Vous êtes sur la page 1sur 33

PADA SISTEM UROPUITIKA

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
IMELDA
deddyspsagala@gmail.com 1
Tujuan Pembelajaran
1. Review anatomi fisiologi sistem uropuitika
2. Pemeriksaan sistem uropuitika
(anamnesis  px. Fisik  penunjang)
3. Menegakkan diagnosa keperawatan pada
sistem uropuitika

deddyspsagala@gmail.com
Review Anatomi
Fisiologi Sistem Urologi?

deddyspsagala@gmail.com
Anatomi
perkemihan
laki-laki

deddyspsagala@gmail.com
Anatomi
perkemihan
wanita
5
PEMERIKSAAN UROLOGY

1. Pemerikasaan subyektif
2. Pemeriksaa obyektif
3. Pemeriksaan penunjang
ANAMNESIS :
 Keluhan utama
klien.
 Riwayat penyakit
lain yang pernah
diderita oleh
keluarganya.
 Riwayat penyakit
yang diderita saat
ini.
CARI INFORMASI b/d FUNGSI GINJAL

NYERI :
• Nyeri Local
• Refered Pain
MACAM” NYERI UROGENITAL

1. NYERI GINJAL (REGANGAN KAPSUL


GINJAL)
2. NYERI KOLIK (SPASMUS OTOT POLOS
URETER ).
3. NYERI VESIKA (DISTENSI BULI-BULI).
4. NYERI PROSTAT
(PROSTATITIS AKUT ATAU
ABSES PROSTATE )
5. NYERI TESTIS/EPIDIDIMIS.
6. NYERI PENIS.
KELUHAN MIKSI
 Urgency (mendesak)
 Hesitansi (memulai kencing yang lama dan
seringkali disertai dengan mengejan)

 Pancaran urine melemah dan


mengecil
 Terminal dribbling (keluarnya sisa kencing
selama beberapa detik pada akhir berkemih)

 Intermetensi (miksi berhenti dan kemudian


memancar lagi)

 Residual Urine (sisa urine yang tertinggal di


dalam buli-buli setelah miksi)
Lanjutan………
 Retensi Urine (penumpukan urine di kandung kemih
dan tidak mempunyai kemampuan untuk mengosongkannya)

 Polaksiuri ((kencing sedikit-sedikit dan sering/anyang-


anyangen))

 Disuria (rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil)


 Enurosis (keadaan tidak dapat menahan keluarnya air
kencing yang bila terjadi ketika tidur malam hari)

 Inkontinensia Urine (Paradoksa,


Stress, Urge, True) ketidakmampuan
seseorang dalam mengontrol kandung kemih (bladder)
Lanjutan………

 Nokturia.  Chiluria
 Anuria/oliguria  Cloudi Urine
 Hematuria  Hematospermi
 Pneumaturi
Keluhan pada
skrotum.
 Keluhan disfungsi

seksual dan
infertilitas.
PEMERIKSAAN FISIK

Meliputi :
Kedaan umum
Status urologi(ginjal, buli-
buli, genetalia ekterna,
colok dubur/colok vagina
dan nerologi).
PEMERIKSAAN GINJAL
Inspeksi :
pembesaran ginjal
(hidronefrosis/tumor)
Palpasi : Bimanual.
Perkusi : Adanya
pembesaran ginjal
karena
hidronefrosis/tumor(
nyeri pada perkusi).
purwa_edi@yahoo.com 16
PEMERIKSAAN BULI-BULI
Inspeksi : adanya
massa yang
mungkin berasal
dari buli-buli.
Perkusi
:menentukan
baras-batas buli-
buli
PEMERIKSAAN GENETALIA
EKTERNA
Inspeksi :
mikropenis,
makropenis,
hipospadia, kordae,
fimosis, dll.
Palpasi :
spongiofibrosis
(peyrone).
PEMERIKSAAN SKROTUM
Inspeksi :
pembesaran,
hipoplasi
(kriptorkismus).

Palpasi : nyeri.
Px. Colok Dubur
Reflek (tonus)
spingter ani dan
refleks bulbo-
kovernosus (BCR).
Massa rektum.
Keadaan prostat
(konsistensi,
besarnya, batas”,
nodul dan nyeri.
Px. Colok Vagina

• Massa
cerviks,
darah
divagina
atau massa
dibuli-buli.
Pemeriksaan Nerologi
Reflek Kelainan
fisiologis/patologis nerologis
Reflek bulbo- Kelainan
kovernosa. Urogenital.
Pemeriksaan Laboratorium
URINALISIS :
Makroskopik (Warna,
Bau, Berat jenis).
Kimiawi (pH, Protein
dan gula).
Mikroskopik(sel”,
silinder/bentukan
lain).
PEMERIKSAAN DARAH

Darah rutin (Hb, Lekosit,


laju endap darah,
trombosit).
Faal ginjal (kreatinin,
ureum/BUN)
Elektrolit (Na, K, Ca, P).
Faal hepar (metastasis
keganasan).
Faal hemostasis.
PEMERIKSAAN KHUSUS
Tumor marker.
Analisis sperma
(varikokel, infertilitas).
Analisis batu.
Kultur urine (ISK, jenis
kuman dan sensitifitas).
Sitologi urine
(urotelium/keganasan).
PA (inflamasi,
benigna/maligna).
Pemeriksaan Radiologi
Foto polos/KUB (kidney
ureter bladder).
IVP/urografi (intra vena
pielography) kelainan
anatomi/fisiologi ginjal.
Sistografi (kelainan buli-
buli).
Uretrografi (striktur/tumor
uretra)
Pielografi retrograd (RPG)
: kelanjutan IVP.
Lanjut……….
USG
(ultrasonografi).
CT Scan/MRI
(Computerized
Tomography/Mag
netic Resonance
Imaging).
Skintigrafi.
Diagnosa Keperawatan
GAGAL GINJAL (Akut)
Perubahan Nutrisi: Kurang
dari Kebutuhan Tubuh b/d
anoreksia, mual, muntah,
kehilangan rasa,
kehilangan penghidu,
stomatitis, den diet yang
tidak enak
Risiko Infeksi b/d prosedur
invasive
Lanjut…….Gagal Ginjal Kronis
Risiko thd Infeksi b/d prosedur invasive
Perubahan Nutrisi: Kurang dari kebutuhan
tubuh b/d anoreksia, mual/muntah,
kehilangan pengecap/penghidu, stomatiks
dan diet yang terasa tidak enak
Ketidakberdayaan b/d sifat kecacatan
progresif dari penyakit
Risiko terhadap Ketidakefektifan
Penatalaksanaan Program Terapeutik b/d
ketidakcukupan pengetahuan tentang
kondisi,
INFEKSI SALURAN PERKEMIHAN
(Sistitis, Pielonefritis, Glomerulonefritis)

Nyeri Kronik b/d peradangan den


traumajaringan
Perubahan Nutrisi: Kurang dad kebutuhan
tubuh b/d anoreksia sekunder akibat
malaise
Risiko terhadap Ketidakefektifan Koping
individu b/d sifat kronik kondisi tubuh
UROLITIASIS (Batu Ginjal)

Nyeri akut b/d peradangan sekunder


terhadap iritasi batu den spasms otot
polos clad saluran enterik den struktur
yang berbatasan sekunder terhadap
refleks-refleks renointestinal
Diare b/d refleks-refleks renointestinal
Risiko terhadap Ketidakefektifan
Penatalaksanaan Program Terapeutik b/d
pencegahan kekambuhan, pembatasan
diet dan kebutuhan cairan
homework

1. Belajar mandiri tentang ISK


(Cystitis, Uretritis)
2. Buat Soal 5 soal/perkelompok  di
kumpulkan lewat emai ke
deddyspsagala@gmail.com
kamis 30 Maret 2017
Tidak ada orang
yang mendidik anda
menjadi pandai,
kecuali anda
sendirilah yang
harus membuktikan
kemauan belajar
anda.

“Selamat BelajarSemoga Sukses”

Vous aimerez peut-être aussi