Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kelainan Kongenital
dan Penyakit
Keturunan
Agen Environment
GENOM
Gen manusia memiliki beberapa sifat
1. Asam Nukleat dan Kode Genetik
Zat kimia yang bertanggung jawab atas penyimpanan
dan penyaluran semua informasi yang diperlukan untuk
perencanaan dan pembentukan fungsi dari satu sel
bahkan seluruh tubuh secara utuh adalah asam
nukleat.
Terbentuk dari bahan dasar nitrogen mengandung basa
purin dan pirimidin, gula (deoksi ribosa), dan asam
fosfat
GENOM (Lanjutan)
Asam deoksi ribo nukleat (DNA) mengandung
deoksi ribosa, berfungsi sebagai pembawa kode
genetic
Asam ribo nukleat atau RNA mengandung ribosa,
berfungsi melaksanakan instruksi kode genetik
yang dibawa oleh DNA dalam setiap sel
GENOM (Lanjutan)
2. Gen dan Kromosom
DNA ditemukan hampir di seluruh bagian dalam
nucleus (inti). Sewaktu sel mulai membelah,
bahan tersebut mulai mengatur dirinya untuk
membentuk untaian kromosom. Kromosom ini
mengandung banyak molekul DNA yang tersusun
dalam urutan tertentu.
GENOM (Lanjutan)
Sel manusia 46 kromosom(23 pasang).
Pembelahan setiap kromosom terpisah
terbentuklah dua sel yang identic, disebut mitosis.
Meiosis terjadi pengurutan informasi genetik secara
acak, sehingga setiap kromosom membawa
campuran gen dari kedua pasang orang tua.
Pencampuran informasi genetik ini terjadi pada saat
fertilisasi (pembuahan) dari satu sperma yang terpilih
dan dari satu ovum yang telah tersedia.
• Dalam konteks ini, ada baiknya dilakukan klarifikasi
atas tiga kata yang sering digunakan: herediter,
familial, dan kongenital. Gangguan herediter,
berdasarkan definisi, berasal dari orang tua pasien,
diwariskan dalam gamet melalui generasi sehingga
bersifatfami-Penyakit Genetik faktor (poligenik),
dan (3) gangguan yang berasal dari penyimpangan
kromosom.
MUTASI
• GANGGUAN MENDELIAN {PENYAKIT YANG
DISEBABKAN OLEH KELAINAN GEN-TUNGGAL}
• GANGGUAN DENGAN PEWARISAN MULTIFAKTOR
• GANGGUAN SITOGENETIK
• GANGGUAN GEN-TUNGGAL DENGAN POLA
PEWARISAN ATIPIKAL
Gangguan Mendelian (Kelainan Gen
Tunggal)
XX XY XX
XX XY
Gangguan Resesif Terkait
-X
• Distrofi otot Duchenne
• Hemofllia
• Penyakit Granulomatosa Kronik
• Deff glukosa 6-Fosfat dehydrogenase
• Agamaglobulinemia
• Sindrom Wiskot-Aldrich
• Diabetes Insipidus
• Sindrom Lesh-Nyhan
• Sindrom X Rapuh / Fragile X Syndrom
Penyakit Akibat Mutasi pada Protein
Struktural
• Sindrom Marfan
• Sindrom Ehlers-Danlos
Sindrom Marfan
• Mengenai fibrilin I
• Fibrilin 1 dikode oleh gen FBN1, yang terletak di
kromosom 15q21
• Prevalensi 2 hingga 3 per 10.000
• manifestasi klinis utama :
• tulang, mata, dan sistem kardiovaskular
Sindrom Ehlers-Danlos
• Kelainan sintesis atau struktur kolagen.
• Gangguan gen-tunggal, dengan pewarisan
mencakup ketiga pola mendelian
• Jaringan yang kaya akan kolagen, seperti kulit,
ligamentum, dan sendi, sering terkena pada
sebagian besar varian EDS.
• Karena serat kolagen yang abnormal tidak memiliki
kekuatan regang (tensile strength) yang memadai,
kulit sanggat mudah diregangkan (hyperextensible)
dan sendi sanggatlentur (hypermobile).
• Dasar molekular pada EDS bervariasi dan mencakup
yangberikut:
• Defisiensi enzim lisil hidroksilase. Penurunan hidroksilasi residu lisil
pada kolagen tipe I dan III mengganggu pembentukan ikatan-silang
antara molekul kolagen. Seperti dapat diduga, varian ini (tipe VI),
yang terjadi akibat defisiensi zat besi, diwariskan sebagai gangguan
resesif autosomal.
• Defisiensi sintesis lcolagen tipe III skibnt mutnsi digen prl-ct1(III).
Varian ini (tipe IV) diwariskan sebagai gangguan dominan autosomal
dan ditandai dengan melemahnya jaringan yang kaya kolagen tipe III
(misal, pembuluh darah, dinding usus).
• Gangguan konversi prolcolngen tipe I menjadi kolagen, akibat mutasi
pada gen kolagen tipe I pada EDStipeVII.
Penyakit Akibat Mutasi Protein Reseptor
Hiperkolesterolemia FamiliaI
• 1:500 (heterozigot)
• Disebabkan oleh mutase gen yang membentuk reseptor (LDL),
• Mengganggu katabolisme dan transport intrasel LDL
penimbunan kolesterol LDL dalam plasma
• mengganggu penyaluran IDL ke dalam hati banyak IDL
plasma yang diubah menjadi LDL
• heterozigot tetap asimtomatik hingga dewasa
• homozigot menderita penyakit > parah, xantoma kulit sejak
masa anak dan sering meninggal akibat infark miokardium pada
usia 15 tahun
Penyakit Akibat Mutasi pada Protein
Enzim
• Fenilketonuria
• Galaktosemia
• Penyakit Penimbunan LisosomaI
• Penyakit Penimbunan Glikogen
(Glikogenosis)
Fenilketonuria
• Beberapa varian
• Tersering fenilketorutria (PKU) klasik
• Terbanyak orang2 Skandinavia, jarang pada orang
kulit hitam dan yahudi
• Homozigot dengan gangguan resesif autosomal
• << Fenilalanin hidroksilase sehingga terjadi
hiperfenilalaninemia dan PKU.
• Lahir normal, bbrp minggu peningkatan fenilalanin
plasma, 6 bulan mulai terkena RM
• 4% penderita tidak diobati IQ 50-60
• Sekitar sepertiga tidak pernah mampu bejalan,dua
pertiga tidak dapat berbicara, kejang, kelainan saraf
lainnya, penurunan pigmentasi rambut dan kulit,
dan eksem sering menyertai retardasi mental pada
anak yang tidak diobati
Galaktosemia
• Gangguan resesif autosomal metabolisme galaktosa. tidak ada
enzim galaktosa-1-fosfat uridiltransferase
• Akibatnya, galaktosa-1-fosfat dan metabolit lain, termasuk
galaktitol, menumpuk di banyak lokasi, termasuk hati, limpa, lensa
mata, ginjal, dan korteks serebri.
• bayi gagal berkembang. Ggn pencernaan setelah minum susu.
Ikterik dan
• hepatomegali biasanya mulai tampak pada minggu pertama
kehidupan.
• Katarak terjadi dalam beberapa minggu, dan
• 6-12 bulan terdeteksi RM
• Peningkatan frekuensi septikemia Escherichia coli fulminan.
Penyakit Penimbunan
LisosomaI
• Lisosom, mengandung beragam enzim hidrolitik
yang berperan dalam menguraikansubstrat
kompleks, seperti sfingolipid dan mukopolisakarida,
menjadi produk akhir yang larut.
• Resesif autosomal,
Penyakit Penimbunan
Glikogen (Glikogenosis)
• Defisiensi herediter salah satu enzim yang berperan
dalam sintesis atau pemecahan glikogen
• Dikelompokkan menjadi tiga kategori:
• Bentuk hepatik
• Bentuk miopatik
• Glikogenosis tipe II (penyakit Pompe)
Penyakit yang Disebabkan oleh Mutasi pada
Protein yang Mengendalikan PertumbuhanSel
Kromosom Normal
(46 = 23 pasang/2n )
Monosomi
(n-1)
Aneuploid
Trisomi
(n+1)
Kelainan Struktur
• Translokasi menunjukkan pernindahan satu bagian dari
sebuah kromosom ke kromosom lain
• Isokromosom terbentuk apabila sentromer terbagi
secara horizontal dan tidak secara vertikal.
• Delesi adalah hilangnya sebagian dari sebuah
kromosom
• Insersi terjadi apabila terdapat dua kerusakan
interstisium di sebuah kromosom, dan segmen menyatu
kembali setelah berputar penuh.
• Kromosom cincin adalah varian dari delesi. Setelah
segmen darisetiap ujung kromosom lenyap, lengan
lengan kembali menyatu untuk membentuk sebuah
cincin.
Gangguan Sitogenetik
yang
Melibatkan Autosom
• TRISOMI 21 (SINDROM DOWN)
• TRISOMI 18 (SINDROM EDWARD)
• TRISOMI 13 (SINDROM PATAU)
• SINDROM DELESI KROMOSOM 22q11
SINDROM DELESI KROMOSOM 22q11