Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Sel Fagosit
•Fagosit mononuklear
Sel monosit
Sel makrofag hasil differensiasi sel monosit di
berbagai jaringan fagosit profesional dan sel
APC (Antigen Presenting Cell)
•Fagosit polimorfonuklier
Neutrofil Soldiers of the body 7-10 jam
Eosinofil melawan inf parasit
Basofil bagian terkecil mediator
2. Sel Nol
Sel-sel limfoid yang tidak mengandung petanda
seperti yang ditemukan pada sel T dan B
Berupa Large Granular Lymphocyte (LGL)
Dibagi menjadi 2 yaitu :
Sel NK : membunuh sel tumor dan sel yang mengandung
virus dengan cara non spesifik tanpa bantuan antibodi
4. Sel assesori
Eosinofil, basofil, sel mastosit, trombosit, dan sel APC
SEL-SEL SISTEM IMUN SPESIFIK
1. Sel T
Sel asal sel T adalah dari sumsum tulang , memasuki
timus berproliferasi di regio subkapsuler
Sel asal itu adalah dari CD4 dan CD 8
Terdiri dari berbagai subset :
Sel Th (T helper)
Sel Ts (T suppressor)
Sel Tdh/Td (delayed hypersensitivity)
Sel Tc (cytotoxic)
Sel limfosit naif (virgin)
Sel Th0
Sel Regulator dan efektor
Fungsi Sel T umumnya :
Membantu sel B dalam memproduksi antibodi
Mengenal dan menghancurkan sel yang terinfeksi
virus
Mengaktifkan makrofag dalam fagositosis
Mengontrol ambang dan kualitas sistem imun
2. Sel B
Perkembangan Sel B dalam sumsum tulang
adalah antigen independen tetapi
perkembangan selanjutnya memerlukan
rangsangan dari antigen
Fungsi utama sel B adalah memproduksi
antibodi
Atas pengaruh Sel T, sel B berberploriferasi
dan berdiferensiasi menjadi sel plasma yang
mampu membentuk Ig yang spesifik
T-cell development
SISTEM IMUN
SISTEM IMUN
1. Bawaan (the innate immune system )
respon imun non spesifik
2. Diperoleh (the adaptive/acquired
immune system)
respon imun spesifik
Fungsi sistem imun :
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit;
menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi
asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang
masuk ke dalam tubuh
Sistem imun yang sehat adalah sistem imun yang seimbang yang bisa
meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.
Sistem Imun Non Spesifik
1.Spesies
2.Usia
3.Suhu
4.Pengaruh hormon
5.Faktor nutrisi
6.Flora bakteri normal
Pertahanan Fisik/Mekanik
Fisik
- Tersebar diseluruh tubuh
- Dalam sumsum tulang, timus, darah, KGB, limpa, sal nafas,
saluran cerna, sal kemih dan jaringan
- Berasal dari sel prekursor multipoten dalam sumsum tulang
a. Fungsi komplemen
1.Menghancurkan sel membran banyak bakteri (lisis)
2.Melepas bahan kemotaktik yang mengerahkan
makrofag ke tempat bakteri (kemotaksis)
3.Mengendap pada permukaan bakteri memudahkan
makrofag untuk mengenal (opsonisasi) lalu
memakannya
b. Larut dalam keadaan non aktif diaktivasi oleh
antigen, kompleks imun, dsb mediator (biologik
aktif ataupun mjd enzim untuk reaksi selanjutnya)
• HUMORAL
Benda asing sel B berproliferasi dan berkembang
menjadi sel plasma membentuk antibodi
mentetralisir toksin infeksi ekstraseluler
• SELULER
Sel T Pertahanan terhadap infeksi intraseluler
• SISTEM LIMFOID
tempat pematangan sel T dan sel B
Perbedaaan Sifat Respon Imun Spesifik dan Non Spesifik
NON-SPESIFIK SPESIFIK
• Sifatnya segera
• Juga disebut
ReaksiAnafilaktik
• Patofis: pengikatan Ag dengan
IgE pada permukaan sel mast
melepaskan mediator alergi
vasodilatasi, peningkatan
permeabilitas kapiler,
kontraksi otot polos, dan
eosinofilia
• Contoh klinis : asma,, rinitis
alergika, reaksi sengatan
serangga, reaksi alergi
obat/makanan, urtikaria,
eczema
REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE II
• Dependen komplemen
• Disebut juga Reaksi
Sitotoksik
• Patofisiologi : pengikatan
IgG atau IgM dengan Ag
seluler mengaktifkan
rangkaian komplemen
fagositosis/sitolisis
• Contoh klinis : anemia
pernisiosa, anemia hemolitik
autoimun, trombositopenia,
reaksi obat (sebagian),
reaksi tranfusi, dan
myasthenia gravis
REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE III
1
Chemotaxis/bergerak Pathogen Fagosit/memakan
3 4 5
Menyerangan Membunuh Mencerna