Vous êtes sur la page 1sur 52

Bayu septian

hadinata

23 Januari2019
1. CSA Disp 4. CSA A/2T
Menentapkan berbagai
dimensi kapal yang akan 2. CSA LWL 5. CSA B/2
dirancang 3. CSA LPP

Mencari
Mencari Penetapan data dari Menggambar Gambar
data kapal ukuran diagram Curve Sectional lines plan
kapal NSP Area

1. Buku register 1. Coeffisien Block 1. Body plan


klasifikasi
2. Coeffisien Prismatic 2. Sheer plan
2. Softcopy berupa CD
3. Coeffisian Midship 3. Half Breadth Plan
3. Data dari internet
4. Luasan station
ADD A FOOTER 3
Galangan HONDA SHIPBUILDING Lokasi (Place of
: : KOREA
(Shipbuilder) CO,.LTD Build)

Tanggal
Peluncuran Tahun Bangun (Year of
: 30/11/1996 : 1997
(Date of Build)
Launch)

BMLD (m)
LOA (m) : 93.95 LBP (m) : 84.90 HMLD (m) : 10.20
: 18.00

LT (mm) : 443 GT : 4635.00 NT : 2244.00 DWT (ton) : 0.00

J. Ruang / Tangki Muat


T (m) : 7.10 :1
(No. of Hold / Tank)
ADD A FOOTER 4
Manufactu
No. Merk Cyl BHP RPM Year Model Serie Position
re

AKASAKA
MAIN ENGINE
1. AKASAKA DIESEL 6 3600 240 1996 A41S 1161 CA
LIMITED

Item Merk Manufacture Location Model BHP Year

DAIHATSU
A01 DAIHATSU DIESEL MFG. JAPAN 6 DL - 16 360.00 1996
CO., LTD.
AUXILIARY ENGINE
DAIHATSU
A02 DAIHATSU DIESEL MFG. JAPAN 6 DL - 16 360.00 1996
CO., LTD.

DAIHATSU
A03 DAIHATSU DIESEL MFG. JAPAN 6 DL - 16 360.00 1996
CO., LTD.

5
ADD A FOOTER 6
Length Between Perpendicular (LPP) 90 m
Breadth Moulded (B) 18 m
Depth Moulded (H) 10 m
Design Draft (T) 7m
Service speeds (Vs) 12 knot

7
𝑉𝑠
• Menentukan harga length of waterline (LWL) • Menentukan harga
√𝐿
Telah ditentukan harga LWL sebesar (4%LPP) + LPP. 𝑉𝑠 12
=
√𝐿𝑑𝑖𝑠𝑝 √301,205
LWL = (4%LPP) + LPP
= 0,69
= (4%90) + 90
= 93,6 m

• Menentukan harga length of displacement (Ldisp)


Ldisp = ½ . ( LPP + LWL )
= ½ . (90 m + 93,6 m)
= 91,8 m
= 301,205 ft

8
ADD A FOOTER 9
Yang didapat dari diagram NSP
Coeffisien
Prismatik of 0,731
Displacement (φ)
Coeffisien Block
of Displacement 0,720
(displ)
Coeffisien of
0,985
Midship (β)

ADD A FOOTER 10
• Menentukan harga luas Am :
Am =BxTxβ
= 18 x 7 x 0,985
= 124,11

• Menentukan volume displacement :


Vdisp = Ldisp x B x 
= 301,205 x 18 x 0,720
= 8328,096

• LCB = + 1,47% x Ldisp


= 1,34946
ADD A FOOTER 11
• CSA Ldisp
• CSA LPP & LWL
• CSA A/2T
• CSA B/2

ADD A FOOTER 12
Station % Am * % FS A.s n A.s.n

0 0 0 1 0 -10 0

1 11,44 14,19818 4 56,79274 -9 -511,135

2 30,96 38,42948 2 76,85896 -8 -614,872

3 53,40 66,27311 4 265,0924 -7 -1855,65

4 72,60 90,10142 2 180,2028 -6 -1081,22

5 85,80 106,4872 4 425,9487 -5 -2129,74

6 94,30 117,0325 2 234,065 -4 -936,26

7 98,74 122,5485 4 490,1939 -3 -1470,58

8 100,00 124,11 2 248,22 -2 -496,44

9 100,00 124,11 4 496,44 -1 -496,44

ADD A FOOTER
10 100,00 124,11 2 248,22 0 0 13
11 100,00 124,11 4 496,44 1 496,44

12 100,00 124,11 2 248,22 2 496,44

13 100,00 124,11 4 496,44 3 1489,32

14 99,00 122,8729 2 245,7459 4 982,9836

15 94,30 117,0325 4 468,1299 5 2340,65

16 85,39 105,9802 2 211,9604 6 1271,762

17 68,20 84,64626 4 338,585 7 2370,095

18 41,85 51,93557 2 103,8711 8 830,9691

19 17,89 22,20595 4 88,82382 9 799,4143

20 0 0 1 0 10 0
ADD A FOOTER 14
∑A.s 5420,251 ∑A.s.n 1485,738
• Setelah kita mendapatkan jumlah ∑A.s dan ∑A.s.n selanjutnya adalah menentukan jarak antar station dengan
panjang Ldisp yaitu :
𝐿𝑑𝑖𝑠𝑝
Hdisp =
20
91,8
=
20
= 4,59

• Koreksi LCB

LCBnsp 1,47% x Ldisp 1,34946


LCBSimp h x ∑A.s.n / ∑A.s 1,258159
Selisih yang diizinkan 0,1%xLdisp 0,0918
Selisih Vol.LCBnsp - Vol. LCBSimp 0,0913
Selisih Volume memenuhi toleransi

ADD A FOOTER 15
• Koreksi voluime displacement
Vol. Dispnsp LxBxTxδ 8328,096
Vol. DispSimp 1/3 h . ∑ A . S 8292,983
Selisih yang diizinkan 0,5%xDispl Volume 41,64048
Selisih Vol.Dispnsp - Vol. DispSimp 35,11268

Selisih Volume memenuhi toleransi

16
• Membuat garis horizontal dengan sesuai dengan panjang Ldisp.
• Membagi panjang Ldisp menjadi 20 bagian yang sama besar.
• Pada titik ordinat dari hasil pembagian Ldisp menjadi 20 bagian kita tarik garis kearah vertikal menggunakan
skala = 2,027941.
• Menghubungkan tiap ujung dari garis yang didapat mulai dari AP sampai FP sehingga membentuk sebuah
kurva yang disebut Curve of Sectional Area Displacement (CSAdisp)

17
Dari tengah CSA displasemen kita tarik garis 1/2 Lwl kekiri dan kekanan, ujung garis Lwl pada
sebelah kanan kita tarik garis lagi sepanjang Lpp kearah kiri, Lpp tersebut kita bagi 20 bagian,
Sisa dari Lwl adalah can part yang kita bagi menjadi 2 bagian, setelah itu perlebar CSA
displacement keujung garis Lwl sehingga ada luasan pada tiap station.

4%

• Menentukan harga coeffisien block of waterlines (WL). • Menentukan Harga Coeffisien Block of perpendicular
(Lpp)
WL = (Ldisp x disp ) / LWL
Lpp = δwl x (Lwl / Lpp)
= (91,8 x 0,72 ) / 93,6
= 0,706154x (93,6/90)
= 0,706154
ADD A FOOTER = 0,7344 18
Station A % S A*S n A*S*n

-2 0 0 0,4 0 -10,8 0

-1 3,528617 2,84 1,6 5,645788 -10,4 -58,71619

0 7,88869 6,36 1,4 11,04417 -10 -110,4417

1 27,43804 22,11 4 109,7522 -9 -987,7695

2 53,76072 43,32 2 107,5214 -8 -860,1715

3 79,51557 64,07 4 318,0623 -7 -2226,436

4 99,28799 80,00 2 198,576 -6 -1191,456

5 112,0843 90,31 4 448,3372 -5 -2241,686

6 120,1555 96,81 2 240,311 -4 -961,244

7 123,7044 99,67 4 494,8176 -3 -1484,453

8 124,11 100 2 248,22 -2 -496,44


ADD A FOOTER
9 124,11 100 4 496,44 -1 -496,44 19
10 124,11 100 2 248,22 0 0

11 124,11 100 4 496,44 1 496,43996

12 124,11 100 2 248,22 2 496,43996

13 124,11 100,00 4 496,44 3 1489,3199

14 122,3862 98,61 2 244,7725 4 979,08991

15 115,9577 93,43 4 463,8307 5 2319,1533

16 100,302 80,82 2 200,6039 6 1203,6235

17 76,04779 61,27 4 304,1912 7 2129,3381

18 44,75666 36,06 2 89,51332 8 716,10653

19 16,95359 13,66 4 67,81435 9 610,32912

20 0 0 1 0 10 0
ADD A FOOTER ∑A.s 5538,773 ∑A.s.n -675,4131 20
• Koreksi volume displacement

Vol. Dispnsp LxBxTxδ 8328,096


Vol. DispSimp 1/3 h . ∑ A . S 8308,16
Selisih yang diizinkan 0,5%xVol. Disp 41,64048
Selisih Vol.Dispnsp dengan Vol.Dispnsp - Vol. DispSimplwl 19,93605
Vol. DispSimplwl
Selisih Volume memenuhi toleransi

ADD A FOOTER 21
• A/2T adalah perbandingan antara luasan tiap station dengan dua kali tinggi sarat kapal, untuk mencari nilainya
kita bagi luasan tiap station dengan nilai 2T.
Station A A/2T
10 124,11 8,86
-2 0 0
11 124,11 8,86
-1 3,528617 0,25

0 7,88869 0,56 12 124,11 8,86

1 27,43804 1,96 13 124,11 8,86

2 53,76072 3,84 14 122,3862 8,74


3 79,51557 5,68
15 115,9577 8,28
4 99,28799 7,09
16 100,302 7,16
5 112,0843 8,01
17 76,04779 5,43
6 120,1555 8,58
ADD A FOOTER 18 44,75666 3,20 22
7 123,7044 8,84

8 124,11 8,86 19 16,95359 1,21

9 124,11 8,86 20 0 0
ADD A FOOTER 23
• B/2 adalah lebar keseluruhan suatu kapal dibagi dua. Untuk mengambarkan B/2, maka langkah pertama yang
harus ditempuh adalah kita harus menentukan sudut masuk garis air (pada grafik dengan cara menentukan φ
pada sumbu x kemudian ditarik garis lurus ke atas sampai memotong garis kontinu pada grafik dan dari titik
temu itu kita tarik garis horisontal maka akan mendapatkan nilai sudut masuk garis air).
• Kemudian dari Paralel Middle Body kita desain sendiri garis melengkung yang stream line yang berakhir pada
station –2 untuk buritan dan untuk haluan berakhir pada station 20 dan sudut masuk kita tambahkan beberapa
cm dari FP.
• Untuk yang bagian AP, dalam mendesain kita harus benar-benar memperhatikan luas Engine Room yaitu kira-
kira dari station –2 sampai 4. terakhir kali setelah gambar B/2 terbentuk maka kita akan memperoleh nilai B/2
tiap station dengan cara mengukur panjang garis vertikal

ADD A FOOTER 24
• Sudut masuk (φf) dimana nilainya dapat ditentukan melalui Persamaan dibawah ini.
φf = φLpp + (1,4 + φLpp )x e
Diketahui
e = LCBLWL/LWL
= -0,548742215 / 93,6
= -0,005862631
Maka didapat
φf = φLpp + (1,4 + φLpp )x e
= 0,716942308 + (1,4 – 0,716942308) x -0,005862631
= 0,712937793

ADD A FOOTER 25
• Dari Grafik “Angle of Entrance” diperoleh
nilai sudut masuk kapal yang didesain
sebesar 16,78°.

ADD A FOOTER 26
ADD A FOOTER 27
Station B/2 s (B/2).s
-2 0 0,4 0
-1 2,32 1,6 3,712
0 3,33 1,4 4,662
1 5,14 4 20,56
2 6,6 2 13,2
3 7,79 4 31,16
4 8,45 2 16,9
5 8,79 4 35,16
6 8,91 2 17,82
7 8,98 4 35,92
8 9 2 18
9 9 4 36
10 9 2 18
11 9 4 36
12 9 2 18
13 9 4 36
14 8,94 2 17,88
15 8,65 4 34,6
16 7,76 2 15,52
ADD A FOOTER 28
17 6,1 4 24,4
18 4,17 2 8,34
19 2,03 4 8,12
α = 0.248 + 0.778 δwl Awl α x B x LwL 1343,438784
AwlSimp 1/3 h . ∑ A . S 1349,862
= 0,248 + 0,778 x 0,706153846
Selisih yang diizinkan 0,5%xAwl 6,71719392
= 0,797387692
Selisih Awl – AwlSimp 6,423216
Selisih Volume memenuhi toleransi

ADD A FOOTER 29
1. Linggi haluan
2. Linggi buritan
3. Body plan
4. Half breadth plan
5. Sheer plan
6. Geladak utama

ADD A FOOTER 30
• Sebelum kita membuat gambar bodyplan dan gambar selanjutnya maka kita perlu merencanakan terlebih
dahulu bentuk dari haluan dan buritan kapal yang akan kita buat. Untuk tinggi haluan membentuk sudut 15°
terhadap sumbu vertikal seperti terlihat pada gambar dibawah ini

ADD A FOOTER 31
• Desain linggi buritan berdasarkan panduan berikut :

D = 0,7 x 7
b. Bentuk linggi buritan tanpa sepatu linggi
= 4,9
LWL
LPP a = 0,33 x 7
Garis air
Diameter propeller: = 2,31
D = ( 0,6~0,7 ) T
Sumbu poros kemudi e = 0,12 x 7
a = ± 0,33 T = 0,84
e = ± 0,12 T
>( 0,6~0,7 ) T

T b = ± 0,35 T b = 0,35 x T
e
= 2,45
a

AP

ADD A FOOTER 32
ADD A FOOTER 33
Body Plan merupakan proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara melintang pada setiap station
dilihat dari depan atau belakang. Potongan – potongan badan kapal ini dibentuk berdasarkan data-data yang
didapat berdasarkan data-data Grafik A/2T dan B/2 dengan cara berikut
1. Membuat kotak sepanjang lebar kapal dan selebar tinggi kapal
2. Membagi kotak menjadi dua bagian yang sama.
3. Mengukur titik-titik B/2 dan A/2T tiap station pada garis panjang (Bm) yang diukur dari garis tengah. Untuk
station 0-10 diukurkan pada kotak sebelah kiri dan pada kotak sebelah kanan untuk station 11-20.Untuk titik –
titik A/2Tdibuat garis vertical ke bawah setinggi T dan untuk titik – titik B/2 dibuat lengkungan –lengkungan
Body Plan yang streamline.
4. Jari-jari bilga merupakan kelengkungan sebelah kanan dan kiri bawah kotak. Jari-jari bilga ini juga merupakan
kelengkungan Body Plan pada station -station yang memiliki nilai B/2 maksimum, Jari – jari ini didapat dari
rumus

1 𝐵𝑥𝑇 −𝐴𝑚 1 18𝑥7 −124,11


R = 1 = 1
2 1− 𝜋 2 1− 𝜋
4 4

= 2,0965 34
• Adapun pada penggambaran body plan perlu
diperhatikan tentang kesamaam luas pada bidang
yang dibentuk, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar Disamping
• Luasan AOB harus sama dengan luasan COD
dengan batas toleransi sebesar 0,5%. Setelah
mendapatkan gambaran dari AP sampai FP maka
terbentuklah body plan.
• Pada buritan, terdapat lubang poros yang mana
mempunyai jarak aman dengan station 1 seharga
0,5 + diameter poros.
• Jarak aman = 0,5 + D
= 0,5 + 0,84
= 1,34
ADD A FOOTER 35
Station COD AOB Toleransi Hasil 10 PMB PMB PMB PMB

0 2,7782 2,7747 0,013891 -0,0035 11 PMB PMB PMB PMB

1 4,218 4,2072 0,02109 -0,0108 12 PMB PMB PMB PMB

2 5,1324 5,1124 0,025662 -0,02


13 PMB PMB PMB PMB
3 4,8093 4,8096 0,024047 0,0003
14 0,7518 0,748 0,003759 -0,0038
4 3,5617 3,5648 0,017809 0,0031
15 1,1273 1,1315 0,005637 0,0042
5 2,399 2,3964 0,011995 -0,0026
16 1,5868 1,5943 0,007934 0,0075
6 1,3239 1,3279 0,00662 0,004
17 1,5589 1,5607 0,007795 0,0018
7 0,7211 0,7189 0,003606 -0,0022

18 1,5267 1,5285 0,007634 0,0018


8 PMB PMB PMB PMB

9 PMB PMB PMB PMB 19 1,0298 1,0253 0,005149 -0,0045


ADD A FOOTER 36
ADD A FOOTER 37
Pada kapal ini terdapat 7 water line yaitu : WL 0;WL 0,5m; WL 1,0m ; WL 2,0m; WL 3,0m ; WL 5m; WL 7m.
1. Pembuatan sent line dengan cara menarik garis diagonal pada kedua sisi Body Plan dimulai dari center line
kesisi bawah center line dan
2. Ukur jarak tiap kurva section dengan titk awal garis diagonal tadi.
3. Setelah data Sent Line didapat kemudian digambarkan dengan cara mengambar garis lurus sepanjang LWL
yang dibagi persectionnya
4. selanjutnya titik-titik itu digambarkan pada tiap section dengan posisi dibawah garis LWL. Penggambaran garis
ini harus secara stream line.

ADD A FOOTER 38
• Setelah diketahui dimension (jarak) garis sent line antara
center line dengan masing – masing station, langkah
selanjutnya adalah mentransformasi jarak (dimensi) tersebut
ke proyeksi Half Breadth.

ADD A FOOTER 39
ADD A FOOTER 40
• Untuk menggambar garis HBP setiap station, bisa dengan cara me-rotate body plan lurus dengan HBP
• Setelah itu setiap pertemuan garis station yang melewati WL pada BP ditarik garis ke arah HBP bertemu
dengan nomor WL pada BP. Lakukan hal berikut hingga terbentuk garis HBP yang baik

ADD A FOOTER 41
ADD A FOOTER 42
• Buttock line adalah garis yang menyatakan bentuk irisan kapal jika dibuat dari samping. Pembuatannya adalah
berdasarkan data pada half breadth plan. Membuat Buttock Line dengan cara pertama kita bagi ½ lebar kapal
menjadi 5 bagian yang sama baik pada body plan maupun pada half breadth plan.

ADD A FOOTER 43
• Lalu dari perpotongan antara garis-garis lurus
itu dengan garis-garis air (water lines), kita
proyeksikan ke sheer plan, dengan cara
menarik garis lurus ke atas. Garis-garis vertikal
ini jika dipotongkan dengan garis-garis air
(water lines) pada sheer plan yang sesuai pada
half bread plan, maka akan terbentuk titik-titik
yang jika dihubungkan akan terbentuk buttock
line.

ADD A FOOTER 44
ADD A FOOTER 45
• Untuk membuat sheer standart maka LPP dibagi Perhitungan :
menjadi 6 bagian. Pembagian tersebut meliputi
3 bagian di depan Midship dan 3 di belakang
midship. Masing-masing digaris dan dibuat Di depan midship
Di belakang midship
sesuai dengan ukuran peraturan sheer standart a = 5,6 (90/3+10)
untuk kapal General Cargo sebagai berikut : x = 2,8 (90/3+10)
= 224 mm
= 112 mm
b = 22,2 (90/3+10)
y = 11,1 (90/3+10)
= 888 mm
= 444 mm
c = 50,0 (90/3+10)
z = 25,0 (90/3+10)
= 2000 mm
= 1000 mm

ADD A FOOTER 46
ADD A FOOTER 47
• Titik lengkung geladak berada pada tengah-
tengah geladak utama (centerline). Besarnya
tinggi lengkungan tergantung pada lebar kapal
yang nilainya ditentukan sebagai camber yang
nilainya 1/50 x B di setiap satuan memanjang
kapal.

ADD A FOOTER 48
• Geladak Akil atau Forecastle deck adalah
geladak yang berada di bagian depan kapal
yang berfungsi untuk menghalau atau
mencegah air laut masuk melalui haluan
kapal. Dimana perencanaannya yaitu setinggi
2,4 – 2,5 m di atas upper deck side line, dan
panjangnya dimulai dari linggi haluan sampai
collision bulkhead. (Jarak collision bulkhead
dari FP adalah 0,05 – 0,08 Lpp dimana
collision bulkhead terletak pada nomor
gading, bukan nomor station)

ADD A FOOTER 49
• Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat
yang terletak pada geladak tepi pada upper
deck, forecastle deck dan poop deck yang
berfungsi sebagai pembatas untuk sisi kapal
pada geladak paling rendah. Direncanakan
setinggi 1000 mm diukur pada geladak
terendah.

ADD A FOOTER 50
• Poop deck adalah bagian yang berada pada
buritan kapal. Fungsinya sama seperti Forecastle
pada haluan. Perencanaannya adalah setinggi 2,4
- 2,5 m di atas geladak utama (upper deck side
line). Panjang dari geladak ini dimulai dari ujung
belakang sampai dengan sekat kamar mesin,
dimana sekat kamar mesin diletakkan pada nomor
gading, bukan nomor station. Panjang kamar
mesin 17 – 20 % Lpp dihitung dari AP.

ADD A FOOTER 51
ADD A FOOTER 52

Vous aimerez peut-être aussi