


uran struktur kepemilikan terhadap suat
u perusahaan, yaitu melalui pyramidal st
ructure, cross-holding dan konglomerasi
.
Struktur Kepemilikan dan Mekanisme Pengendalian
Struktur Kepemilikan dan Mekanisme Pengendalian

Walsh dan Seward (1990) menyatakan


bahwa terdapat 2 mekanisme untuk
membantu menyamakan perbedaan
kepentingan antara pemegang saham
dan manajer dalam rangka penerapan
Menurut Grosfeld dan Hashi,
GCG
(2003) menyatakan bahwa
• Mekanisme pengendalian internal adalah p
struktur kepemilikan perusahaan, engendalian perusahaan yang dilakukan d
derajat kepemilikan dan identitas engan membuat seperangkat aturan yang
pemegang saham mayoritas mengatur tentang mekanisme bagi hasil, b
aik yang berupa keuntungan, return maupu
memiliki pengaruh yang n risiko – risiko yang disetujui oleh principal
signifikan terhadap corporate dan agen.
governance dan kinerja • Mekanisme pengendalian eksternal
perusahaan adalah pengendalian perusahaan ya
ng dilakukan oleh pasar.
Struktur Kepemilikan di Asia, Asia Tenggara dan Indonesia
Struktur Kepemilikan di Asia, Asia Tenggara dan Indonesia
Struktur Kepemilikan di Asia

Bisnis di kawasan Asia Di Korea, Singapura


lebih bersifat kekeluargaan , Taiwan, dan
sehingga kelompok- Hongkong, kontrol
kelompok usaha besar yang keluarga terhadap
berkembang selalu
perusahaan begitu
dikendalikan oleh anggota
keluarga dari hubungan
tinggi. Kontrol para
darah atau hubungan pemilik perusahaan
perkawinan. Hal tersebut dilakukan melalui
sangat terasa dalam sistem struktur piramida
Keiretsu di Jepang, Chebol dan kepemilikan
di Korea, dan Konglomerasi silang diantara
di Indonesia. beberapa
perusahaan
Struktur Kepemilikan di Asia, Asia Tenggara dan Indonesia
• Struktur Kepemilikan di Asia Tenggara

Dalam kasus di berbagai Negara di kawasan


Asia Tenggara, kepemilikan biasanya
memiliki ciriciri:

Saham mayoritas umumnya


dipegang di tangan keluarga
dan Negara
Pemegang saham pengontrol
memiliki hak suara (control right)
yang melebihi kepemilikan (cash
flow right)
Struktur Kepemilikan di Asia, Asia Tenggara dan Indonesia
Struktur Kepemilikan di Indonesia
Informasi kepemilikan saham yang wajib
dipublikasikan adalah kepemilikan saham di
atas 5% dan kepemilikan oleh eksekutif
perusahaan. Perusahaan tidak wajib
mengungkapkan kepemilikan di bawah nilai
• Undang-Undang No. 40 tahun 20 tersebut karena dianggap tidak material,
07 tentang Perseroan Terbatas, kecuali untuk kepemilikan Direksi dan
• Undang-Undang No. 19 Tahun 2 Komisaris karena menunjukkan kontrol akan
003 tentang Badan Usaha Milik perusahaan.
Negara (BUMN),
• Peraturan Bapepam LK sebagai
otoritas pengawas pasar modal Di Indonesia, struktur kepemilikan biasanya memiliki
bagi perusahaan terbuka No. 8 ciri-ciri sebagai berikut:
Tahun 1995.
Saham mayoritas umumnya dipegang di tangan
UU PT menyebutkan keluarga dan negara.
bahwa organ perusahaan Pemegang saham pengontrol memiliki hak suara
terdiri dari Rapat Umum
yang melebihi kepemilikan
Pemegang Saham, Dewan
Direksi, dan Dewan Kepemilikan bank secara signifikan tidak begitu
Komisaris. lazim
Sesi Diskusi
Thank you

Vous aimerez peut-être aussi