Vous êtes sur la page 1sur 50

BAB II

ADDINUL ISLAM :
Kearah Pemahaman Islam
METODOLOGI MEMPELAJARI ISLAM

1. Islam harus dipalajari dari sumbernya yang asli (al-Qur’an dan as-Sunnah)
Jika dipelajari dari buku kuno dan tidak dipertanggungjawabkan, maka
akan terjadi khurofat dan bid’ah (penyimpangan)
2. Islam perlu dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh ulama besar dan
sarjana Islam yang umumnya mereka memahami Islam secara baik.
Bukan dari para orientalis, karena akan mengaburkan pemahaman
3. Islam harus dipelajari sebagai mana utuhnya, bukan dari kenyataan ummat
islam an sich.
Karena kenyataan umat islam sekarang tidak/belum mencerminkan Islam
yang sesungguhnya
4. Islam harus dipelajari secara integral dan komprehensif, tidak parsial.
Jika Islam dipelajari secara parsial (separo-paro) seperti orang buta mengenal gajah
(tidak utuh
5. Mempelajari Islam harus dibarengi dengan mengamalkan
semampu yang di dapat
Jika Islam dipelajari tanpa diamalkan maka akan menjadi
khazanah tanpa memberikan arti bagi kehidupan
6. Islam harus dipelajari secara realita
Jika Islam dipelajari teks book saja, tanpa membumikan
dengan realita, maka akan sia-sia dan tidak memberi
kontribusi
7. Mempelajari Islam harus dikaitkan dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Jika tidak, maka islam tidak mendukung ilmu
pengetahuan
AMAR MA’RUF
PEMELIHARA INTERNAL NAHI MUNGKAR

EKSTERNAL JIHAD

EKONOMI
SOISAL
ISLAM BANGUNAN SISTEM HIDUP KELUARGA
PENDIDKAN
ETIKA
POLITIK
KENEGARAAN
PERTAHANAN
RUKUN ISLAM SENI BUDAYA
DLL
ASAS/PONDASI RUKUN IMAN
BANGUNAN ISLAM

Penopang
Pemelihara

Bangunan

Pondasi

RASULULLAH SAW BERSABDA:


Islam dibangun di atas lima pondasi: Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain
Allah dan Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat,
berpuasa di bulan ramadhan, Berhaji bagi yang mampu (HR: Muslim)
FIRMAN ALLAH SWT:
“Masuklah ke dalam agama Islam secara kaffah (keseluruhan)”
Definisi Agama
• Kata “agama” berasal dari bahasa sangsekerta. “a” berarti
tidak dan “gama” berarti kacau
• Kata religion/religi berarti : “belief in God as creator and
controller of universe” (Kepercayaan pada Tuhan sebagai
pencipta dan pengawas alam)
• Atau System of faith and worship based on such belief”
(sistem kepercayaan dan penyembahan didasarkan atas
keyakinan tertentu)
• Ad-din adalah agama atau aturan
• Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT di dalam al-
Qur’an dan yang tersebut dalam sunnah yang shahih, berupa
perintah, larangan dan petunjuk untuk kesejahteraan dan
kebahagiaan hidup manusia di dunia dan di akhirat.
MENGENAL ISLAM
MENGAPA DINAMAKAN ISLAM?
Tiap-tiap agama diberi nama sesuai dengan nama pembawanya atau tempat
lahirnya agama tersebut.
1. Agama Zoroaster (di Persi) diambil dari nama pendirinya Zoroaster wafat th
583 SM
2. Agama Buddha (Buddhisme) berasal dari nama Sidharta Gautama Buddha
lahir th 560 SM di India
3. Agama Yahudi (Judaisme) agama yang dianut oleh orang-orang Yahudi
(Jews) asal nama dari Juda (Judea) atau Yahuda
4. Agama Hindu (Hinduisme) adalah nama dari kumpulan macam-macam
agama dari orang-orang India
5. Agama tao (Taoisme) mulanya hanya jaran filsafat kemudian menjadi ajaran
agama dalam dinasti Han (206 SM-220 SM)
6. Agama Kristen, adalah nama dari pengajarnya “jesus Christ, atau Nasrani
diambil dari daerah Jesus yaitu Nazareth (Jesus of Nazareth)
7. Oleh karena itu Orang Barat menyebut Islam sebagai “Mohammadinisme”
Pengertian ini tentu saja salah !!!
Mengapa Dinamakan Islam?
 Nama Islam mempunyai perbedaan yang luar biasa dgn nama
agama lainnya.
 Kata Islam tidak mempunyai hubungan dengan orang tertentu atau
dari golongan manusia atau negeri. Hikmahnya karena Islam adalah
agama wahyu dari Allah SWT.
 “Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam” (QS. Ali Imron
[3]: 19)
 “Barangsiapa yang mencari agama selain Islam, tidak akan diterima
daripadanya dan dia di akhirat termasuk orang yang merugi” (QS Al-
Imran [3]: 85
 “Pada hari ini telah Ku sempurnakan bagimu agamamu dan telah Ku
cukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Ku ridhoi islam menjadi
agamamu” (QS. Al-Maidah [5]: 3)
 Sesungguhnya Ibrahim bukanlah seorang Yahudi, tidak pula seorang
Nasrani )Kristen), akan tetapi dia adalah seorang muslim yang
benar-benar, dan diapun bukan seorang musyrik” (QS. Ali Imran [3]:
67)
Pokok-pokok Ajaran Islam
Umar bin Khattab berkata:
Suatu hari, kami duduk dekat Rasulullah saw, tiba-tiba muncul seorang laki-
laki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya hitam legam.
Tak terlihat tanda-tanda bekas perjalanan jauh, dan tak seorang pun di
antara kami yang mengenalnya. Ia duduk di depan Nabi, lututnya
ditempelkan ke lutut beliau, dan kedua tangannya diletakkan di paha
beliau, lalu berkata, “Hai Muhammad! Beritahu aku tentang Islam.”
Rasulullah menjawab, “Islam itu engkau bersaksi…dst.”
Ia bertanya lagi, “Beritahu aku tentang iman”. Nabi menjawab, “Iman itu
engkau percaya kepada Allah…dst”
Laki-laki itu berkata lagi, “beritahu aku tentang ihsan!”. Nabi menjawab,
Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau
melihatNya, kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia
melihatmu….dst
Setelah itu, Nabi bertanya kepadaku, “Hai Umar, tahukah kamu siapa yang
bertanya tadi?. Aku menjawab, “Allah dan RasulNya lebih mengetahui”.
Beliau bersabda, “Dia itu Jibril, datang untuk mengajarkan Islam kepada
kalian” (HR: Muslim)
Pokok-pokok Ajaran Islam
IHSAN AKHLAQ SOSIAL
Buah
IBADAH EKONOMI

BUDAYA
ISLAM SYARIAH

Batang POLITIK
MUAMALAH

PENDIDIKAN
IMAN AQIDAH
LAIN-LAIN
Akar
Sumber Pokok Ajaran Islam
• Al-Qur’an
• Al-Sunnah/Al-Hadits
(Ucapan, perbuatan dan keputusan Rasul saw)
• Al-Ijma’ / Konsensus para alim ulama
• Al-Qiyas / Analogi
MAKNA IHSAN
Nabi menjawab, Hendaklah engkau beribadah kepada Allah
seakan-akan engkau melihatNya, kalaupun engkau tidak
melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu

IHSAN

PENGAWASAN ALLAH NIAT BAIK KEBAIKAN ALLAH

BEKERJA PELAKSANAAN
NIAT YANG IKHLAS
PROFESIONAL BERKUALITAS

AMAL BAIK

DICINTAI ALLAH PAHALA DARI ALLAH PERTOLONGAN ALLAH


Ihsan Dalam Aplikasi Kehidupan
• Cerita Rudi yang membersihkan kostapel saat sedang
melamar pekerjaan
• Cerita budak yang tidak mau menjual ternaknya
kepada Umar meskipun tuannya tidak tahu
• Cerita anak wanita yang melarang ibunya
mencampur susu dengan air untuk dijual pada
zaman Umar bin Khattab
• Cerita Umar bin Abdul Aziz yang meniup lampu
kantornya karena menerima tamu dari kerabatnya
• Karyawan bekerja bukan karena takut diawasi
atasannya, tapi takut dilihat Allah SWT.
PROSES PEMURNIAN HATI
MENUJU IKHLAS

PRASANGKA
NEGATIF

IHSAN
SUARA HATI
RUKUN IMAN
• Iman secara bahasa adalah percaya
• Iman secara definisi adalah membenarkan dengan
hati, diucapkan dengan lidah dan diamalkan dengan
anggota tubuh

Hati Ucapan Perbuatan


Ya Ya Ya Mu’min
Tidak Ya Ya Munafiq
Ya Ya tidak Fasiq
Tidak Tidak tidak Kafir
Rukun Iman
1. Percaya Pada Allah  Allah Tujuan Kita
2. Percaya Pada Malaikat  Kita Selalu diawasi
3. Percaya Pada Kitab2  Al-Quran sbg Pedoman
4. Percaya Pada Rasul2  Rasulullah sbg Tauladan
5. Percaya Pada Hari  Dunia sebagai tabungan
Qiyamat
6. Percaya pada takdir  Tidak lupa diri ketika menda
pat nikmat, dan tidak putus
asa ketika gagal
Iman Kepada Allah

Dzat Asma Allah yg


& sifat Dicintai

Kehidupan yang baik


Sifat Rububiyah Allah yg

‫ال اله اال هللا‬


Dituju
Tauhid

‫هللا‬
Mulkiyah Raja yg
Asma/
Ditaati
Nama

Uluhiyah Tuhan yg
Af’’al/
disembah
Perbuatan
Iman Kepada Allah
STAR PRINCIPLE : PRINSIP BINTANG
• Rasa aman “Yang berkata (dengan hati yang yakin), bila bencana menimpa dirinya,
Sungguh, kita adalah milik Allah, dan kepada-Nya kita kembali” (Albaqarah 156)

• Kepercayaan diri “Dan milik-Nya apa yang dilangit dan di bumi dan kepada-
Nyalah ibadah selama-lamanya. Maka mengapa kamu takutkan selain Allah?” (an-Nahl 52)

• Integritas “Yaitu mereka yang beriman dan hatinya tenang karena menginat Allah.
Ketahuilah! Hanya dengan ingat akan Allah, maka hati merasa tenang” (Ar’Ra’d: 28)

• Kebijaksanaan “Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri meskipun
dia mengemukakan alasan-alasannya” (Al-Qiyamah: 14-15)

• Motivasi “sungguh, telah Kami ciptakan manusia dalam sebaik-baik acuan” (At-tiin 4)
Iman Kepada Malaikat
Bentuk Fisik:
Terbuat dari nur (cahaya)
Mempunyai sayap
Makhluk ghaib
Dapat menyerupai bentuk manusia dengan izin Allah

Sifat:
Mempunyai tugas dari Allah
Selalu taat dan tidak pernah membantah

Sifat lain kepada manusia:


Menghadiri majlis zikir
Menghadiri sholat fajar/subuh
Menghadiri orang yang membaca al-Quran
Tawadhu pada penuntut ilmu dan mendoakannya
Mencatat amal manusia
dll
Iman Kepada Malaikat
Angle Prinsiple – Prinsip seperti Malaikat
1. Disiplin
2. Integritas dan loyalitas
3. Kebiasaan memberi dan mengawali “Maka barangsiapa
melakukan kebaikan sebebrat zarah, Ia pasti melihatnya” (Az zilzal: 7)

4. Kebiasaan menolong
5. Salam dan saling percaya
Iman Kepada Kitab
Kitab-kitab Allah yang diturunkan:
1. Zabur kepada nabi Daud As
2. Taurat kepada nabi Musa As
3. Injil kepada nabi Isa As
4. Al-Qur’an kepada nabi Muhammad SAW
5. Suhuf (lembaran) kepada nabi Ibrahim As dll
Definisi Al-Qur’an

• Al-Qur’an adalah Berdialog dengan Allah


• Kalamullah Pusaka Berharga
• Mukjizat Berharga
• Diturunkan kepada
Nabi Muhammad Top Leader
saw
• Disampaikan secara Otentik
mutawatir
• Membacanya
adalah ibadah Kecerdasan Spritual
Kalamullah  Berdialog dgn Allah
Ibnu Qoyyim berkata:
“Jika kamu ingin mengetahui seberapa besar cinta Allah
kepadamu dan kepada selainmu, maka; Pertama, lihatlah
volume cintamu kepada kalamNya yaitu al-Qur’an di hatimu.
Kedua, seberapa besar volume kenikmatanmu dan
keasyikanmu tatkala mendengar lantunan firman-Nya.
Sudahkan keasyikan itu melebihi keasyikan para pecandu
musik dan nyanyian tatkala nyanyian diperdengarkan?
Sesungguhnya merupakan hal yang wajar, bahwa barangsiapa
yang mencintai seorang kekasih maka suara dan pembicaraan
kekasihnya adalah sesuatu yang sangat dicintainya
(Al-Fikr at-Tarbawi ‘inda Ibni Al-Qoyim)
Sifat Pusaka
• Dijaga dan dirawat dengan baik
• Dipelajari dengan baik
• Diamalkan dan dilaksanakan
• Dicari bila belum ditemukan
• Berkorban demi menemukannya
• Diwariskan kepada anak/orang
lain
Al-Quran disampaikan secara mutawatir  Otentik

ALLAH SWT
JIBRIL AS

MASYARAKAT PEMBELAJAR (LEARNING SOCIATY)


MUHAMMAD SAW

SAHABAT2 SAHABAT2 SAHABAT2 SAHABAT2


(ABU BAKAR) (USTMAN B AFFAN)

TABI’IN2 TABI’IN2 TABI’IN2 TABI’IN2

PARA TABI’IT TABI’IN


DAN SETERUSNYA
HINGGA KITA
APAKAH KITAB LAIN SEKARANG OTENTIK?
TAURAT:
Taurat menceritakan tentang kematian Musa, padahal Taurat diwahyukan Tuhan kepada
Musa sendiri:
“Maka demikian matilah Musa, hamba Tuhan itu di sana, di tanah Moab, seperti firman
tuhan: …..”Maka pada masa matinya umur Musa seratus duapuluh tahun, …Maka di
antara orang Israil tiada berbangkit pula seorang nabi yang seperti Musa, yang dikenal
oleh Tuhan muka dan muka” (Markus 1: 14-15)
INJIL:
“Setelah Yahya itu sudah tertangkap, datanglah Yesus ke tanah Galilea memasyhurkan
Injil Allah, serta berkata: “waktunya sudah sampai. Kerajaan Allah sudah dekat.
Bertobatlah kamu dan percayalah akan injil itu” (MArkus1 -14-15)
Kalimat itu bukan Injil Yesus, tapi cerita orang lain tentang Yesus
Keempat Injil itu bukanlah berasal dari imla (dikte lisan) daripada Yesus sendiri, bahkan
Yesus tidak pernah menyaksikan dengan mata kepalanya keempat Injil itu (Mutawally
Yusuf Syalaby, Adhwaun ‘ala Masihiyyah, hal. 50)
Membacanya ibadah  Kecerdasan Spritual
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa membaca sehuruf dari al-Qur’an maka
untuknya satu kebajikan, dan setiap kebajikan
digandakan sepuluh kali. Aku tidak berkata Alif-Lam-
Mim itu satu huruf, tetapi alif adalah huruf, lam adalah
huruf dan Mim adalah huruf
(HR: TIrmidzi)

“Barangsiapa yang disibukkan dengan membaca al-


Quran dan mengingat Aku daripada meminta sesuatu
dari Aku, maka Aku akan memberikannya lebih baik dari
apa yang diminta oleh orang lain”
(Hadist Qudsi HR Turmudzi)
“Sesungguhnya al-Qur’an ini adalah hidangan Allah. Maka
nikmatilah apa yang ada darinya sebatas apa yang kalian
sanggup. Sesungguhnya aku tidak mengetahui sesuatu yang lebih
kecil dari suatu kebaikan dari sebuah rumah yang tidak ada di
dalamnya sedikitpun al-Qur’an. Dan sesungguhnya hati yang
tidak ada di dalamnya al-Qur’an sedikitpun itu seperti rumah
kosong yang tidak ada penghuninya”
(Atsar shohaby, riwayat Ad-Darimy)

RUMAH KOSONG MANUSIA KOSONG


Tidak Terawat Jiwa Tidak Terawat
Kotor Mental Kotor
Rapuh Jiwa Rapuh
Seram/angker Teman setan/kesurupan
Iman Kepada Kitab
Learning Principle – Prinsip Pembelajaran
• Kebiasaan membaca buku dan situasi
• Kebiasaan berpikir kritis
• Kebiasaan mengevaluasi
• Kebiasaan Menyempurnakan
• Memiliki Pedoman
Iman Kepada Rasul
Nabi: Seorang manusia yang diwahyukan Allah tetapi tidak
diperintahkan untuk menyampaikannya. Jika diperintahkan untuk
disampaikan kepada manusia maka disebut Rasul
Jumlah Nabi dan rasul tidaklah diketahui secara pasti. Sebagian ulama
berkata Rasul itu berjumlah 313 orang, dan Nabi berjumlah 124.000
orang
Nama-nama Nabi/Rasul yang diabadikan Allah dalam al-Quran
sebanyak 25 orang
Sebab Perlunya Segera Datang Rasul:
1. Ajaran Rasul terdahlu tidak sempurna, perlu ada perbaikan dan
penyempurnaan
2. Ajaran Rasul terdahulu banyak yang hilang atau dihilangkan
3. Para Rasul dahulu diutus kepada bangsa atau daerah tertentu
Keistimewaan Nabi Muhammad saw;
1. Beliau adalah Nabi/Rasul terakhir
“Muhammad itu bukanlah bapak salah seorang dari pada kamu, akan
tetapi dia adalah seorang Rasul Allah dan penutup segala Nabi” (QS. Al-
Ahzab: 44)
2. Beliau adalah Nabi/Rasul Internasional, risalahnya universal, ditujukan
kepada seluruh ras dan bangsa
“Tidaklah Kami utus engkau (muhammad) melainkan untuk menjadi
rahmat bagi seluruh alam” (Al-Anbiya: 107)
“Tidaklah Kami utus engkau (muhammad) melainkan untuk seluruh
manusia guna memberikan berita gembira dan berita peringatan” (Saba’:
28)
3. Nabi Muhammad adalah semulia-mulia Nabi dan Rasul
Kedudukan Nabi Muhammad saw;
MANUSIA
HAMBA SIROH NABI FIQIH
NASAB/
ALLAH SIROH
KETURUNAN
FISIK
FIQIH
MUHAMMAD SUNNAH
AHKAM
SAW

MENYAMPAIKANRIS
ALAH
RASUL
DA’WAH FIQIH
ALLAH MENUNAIKAN
NABI DA’WAH
AMANAH

MEMIMPIN UMAT Prinsip


kepemimpinan (Leadership
Principle)
Iman Kepada Rasul
LEADERSHIP PRINCIPLE (Prinsip Kepemimpinan)
Pemimin sejati adalah seseorang yang selalu mencintai dan memberi perhatian
kepada orang lain, sehingga ia dicintai. Memiliki integritas yang kuat, sehingga ia
dipercaya oleh pengikutnya. Selalu membimbing dan mengajari pengikutnya. Memiliki
kepribadian yang kuat dan konsisten. Dan yang terpenting adalah memimpin
berlandaskan suara hati yang fitrah
1. Pemimpin yang Dicintai
“Kasihanilah mereka yang di bumi, niscaya yang di langit mengasihimu” (HR: Tirmidzi)
2. Pemimpin yang Dipercaya
Kesesuaian kata & perbuatan, Keberanian menegakkan kebenaran,
3. Pembimbing
Keberanian memberikan motivasi, mempunyai rasa kemanusiaan yang tinggi, memberikan
contoh
4. Pemimpin yang Berkepribadian
Memimpin diri sendiri sebelum orang lain, demokratis (terbuka), mengatasi kecemasan
diri,
5 Pemimpin yang Abadi
Mengarahkan kpd kebenaran, kebaikan, kemajuan dan keberhasilan
Semua terasa sesuai dengan hati nurani
Hidup dalam kejujuran dan tidak hidup daam kepuara-puraan
IMAN KEPADA HARI KIAMAT
“Tidak ada yang mereka nantikan selain dari saat yang datang dengan tiba-tiba (Kiamat)
kepada mereka. Sesungguhnya tanda-tandanya telah datang. Tetapi apakah arti kesadaran
mereka itu, jikalau saat yang dinanti-nantika itu telah tiba’ (QS. Muhammad: 18)

TANDA-TANDA TIBANYA HARI KIAMAT

TANDA-TANDA KECIL (SUGHRO) TANDA-TANDA BESAR (KUBRO)


1.Diutusnya Nabi Muhammad saw 1.Terbitnya matahari dari arah barat
2.Pemimpin yang tidak berkualitas 2.Kelaurnya suatu macam binatang
3.Perang besar antara 2 golongan besar 3.Munculnya al-Mahdi
4.Adanya kaum Dajjal (pendusta) 4.Munculnya al-Masih Dajjal
5.Lenyapnya ilmu (wafatnya para ulama) 5.Turunnya nabiyullah Isa as
6.Banyaknya goncangan (gempa bumi)
7.Zaman berdektan (waktu terasa cepat)
8.Melimpah harta hingga tdk ada yg
menerima zakat
9.Bermegah-megahan dalam gedung
10. Orang penting lebih cepat wafat
Pola Iman Kepada Hari Akhirat
1. Bahwa jagad raya ini dengan seluruh makhluk yang ada didalamnya akan hancur lebur,
gunung laksana debu yang berterbangan, air laut meluap-luap. Firman Allah SWT;
ِّ ْ ‫ان َو َي ْبقَى َو ْجهُ َر ِّب َك ذُو ْال َج ََل ِّل َو‬
ِ‫اْ ْك َر ِّا‬ ٍ َ‫علَ ْي َها ف‬
َ ‫ُك ُّل َم ْن‬
Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai
kebesaran dan kemuliaan (QS. Al-Rahman [55]: 26-27)
2. Bahwa setelah sesuatunya binasa dan mati, tibalah pase kedua yaitu pembangkitan.
Semua manusia dibangkitkan kembali dari kuburnya dihidupkan, sejak manusia pertama
hingga manusia terakhir.Lalu mereka dikumpulkan Firman Allah SWT:
‫ث ِّإلَى َر ِّب ِّه ِْ َين ِّسلُونَ قَالُوا َي َاو ْيلَنَا َم ْن َب َعثَنَا ِّم ْن‬ِّ ‫ور فَإِّ َذا ُه ِْ ِّم ْن ْاْل َ ْج َدا‬ ُّ ‫َونُ ِّف َخ ِّفي ال‬
ِّ ‫ص‬
َ ‫ص َدقَ ْال ُم ْر‬
َ‫سلُون‬ َ ‫ان َو‬ ُ ‫الر ْح َم‬
َّ ‫ع َد‬ َ ‫َم ْرقَ ِّدنَا َه َذا َما َو‬
“Dan ditiuplah sangkalal, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya
(menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! Siapakah yang
membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?." Inilah yang dijanjikan (Tuhan)
Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya) (QS. Yasin [36]: 51-52)
ِّ َّ ‫ص َد ُق ِّم ْن‬
‫َّللا َحدِّيثا‬ َ ‫َّللاُ َال ِّإلَهَ ِّإ َّال ُه َو لَيَ ْج َمعَنَّ ُك ِْ ِّإلَى يَ ْو ِِّ ْال ِّقيَا َم ِّة َال َري‬
ْ ََ ‫َْ فِّي ِّه َو َم ْن‬ َّ
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan
mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah
orang yang lebih benar perkataan(nya) dari pada Allah ?” (QS. An-Nisa [4]: 87)
Pola Iman Kepada Hari Akhirat
3. Setelah dibangkitkan kembali dan dikumpulkan, semuanya. Diperlihatkan kepada mereka
seluruh amal dan perbuatannya dahulu di dunia. Segalanya dibuka dan tidak ada lagi yang
tersembunyi dari perbuatan walau sebesar atom. Firman Allah SWT:
‫ش ارا يَ َره‬ َ ٍ‫اس َ َ ْشتَاتا ِّلي َُر ْوا َ َ ْع َمالَ ُه ِْ فَ َم ْن يَ ْع َم ْل ِّمثْقَا َل َذ َّرةٍ َخيْرا يَ َره َو َم ْن يَ ْع َم ْل ِّمثْقَا َل َذ َّرة‬ ُ َّ‫صد ُُر الن‬ ْ َ‫يَ ْو َمئِّ ٍذ ي‬
“Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya
diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka Barangsiapa yang mengerjakan
kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan barangsiapa
yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya
pula” (QS. Al-Zalzalah [99]: 6-8
4. Setelah semua rahasia dibongkar, tibalah sat menghisab, memperhitungkan secara adil
amal perbuatan baik dan buruknya. Manusia akan memperoleh keputusan adil, tanpa
aniaya sedikitpun. Inilah yang disebut yaumul hisab. Firman Allah SWT:
َ‫شيْئا َو ِّإ ْن َكانَ ِّمثْقَا َل َحبَّ ٍة ِّم ْن خ َْر َد ٍل ََت َ ْينَا ِّب َها َو َكفَى ِّبنَا َحا ِّس ِّبين‬
َ ‫س‬ ٌ ‫ظلَ ُِ نَ ْف‬ ْ ُ ‫ط ِّليَ ْو ِِّ ْال ِّقيَا َم ِّة فَ ََل ت‬
َ ‫ض ُع ْال َم َو ِّازينَ ْال ِّق ْس‬
َ َ‫َون‬
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka tiadalah dirugikan
seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) Hanya seberat biji sawipun pasti kami
mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. AL-
Anbiya: 47)
5. Pase keputusan. Setiap manusia setelah melalui proses pengadilan di hadapan Allah Yang
Maha Adil, mereka lalu menerima jaza’ (balasan) setimpal dengan hasil usaha yang
mereka lakukan selama di dunia. Firman Allah SWT:
َِ ‫ظ ْل‬
ُ ‫ت َال‬ ْ َ‫سب‬ َ ‫ْاليَ ْو َِ ت ُ ْجزَ ى ُك ُّل نَ ْف ٍس بِّ َما َك‬
“Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada
yang dirugikan pada hari ini” (QS.Al-Mu’min/Ghafir: 17)
Hari Kiamat dan Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan menyatakan kepastian akan terjadinya hari kiamat:
• Manusia hidupnya bergantung kepada matahari
• Matahari adalah bola api gas yang besar. Cahaya Matahari yang
panas itulah menyebabkan peredaran angin, pergantian musim
dan turunnya hujan di bumi.
• Garis tengah matahari 1.400.000 km, temperatur (panas) di
permukaannya 6000°C dan panas di dalam matahari 5.000.000°C,
dan panas intinya 20.000.000°C. Panas besar itu dihasilkan oleh
reaksi nuklir yang terus menerus berlangsung dengan kehilangan
zat-zat sebesar 4.000.000 ton perdetik
• Matahari sebagaimana arang yang terbakar pijar yang setiap
detik materinya habis terbakar tentu akhirnya arang itu habis
menjadi debu, padamlah ia
• Matahari adalah sumber energi, jika padam, semua jadi beku,
tidak ada lagi angin yang bertiup, tidak ada hujan yang turun,
tidak ada pengauapan, semua berhenti dan mati.
Hari Kiamat dan Ilmu pengetahuan
• Bumi dilapisi dengan lapisan
ozon
• Lapisan ozon berpunfungsi
menahan panas dari matahari
dan menstabilkan jumlah
oksigen
Lapisan ozon
• Akibat rumah kaca dan volusi
udara, lapisan ozon semakin hari
semakin menipis Kutub utara
• Jika ozo menipis, maka panas
matahari akan terasa panas di
bumi (pemanasan global)
• Akibatnya, gunung dan lautan es Bumi
yang berada di kutub utara dan
selatan, akan mencair akibat
panas
• es yang mencair dari kutub
utara dan selatan akan Kutub Selatan
menghasilkan gelombang badai
besar dan menenggelamkan
daratan.
Iman Kepada Qadha & Qadar
Qodho menurut al-Qur’an memiliki banyak makna, antara lain:
1. Hukum. Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka
tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap hukum (qodho) yang kamu
berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya” (An-Nisa[4]: 65)
2. Perintah, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain
Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya” (Al-Isra
[17]: 23)
3. Memberitakan, “Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu:
"Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali” (Al-Isra [17]:4)
4. Menghendaki, “Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup
berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia” (Ali Imran [3]: 47)
5. Menjadikan, “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa” (Fushilat [41]: 12)

Sedangkan makna Qodar dalam al-Qur’an adalah suatu peraturan umum yang telah diciptakan
Allah untuk menjadi dsar alam ini, dimana terdapat hubungan sebab akibat
 “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (Al-Qomar [54]: 49)
 “Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku” (Al-Ahzab [33]: 38)
 “dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya
dengan serapi-rapinya” (al-Furqon [25]: 2)
Iman Kepada Qadha & Qadar
Beberapa contoh qodar Allah:
1. Jagat alam raya ini dengan segala bintang dan planetnya berjalan menurut
“Hukum Universil” atau hukum alam
2. Dalam diri kita ada roh, dengan roh itu kita hidup. Akan tetapi kita
samasekali tidak punya kekuasaan terhadap roh itu. Manakala ia akan
memisah diri dengan jasmani kita ia tidak akan memandang usia dan
kedudukan. Begitulah takdir Allah
3. Setiap manusia lahir ke dunia bukanlah atas kehendaknya sendiri. Manusia
tidak memilih bangsa dan jenis kulit. Semuanya terlepas dari kehendak dan
kekuasaan manusia.
4. Pada diri tiap orang ada memiliki watak pembawaan lahir dan bakat yang
berbeda satu sama lain.
5. Bahwa tidak pernah terdapat seseorang yang ingin sakit atau gagal, namun
kenyataannya masih banyak yang gagal dan sakit

Dengan demikian, kelirulah ajaran Qadariyah yang mempunyai ajaran bahwa


manusia dilahirkan bebas merdeka sempurna mengatur hidup dan
kehidupannya. Juga ajaran Mu’tazilah yang senantiasa melebih-lebhkan
kemampuan akal dan melebih-lebihkan kebebasan berbuat manusia
Iman Kepada Qadha & Qadar
Keadilan Allah & Ikhtiar Manusia
• Kesalahan memahami taqdir akan berakibat fatal. Amir Syakib Arselan telah
menulis sebuah buku, “Apa Sebab Kaum Muslimin Mundur?”. Salah satu sebab
kemunduran umat Islam –menurut beliau- adalah karena kekeliruan iman kepada
taqdir
• Adalah mustahil suatu cita-cita berhasil hanya dengan khayal dan angan-angan,
tanpa suatu kerja dan usaha. Maka wajib ada faktor usaha atau ikhtiar. Usaha yang
diiringi doa adalah kewajiban manusia
• Umar bin Khattab dengan pasukannya akan masuk ke sebuah kampung. Beliau
mendapat laporan dari seorang kurir bahwa di kampung tersebut berjangkit suatu
penyakit menular dan berbahaya. Lalu Umar mengajak pasukannya kembali. Tapi
salah seorang berkata kepada Umar, “Takutkah tuan dari takdir Allah?” Jawab
Khalifah Umar, “Kita lari dari takdir Allah menuju takdir Allah.”
• Setiap peristiwa pasti mengandung hikmah dan tujuannya. Allah telah menjadikan
segala sesuatunya tidak sia-sia, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia
amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah:
216)
• Iman kepada takdir akan menambah ketakwaan, karena keberuntungan maupun
kegagalan dapat dianggap sebagai ujian dari Allah SWT.
Kedudukan Fiqih Dalam Ajaran Islam

IHSAN AKHLAQ ILMU SULUK/ Bersuci


TASAWUF Sholat
Buah Zakat
Puasa
Ibadah Haji
Dll
ISLAM SYARIAH Ilmu Fiqih

Batang Ekonomi
Muamalah Keluarga
Perdata
Pidana
Ilmu Tauhid
IMAN AQIDAH Negara
Ushuluddin
Ilmu Aqidah Jihad
AKAR Dll
Ta’rief (definisi) Fiqih
Masa Sahabat (abad Pertama):
• Fiqih adalah “ilmu yang tidak mudah diketahui umum, yang didapatkan dengan
mempergunakan penyelidikan dan penelitian yang mendalam”
• Rasulullah saw bersabda, “‫“ من يرد هللا به خيرا يفقهه فى الدين‬Barangsiapa yang Allah
inginkan baginya kebaikan,maka Allah akan memahamkannya dalam agama”
Masa Abad Kedua:
• Fiqih adalah: “Hukum-hukum yang dipetik dari kitabullah dan sunah Rasulullah
dengan jalan mempergunkan ijtihad (istinbath), terhadap amalan para mukallaf”
• Fiqih menurut ahli ushul fiqih adalah: “Ilmu yang menerangkan segala hak dan
kewajiban yang berhubungan dengan amalan para mukallaf”.
• Al-Jurjani: Fiqih secara bahasa adalah memahami. Sedangkan secara istilah adalah
ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara’ yang ‘amaliyah yang diambil dari
dalil-dalilnya yang terperinci.Dia memerlukan nadhor (pengamatan) dan ta ammul
(perenungan). Oleh karena itu Allah tidak boleh dinamakan FAQIH karena tak ada
sesuatupun yang tersembunyi bagi-Nya
• Al-Syafi’i: Fiqih adalah ilmu yang menerangkan segala hukum agama yang
berhubungan dengan pekerjaan mukallaf, yang dikeluarkan (diistabtkan) dari dalil-
dalil yang terperinci (tafsili)
Bagian-bagian Isi Fiqih
Pertama Ibadah:
• Segala perbuatan yang dikerjakan untuk mendekatkan diri kepada Allah,
sperti shalat, zakat, puasa dan haji
• Hukumnya bersifat tetap tidak berubah-rubah sepanjang masa
• Tidak ditemukan dalam undang-undang buatan manusia
Kedua; Muamalat, terbagi pada:
1. Bagian Uqubat (Hudud dan jinayat /pidana),seperti pembunuhan,
pencurian, minum arak, qisas, had dan diyat (denda)
2. Bagian Munakahat/pernikahan, yang terkenal dengan Ahwal Syakhsiyah
(perdata), seperti masalah pernikahan, perceraian, idah, nafkah dan
lainnya
3. Bagian Muamalat, menjelaskan tentang persoalan harta, kepemilikan, jual
beli, sewa menyewa, pinjam meminjam, gadai menggadai, bank, asuransi,
bursa efek, kenegaraan dan lain sebagainya
Bagian-bagian Isi Fiqih
Pembahasan fiqih secara terperinci dapat diklasifikasikan kepada:
1. Sekumpulan hukum yang digolongkan dalam ibadat: seperti sholat, zakat,
puasa dan haji
2. Sekumpulan hukum yang berkaitan dengn kekeluargaan (ahwal syakhsiyah)
seperti perkawinan, talaq, nafkah, wasiat dan warisan.
3. Sekumpulan hukum mengenai muamalat (bisnis) seperti hukum jual beli, sewa
menyewa, hutang piutang, gadai, hawalah, kafalah, mudhorobah dan transaksi
bisnis lainnya.
4. Sekumpulan hukum yang mengenai harta negara, seperti kekeyaan baitul mal,
pemasukan danpenegluarannya.
5. Sekumpulan hukum yang berkaitan dengan uqubat (sangsi) demi memelihara
jiwa, harta, kehormatan, seperti qisos, had dan ta’zir
6. Sekumpulan hukum yang mengenai hukum acara, seperti hukum
penggugatan,peradilan, pembuktian dan saksi
7. Sekumpulan hukum yang terkait dengan tata negara, seperti sayarat menjadi
kepala negara, hak penguasa, hak rakyat dan permusyawaratan
8. Sekumpulan hukum yang sekarang dinamai hukum internasional, seperti
hukum perang, tawanan, rampasan perang, perdamaian, perjanjian, jizyah,
cara menyikapi ahlu dzimmah dan lain sebagainya
Sejarah Perkembangan Fiqih
Masa Nabi saw
• Umat Islam di masa Rasulullah saw jika menemukan suatu masalah maka
mereka langsung bertanya kepada Rasulullah saw, lalu beliau menjawab
dengan bimbingan wahyu atau ijtihad beliau
Masa Sahabat ra
• Setelah Rasulullah saw wafat dan wahyu terputus, barulah para sahabat
melakukan ijtihad dengan mengambil sumber hukum dari al-Qur’an yang
bersifat global serta dari Sunnah
Masa Tabi’in:
• Pada masa ini, ilmu fiqih berkembang dengan pesat. Masing-masing ulama
mempunyai metodologi tertentu dalam menyimpulkan suatu hukum
• Ada 4 mazhab (aliran) fiqih yang sangat berpengaruh di dunia hingga kini,
yakni:
– Mazhab Maliki, pendirinya Imam Malik bin Anas
– Mazhab Hanafi, pendirinya Abu Hanifah
– Mazhab Syafi’I, pendirinya Muhammad bin Idris Asy-Syafi’I
– Mazhab Hambali, pendirinya Imam Ahmad bin Hambal
Ijtihad, Ittiba’ dan Taqlid
• Ijtihad adalah mempergunakan segala kesanggupan untuk
mengeluarkan hukum syara’ dari kitabullah dan hadits
Rasulullah saw
• Ijtihad terbagi dua:
- Mengambil hukum dari zahir nash
- Mengeluarkan hukum dari memahami nash
• Tingkatan Ijtihad:
1. ijtihad Darokil Ahkam (menghasilkan hukum yang belum ada)
2. Ijtihad Tathbiqul Ahkam (menerapkan hukum atau faedah atas segala
tempat yang dapat menerimanya)
• Ijtihad hukumnya wajib dan terpuji bagi orang yang memiliki
ilmu pengetahuan dan kemampuan melakukannya.
Ijtihad, Ittiba’ dan Taqlid
• Ittiba’ adalah kita mengikuti pendapat yang datang dari Nabi, dan para
sahabat,kemudian yang datang dari tabiin yang diberikan kebajikan”
• Al-Alawi berkata, “Perkataan Mujtahid bukan hujjah dengan sendirinya, karena ia
bukan dari dalil-dalil yang bersendiri.
• Dengan demikian ittiba’ tidak sekedar mengikuti mujahid tapi harus mengerti dalil
yang diambilnya
• Ittiba’ adalah mengikuti perkataan (pendapat) mujtahid atau ulama dan kita
mengetahui dari dalil mana hukum itu diambil.
• Taqlied adalah mengikuti pendapat seseorang, namun kita tidak tahu dari mana
sumber dalil pengambilan hukum tersebut
• Hukum Taqlied ada 3 macam : 1) Ada yang haram dilakukan, 2) Ada yang wajib kita
pegangi dan 3) Ada yang boleh kita pegangi
• Taqlid yang haram, adalah:
1. Taqlid yang berarti tidak mau memperdulikan ayat Tuhan,lantaran mentaqlid
orang tua (masyarakat)
2. Taqlid yang berarti mentaqlid orang yang tidak kita ketahui, apakah yang kita ikuti
itu mempunyai keahlian atau tidak?
3. Mentaqlidi seseorang seseudah diperoleh hujjah dan dalil yang menyalahi
pendapat orang yang kita taqlidi
• Taqlid yang wajib adalah: Mentaqlidi orang yang
perkataannya hujjah, yaitu Rasulullah saw,
• Taqlid yang dibolehkan ialah: menuruti pendapat
para mujtahid dalam soal-soal yang kita tidak ketahui
hukum Allah dan Rasul-Nya terhadapnya.
• Ad Dahlawi berkata, “TAqlid dalam arti kita menuruti
pendapat seseorang alim, karena belum nyata lagi
hukum Allah dan RasulNya dan kita akan segera
meninggalkan pendapat itu bila nyata berlawanan
dengan hukum Allah dan RasulNya, dibolehkan”
• Oleh karena itu di antara ulama ada yang
mewajibkan umat bertaqlid kepada salah seorang
Imam yang diakui kemujtahidannya

Vous aimerez peut-être aussi