Vous êtes sur la page 1sur 21

BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Referat

FAKULTAS KEDOKTERAN Februari 2019


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

ATONIA UTERI

DISUSUN OLEH :
Andi Adriana Mappamadeng, S.Ked 10542 0462 13

Pembimbing :
dr. H. Umar Malinta Sp.OG (K)
PENDAHULUAN
• Perdarahan post partum atau Perdarahan pasca persalinan
adalah kehilangan darah lebih dari 500 ml melalui jalan lahir
yang terjadi selama atau setelah persalinan kala III
• Perdarahan post partum merupakan penyebab utama kematian
maternal.
• Hal-hal yang menyebabkan perdarahan post partum :
• Tonus
• Trauma
• Tissue
• Thrombin
DEFINISI
• Atonia uteri didefinisikan sebagai suatu kondisi kegagalan
uterus untuk berkontraksi dengan baik setelah persalinan atau
tidak adanya kontraksi uterus segera setelah plasenta lahir.
• Kegagalan mekanisme akibat gangguan fungsi miometrium
dalam berkontraksi dan beretraksi yang menyebabkan aliran
pembuluh darah ketempat plasenta tidak terhenti.
EPIDEMIOLOGI
• Pada perdarahan akibat persalinan, atonia uteri merupakan
penyebab paling sering yaitu 50% kasus, yang terjadi salah
satunya akibat jumlah paritas yang tinggi (grandemultipara).
Atonia uteri terjadi pada 1 dari 20 persalinan dan terlibat
dalam 80 % kejadian perdarahan post partum.
Faktor resiko
• Regangan rahim berlebihan karena kehamilan
gemelli, polihidramnion, atau anak terlalu
1 besar.

• Kelelahan karena persalinan lama


2

• Kehamilan grande multipara


3
Faktor resiko
• Ibu dengan keadaan umum yang jelek,
4 anemis, atau menderita penyakit menahun.

• Mioma uteri yang mengganggu kontraksi


5 rahim.

• Ada riwayat pernah atonia uteri sebelumnya


6
Patofisiologi
Perdarahan pospartum secara fisiologis dikontrol oleh kontraksi
serabut-serabut miometrium yang mengelilingi pembuluh darah
yang memvaskularisasi daerah implantasi plasenta. Atonia uteri
terjadi apabila kegagalan mekanisme ini yaitu serabut-serabut
miometrium tidak berkontraksi.
DIAGNOSIS
Diagnosis perdarahan pasca persalinan :
a. Palpasi uterus: bagaimana kontraksi uterus dan tinggi fundus
uteri
b. Memeriksa kelengkapan plasenta dan ketuban
c. Lakukan eksplorasi cavum uteri untuk mencari: sisa plasenta
atau selaput ketuban, robekan rahim, plasenta suksenturiata
d. Inspekulo: untuk melihat robekan pada serviks, vagina, dan
varises yang pecah
e. Pemeriksaan Laboratorium periksa darah yaitu Hb, CT,BT dll
PENATALAKSANAAN
1. TATALAKSANA UMUM

• Panggil bantuan tim untuk tatalaksana secara simultan


• Nilai sirkulasi, jalan napas, dan pernapasan pasien.
• Bila menemukan tanda-tanda syok, lakukan penatalaksanaan syok
• Berikan oksigen.
• Pasang infus intravena dengan kanul berukuran besar (16 atau 18) dan mulai pemberian
cairan kristaloid (NaCl 0,9% atau Ringer Laktat atau Ringer Asetat) sesuai dengan kondisi
ibu.. Pada saat memasang infus, lakukan juga pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan.
• Jika fasilitas tersedia, ambil sampel darah dan lakukan pemeriksaan:
 Kadar hemoglobin (pemeriksaan hematologi rutin)
 Penggolongan ABO dan tipe Rh serta sampel untuk pencocokan silang
 Profil Hemostasis
• Waktu perdarahan (Bleeding Time/BT)
• Waktu pembekuan (Clotting Time/CT)
• Prothrombin time (PT)
• Activated partial thromboplastin time (APTT)
• Hitung trombosit
• Fibrinogen
• Lakukan pengawasan tekanan darah, nadi, dan pernapasan ibu.
• Periksa kondisi abdomen: kontraksi uterus, nyeri tekan, parut luka, dan tinggi
fundus uteri.
• Periksa jalan lahir dan area perineum untuk melihat perdarahan dan laserasi
(jika ada, misal: robekan serviks atau robekan vagina).
• Periksa kelengkapan plasenta dan selaput ketuban.
• Pasang kateter Folley untuk memantau volume urin dibandingkan dengan
jumlah cairan yang masuk. (CATATAN: produksi urin normal 0.5-1 ml/
kgBB/jam atau sekitar 30 ml/jam)
• Siapkan transfusi darah jika kadar Hb < 8 g/dL atau secara klinis ditemukan
keadaan anemia berat
• Tentukan penyebab dari perdarahannya dan lakukan tatalaksana spesifik sesuai
penyebab
PENATALAKSANAAN ATONIA UTERI
Masase fundus uteri
Segera sesudah plasenta lahir
(maksimal 15 detik)

Uterus kontraksi ? Ya Evaluasi rutin

Tidak

 Evaluasi / bersihkan bekuan darah /


selaput ketuban
 Kompresi Bimanual Interna (KBI)
 maks. 5 menit

 Keluarkan tangan secara hati-hati stelah 1-2


Uterus kontraksi ? Ya menit secara hati-hati
 Lakukan pengawasan kala IV
Tidak

 Ajarkan keluarga melakukan Kompresi


Bimanual Eksterna (KBE)
 Suntikan Methyl ergometrin 0,2 mg i.m
 Pasang infus RL + 20 IU Oksitosin, guyur
 Lakukan lagi KBI/pasang tampon
uterovagina/kondom kateter
Uterus kontraksi ? Ya Pengawasan
kala IV
Tidak

 Persiapan untuk merujuk segera


 Lanjutkan pemberian cairan intravena: infus RL+ 20 IU/500 cc/10
menit pertama, 1 jam kemudian, dan 4 jam berikutnya hingga
cukup sampai ke tempat rujukan

Laparatomi: Ligasi arteri uterina dan/atau


hipogastrika Perdarahan Pertahankan
B-Lynch method berhenti uterus

Perdarahan berlanjut

Histerektomi
KOMPRESI BIMANUAL INTERNA
KOMPRESI BIMANUAL EKSTERNA
‫‪KAJIAN KEISLAMAN‬‬
‫‪Allah SWT berfirman dalam QS Al-Mukminun ayat 12-16‬‬

‫ن ) ‪( 12‬‬‫طي ن‬
‫ن ط‬ ‫م ن‬ ‫ة ط‬‫سلل ل ن‬ ‫ن س‬ ‫م ن‬ ‫ن ط‬ ‫سا ل‬‫قلنا الن ن ل‬ ‫خل ل ن‬
‫قدن ل‬ ‫ول ل ل‬ ‫ل‬
‫ن ) ‪( 13‬‬ ‫كي ن‬ ‫م ط‬ ‫ر ل‬ ‫قلرا ن‬ ‫في ل‬ ‫ة ط‬ ‫ف ة‬ ‫عل نلناهس ن سطن ل‬‫ج ل‬ ‫م ل‬ ‫ثس م‬
‫ة‬
‫غ ة‬
‫ض ل‬
‫م ن‬‫ة س‬ ‫عل ل ل‬
‫ق ل‬ ‫قلنا ال ن ل‬ ‫خل ل ن‬‫ف ل‬‫ة ل‬ ‫ق ة‬‫عل ل ل‬
‫ة ل‬ ‫ف ل‬ ‫قلنا الن نطن ل‬ ‫خل ل ن‬
‫م ل‬ ‫ثس م‬
‫م‬‫ما ث س م‬
‫ح ة‬ ‫م لل ن‬ ‫ع ل‬
‫ظا ل‬ ‫ولنا ال ن ط‬
‫س ن‬‫فك ل ل‬ ‫ما ل‬‫ظا ة‬ ‫ع ل‬ ‫ة ط‬ ‫غ ل‬
‫ض ل‬
‫م ن‬ ‫قلنا ال ن س‬ ‫خل ل ن‬ ‫ف ل‬ ‫ل‬
‫ن ) ‪( 14‬‬ ‫ن ال ن ل‬ ‫ك الل م ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ة‬ ‫ن‬ ‫شأ ن‬‫ل‬ ‫أل‬
‫قي ل‬ ‫خال ط ط‬ ‫س س‬‫ح ل‬ ‫هأ ن‬ ‫س‬ ‫ر‬
‫ل‬ ‫با‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ت‬ ‫ف‬ ‫ر‬
‫ل‬ ‫خ‬
‫ل‬ ‫آ‬ ‫قا‬ ‫ل‬ ‫خ‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫ه‬‫نا‬
‫ل‬ ‫ن‬ ‫ن‬

‫ن ) ‪( 15‬‬ ‫ك لل ل‬
‫مي يستو ل‬ ‫عدل ذلل ط ل‬ ‫م إ طن مك س ن‬
‫م بل ن‬ ‫ثس م‬
‫عسثو ل‬
‫ن ) ‪( 16‬‬ ‫ة ت سب ن ل‬
‫م ط‬ ‫م ال ن ط‬
‫قليا ل‬ ‫و ل‬ ‫م إ طن مك س ن‬
‫م يل ن‬ ‫ثس م‬
Allah SWT berfirman dalam QS Al-Mukminun ayat 12-16
Artinya
(12) Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah.
(13)Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
(14)Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu se
gumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu Hilang belulang itu
Kami bungkus dengan daging.Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain.
(15)Maka Mahasucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
(16)Kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari
kuburmu) di hari kiamat.”
KANDUNGAN AYAT

Pada ayat diatas Allah Swt menjelaskan kepada kita tentang


permulaan kejadian manusia yang dibentuk dari sari pati tanah,
yaitu Allah Swt menciptakan Adam a.s dari tanah liat yang diberi
bentuk. Hendaknya manusia menyadari asal kejadiannya. Sebab,
penciptaan manusia salah satu bukti kekuasan Allah Swt yang
yang patut diyakini untuk orang orang beriman kepada Allah dan
hari akhir. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
saripati tanah. Kemudian Kami menciptakan keturunannya.
KAJIAN ISLAM

• “Wanita yang sedang hamil dan menyusui sampai habis masa


menyusuinya, seperti pejuang di garis depan fi sabiilillah.
Dan jika ia meninggal di antara waktu tersebut, maka
sesungguhnya baginya pahala mati syahid"
(Riwayat Thabrani).
DAFTAR PUSTAKA

1. Prawiroharjo, S. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina


Sarwono Prawirohardjo.
2. Gabbe, S.G., Niebyl, J.R., Simpson, J.L., Landon, M.B., Galan,
H.L., Jauniaux, E.R.M, et al. 2012, Obstetrics: Normal and Problem
Pregnancies, 6th Edition, Chapter 20. Elsevier Inc.
3. Cunningham FG, Kenneth JL, Steven LB, John CH, Dwight JR, Catherine
YS (2013). Obstetri Williams volume 1. Edisi 23. Alih Bahasa : Brahm U
Pendit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
4. Kementrian Kesehatan RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan
Ibu diFasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan Pedoman Bagi
Tenaga Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
5. https://tafsirq.com/23-al-muminun/ayat-16#tafsir-quraish-shihab
6. http://www.ibnukatsironline.com/2015/07/tafsir-surat-al-muminun-
ayat-12-16.html
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi