Vous êtes sur la page 1sur 47

ISA

(INTERNTIONAL STANDART
AUDITING)
BAB 3 & 4
LATAR BELAKANG :

• PASAR MODAL & PASAR UANG DIGONCANG OLEHMANIPULASI


PELAPORAN KEUANGAN (DALAM ISA) BERSIFAT MASSIVE DAN
PERVASIVE
• INDONESIA TIDAK IMUN TERHADAP PRAKTIKLAPORAN KEUANGAN
• ISA DAN STANDART LAIN YANG DIKELUARKAN IFAC DIMAKSUDKAN
UNTUK MENCAPAI PELAPORAN KEUANGAN YANG BERKUALITAS
PADA TATANAN GLOBAL
• ISA SEPERTI STANDART TERDAHULU INGIN MENCAPAI MUTU AUDIT
YANG DAPAT DIANDALKAN PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN, DENGAN
MEMBERIKAN ASURANS YANG MEMADAI (REASONABLE
ASSURANCE)
• ISA DAN STANDART AUDIT YANG TERDAHULU TIDAK MEMBERIKAN
ASURANS YANG MUTLAK (ABSOLUTE ASSURANCE)
• PERBEDAAN STANDART TERDAHULUDENGAN ISA ADALAH TEKANAN
PADA BERFIKIR KRITIS
AUDITING BERBASIS ISA TERDIRI DARI
5 BAGIAN :
• MENGADOPSI ISA
• GAGASAN DASAR (MEMBAHAS KONSEP-
KONSEP MERUPAKAN ACUAN BAGI PARA
PRAKTISI DALAM MENERAPKAN ISA
• PROSES AUDIT BERBASIS ISA
• LAMPIRAN (GLOSSARY UM)
ISTILAH TERTENTU DALAM ISA

• ANTI-FRAUD CONTROL ARTINYA PENGENDALIAN UNTUK


MELAWAN KECURANGAN
• FINANCIAL REPORTING FRAMEWORK = (INDONESIA = PSAK)
ARTINYA KERANGKA PELAPORAN KEUANGAN ADA 3 HAL :
1. GENERAL PURPOSE FRAMEWORK ARTINYA PELAPORAN YANG
DIRANCANG UNTUK BERMACAM-MACAM PEMAKAI LAPORAN
2. FAIR PRESENTATION FRAMEWORK ARTINYA PELAPORAN
KEUANGAN YANG HARUS MENGIKUTI KETENTUAN DAN
STANDAR TERTENTU AGAR LAPORAN YAN DIHASILKANNYA
WAJAR
3. COMPLIANCE FRAMEWORK ARTINYA MENGIKUTI STANDART,
NAMUN TIDAK BERKENAAN DENGAN PERSYARATAN WAJAR
INDONESIA MENGADOPSI ISA

• KEKUATAN PASAR, ARTINYA KAP MEMPUNYAI JARINGAN


GLOBAL DAN JARINGAN INTERNASIONALLAINNYA
MELAYANI KLIEN GLOBAL DAN INTERNASIONAL YANG
MENGADAPSI STANDART-STANDART IFAC
• NILAI TAMBAH, ARTINYA KETIKA AUDITOR GAGAL
MENDETEKSI. TUNTUTAN HUKUM MENYUSUL. REGULATOR
MENCARI SOLUSI
• DAMPAK ADOPSI ISA PADA KENAIKAN BIAYA, ARTINYA ADA
2 JENIS KLASIFIKASI BIAYA DALAM HAL INI, YAKNI BIAYA
YANG BERULANG-ULANG TERJADI SETIAP TAHUN
(RECURRING COST) DAN BIAYA YANG SEKALI TERJADI (ONE-
OFF COST)YAKNI KETIKA MULAI MENGADOPSI ISA.
INDONESIA MENGADOPSI ISA
LANJUTAN ….

• ADOPSI ISA MERUPAKAN BAGIAN DARI GLOBALISASI


PEREKONOMIA, TERMASUK GLOBALISASI. PASAR UANG
DAN PASAR MODAL. BAGIAN TERDAHULU YANG BERBICARA
TENTANG PENINGKATAN BIAYA MERUPAKAN PENGALAMAN
NEGARA-NEGARA YANG SUDAH LEBIH DULU MENGADOPSI
ISA. INDONESIA LEBIH BERUNTUK, KARENA TIDAK PERLU
MENGELUARKAN BIAYA TERTENTU (MISAL YANG
BERHUBUNGAN DENGAN REVISI ISA) DAN BISA BELAJAR
DARI PENGALAMAN NEGARA LAIN. DASAWARSA PERTAM
MILENIUM 2000 AGAKNYA MERUPAKAN INDIKASI
PERUBAHAN BESAR DALAM TATANAN EKONOMI DUNIA,
YANG AKAN MEMPENGARUHI TATANAN EKONOMI
INDONESIA DI DASAWARSA BERIKUTNYA
PROYEK ISA DI INDONESIA

• GAMBARAN DI INDONESIA SEMUA KEGIATAN DALAM


MEMPERSIAPKAN PENGAPDOSIAN ISA.
• PROYEK INI DIGUNAKAN UNTUK KEGIATAN KEARAH
KONVERGENSI DENGAN INTERNATIONAL FINANCIAL
REPORTING STANDARDS (IFRS)
• PROYEK BERSIFAT INTERNASIONAL, GAGASAN ASING
YG KITA ADOPSI KEDALAM PERBENDAHARAAN
PENGETAHUAN, DISIPLIN DAN PEMAHAMAN KITA
DIBIDANG AKUNTANSI DAN AUDITING
• ADA IFRS = ISA
• CAKUPAN ISA TERBATAS PADA KAP DAN PRAKTISI
(PARTNER DAN STAF PADA KAP)
PROYEK ISA DI INDONESIA
LANJUTAN …..

• LEMBAGA INTERNASIONAL YANG


MENCETUSKAN DAN MENDORONG GAGASAN
ISA DAN IFRS ADALAH IFAC ( INTERNATIONAL
FEDERATION OF ACCOUNTANTS) DAN
AFILIASINYA, DAN LEMBAGA INTERNAIONAL
LAIN MELALUI KEWENANGAN MEREKA.
• BANK DUNIA DAN IMT MEMONITOR
KEMAJUAN NEGARA-BEGARA YANG
MENGIMPLEMENTASIKAN IFRS DAN ISA
PROYEK ISA DI INDONESIA
LANJUTAN …..

• INDONESIA ADALAH SALAH SATU DARI NEGARA G20


YANG IKUT DALAM PERTEMUAN PUNCAK G20 DI
WASHINGTON, DC AMERIKA SERIKAT DALAM BULAN
NOPEMBER 2008
• PERUBAHAN DIMULAI HARUS DARI : KEANGGOTAAN
INDONESIA DI IFAC DIWAKILI OLEH IAI DAN
MEMPUNYAI KEWAJIBAN YANG DITUANGKAN DALAM
STATEMENT OF MEMBERSHIP OBLIGATIONS DISINGKAT
SMO YANG DITERBITKAN OLEH IFAC BOARD PADA
BULAN APRIL 2004. DAN DAPAT DIPEROLEH DARI SITUS
WEB IFAC
PROYEK ISA DI INDONESIA
LANJUTAN …..
ADA 7 KEWAJIBAN IFAC DALAM SMO :
• MEMBUAT DAN MEMPUBLIKASI QUALITY CONTROL
STANDARDS DAN PETUNJUK BAGI KAP UNTUK
MENGIMPLEMENTASIKAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU
SESUAI INTERNATIONAL STANDARD ON QUALITY CONTROL
(ISQC)
• BERKENAAN DENGAN STANDART PENDIDIKAN BAGI
AKUNTAN PROFESIONAL, PETUNJUK MENGENAI
PENDIDIKAN BAGI AKUNTAN PROFESIOANL DAN TERBITAN
MENGENAI PENDIDIKAN BAGI AKUNTAN PROFESIONAL
• BERKENAAN DENGAN STANDAR MUTU, AUDITING DAN
ASSURANCE UNTUK ANGGOTA
PROYEK ISA DI INDONESIA
LANJUTAN …..
• BERKENAAN DENGAN KODE ETIK DAN PERNYATAAN
LAINNYA
• BERKENAAN DENGAN INTERNATIONAL PIBLIC SECTOR
ACCOUNTING STANDT DAN PETUNJUK LAIN
• BERKENAAN DENGAN INVESTIGASI DAN
PENJATUHAETAPI N SANKSI DK TALPELANGGARAN
PERILAKU, TERMASUTIDAK TERBATAS PADA
PELANGGARAN STANDART DAN KETENTUAN
PROFESIONAL OLEH ANGGOTA
• BERKENAAN DENGAN IFRS YG DITERBITKAN OLEH IASB
(INTERNATIONAL ACCONUTING STANDART BOARD)
AUDIT BERBASIS RISIKO
( CIRI PENTING DARI AUDIT BERBASIS ISA ADALAH BAHWA AUDIT
INI BERBASIS RISIKO)
KONSEPNYA :
• REASONABLE ASSURANCE (ASURANS YANG
LAYAK)
• INHERENT LIMITATIONS (RISIKO BAWAAN)
• AUDIT SCOPE (LINGKUP AUDIT)
• MATERIAL MISSTATEMENT (SALAH SAJI
MATERIAL)
• ASSERTION (ASERSI)
REASONABLE ASSURANCE
(ASURANS YANG LAYAK)

DIPEROLEH KETIKA AUDITOR MENEMUKAN BUKTI


AUDIT YANG CUKUP DAN TEPAT UNTUK MENEKAN
RISIKO AUDIT.
RISIKO AUDIT ADALAH RISIKO DIMANA AUDITOR
MEMBERIKAN OPINI YANG SALAH KETIKA LAPORAN
KEUANGN DISALAH SAJIKAN SECARA MATERIAL.
AUDITOR INGIN MENEKAN RISIKO EPERSUASIVE
(MENGUATKAN) DAN BUKAN CONCLUSIVE
(MEYAKINKAN SECARA MUTLAK)
INHERENT LIMITATIONS
(RISIKO BAWAAN)

KENDALA ALASAN

Sifat pembuatan laporan keuangan


Pelaporan memerlukan :
Keuangan judgment manajemen dalam
menerapkan kerangka pelaporan
keuangan dan keputusan atau penilaian
subjektif (seperti estimasi) oleh
manajemen dalam memilih berbagai
tafsiran atau judgment yang akseptabel
INHERENT LIMITATIONS
(RISIKO BAWAAN) LANJUTAN …

Sifat Bukti audit Kebanyakan pekerjaan auditor dalam merumuskan


yang tersedia pendapatnya adalah mengumpulkan dan mengevaluasi
bukti audit. Bukti ini cenderung bersifat persuasif dan
tidk konklusif
Bukti audit terutama diperoleh melalui pelaksanaan
prosedur audit. Bukti ini jugmeliputi informasi yang
diperoleh dari sumber lain seperi :
Audit th lalu, prosedur kendali mutu dlm rangka
menerima/melanjutkan hubungan klien, catatan
pembukuan entitas, dan bukti audit yang dibuat tenag
ahli yang digunakan entitas
INHERENT LIMITATIONS
(RISIKO BAWAAN) LANJUTAN …

Sifat prosedur Bagaimuanapun bagusnya rancangan


audit prosedur audit, ia tidak akan mampu
mendeteksi setiap salah saji
 Setiap sampel (kurang 100%) mengandung
risiko bahwa salah saji tidak akan
terdeteksi
 Manajemen/pihak lain (sengaja/tidak)
mungkin tidak memberikan semua
informasi yang diminta
 prosedur audit untuk mengumpulkan bukti
audit mungkin tidak mendeteksi informasi
yang hilang
INHERENT LIMITATIONS
(RISIKO BAWAAN) LANJUTAN …

elevansi/nilai informasi keuangan cenderung


Pelaporan R

menurun denganlewtnya waktu. Oleh karena itu perlu


keuangan ada keseimbangn anatara keandalan informasi dan
biaya
tepat waktu
Pemakai laporan keuangan mempunyai ekspektasi
bahwa auditor memberikan pendapt dalam waktu &
biaya yang layak. Oleh karena itu tidaklah praktis
meminta semua informasi yang mungkin ada, atau
menuntaskan semua masalah sehabis-habisnya,
dengan asumsi bahwa informasi mengandung
kesalahan/kecurangan sampai terbukti sebaliknya
AUDIT SCOPE (LINGKUP AUDIT)

Lingkup pekerjaan auditor dan opini yang diberikan


dibatasi dengan menjawab :
• Apakah laporan keuangan dibuat dalam semua hal
yang material sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku. Laporan auditor yang tidak
dimodifikasi (unmodified auditor’s report) atau opini
wajar tanpa pengecuallian (WTP) tidak menjamin
keberhasilan dan daya bertahan entitas itu dimasa
yang akan datang. WTP juga tidak mencerminkan
apakah manajemen mengelola entitas secara efektif
dan efisien.
AUDIT SCOPE (LINGKUP AUDIT)
LANJUTAN ….

Lingkup pekerjaan auditor dan opini yang


diberikan dibatasi dengan menjawab :
• Setiap perluasan dari tanggungjawab audit
yang utama, seperti yang mungkin ditetapkan
dalam ketentuan perundang-undangan,
mewajibkan auditor untuk melaksanakan
pekerjaan tambahan dan memidifikasi atau
memperluas laporan auditor sesuai dengan
perluasan tanggung jawab.
MATERIAL MISSTATEMENTS
(SALAH SAJI MATERIAL)
• Terjadi secara sendiri-sendiri atau bersama,
• Contoh : Laporan keuangan mencantumkan
pabrik senilai Rp 10 milyard.
• Pabrik ini tidak pernah dibangun atau dibeli.
• Artinya bahwa laporan keuangan tersebut
mengandung satu salah saji yang material.
Laporan keuangan dapat juga berisi beberapa
salah saji, yang secara agregatif atau
tergabung, berjumlah material.
MATERIAL MISSTATEMENTS
(SALAH SAJI MATERIAL) LANJUTAN …
• Berupa salah saji yang tidak dikoreksi
• Contoh : Temuan auditor dan dkimunikasikan
kepada kepala bagian pembukuan dan diakui
sebagai salah saji, namun kepala bagian
pembukuan tidak bersedia mengoreksinya
• Berupa pengungkapan yang menyesatkan dalam
laporan keuangan atau pengungkapan yang tidak
dicantumkan dalam laporan keuangan. Ini salah
saji yang material secara kualitatif. Bandingkan
dengan contoh-2 diatas merupakan salah saji
yang material secara kuantitatif
ASERSI ( ASSERTIONS)
• Pernyataan yang diberikan manajemen
secara ekspisit maupun implisit, yang
tertanam didalam atau merupakan
bagian dari laporan keuangan.
• Asersi berhubungan dengan pengakuan,
penyajian dan angka/saldo dan
disclousure
RISIKO AUDIT

• Risiko memberikan opini audit yang tidak


tepat atas laporan keuangan yang disalah
sajikan secara material
• Tujuan audit adalah ) risiko audit ini
ketingkat rendah yang dapat diterima
auditor, auditor tidak dapat menekan
risiko audit ke titik nol
Ada 2 unsur dalam risiko audit :
No Risiko Sifat Sumber

1 Inherent risk Lap keu mungkin Tujuan/operasi


(risiko bawaan) berpotensi entitas/implement
& control risk mengandung salah asi pengendalian
(risiko saji material internal oleh
pengendalian) manajemen
2 Detection Risk Auditor mungkin Sifat dan luasnya
(risiko gagal mendeteksi prosedur audit
pendeteksian salah saji yan yang dilaksanakan
material dalam lap auditor
keu
KOMPONEN RISIKO AUDIT
Risiko Penjelasan Komentar
Inheren Kerentanan suatu asersi Peristiwa yang dapat
t risk (mengenai jenis transaksi, menghasilkan salah saji
(risiko saldo akun, atau dalam laporan keuangan,
bawaan pengungkapan) terhadap Sumber risiko dapat timbul
) salah saji yang mungkin karena tujuan entitas, sifat
material, sendiri atau operasi industry,
tergabung, tanpa lingkungan, lingkungan
memperhitungkan peraturan dimana entitas
pengendalian terkait beroperasi serta ukuran dan
kompleksitas entitas
KOMPONEN RISIKO AUDIT
LANJUTAN ….
Control Menejemen merancang pengendalian untuk
risk
Risiko bawaan suatu salah memitigasi suatu factor risiko tertentu. Suatu
(risiko saji bisa terjadi dalam suatu entitas menilai risikonya dan kemudian
pengend merancang dan mengimplementasi pengendalian
alian) asersi (mengenai jenis yang tepat untuk mengurangi ris exposure sampai
tingkat yang dapat diterima.
traksaksi, saldo akun, atau Pengendalian bias bersifat pervasive dan spesifik
yang :
pengungkapan) dan bias Pervasive, missal sikap manajemen terhadap
material, sendiri atau pengendalian, komitmen untuk menggunakan
tenaga kompeten dan mencegah fraud. Ini secara
tergabung dengan salah saji umum disebut entity level control ( pengendalian
tingkat entitas)
lainnya, tidak tercegah atau Spesifk ditujukan pada transaksi, sejak awal atau
terdeteksi dan terdeteksi persiapan transaksi sampai pencatatan. Ini
disebut pengendalian proses bisnis, pengendalian
dan terkoreksi pada tingkat aktivitas atau pengendalian transaksi

waktunya oleh pengendalian


intern entitas
KOMPONEN RISIKO AUDIT
LANJUTAN ….
Detection Risirko bahw prosedur Audit menilai risiko salah saji
Risk material pada tingkat laporan
(risiko
yang dilaksanakan auditor keuangan dan asersi.
pendetek untuk menekan risiko audit Prosedur audit dibuat untuk
sian ke tingkat rendah yang menekan risiko audit ketingkat
rendah yang dapat diterima. Dalam
dapat diterima, tidak akan menyusun prosedur audit ada
mendeteksi salah saji yang pertimbangan mengenai potensi
bias material, secara risiko karena :
a. Memilih prosedur audit yang
individu atau tergabung tidak tepat
dengan salah saji lainnya b. Salah menerapkan prosedur
audit, atau
c. Salah menafsirkan hasil dari
prosedur audit
BUTIR PERTIMBANGAN
Pisahkan risiko bisnis dan risiko kecurangan
Banyak risiko bawaan ( inherent risk) menyebabkan risiko bisnis (business
risks) dan risiko kecurangan
Contoh :
Sistem akuntansi yang baru di implementasi berpotensi membuat kesalahan
( ini adalah risiko bisnis), tetapi bisa juga menjadi peluang untuk
memanipulasi laporan keuangan atau mencuri dana/uang entitas ( ini adalah
risiko kecurangan)

Karena itu, ketika mengidentifikasi risiko bisnis, selalu pertimbangkan apakah


situasi itu membuka peluang untuk risiko kecurangan. Jika demikian halnya
catat dan nilai risiko kecurangan secar terpisah dri risiko bisnis. Kalau tidak,
ada kemungkinan tanggapan auditnya hanyalah menangani unsur risiko
bisnis dan mengabaikan risiko kecurangan
AUDIT BERBASIS RISIKO
ALINE POKOK BAHASAN TERJEMAHAN
A
200.1 Skeptisisme Auditor wajib melaksanakan audit
5 professional dengan skeptisisme profsional dengan
menyadari bahwa mungkin ada situasi
yang menyebabkan laporan keuangan
disalahsajikan secara material (lihat
alinea A18-A22)
200.1 Kearifan Auditor wajib melaksanakan kearifan
6 professional professional dalam merencanakan dan
melaksanakan suatu audit atas laporan
keuangan (lihat A23-A27)
AUDIT BERBASIS RISIKO
lanjutan ….

200 Asurans Untuk memperoleh asurans yang layak,


.17 yang auditor memperoleh bukti yang cukup
layak dan tepat untuk menekan risiko audit ke
tingkat rendah yang dapat diterima,
dengan demikian memungkinkan auditor
menarik kesimpulan yg layak untuk
digunakan sebagai dasar pemberian
pendapat auditor ( lihat aline A28-A52)
AUDIT BERBASIS RISIKO
lanjutan ….
200. Gunakan tujuan Untuk mencapai tujuan menyeluruh,
21 sesuai ISAs yang auditor wajib menggunakan tujuan yang
relevan dinyatakan dalam ISAs yang releva
dalam merencanakan dan
melaksanakan audit tersebut ( berbagai)
ISAs untuk : (alinea A67-A69)
a) menentukan apakah prosedur audit
tambahan disamping yang diwajibkan
ISAs dan
b) mengevaluasi apakah bukti audit
yang cukup dan tepat sudah diperoleh
3 LANGKAH AUDIT BERBASIS RISIKO
LANGK PENJELASAN
AH/TA
HAP
RISK Peristiwa apa yang berpotensi mengakibatkan
ASSESSM salah saji material dalam laporan keuangan.
ENT (
MENILAI Melaksanakan prosedur penilian risiko untuk
RISIKO) mengidentifkikasi dan menilai risiko salah saji
yang material dalam laporan keuangan
3 LANGKAH AUDIT BERBASIS RISIKO
lanjutan ….
RISK Apakah pristiwa yang diidentifikasi tahap risk
RESPON assessment, memang terjadi dan
SE ( mengakibatkan salah saji material dalam
MENAN laporan keuangan
GGAPI
RISIKO) Merancang dan melaksanakan prosedur audit
selanjutnya yang menanggapi riskiko (salah
saji yang material) yang telah diidentifikasi
dan dinilai, pada tingkat laporan keuangan
dan asersi
3 LANGKAH AUDIT BERBASIS RISIKO
lanjutan ….
REPORTI Opini audit apa yang tepat (berdasar bukti
NG audit yang diperoleh) yang harus diberikan
(PELAPO atas laporan keuangan
RAN)
Tahap melaporkan meliputi :
a) Merumuskan pendapat berdasarkan bukti
audi yang diperoleh
b) Membuat dan menerbitkan laporan yang
tepat sesuai kesimpulan yang ditarik
KEHARUSAN DALAM TAHAP RISK
ASSESSMENT
Keharusan Penjelasan
Sejak awal, Keterlibatan auditor senior memastikan
libatkan auditor perencanaan audit memanfaan pengalaman
senior
Tekankan Manajemen jujur dan punya integritas, tidak
Skeptisisme membebaskan auditor dari keharusan
professional mempertahankan skeptisismen professional
atau membolehkan auditor puas dengan bukti
audit yang kurang persuafi dalam upaya
mencapai asurans yang layak
KEHARUSAN DALAM TAHAP RISK
ASSESSMENT lanjutan …
Rencanaka Waktu yang digunakan akan
n auditnya memastikan bahwa tujuan
audit dipenuhi dengan benar
dan pekerjaan staf audit
terfokus pada pengumpulan
bukti pda hal2 yang paling
kritikal untuk terjadi salah saji
KEHARUSAN DALAM TAHAP RISK
ASSESSMENT lanjutan …
Laksanakan Diskusi tentang :
diskusi tim a) Klien secara umum dan membahas are yang
audit dan berpoti mengandung risiko
komunikasi b) Membahas efektifnya strategi audit
berkelanjutn menyeluruh dan rencana audit dan jika perlu
membuat perubahan
c) Brainstroming (bertukar fikiran) ttg bagimana
kecurangan mungkin terjadi dan kemudian
merancang tanggapan yang tepat
d) Menetapkan tanggung jawab audit kepada staf
dan menetapkn waktu penyelesaian tugas
mereka
KEHARUSAN DALAM TAHAP RISK
ASSESSMENT lanjutan …
Fokus pada Mengidentifikasi semua risiko yang relevan,
identifikasi Mendokumentasi semua risiko, tanggapan audit
risiko risiko
Prosedur penilaian risiko yang dirancang dengna
baik sangat penting untuk suksesnya audit
Evaluasi Bagaimana manajemen merancang/melaksanakan
secara cerdas pengendalian untuk memitigasi risiko (salah saji
tanggapan material dalam laporan keuangan) yang sudah
menejemen diidentifikasi oleh manajemen dan atau auditor
mengenai
risiko
KEHARUSAN DALAM TAHAP RISK
ASSESSMENT lanjutan….
Gunakan Menggunakan judgment oleh auditor
kearifan selama audit, antara lain :
profesion a) Penentuan menerima/melanjutkan
hubungan dg klien
al
b) Mengembangkan strategi audit
menyeluruh
c) Menetapkan materialitas
d) Menilai risiko salah saji material
termasuk mengidentifikasi risiko
e) Mengembankan ekspektasi untuk
melaksanakan prosedur analitikal
RISK RESPONSE
( MENANGGAPI RISIKO)

TUJUAN AUDITOR :
• MEMPEROLEH BUKTI AUDIT YANG CUKUP
DAN TEPAT TENTANG RISIKO YANG DINILAI,
DENGAN MERANCANG DAN
MENGIMPLEMENTASIKAN ATANGGAPAN
YANG TEPAT TERHADAPRISIKO TERSEBUT
RISK RESPONSE
( MENANGGAPI RISIKO) lanjutan …
• Prosedur audit umumnya terdiri atas prosedur
audit substantive, prosedur analitikal, dan uji
pengendalian :
• Uji Pengendalian intern yang relevan, dapat
mengurangi lingkup prosedur substantive
lainnya, seperti pengambilan jumlah sampel.
(namun tidak ada keharusan untuk menguji
berfungsinya pengendalian intern)
RISK RESPONSE
( MENANGGAPI RISIKO) lanjutan …
• Uji Prosedur Analitikal substantive, prosedur
dimana jumlah total suatu arus transaksi
dapat diperkirakan dengan cukup tepat
berdasar bukti yang tersedia. Ekspekasi
dibandingkan dengan jumlah sebenarnya
seperti dalam pembukuan, dan selisihnya atau
salah sajinya langsung teridentifikasi.
RISK RESPONSE
( MENANGGAPI RISIKO) lanjutan …
• Pendadakan (Unpredictability), Auditor perlu
memasukkan unsur pendadakan dalam prosedur
audit, seperti stock fisik barang, cash count,
kunjungan lapang
• Manajemen override. Auditor
mempertimbangkan perlunya prosedur audit
yang spesifik menangani kemungkinan
manajemen override atau putusan manajemen
untuk meniadaan atau mengabaikan dengan
membuat pengecualian (altrnatif prosedur)
KOMBINASI PROSEDUR AUDIT YG
TEPAT UNTUK MENANGGAPI RISIKO
1. UJI PENGENDALIAN
2. PROSEDUR ANALITIKAL SUBSTANTIF
3. PENDADAKAN (UNPREDICTABILITY)
4. MANAJEMEN OVERRIDE (MENIADAKAN/
MENGABAIKAN PENGENDALIAN DG
MEMBUAT PENGECULIAN)
5. SIGNIFICANT RISKS
REPORTING (PELAPORAN)
TUJUAN AUDITOR :
• MERUMUSKAN OPINI MENGENAI LAPORAN
KEUANGAN BERDASAR EVALUASI ATAS
KESIMPULAN YANG DITARIK ATAS BUKTI AUDIT
YANG DIPEROLEH
• MEMBERIKAN OPINI DENGAN JELAS, MELALUI
LAPORAN TERTULIS, YANG JUGA MENJELASKAN
DASAR UNTUK MEMBERIKAN PENDAPAT
TERSEBUT

REPORTING (PELAPORAN)

TAHAP TEAM DEBRIEFING,


a. PERTEMUAN UNTUK MEMBAHAS TEMUAN ,
b. MENGIDENTIFIKASI SETIAP INDIKASI
KECURANGAN DAN MENENTUKAN PERLUNYA
PROSEDUR AUDIT LANJUTAN
REPORTING (PELAPORAN)
MANFAAT AUDIT BERBASIS RISIKO :
• FLEKSIBILITAS WAKTU
• UPAYA TIM TERFOKUS PADA AREA KUNCI
• PROSEDUR AUDIT TERFOKUS PADA RISIKO
• PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERN,
UNTUK MENGUJI EFEKTIFNYA PENGENDALIAN
INTERN
• KOMUNIKASI TEPAT WAKTU

Vous aimerez peut-être aussi