Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
COMMON COLD
Nur Qamariah
ENT Departement of Medical Faculty Lambung Mangkurat University
Ulin Hospital
PENDAHULUAN
Infeksi virus ringan, self-limited pada saluran napas atas.
Xylometazoline 0,1%
Jangka pendek
Jangka lama menurunkan aktivitas siliar & menyebabkan
rebound congestion.
Nafazoline & adrenalin
tidak boleh digunakan dalam campuran bersama
antihistamin, steroid & antibiotik.
Penggunaan jangka lama sediaan tetes & semprot
pneumonia lipoid.
Kadang-kadang penggunaan per oral > per nasal.
Interaksi: antihipertensi kegagalan terapi
Kematian kombinasi + MAO inhibitor
Efedrin.
Melewati BBB efek SSP.
Efek perifer sangat tergantung pada NE.
Efektif jika diberikan per oral.
Meningkatkan sistolik & diastolik, sedangkan
denyut jantung tidak.
Meningkatkan kekuatan kontraksi jantung & curah
jantung.
menghilangkan bronkokontriksi dan kongesti mukosa
asma bronkial, bronkitis asmatis, bronkitis kronis &
spasme bronkus.
Dekongestan nasal
Midriatik
Gangguan alergi tertentu.
Mulai digantikan terbutalin & albuterol >
efektif per oral & > selektif terhadap bronkus.
Gejala overdosis: pada jantung & SSP
takikardi, prematur sistole, insomnia, gelisah, mual, muntah dan
gangguan emosional.
Antihistamin
Nasal decongestan
Antikolinergik
Disodium Cromoglycate
Kortikosteroid
Antileukotrien
3.1. Antihistamin
Peranan : pada respon fase cepat dari reaksi alergi
Histamin bekerja pada reseptor H1, yang mana menstimulasi
saraf sensoris sehingga bersin, gatal pd hidung
Efek histamin pd sirkulasi hidung : vasodilatasi,
meningkatkan permeabilitas vaskular, ekstravasasi protein,
hipersekresi kelenjar kongesti, rinore
Antihistamin :kompetitif antagonis terhadap histamin
Efeknya: mengurangi terlepasnya mediator radang, namun
kurang efektif terhdp obstruksi nasi.
Anti histamin generasi I Anti histamin generasi II
Efek sedasi(+) Efek sedasi (-)
Efek kolinergik (+) Efek kolinergik (-)
Tidak selektif H1 Selektif H1
Efeknya tidak luas Efek anti alergi lebih luas
T1/2 pendek T1/2 panjang
Mekanisme kerja :
5. Sinusitis kronik
6. Sinusitis jamur
Avoidance
Intermiten Persisten
Sedang-berat
Kortikosteroid Intranasal
Baik Gagal
Mekanisme :
Memotong rangkaian panjang molekul mukoprotein
menjadi rangkaian pendek-pendek sehingga viskositas
lendir menurun
Farmakologi :
- Dengan lendir yang lebih cair akan memudahkan
pembersihan sekret dari lumen sinus paranasalis
- Dgn dmkn pembersihan scr mukosiliar kembali berfungsi
- Mempercepat resolusi radang
Dosis :
Sinus Paranasal :
Laringotrakeo Bronkitis